Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Penuh Perjuangan,

Tidak lama setelah aku lebih duluan memasuki kamar ini.

Tokkk....tokkk... tokkk

Suara ketukan Pintu.

" Masuk " jawab ku Tanpa Beranjak karena sengaja tidak menguncinya.

Mungkin sekitar 5 menit aku menunggu , jadi dengan sangat terpaksa aku beranjak untuk membuka pintu untuknya.

" Lama amat bukanya, tamu itu di berikan pelayanan yang terbaik " Ujar Indri dengan Wajah santai tapi Tidak Menggubris ku, setelah dia masuk ke kamar ini dia Langsung menghempaskan Pinggulnya di Spring bed.

" Mba kalau tidak suka dengan ku tidak usah menghardik ku seperti itu " timpal ku yang saat ini Memilih berdiri di hadapannya.

" Mba Indri yang cantik dan baik hati Tolong Hargai Waktu kita, jangan Sampai Yang lainnya tidak Kebagian" Lanjut ku dengan sengaja menggodanya dan berharap dia mau menanggapi ku.

Tapi dia masih saja diam, entah mengapa aku masih saja Berdiri mematung di hadapannya.

" Huhffttt..lex, aku minta maaf " ucapnya singkat.

Bukannya membuat ku Lega tapi malah membuat ku tambah bingun, entah mengapa dia Minta maaf padahal belum ada kejelasan letak kesalahannya.

" Indri " Panggil ku singkat namun sangat lembut, Seketika dia Memandang ku dengan wajah Manisnya, yah Indri Memiliki Kulit sedikit gelap  tapi garis wajahnya tetap saja sangat cantik, bahkan Baru saja Dia menyunggingkan bibirnya sudah membuat mata ku Terbelalak.

Tangan ku kemudian menjulur ke arahnya, awalnya dia ragu tapi dengan Memberinya Sebuah keyakinan dia Perlahan menerima uluran tangan ku dan dia ikut berdiri dengan ku.

" Smooooccchhhh...... smooooccchhhh..." Seketika Kami Berdua larut dalam pangutan bibir , Tanganya melingkar di pinggang ku, sementara tangan ku melingkar sambil menekan Pinggulku agar dia semakin mepet dengan Tubuhku.

Kami saling berciuman, bibir kami saling mengecup lembut, perlahan dia membuka mulutnya, seolah Menyambut Sesuatu dari ku. Dia memejamkan Matanya tapi aku lebih memilih menatap wajahnya yang begitu Syahdu dan Begitu adem.

Kemudian lidah kami mulai beradu, tangan ku mulai Bergerak liar meremas Bagian bongkahan bokongnya. Terpaan tangan ku membuat Pinggulnya bergerak ke kiri dan ke kanan seolah melakukan gesekan dengan milikku yang baru saja menegang.

Indri kemudian memutar Tubuhnya hingga terpaksa Tubuhku ikut denganya, dia sedikit mendorong Ku lembut sampai aku terduduk di tepian Ranjang.

Tanpa membuang waktu Indri sudah berlutut di hadapan ku, dan aku sudah bisa menebaknya jika dia ingin melakukan sebuah penetrasi dengan milikku. Tanpa meminta persetujuan lagi dia menurunkan celana ku beserta CdKu sekalian, sejenak aku terkagum karena dia seolah tidak sabar Melihat Keperkasaan ku. Benar saja ketika Milikku sudah terpampang tegang di hadapan wajahnya, dia Mulai Menatapnya Tajam, mulutnya Menganga takjub.

" Bangsaastt....kamu pakein Butiran " Timpalnya sambil geleng - geleng kepala.

" Padahal Udah Gede di tambahin lagi, kamu mau Bikin semua wanita histeris yah ? " Lanjutnya sambil mendongak menatap ku.

" Entah...." Jawab ku singkat dan ingin  membalas sikap cueknya tadi.

Dengan gemasnya dia melingkarkan lingkaran tangannya, Lidahnya menjulur Dan melakukan Sapuan Di ujung kepala rudal ku.

" UHHHHSSSSS" desis ku menahan Rasa nikmatnya.

" Keluarin aja Lex, santai Kita Nikmati bersama " ucapnya.

Saat ini aku tidak bisa menyembunyikan rasa nikmat yang di berikan olehnya, seketika tangan ku Memegang Ujung kepalanya melakukan sebuah elusan.

Kemudian dia melanjutkan membuka mulutnya selebar mungkin setelah rudal ku tegang maksimal. Dia menekan Bagian pangkal milikku sampai Ujung kepalanya Menampakkan Kegagahannya.

Matanya terpejam Seolah memaksa Mulutnya terbuka Lebar, sehingga Terpaan udara yang keluar dari Hidungnya begitu terasa.

" Akkkhhh" aku sedikit kesakitan ketika Kulumannya Sedikit mengenai Kulit keperkasaan ku dengan giginya.

Kleekkk ..kleekkk..

Kulumannya lama - kelamaan menjadi Semakin Lancar, bahkan saat ini aku mengumpulkan rambutnya Menjadikannya satu kumpulan di tangan ku.

" Ahhh...Enakkk....ndrii...uhhhh " desah ku Memberikan dia semangat.

" Uhuukkk...uhhuuukkk " dia tersendat ketika aku menekan terlalu dalam,karena  merasa bersalah  terpaksa menghentikan Tekanan ku.

Aku kemudian melepas pakaian ku tanpa beranjak, setelahnya aku Menarik Lengan Indri agar dia berdiri di hadapan ku.

" Huummmmm" Aku Mengdengus tepat di bagian Liang Kewanitaannya.

" Udah basah Aja " Timpal ku Tersenyum menatapnya.

Indri tanpa mendapatkan komando dari ku dia melepas baju, serta Bra miliknya, setelah dia melepasnya jadi tugasku melorotkan Celana Dan CD yang senada dengan Branya.

Aku kembali terpaku dengan Cukuran Jembutnya yang membentuk segitiga, hal itu seolah memancing ku untuk melakukan sesuatu dengan miliknya.

Sluuuurrrppp.... sluuuurrrppp..

Dari arah depan aku melakukan jilatan, sesekali menyelipkan lidah ku Mencari Sebuah Benda Kecil yang menjadi area sensitif bagi semua wanita.

" Ahhh...Lex " desahnya sambil menjambak rambut ku, padahal lidah ku baru saja bermain tapi dia sudah menjambakku.

Tanpa sungkan dia meremas Dada miliknya yang Tidak begitu besar namun Cukup pas dengan Tubuhnya yang Tidak kurus namun tidak Juga gemuk.

Karena merasa posisi seperti ini tidak begitu leluasa memainkan Miliknya jadi aku menarik tubuhnya kemudian merebahkan tubuhnya. Dia yang mengerti apa yang akan ku lakukan Dia mulai membuka Lebar pahanya, sehingga dengan jelas Liang kewanitaannya Menganga dan Ada cairan putih kental Yang hampir saja Sampai di lubang pembuangannya.

Sebelum lidah ku menerpa, jemari ku bekerja sama membuka bibir kewanitaannya.

Sluuuurrrppp.... sluurrrppp..

" Ahhh.... hisapin m*mek ku lexx...Yang dalammn aduuhhhh Enakkk anjngg " Ceracaunya.

Bangsaastt ternyata di balik sikapnya yang dingin dia menyimpan hasrat yang menggebu dan dia tidak sungkan Berbicara vulg*r saat ini.

Mmmuuaaacchhhh.....

Cuppp....

Sluuuurrrppp....sluurr...

" Arrrggg... Shiittt.....fuckkk....Gatal anjnggg uhssss Ahhhh...." Dia Terus menerus menggelinjang pinggul terus bergerak Sampai dia menegang sambil kedua tangannya menekan kepala ku.

Serrr....serrr....serrr...

Cairan Mengalir deras di sela - sela Hisapan ku.

" Huu....huuu...." Nafasnya memburu, dadanya Naik Turun menandakan dia Sudah mendapatkan puncak kenikmatan yang pertamanya.

Aku yang merasa tidak bisa menahan lagi, segera mungkin memposisikan Tubuh ku merapat dengan Tubuhnya.

Ujung milikku perlahan menyapu dan membelah Bibirnya sampai Terasa sudah masuk sedikit, barulah aku melesakkannya.

" Aaaarrrgghhh.....anjngg k*ntoll anjnggg Bangsaattt, v*gina ku robekkkk bngsaatt....akhhhhh " erangnya sambil mencengkram keras lengan ku.

" Ahhhhhh...." Desah ku  Legah karena merasakan Himpitan yang begitu nikmat Bahkan Aku masih merasakan Sensasi kedutan yang sangat Menjancookkan, sesekali dia Menarik Pinggulnya agar rudal ku sedikit keluar dari miliknya.

" Lexxx.....Sakittt....anjngg " Dia seketika emosi ketika kedua tangan ku menahan Pinggulnya dan memaksa rudal ku masuk seutuhnya.

" Lu kayak per*wan aja " Timpal ku Tersenyum Sinis.

Meskipun bibir ku terucap seperti itu, aku tetap mendiamkan sejenak Agar liang kewanitaannya sedikit melakukan Kontraksi penyesuaian milikku dengan miliknya.

" Lanjutin Lex, tapi pelan - pelan dulu " pintanya, kedua tangannya beralih Ke bagian pinggang ku sepertinya dia ingin melakukan sebuah Pertahanan jika aku melanggar ucapannya.

" Arrrhhhh.... sumpahh gede bangett anjnggg, k*ntoll brengsekkk " ceracaunya lagi Dan kedua tangannya Menutup Wajahnya. Padahal aku sudah melakukan sesuai Perintahnya.

Awalnya dia melingkarkan kakinya, tapi saat ini dia Kembali Merenggang, dan melebarkan selebar mungkin, sampai Kakinya lurus seolah melakukan Split di lantai.

Sementara kedua tangan ku mendukung gayanya dengan Menahan  bagian persendian di kedua lututnya

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel