Bab 10 Dilema

Maudy pun senang rumahnya didatengin oleh Gita.

"Hai Gita"

"Hai Maudy"

"Hai Andini"

"Hai Maudy"

"Bentar ya ... kita ke sebelah aja"

"Ayok"

"Aku pesanin grab food aja ya. Kalian mau apa?"

"Ih gak usah ngerepotin"

"Beneran"

"Ya udah deh kalau maksa hahaa"

"Kamu mau pesan apa?"

"Aku sukanya lomie 61"

"Boleh juga"

"Kamu Andini"

"Emmmzz pizza aja deh"

"Ya udah lomie sama pizza ya. Aku hoka hoka bento"

"Sipp"

"Minumnya apa?"

"Sama minumnya juga haha"

"Aku es teller 77"

"Kamu ...?"

"Aku boba capuccino cingcau"

"Siap... aku pesan juice melon aja deh"

"Oke"

"Memang kamu totalnya udah dapet berapa sih"

"121 juta"

"Wooww besar amat. Emangnya foto apaan sih"

"Ya gitu deh, nanti kalian juga akan tahu. Khan kalian udah tanda tangan juga khan"

"Iya sih tapi aku penasaran"

"Kalian gak bisa mundur, kalau mundur kalian harus kembaliin 10x lipat. Itu artinya kalian kalau mundur sekarang kalian harus kembalikan 20 juta khan? Kalian khan udah dapet 2 juta"

"Apalagi kamu ya. 121 juta kali 10 udah 1.2 M"

"Iya makanya ya lanjut aja"

"Tapi gak foto aneh aneh khan?"

Sejenak maudy berpikir. Ia merasa bersalah juga. Tapi ia keluar juga gak mungkin.

"Ya aneh aneh sih"

"Maksudnya ?"

"Besok kalian pemotretan yang pertama khan, nanti kalian foto karakter ..."

"Oh gitu. Kirain foto apa"

"Hemmmzz ya udah kita ngomongin yang lain aja"

Gita masih penasaran. Tapi ia gak nanya lagi. Ia masih melihat Maudy baik baik aja. Walau seperti ada yang disembunyikan.

Pesananpun tiba walau berkali kali datang ojol itu nganterin makanan.

Mereka saling mencicipi makanan yang dipesan temannya.

Maudy asyik berwhatsapp dengan iphone barunya.

"Ciyeee ciyeee yang pake iphone"

"Ihhh norak. Nanti kalian kalau bertahan juga bakal dapet"

"Hemmzz gak tahu ya ... tapi kayaknya mencurigakan haha"

"Udah nikmatin aja. Mumpung ada kesempatan. Uangnya khan bisa buat macem macem"

"Iya ya tapi misterius"

"Haha nanti juga ngalamin ... jadi kalian harus ikuti alurnya. Biar kalian dapet duitnya"

"Kenapa kamu gak ceritain semuanya. Jadi curiga"

"Biar kalian penasaran"

"Ihhh gila ya. Aku terjebak jadinya"

"Terjebak tapi seneng... Nih kalau kalian gak percaya"

Maudy memperlihat saldo rekeningnya.

"Wowww mamah kamu tahu?"

"Tahu kok aku juga sudah kasih mamah kado kok..."

"Hemmzz kamu kasih kado berapa. Itu masih diatas 100 juta"

"Ya khan mamah punya papah yang biayain hehe... aku kapan lagi punya tabungan seperti ini. Nunggu dapet pacar? Ya kali dapet pacar tajir haha"

"Beli in aku dong iphone"

"Ih kamu mah, sabar 5 hari juga kamu bisa beli iphone ... jangankan 5 hari 3 hari juga bisa dapet 20 jutaan"

"Haha gak sabar. Utangin dulu napa... khan kamu banyak duitnya"

"Yang sabar ... enak kok beli dari uang sendiri... nanti juga kamu bisa beli"

"Iya lah"

Merekapun nongkrong dan ngomongin cowok cowok. Biasa anak SMU yang lagi puber, apalagi kalau bukan ngomongin pasangan orang lain. Maklum mereka belum diapelin artinya belum punya pacar. Lantas pacar orang diomongin.

"Eh lucu ya si selina, cowoknya khan playboy, eh ternyata si cowoknya itu macarin sepupunya si selina sendiri haha"

"Masa sih..."

"Ih beneran ..."

"Ah masih mending itu. Si Erni malah cowoknya selingkuh sama kakaknya sendiri"

"Hah Erni 1.5 ..."

"Iya ..."

"Hah kasihan ya"

"Hemmzz padahal menurutku sih cantikan si Erninya"

"Sama gede susunya hahah"

"Iya ... padahal khan cowok biasanya suka yang susunya gede ya"

"Haha buat micu itu kenyang deh"

"Sarap juga cowoknya ya"

"Ah belum tentu... kadang cowok ada juga suka yang imut macem gue..."

"Huhhh imut ... amit amit kali hahaha"

"Kamu andini kasihan Gita, calonnya kamu hajar mulu"

"Biarin ... kalau Gita sibuk sama pacarnya dia bakal lupa sama gue ... haha"

"Iya secara kamu dulu pernah jahatin Gita ..."

"Hehe ... ya selalu ada hal pertama ... khan gue udah insaf haha"

"Iya iya ... tapi Gita khan pengen punya pacar juga ya khan Git"

"Ah enggak juga ... nyante aja kali. Cowok dicariin gampang itu"

"Tuh khan Gita nya aja gak mau"

"Haha iya ya ... ngapain kita cari cowok. Gak bebas tau kalau udah punya pacar"

"Ya khan"

"Kamu Maudy udah punya pacar belom?"

"Sebetulnya eh aku suka sama fotografer ku loh"

"Kok bisa?"

"Dia masih muda, dari jepang ganteng banget cool"

"Masa?"

"Coba aja nanti juga kamu lihat"

"Terus kamu gak tembak dia?"

"Ah ogah, masa cewek nembak duluan"

"Dia nya pancing dong biar nembak sama kamu"

"Ah dia mah cool aja. Aku foto sexy aja dia mah jaim aja"

"Hah jadi foto sexy... tuh khan kenapa gak bilang. Aku gak mau ahhh"

"Ya kalau gak mau kamu harus kembaliin uang yang udah kamu terima kemaren 10 kali lipat"

"Hemmzz kamu menjebak aku Maudy"

"Khan kalian yang baca sendiri aturannya"

"Hemmmzz gimana ya. Apa aku minta papah buat ngembaliin uang. Atau aku pinjam aja ke papah ya"

"Iya kalau dikasih. Kalau enggak?"

"Terus gimana dong"

"Udah jalani aja dulu .. sebulan ini. Lagian khan terbitnya di jepang sama Eropa"

"Iiih papahku sering ke jepang loh, apalagi eropa"

"Udah kamu jangan terlalu khawatir. Majalah nya juga bukan majalah biasa. Majalah khusus"

"Pasti majalah dewasa khan ..."

"Gak tahu. Katanya orang tertentu saja yang beli"

"Tuh khan ini pasti majalah dewasa"

"Ya meneketehe"

"Hemmzz"

"Udah sekarang yang penting selesaikan selama satu bulan, jangan banyak omong ke yang lain atau jangan heboh, gitu aja"

"Emang kamu disuruh telanjang ya?"

Maudy sekarang gak bisa ngelak.

Ia tersenyum dan menganggukkan kepala.

"Ihhh kamu kok mau maunya?"

"Jadi kamu telanjang didepan cowok itu"

"Enggak sih ... nanti kamu tahu"

"Ihhh aku mah gak mau"

"Enggak besok kamu gak bakalan disuruh aneh aneh hanya foto biasa"

"Terus hari ke berapa yang foto aneh"

"Hari ke 5"

"Hemmmzz"

"Gimana ini"

"Sekarang kalau kalian mau mundur ya kalian harus siapkan 20 juta. Mumpung belum besar"

"Iya tapi darimana uang sebanyak itu"

"Makanya ... lebih baik kalian ikuti saja. Hanya sebulan ini"

"Hemmz Seaneh apa, emang kamu telanjang gimana?"

"Enggak telanjang, hanya transparant di hari ke 5, hari ke 5 pakai pakain transparan, hari ke 6 tubuh kalian dicat, body painting"

"Astaga Maudy kok kamu mau maunya. Apa kamu gak malu???"

"Sssstt nanti mamah denger"

"Jadi mamah kamu gak tahu?"

Maudy menggelengkan kepalanya.