Bab 4. Andini mengintimidasi gita
Bukan hanya sekali tapi berkali kali Gita dikerjain Andini, dibully lantas dicemooh. Andini tidak mau kesaingin oleh Gita. Ia usil dan suka menjaili Gita. Bahkan belakangan memfitnah Gita.
Ia mulai menyusun siasat agar usahanya berhasil.
Andini mulai menjalankan aksinya. Ketika semua siswa sedang istirahat. Andini mengambil HP milik Leonny dan ditaro ditasnya Gita. Dengan begitu akan terjadi fitnah memfitnah kepada Gita. Dan sampai waktunya terjadi semua siswa masuk. Dan Leonny tidak mendapati HP nya. Ia mulai panik.
Sementara Guru Matematika Pak Nanan sudah masuk.
"Ada apa Leonny kok ribut?"
"Anu pak, HP saya hilang"
"Kamu taro mana HP kamu?"
"Aku taro di tas pak"
"Coba periksa lagi"
"Iya pak"
Leonny akhirnya memeriksa kembali tasnya dan bener saja gak menemukan hp di tasnya.
"Ya udah bapak gak menuduh kalian semua tapi semua letakkan tasnya diatas meja"
Andini mulai senang dan berdebar. Kayaknya ini akan seru. Karena sudah pasti Gita akan kena getahnya.
"Coba kamu Leonny periksa satu persatu tas semua siswa"
Leonny memeriksa satu persatu tas siswa. Dan tiba giliran tas Gita.
Dan ia menemukan HPnya di tas Gita.
"Ini pak Hp saya"
Gita kaget, kenapa HP leonny ada ditasnya.
"Gita coba jelaskan kenapa Hp leonny ada ditas kamu"
"Aku juga gak tahu pak..."
"Huuuuhhh dasar tukang maling"
"Iya ya gak nyangka Gita tukang maling"
"Hukum aja pak hukum"
"Sssst sudah sudah. Jadi kamu gita gak merasa kamu ambil hp kamu?"
"Aku gak merasa pak, Sumpah Demi Tuhan pak, nih Hp saya juga ada. Hp saya iphone ... ngapain saya nyuri hp Realme milik Leonny"
"Maksud lo apa?"
Leonny gak terima kalau hp nya diledek.
"Iya pak laporin aja ke polisi tukang maling, mana ada maling mau ngaku"
Teriak Andini memanas manasi pak Nanan.
Tapi pak Nanan juga yang ahli dalam logika, adalah tidak mungkin kalau Gita yang punya HP iphone mencuri Hp milik leonny merek Realme.
"Ok baik saya akan laporkan siapa saja yang mencuri kepada polisi"
Gita kaget bukan main.
"Asyiiik .."
Andini dan Leonny kegirangan.
"Tapi yang benar benar mencuri Hp leonny"
"Maksud bapak gimana, khan sudah jelas jelas Gita yang mencurinya"
Andini mulai was was.
"Kita akan lihat CCTV"
"Memang ada CCTV pak diruang ini?"
"Tidak ada CCTV diruang ini tapi ada diselasar. Kita akan tahu siapa siswi atau siswa yang keluar terakhir dari ruangan kelas ini"
"Degg"
Andini mulai panik. Raut mukanya berubah seketika.
"Pak kok bisa menuduh orang yang terakhir yang keluar dari kelas"
"Ya karena gak mungkin juga orang yang masih banyak didalam kelas mengambil secara langsung hp milik leonny yang ada ditas nya sedangkan leonny ada dihadapannya ... ya khan"
"Deggg"
Semakin berdegup kencang.
"Oke baik, saya akan langsung telpon polisi agar langsung menyaksikan rekaman CCTV dan membukanya dan menangkap orang tersebut"
Semakin panik Andini dibuatnya.
Lalu pak Nanan memutar nomor polisi.
Seketika Andini gusar. Apalagi pak Nanan berhasil menelponnya.
"Hallo dengan AKBP Herry Setianto"
AKBP adalah singkatan dari Ajun Komisaris Besar Polisi adalah tingkat kedua perwira menengah di Kepolisian Republik Indonesia. Sebelum tahun 2001, pangkat ini disebut Letnan Kolonel, sama dengan pangkat yang setara di militer. Tanda kepangkatan yang dipakai adalah dua bunga sudut lima. Sering digunakan penyebutan AKBP untuk pangkat ini. Ditelponnya AKBP Herry Setianto.
"Tunggu pak?"
Teriak Andini. Ia mulai ketakutan.
"Ya andini ada apa?"
Pak Nanan menutup lubang mic di hpnya.
"Gak usah telpon polisi pak"
"Kenapa ... loh tadi khan kamu yang menyarankan telpon polisi"
"Gak usah pak"
"Kenapa"
"Saya pelakunya"
Sontak saja Leonny kaget.
"Kamu Andini"
"Ya pak ... saya sengaja mengambil HP leonny didalam tasnya dan dimasukkan ke tas Gita"
"Huuuuuuhhh"
Teriak siswa yang lain.
Pak Nanan mengakhiri pembicaraannya dengan AKBP Herry Setianto.
"Maaf pak ya, tadi mau ngasih kabar saja. Saya mengundang bapak makan dirumah saya, kebetulan saya ada sedikit rezeki"
"Baik pak Insha Allah pak"
AKBP Herry Setianto adalah mantan murid Pak Nanan yang sekarang sudah jadi Kapolres.
Perwira polisi yang hendak menjadi Kepala Polisi Resort (Kapolres), wajib menempuh pendidikan di Sekolah Staf dan Pimpinan Kepolisian (Sespimpol). Namun, sebelumnya wajib ikut tes kesehatan di Polda setempat.
Para perwira wajib mengikuti pendidikan tersebut yang berada di Lembaga Pendidikan Polri (Lemdikpol), Jakarta. Atau tempat yang ditunjuk. Mereka terdiri berpangkat komisaris polisi (Kompol) dan Ajun Komisaris Besar (AKBP).
Tes kesehatan dan kelengkapan administrasi, juga wajib dilakukan. Tes kesehatan tersebut dilakukan di Bidang Dokter dan Kesehatan (Bid Dokes).
Semua diperiksa, termasuk tes narkoba. Setelah mereka lulus sejumlah rangkaian, baru mengikuti sejumlah tes secara nasional. Sebab, Polda lain juga menyelenggarakan hal serupa.
Pendidikan Sespimpol berlangsung tujuh bulan. Diharapkan calon kapolres mampu bertugas merencanakan, mengembangkan, dan menyelenggarakan fungsi pendidikan pembentukan dan pengembangan berdasarkan jenis pendidikan Polri. Meliputi profesi, manajerial, akademis dan vokasi.
Sespim ini merupakan syarat anggota Polri untuk bisa menjabat kapolres. Dan untuk meraih pangkat yang lebih tinggi seperti Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol). Setelah lulus, akan ditugaskan di seluruh Polda, guna menempuh karier. Dan AKBP Herry Setianto, mantan murid kesayangan Pak Nanan itu telah melewati semuanya dan sekarang ia menjabat sebagai Kapolres didaerah tersebut dimana SMU Karya Bangsa berada dalam Wilayahnya.
"Jadi kamu yang melakukannya Andini"
Andini tertunduk dan menganggukkan kepalanya.
"Huhhhh dasar ... tangkap aja pak"
Leonny juga tak mengira kalau Andini kepala Geng nya yang melakukannya.
"Maksudnya apa kamu memfitnah saya?"
Tanya Gita.
"Aku cuma iseng habis kamu selalu dapat perhatian siswa lain"
"Huhhhh dasaaarrr cari perhatian"
Suara riuh rendah siswa lain.
"Sudah sudah ... nah gimana gita. Terserah kamu, hak kamu. Mau memaafkan Andini atau menyerahkannya pada pihak berwajib. Karena dia telah mencemarkan nama baik kamu"
Pak Nanan memberi pilihan.
"Iya pak Laporin saja"
"Deggg"
Bathin Andini kaget.
"Kamu .."
"Iya pak ..."
Leonny ikut menimpali. Walau ia adalah anak buah geng lolita pimpinan Andini tapi ia juga tak setuju cara cara itu. Apalagi itu adalah HP nya.
"Beneran Gita mau melanjutkan perkara ini"
"Hahaha kena prank .... gak kok pak. Aku gak sejahat itu. Aku gak mau diantara teman temanku ada yang masuk penjara"
Andini merasa lega. Gita bisa melucu juga. Padahal ia asli tegang dan panik tadi.
"Hahaha. Nah Andini ... Gita sebaik itu masih kamu fitnah. Minta maaflah sama Gita dan Leonny"
"Iya huuuuhhh"
Teriak siswa yang lain.
"Maafin ya aku Gita...."
Andini melunak. Selama ini ia beringas dan suka menjaili Gita. Tapi tak disangka kalau Gita sebaik itu. Apa jadinya kalau Gita bener bener ingin melaporkannya pada polisi. Sedangkan Leonny anak buahnya yang paling loyal malah ingin ia masuk penjara.
Gita mengulas senyumnya.
"Gak apa apa kok... aku tahu kamu cuma iseng aja kok".
Akhirnya mereka berpelukan.
"Nah gitu dong. Bapak memuji kebaikan Gita. Dan bapak ingatkan kepada Andini atau siapapun itu. Janganlah kita merusak nama baik orang lain dengan memfitnahnya. Kalian ini putra putri pilihan dari SMP di kota ini. Ini SMU favourit dan juara. Dan kelas ini juga kelas paling juara di masa orientasi kemarin. Masa harus ada perselisihan dan pertikaian begini. Kalian harus saling akur. Kalau kalian iri karena Gita mendapat perhatian lebih dari siswa lain, maka kalian harus balas dengan prestasi kalian. Bukan dengan cara menjatuhkan nama baiknya. Pahaaamm"
"Pahaam pak"