Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Chapter 4

Sudut pandang Anna.

Aku mendapat mimpi buruk yang sama seperti saat aku jatuh dari tebing, tapi aku bisa merasakan sebuah tangan datang dan membantuku kali ini. Aku tidak tahu tangan siapa itu, tetapi aku merasa aman dan bahagia ketika aku memegang tangan itu.

Aku segera menggenggam tangan itu lebih erat dan memohon padanya.

"tolong jangan tinggalkan aku…”

Dia hanya menyentuh dahiku dan berkata.

"Tidak apa-apa, kau sudah aman..."

Aku mendengar suara itu di kehidupan nyata. Apakah itu Mark ? Mungkin tidak... Aku berkata pada diriku sendiri bahwa.

"Aku aman sekarang, dan tidak ada yang berani menyentuhku.”

Aku perlahan membuka mataku dan melihat diriku yang ditutupi dengan selimut merah muda hangat. Aku merasa sangat mengantuk, dan aku ingin tidur lagi, tetapi aku merasa lapar dan haus pada saat yang bersamaan. Aku mencoba untuk membuka selimut itu, tetapi sesuatu mengenai tanganku. saat aku melihatnya.

“Tunggu, apa ini ?”

Aku menemukan perban putih di pergelangan tanganku... Setelah beberapa detik, aku mulai mengingat semua yang terjadi padaku. Mark menghubungiku, aku datang ke rumahnya, lalu pergelangan tangan ku terluka. Kakak tiriku mencoba untuk membunuhku, tetapi tidak berhasil dan akhirnya dia malah membunuh ibuku.

Aku berlari di jalanan, dan sekelompok orang mencoba menyerangku, lalu seseorang datang untuk menyelamatkanku.

“MARK ! Ya, itu Mark yang menyelamatkanku, tapi bagaimana dia tahu kalau aku ada di sana ?”

Setelah beberapa detik, aku mendapatkan sekilas pelukan kami, dan pipi ku jadi memerah ketika aku membayangkan pelukan itu.

“Kenapa aku memeluknya ?”

Tetapi aku masih ingat ketika aku memeluknya, dia menepuk punggungku dengan sangat lembut untuk menghiburku, dan dia berkata padaku.

"tidak apa-apa..."

Setelah beberapa menit pelukanku, aku menyadari bahwa aku telah memeluknya dengan erat, dan aku merasakan tangannya persis berada di bagian belakang garis bra ku saat dia menepuk punggungku. Tapi yang anehnya adalah aku merasakan ada sesuatu yang keras dan membesar menyentuh di dekat perut bagian bawahku. Jadi, aku segera mengendurkan pelukanku.

“Itu saja yang bisa aku ingat, lalu apa yang terjadi selanjutnya ? dimana aku ?”

Aku merasakan ada perban di leherku, dan aku memeriksa pakaianku. betapa terkejutnya aku ketika aku melihatnya, Aku hanya memakai celana dalam, dan T-shirt kebesaran yang hanya sebatas lututku. aku juga tidak memakai braku, tapi aku melihat ada perban lain di sisi kiri dadaku.

Aku mencoba untuk bangkit dan melihat sekeliling kamar, aku melihat Nany yang berada di kursi di sudut ruangan, dia sedang tertidur. aku merasa haus dan melihat botol air di atas meja di samping tempat tidur.aku mencoba memegang botol itu namun botol itu mengenai sebuah gelas dan gelas itu jatuh ke lantai.

Aku langsung memejamkan mata karena kekacauan yang telah aku buat, tapi aku tidak mendengar suara pecahan dari gelas kaca yang jatuh ke lantai.

Perlahan aku membuka mataku untuk memeriksanya, dan gelas itu ternyata tidak pecah. Aku melihat sebuah tangan yang menangkap gelas itu dengan sempurna.

Aku lega, aku ingin melihat tangan siapa yang menangkapnya.

Itu MARK...

Aku kaget melihatnya. Aku hanya terduduk dengan tegak dan bersandar ke belakang sandaran tempat tidur dan menatapnya lagi.

Mark : "Apakah kau mau air ?"

Aku merinding ketika mendengar suaranya yang berat, dan aku hanya menganggukkan wajahku sebagai tanda ya. Dia menuangkan air ke dalam gelas dan memberikannya kepadaku.

Aku menenggak air itu dan beberapa tetes air jatuh di Tshirt yang aku pakai. aku segera menyeka tetesan air dengan tangan ku dan melihat ke arah Tshirt ku, aku menyadari bahwa T-shirt yang basah dengan jelas memperlihatkan payudaraku...

Aku tidak memakai bra jadi titik putingku terlihat dengan jelas dibalik Tshirt tipisku, jadi aku segera mengambil selimut untuk menutupi dadaku dan menatap Mark untuk memeriksa apakah dia menyadarinya atau tidak.

Mark hanya berbalik dan bertanya apakah aku membutuhkan air lagi, Aku bilang tidak.

Sementara itu, Nany bangkit dari kursinya dan bertanya kepada Mark bahwa dia akan melayaniku jika aku membutuhkan sesuatu. Mark mengangguk dan segera meninggalkan ruangan.

Aku merasa lega, dan jantungku memukul dengan sangat kencang saat ini...

Aku bertanya pada Nany dimana aku saat ini ? Dan dia mengatakan bahwa aku berada di rumah Mark.

Anna : “Jam berapa sekarang, Nanny ?”

Nanny : “sekitar jam 9.30 malam.”

Anna : “Apa ?”

Nanny : “Ya, Anna. Sekarang jam 9:30 malam.”

Anna : “Aku tidur sepanjang hari ?”

Nanny : “Hmm, mungkin karena obatnya.”

Anna : “Obat ? Obat apa ?”

Nanny : “Obat untuk mengobati lukamu. Apa yang terjadi tadi malam Anna ? Setelah kau menghubungi rumah ini, Tuan Mark segera berlari dan mengambil kunci mobilnya dengan tergesa-gesa. Dia tidak memberitahuku kemana dia akan pergi. Aku sangat khawatir dan menunggunya. Dia sampai di rumah sekitar pukul 2.30 pagi, dan aku kaget saat melihatmu di tangannya dengan berlumuran darah di kedua kemejamu."

‘Dia menggendongku ? Mengapa ada noda darah di bajunya? Apakah sesuatu yang buruk telah terjadi padanya karena perkelahian itu ? Dia sangat terburu-buru dan khawatir karena aku ?’ Semua pikiran berputar-putar di benakku.

Anna : "Apa ada hal buruk yang terjadi padanya ? Apa dia baik-baik saja sekarang ?”

Aku bertanya padanya dengan khawatir.

Nanny : "Semuanya baik-baik saja, Anna. Dia baik-baik saja, dan dia hanya mengalami luka kecil di telapak tangannya. Dokter juga sudah mengobatinya.”

Anna : "Lantas kenapa ada noda darah pada kemejanya ?"

Nanny : "Menurutku itu noda bekas darahmu. Kemejanya terkena noda darahmu saat dia menggendongmu.”

Nanny menjelaskan kepadaku dengan senyum tipis di wajahnya.

Anna : "Apakah dokter itu laki-laki atau perempuan ?"

Nanny : “Jangan khawatir, Dokter itu perempuan, dan dia adalah dokter keluarga disini. Dia tinggal di dekat Villa ini Mungkin Tuan menghubunginya ketika dalam perjalanan pulang. Jadi dia datang ke sini setelah beberapa menit kalian tiba.”

Anna : "Lalu ? Siapa yang ada bersamaku ketika aku sedang menerima perawatan ?"

Aku ingin tahu apakah Mark tetap berada di sampingku atau tidak karena pengobatanku ini diberikan pada bagian pribadiku.

Nanny : "Tuan, membaringkanmu di tempat tidur ini, dan Dokter datang dalam beberapa menit. dokter bilang bahwa kau dukup kehilangan banyak darah. Mereka mengira kau harus dirawat di rumah sakit. Lalu, Tuan dan Dokter mendiskusikan sesuatu secara pribadi dan memulai mengobatimu disini. Tuan menyuruhku untuk tinggal di sini bersamamy malam ini untuk merawatmu, dan dia juga memberitahuku bahwa mulai besok, seorang perawat akan datang untuk membantumu.”

Anna : "Di mana pakaianku ? Siapa yang mengganti pakaianku, Nanny ?"

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel