Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 4: Kamu tahu namaku?

___Happy Reading Guys___

Prang!!

Tiba-tiba terdengar suara keras.

Alyssa tersentak bangun dari mimpinya dan langsung duduk tegak, jelas saja ia sangat kaget dengan suara yang tiba-tiba terdengar dan memekakkan telinga nya.

"Oh, apakah Alyssa baru saja tidur??" Salah satu teman sekamarnya yang lain, Irene bertanya, dia berjalan mendekat dan menarik Ashley untuk meminta maaf karena telah mengganggu tidur temannya itu.

“Maaf, kami tidak tahu kalau kamu sedang tidur dan membuat banyak keributan” Ashley juga meminta maaf di belakang Irene.

Alyssa hanya menggelengkan kepalanya karena secara langsung mereka telah menyelamatkan Alyssa dari mimpi buruknya itu. Sebenarnya Alyssa sudah ingin bangun dari mimpi buruknya itu, ia sadar itu hanyalah sebuah mimpi, dan semua yang ada pada mimpinya itu tak nyata dan ia sedang tertidur tapi nyatanya ia tak bisa bangun sampai akhirnya ia mendengar suara keras itu.

"Kenapa wajahmu pucat sekali?? Apa kamu bermimpi buruk??" Irene mendekat dan menyentuh dahi Alyssa, Irene hanya cemas melihat keadaan temannya itu yang terlihat sangat pucat, ia takut terjadi sesuatu.

Alyssa menarik tangan Irene dan tersenyum ringan berkata, "Aku baik-baik saja, terima kasih telah membangunkanku." Ucapnya berterima kasih.

Kalau tidak, dia akan diperkosa lagi...... Dan kenapa setiap tidur ia selalu bermimpi diperkosa dengan pria yang sama dan seolah mimpinya itu nyambung dengan kehidupan nyata nya, apalagi dengan pria yang selalu mengirimkan teks mesum itu.

"Ada apa?? Kalau kamu mempunyai masalah, jangan takut untuk memberitahu kami." Irene meremas tangannya.

Jelas Alyssa menerima kebaikannya teman nya itu, tapi dia benar-benar tidak tahu harus mulai dari mana.

Apa yang harus dia katakan??ia tidak mungkin mengatakan semuanya, karena ia bisa saja dianggap gila.

Mengatakan bahwa seseorang telah mengambil foto dirinya yang memperlihatkan bagian pribadinya, dan juga mengirimkan pesan-pesan kotor, atau mengalami mimpi nyata tentang dia dilecehkan secara seksual dua kali berturut-turut... Itu tidak mungkin ia katakan, karena jelas sangat sulit untuk menjelaskan nya.

Cerita yang memalukan, bagaimana dia bisa mengatakannya dengan lantang??Namun arus hangat yang mengalir dari kakinya mengingatkan Alyssa bahwa apa yang terjadi barusan lebih dari sekedar mimpi sederhana. Dia buru-buru meninggalkan tempat duduknya dan pergi ke kamar mandi, melepas celananya dan memeriksa apakah celana dalamnya basah lagi....

Alyssa menggigit bibirnya, dan air mata tiba-tiba jatuh dari matanya. Apa yang terjadi??

Mengapa ini terjadi padanya?? Ini yang selalu ia tanyakan pada dirinya sendiri.

Kelas selanjutnya Alyssa terganggu karena mimpinya bahwa dia tidak memperhatikan materi yang disampaikan.

Setelah kembali ke asrama dia memeriksa banyak informasi di internet tetapi tidak menemukan informasi yang berguna, tidak ada yang berguna sama sekali.

Tidak ada seorang pun yang mengalami apa yang terjadi padanya.

Tiba-tiba pria tak dikenal itu mengirimkan pesan lagi.

"Sayang, tidurlah lebih awal malam ini, aku akan menunggumu." Pesan itu datang lagi l.

Alyssa bertanya pada dirinya sendiri, Apakah pria ini nyata?? Dia sangat marah sehingga dia memutuskan untuk menelepon orang tersebut tetapi teleponnya tidak dapat dihubungi, menyebalkan. Apakah ini semua hanya halusinasi ku saja? Tapi tidak mungkin semua ini terasa begitu nyata.

"Siapa kamu?? Apa yang kamu lakukan padaku??" Alyssa hanya bisa mengirim pesan tanpa daya.

Pria diseberang sana pun menjawab,

"Aku pria mu, milikmu, aku melakukan sesuatu untuk membuat mu bahagia"

Alyssa langsung menangis frustasi sambil mengacak rambut nya. Mengapa??

Kenapa dia harus diperlakukan seperti ini??

Ketika Irene dan Ashley kembali, mereka terkejut melihat Alyssa menangis.

"Apa yang terjadi?" Tanya mereka penasaran melihat Alyssa menangis.

"Aku baik-baik saja," Alyssa memegang teleponnya dan berkata,

"Aku... aku hanya sedang dalam suasana hati yang buruk, aku akan keluar dan menghirup udara segar."

Setelah itu dia berlari keluar meninggalkan kedua temannya yang tampak kebingungan.

“Sekarang sudah larut, kamu mau pergi kemana?” Ashley ingin mengejarnya tetapi Irene menahannya sambil menghela nafas,

"Aku juga suka keluar saat suasana hatiku sedang buruk, lagipula universitas aman, kamu tidak perlu khawatir" Kata Irene.

Alyssa tidak menyangka akan bertemu Darren ketika dia keluar dari asrama. Senior yang tampan dan tinggi itu sedang bermain di lapangan basket. Tembakan tiga angkanya yang biasa-biasa saja sangat menarik perhatian dan membuat gadis-gadis di sekitar lapangan berteriak.

Alyssa tidak bisa menahan diri untuk berhenti, tetapi setelah Darren berbalik, dia dikejutkan dengan kemiripan orang mesum yang selalu mempermainkannya setiap hari, dan siang hari ini juga, dia mirip Darren walaupun dia tak pernah bisa melihat wajah pria mesum itu.

Alyssa tidak tahu dari mana dia mendapatkan keberaniannya, dia berlari dan bergegas pergi tanpa berpikir apapun.

Namun tiba-tiba ada bola hampir mengenai dia, tapi ternyata Darren berhasil menyelamatkannya, lagi dan lagi diselamatkan oleh Darren.

"Hei... kamu gadis, untuk apa kamu terburu-buru??" Para pemain lain di lapangan itu tampak marah.

Tapi jelas saja Alyssa tidak peduli dengan mereka. Semua perhatiannya saat ini hanya tertuju pada Darren, dan Alyssa menghampiri Darren kemudian bertanya dengan mata merah karena tadi habis menangis, ia bertanya pada Darren hanya iangin memastikan apakah pria itu mengenal nya atau tidak, bahkan setelah beberapa kali menolongnya.

"Apakah kamu benar-benar tidak tahu siapa aku??"

Anak laki-laki di sebelahnya Darren hanya tersenyum dan menepuk bahu Darren dan dengan bercanda berkata,

"Yo, ada gadis lain yang mengaku padamu lagi." Ucapnya sembari tertawa kemudian.

“Apa yang kau bicarakan? Jangan bicara omong kosong.” Darren melemparkan bola ke pemain lain dan meninggalkan lapangan bersama Alyssa.

"Tentu saja aku mengingatmu, kamu adalah gadis yang pingsan karena gula darah rendah dan yang aku bantu ke rumah sakit. Lagipula kita baru bertemu pagi ini, ada apa?? Kenapa kamu mencariku?? " Darren bertanya dengan lembut.

Bahkan ekspresi Darren terlalu lembut dan hangat, bahkan semua orang melihat Darren tampak tidak berbahaya seperti angin musim semi yang lembut. Melihatnya seperti ini Alyssa tiba-tiba tidak bisa berkata apa-apa, jelas karena ia gugup bagaimana ia tidak gugup jika harus berhadapan langsung dengan pria yang ia sukai.

"Kamu.... apakah kamu tahu namaku??" Alyssa bertanya ragu-ragu dan ia penasaran dengan jawaban Darren.

"Ini......" Tapi kemudian Darren meminta maaf, "Maafkan aku....."

Sebenarnya hatinya sedih mendengar hal tersebut padahal ia sudah memberi tahu Darren tapi justru pria itu melupakan namanya, itu membuat hatinya Alyssa menangis.

"Namaku Alyssa, Alyssa Navarro" jawabnya menyebutkan nama lengkapnya.

"Aku akan mengingatnya" Darren masih sangat lembut dan juga mengeluarkan sapu tangan dari saku celana nya,

"Hapus air matamu dulu" ucapnya lembut.

To be continue.

Please like and comment.

Follow Author and share the story on your sosial media.

Thank you....

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel