Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Chapter 13

Sudut pandang Mark…

Aku membawa Dr. Mona ke ruang kerjaku.

Mark : “kau membuatku malu di depan Nany dan Anna, Dr. Mona !!”

Dr. Mona : “Benarkah ?! Apa yang aku lakukan hingga membuatmu merasa sangat malu ?!”

Dr. Mona mengangkat sudut bibir di wajahnya.

Mark : “apakah perlu untuk membicarakan tentang gelang permata itu didepan Anna ?!”

Dr. Mona : “Ya tentu saja. Karena gelang permata itu adalah gelang permata milik Anna. benarkan ?!”

Dr. Mona mengedipkan sebelah matanya dengan puas.

Mark : “Hentikan Dr. Mona, Itu tidak lucu !!”

Mona : “Katakan satu hal padaku. Apa yang sebenarnya telah kau katakan pada Anna ?! Hingga dia dengan patuh masuk ke dalam kamar dan bersedia untuk disuntik seperti anak kecil.”

senyum muncul di wajahku dan sekali lagi, aku bersikap normal seperti tidak terjadi apa-apa.

Mark : “Well... Aku hanya menyuruhnya masuk untuk disuntik.”

‘Dengan caraku tentu saja.’ ucapku dalam hati.

Mona : “itu saja ?! Dia bersedia masuk ke dalam kamar hanya karena kau menyuruhnya untuk disuntik ?!”

Ucap Dr. Mona dengan menaikkan sebelah alisnya dengan keraguan diwajahnya.

Mark : “Ya, tentu itu saja.”

Dr. Mona : “Aku pikir dia telah menjadi hewan peliharaan mu.” ucap Dr. Mona dan tersenyum di wajahnya

Mark : “Apa ?!”

Mona : “Maksudku adalah dia sangat menuruti perintahmu seperti submissive itu artinya…”

Mark : “Kau berpikir terlalu jauh. Keluarlah dari dunia fantasimu !!!”

Mona : “Sejauh yang aku tahu, kau lebih mirip dengan yang Dominan.”

Mark : “Apa ?”

Mona : “Seperti yang ku katakan, Mark. Kau sangat menyukai tipe yang submissive. SANGAT MENYUKAI !!! submissive berarti mereka akan mematuhi semua perintah sang dominan apapun itu perintahnya !!”

( Dr. Mona sedang membicarakan tentang kehidupan seks dominan dan submissive )

Mark : “berhenti saja... aku tahu apa yang sedang kau bicarakan. dengar, aku tidak memiliki perasaan apapun tentang dia dan aku juga tidak jatuh cinta padanya.”

Mona : “pikirkanlah, Mark… Kehidupan seks kalian berdua akan seperti di surga !! bayangkan kombinasi mematikan antara dominan dan submissive.”

‘itukah alasanku selalu berfantasi seks tentang dia ? Seks dengannya... Aku memiliki hasrat besar untuk kehidupan seksku, Aku membayangkan beberapa gerakan padanya.’ pikir Mark sambil menelan salivanya.

Mona : “pikirkanlah !!”

Mark : “bisakah kau tutup mulut kotormu !!!”

Pintu tiba-tiba di ketuk.

Mark : “Siapa ?”

“Ini aku, Nany. Aku membawakan jus untukmu Tuan.”

Mark : “Ya… masuk.”

Nany masuk dan meletakkan nampan berisi Jus di atas meja.

Mona : “Apakah Anna baik-baik saja Nany ?”

Nany : “Mungkin tidak... Dia terlihat sangat cemas. Aku sungguh tidak tahu jika dia sangat takut pada jarum suntik, dia sampai menangis.”

Mark : Huh ?! apakah dia menangis ?!”

Nany : “ya Tuan... Setelah kalian berdua keluar, dia mulai menangis dengan tersedu-sedu dan terlihat sedang mengkhawatirkan sesuatu. Kemudian dia memintaku untuk meninggalkannya sendirian dikamarnya.

‘Apakah dia menangis hanya karena aku menggodanya ?! Aku jadi merasa sangat bersalah... aku tidak bermaksud untuk menyakitinya.’ pikirku.

Wajahku menjadi suram, dan Dr. Mona segera menyadari perubahan ekspresi wajahku.

Mona : “tidak apa-apa, Mark. jangan khawatir. Itu karena Trypanophobia. ketakutan yang ekstrim terhadap prosedur medis yang melibatkan suntikan atau jarum suntik. Dia akan baik-baik saja.”

Aku melihat wajah Dr. Mona, aku tidak ingin berdebat tentang masalah itu yang terpikir olehku saat ini adalah Anna.

Mark : “Dr. Mona bagaimana dengan perawat ?!”

Mona : “Perawat itu akan datang pada sore hari.”

Nany : “perawat ? ada apa dengan perawat ?”

Mark : “Ah… itu perawat untuk menjaga Anna, Nany. kau tidak perlu lagi menjadi baby sitternya.”

Nany : “Aku tidak masalah dengan itu, Tuan. Aku bisa mengaturnya, dia merasa aman denganku. Aku pikir dia akan merasa segan dan malu dengan perawat.”

Mark : “kenapa harus segan dan malu ?!”

Nany : “Aku membantunya mandi pagi ini Tuan... Dia merasa sangat tidak nyaman. Tapi akhirnya dia mengijinkan aku untuk membantunya. Jika kau mempekerjakan seorang perawat untuknya, aku sangat yakin dia tidak akan mengizinkan perawat itu untuk melakukan apapun dan sebagai gantinya dia yang akan melakukan semuanya sendiri. Yang bisa kukatakan keadaan luka nya saat ini sedikit akan membuatnya dalam kesulitan. Hanya sekitar 4-5 hari aku bisa mengaturnya.”

Mona : “Nany ada benarnya Mark, itu perlu diperhatikan. Bahkan tadi saat aku sedang mencoba untuk membalut lukanya dia tidak mau melepas tshirt nya dia hanya menyelipkan lengan bajunya.”

‘Apa ?! apakah aku sudah bertindak dengan salah dengan menggodanya seperti itu ?! Menurutku dia sangat berbeda, tapi aku selalu memprovokasinya secara tidak langsung. Aku tidak akan menggodanya seperti itu lagi.’ pikirku.

Mark : “Baiklah, jika kalian berbicara seperti itu.”

Mona : “baiklah kalau begitu, aku akan memberitahu perawat untuk tidak perlu datang.”

Setelah itu Nany pergi meninggalkan ruang kerja Mark.

Mona : “Aku pikir seseorang sedang kesal di sini ?!”

Mark : “Ya, aku sangat kesal jika dia memang benar-benar mengalami fobia seperti itu ?”

Mona : “Tadi Anna menutup matanya dan berkata Ya dengan terpaksa. Menurutmu apa itu bukanlah fobia ?!”

Mark : “lalu kenapa kau tetap menyuntikkannya, tidak bisakah sebagai gantinya kau memberikan tablet yang diminum saja ?!”.

Mona : “Halo, aku adalah seorang dokter. Dengar, Tablet akan menyembuhkannya dengan lambat. Kurang lebih 10 hari, jadi selama 10 hari dia harus sangat berhati-hati. Namun kalau diberikan melalui injeksi penyembuhannya akan lebih cepat. Yang terluka cukup parah adalah salah satu bagian pribadi dan sensitifnya, jadi akan lebih baik jika dia bisa segera sembuh.”

Mark : “Baiklah, aku akan membuatnya berhati-hati agar bisa lekas sembuh dan mengganti obatnya.”

Mona : “Ok my lord !!”

Dr. Mona tersenyum sambil bercanda.

Mark : “Lalu bagaimana dengan kabar ibunya ?! Berapa lama waktu yang biasa di perlukan untuk keluar dari koma ?!”

Mona : “Kabar ibunya aman. Aku tidak bisa menebak waktu pastinya itu semua tergantung dengan kondisinya. Apakah kau sudah menemukan keberadaan ayah tiri dan kakak tirinya ?”

Mark : “Belum.. polisi masih sedang mencarinya.”

Mona : “mungkin jika mereka tahu di mana Anna, mereka akan keluar dengan sendirinya, mereka pasti akan segera menghubungi Anna.”

Mark : “Itu bisa membahayakan nyawanya. dia aman bersamaku.”

Mona : “Aku sangat yakin tidak akan terjadi apa-apa padanya selama dia bersamamu. kau pasti akan merawat dan menjaganya dengan sangat baik. Tapi jika mereka menghubungi Anna, itu dapat membantu menyelesaikan kasus Ria.”

Mark : “apa maksudmu ?!”

Mona : “Maksudku biarkan dia pergi ke luar bersamamu, Paparazzi pasti akan memanfaatkan momen itu dan berita akan menyebar kemana-mana. Kemudian saat itulah misi kita dimulai.”

Mark : “oke aku akan coba memikirkan rencananya.”

Mona : “berikan tanganmu, aku akan membersihkan lukamu.”

Mark berteriak saat lukanya menyentuh hidrogen peroksida. Dr. Mona terkekeh.

Mona : “Juliet-mu lebih baik darimu dia tidak berteriak sekeras kau Mark, ketika aku menuangkan hidrogen peroksida pada lukanya.”

Mark : “Jangan panggil aku Romeo dan jangan panggil dia Juliet oke ?! kami memiliki nama kami sendiri.”

Mona : “baiklah Ro… ah maksudku oke my lord, as you wish.”

Dan Dr. Mona menyelesaikan balutannya.

Mona : “Oke… aku sudah selesai disini. kalau begitu aku akan pergi sekarang !! sampai Jumpa mark.”

setelah Dr. Mona pergi aku duduk di depan laptop dan memeriksa beberapa email \... tapi pikiranku terganggu dengan Anna.

‘apakah dia menangis karena aku yang menggodanya atau karena jarum suntik ? dia bersembunyi belakang punggungku seperti seekor anak anjing. dia percaya padaku bahwa aku akan menyelamatkannya, tapi aku alih-alih menenangkan dan melindunginya, aku justru malah menggodanya. Betapa bodohnya aku !! kenapa aku tidak bisa mengerti perasaannya ?! bahkan pada saat aku menyelamatkannya dari para berandalan dia memelukku itu menunjukkan bahwa dia mempercayaiku dan ketika aku memberikan tanganku dalam mimpi buruknya dia segera merasa nyaman dan rileks. hari ini adalah salahku !! dia mempercayaiku tapi aku malah menggodanya. Aku menggodanya hanya karena dia takut disuntik, aku tidak tahu dia memiliki fobia seperti itu, jika saja aku tahu sebelumnya aku tidak akan membiarkan Dr. Mona memberikan suntikan padanya. tapi aku merasa senang saat dia mendengarkan jebakanku. Aku menjebaknya agar dia mau di suntik. Apakah itu berarti dia adalah tipe Submissive ?!’ Pikriku.

sebuah senyuman muncul di wajahku ketika aku berpikir bahwa dia adalah submissive ku.

Aku pergi ke ruang makan untuk makan siang,

Mark : “Nany apakah Anna akan makan siang disini ?!”

Nany : “tidak Tuan. Anna berkata dia belum merasa lapar, dia hanya ingin tidur dan akan makan nanti setelah bangun dari tidurnya.”

Mark : “Apakah dia baik-baik saja ?”

Nany : “Sepertinya tidak, matanya terlihat bengkak. Mungkin karena dia banyak menangis, Tuan.”

Mark : “Begitukah ?! Oke !!”

setelah menghabiskan makan siangku, aku pergi ke kamar Anna untuk memeriksa keadaannya..

Anna tertidur pulas dengan selimut menutupi tubuhnya. Aku memandangnya selama beberapa saat dan ketika dia bergerak aku segera meninggalkan kamarnya.

*** Terima kasih untuk terus mendukung saya dalam menulis, itu berarti banget buat seorang Author. Love u ***

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel