Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 9. Pemotretan body painting

Pemotretan di hari ke enam. Maudy, Riska dan Wulan hanya memakai kotak dan penutup kepala saja. Sekarang sudah tidak ada pakaian lagi.

"Kalian sekarang tidak pakai pakaian, hanya penutup kepala, hanya saja tubuh kalian akan dicat. Ini dinamakan nude art, juga dipadu padankan dengan lukisan tubuh. Atau disebut Body painting. Gimana siap"

"Hemmmzzz okelah pak"

Mereka menarik nafas panjang. Bagaimana tidak, mereka tubuhnya dilukis. Apalagi yang melukis tubuhnya juga ada seorang laki laki dan perempuan.

Riska agak risi juga. Riska dan yang lainnya diminta untuk mencukur bulu kemaluannya. Dan ada petugas pencukur bulu kemaluannya.

Awalnya mereka malu. Tapi ya mau gimana lagi. Mau tak mau mereka harus mengikuti kemauan studio.

Setelah semua bulu kemaluan mereka dihaluskan. Mereka dilukis tubuhnya sambil telanjang. Tentu saja aura kesexyan mereka terlihat. Awalnya dilukis tertutup vaginanya dengan lakban hitam. Namun di akhir tetap saja lakban itu juga harus dicopot. Dan dengan seksama pelukis itu melukis tubuh ketiganya. Sementara itu Gita dan Andini juga ikut menandatangani kontrak. Mereka tidak tahu kalau pemotretan ini untuk majalah remaja dan majalah dewasa sekaligus terbit dijepang dan eropa.

Namun mereka tidak langsung pemotretan. Mereka pulang masing masing mendapat 2 juta rupiah.

Pak Yusuf juga mendapatkan komisinya. 10 juta, karena yang masuk 2 orang. Sesuai janjinya ia membagi masing masing 1 juta buat Riska, Maudy dan Wulan.

"Kalian Riska, Maudy dan Wulan.... kalian besok nanti bapak kasih masing masing 1 juta. Semakin banyak temen temen kalian dapet maka semakin banyak kalian akan mendapatkan komisi"

Pak Yusuf mewhatsapp mereka bertigam. Yang masih sibuk pemotretan.

Karena lama dilukis tubuh terlebih dahulu.

Merekapun mengikuti pemotretan. Sekarang mereka sudah luwes walau dalam keadaan telanjang. Namun mereka mulai pede karena wajahnya juga ditutup. Jadi bagi mereka gampang saja. Namun siapa sangka. Tukang edit fotonya canggih dan hebat. Terlebih mereka sebelumnya juga difoto biasa dengan wajah dan kepala terbuka, jadi editor fotonya bisa mengganti wajah yang ditutup karakter itu dengan wajah aslinya dengan berbagai expressi wajah. Tentu saja dengan editing lainnya misal menempelkan lukisan diwajah atau dibiarkan mereka tersenyum lebar.

Jadi walau ditutup wajahnya namun ada beberapa foto yang diedit sehingga menampilkan wajah aslinya. Hal ini bisa berbahaya bila mereka ke Jepang atau eropa, karena nantinya pasti akan mengenali mereka bila mereka membeli atau langganan majalahnya.

Namun foto foto mereka belum akan diterbitkan. Masih akan diterbitkan bulan depan setelah selesai kontraknya.

Sementara itu Gita dan Andini sudah pulang. Tidak terbesit diantara mereka akan kecurigaan perusahaan modelling itu.

"Kita ngomongnya gimana Git ke orang tua kita?"

"Ya ngomong aja apa adanya..janga berbohong"

"Ah aku gak bisa, pasti orang tuaku gak mengijinkan, aku bilang aja extra kurikuler ya"

"Hemmzz ya terserah deh. Nanti kalau ada apa apa khan repot"

"Iya gak apa apalah sebulan ini kontraknya khan"

"Iya sih. Tapi kok aku agak curiga"

"Kenapa curiga?"

"Kenapa mereka gak mau bilang di majalah mana foto kita akan diterbitkan nantinya"

"Ya mungkin untuk menjaga kerahasiaan kita"

"Nah itu dia, kenapa mesti rahasia rahasiaan"

"Iya juga sih"

"Apalagi dalam klausa perjanjian, katanya kita gak boleh mengundurkan diri. Kalau mengundurkan diri, kita wajib mengembalikan 10 kali lipat"

"Iya ngeri juga ya. Tapi kata pak Surya mereka sudah dapet 71 juta, belum yang hari ini"

"Iya aku curiga sih. Kalau bukan karena dapet nilai mana mau aku melakukan ini"

"Aku juga. Tapi kalau 71 juta, ngapain mereka kok diem diem aja. Mereka cuma beli iphone aja"

"Ya mereka mungkin mau ditabung uangnya"

"Nantilah kita tanya tanya. Khan katanya kalau kita gabung mereka mau jelaskan"

"Iya. Ya udah nanti sore khan malem minggu, kita ngumpul yuk di rumahnya Maudy"

"Iya juga ya ... aku penasaran sih"

Andini dan Gita akhirnya janjian dengan Maudy.

Riska, Maudy dan Wulan telah selesai pemotretan body painting. Bukan hanya pemotretan. Ternyata mereka juga direkam videonya. Video saat dilakukan proses body painting. Tentu saja video itu dijual ke televisi dewasa. Di jepang sangat banyak televisi dewasa. Juga di eropa. Dari mulai nakednews, playboy tv, penthouse, dll. Disitulah mereka bisa bayar mahal talent. Karena dijual beberapa ke pihak luar. Kalau seandainya ada pihak yang mengenali atau berlangganan majalah atau televisi dewasa itu tentu saja reputasi mereka dan sekolah akan terancam.

Lukisan di tubuh Wulan seperti lukisan macan. Dengan kedua macan tepat berada di kedua puting susunya.

Sementara lukisan di tubuh Riska lukisan burung berwarna biru. Dan ditubuh Maudy adalah lukisan ular.

Melukisnya lama. Tapi menghapusnya sangat mudah. Mereka tinggal berendam di cairan khusus, maka terlepas sudah cat ditubuhnya.

Untuk proses rekaman dan pemotretan itu mereka diganjar 50 juta. Sampai hari keenam ini artinya masing masing sudah mengantongi 121 juta.

Selesai pemotretan, Maudy mendapati pesan di whatsappnya.

"Maudy aku ke tempatmu ya malam minggu ini" Dari Gita.

"Maudy, aku sama Gita nanti akan kerumah kamu ya ... jangan lupa suguhin yang enak enak" Dari Andini.

Gita minta ijin ke mommynya.

Tentu saja Elena, sebagai Mommy Gita sangat ketat menanyai Gita.

"Mommy, Gita nanti malam mau ke rumah Maudy ya"

"Ada apa sayang? Mau ngapain ke rumah Maudy?"

"Gita mau tanya tanya, tadi Gita dikasih uang mih 2 juta. Disuruh jadi fotomodel"

"Hah fotomodel, kenapa gak bilang dulu sama mommy"

"Iya ini masih berkaitan dengan tugas sekolah. Ini atas anjuran pak Yusuf, katanya kalau mau tambahan nilainya Gita sama yang lain harus cari kegiatan luar, seperti nyanyi, fotomodel. Nilai 90 ditangan karena bagian extrakurikulernya. Pak Yusuf khan ngajar Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, olah raga dan kesehatan juga ngajar pendidikan seni dan Budaya"

"Hemmmzz kok aneh kurikulumnya, mengapa harus jadi fotomodel"

"Katanya bisa milih, mau jadi penyanyi, pemain band juga bisa atau seni fotomodel katanya bisa dapet nilai minimal 90. Dan kalau ujiannya bagus, bisa mendapat nilai 100"

"Memang kalau gak ikut gak bisa dapet nilai segitu?"

"Ya bisa aja kalau jadi atlet berprestasi kalau mata pelajaran olah raga, atau jadi penyanyi kalau mata pelajaran seni budaya"

"Hemmzz ya sudah. Mau dianter om Ahmad"

"Iya lah mih, Om Ahmad yang ngedrop aja. Nanti aku pulangnya sama Andini"

"Oh ya sudah. Perlu bekal gak"

"Enggak mih, khan tadi Gita dapet 2 juta. Atau ini buat mommy aja?"

"Udah gak usah ini simpan saja"

"Ya makasih ya mih ..."

"Oke sayang. Mommy juga mau jalan jalan sama papih kamu"

"Ciyyyee ciyeee mommy lagi lengket ya sama papih"

"Iyalah ... emang kamu belum ada yang deketin kamu sayang ?"

"Mereka gak berani sama Andini mih"

"Hah kenapa dengan Andini?"

"Andini suka ngancem ngancem kalau ada yang godain Gita. Pokoknya kalau ada yang rayu gita langsung disikat Andini"

"Hahaha bagus lah. Jangan pacaran dulu ya sayang ... itu baru teman sejati"

"Iya miih ya walau dulu dia pernah intimidasi Gita, tapi sekarang dia malah jadi pelindung Gita"

"Ya sudah gak apa apa. Dulu mungkin dia iri dan belum tau siapa kamu sayang"

"Iya mih, Andini baik kok orangnya"

"Syukurlah"

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel