Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 2: Cokelat 21+

___Happy Reading Guys ___

Namun pria yang ada diantara pahanya itu tidak menjawab, tapi terus menjilat Vagina Alyssa.

Labia-nya dibuka paksa, bahkan klitorisnya yang paling sensitif pun dijilat dan digoda oleh lidah pria itu. Kenikmatan itu membuat Alyssa malu sekaligus ketakutan. Dia terus berjuang untuk melawan tetapi tubuhnya merespons dengan cara yang belum pernah dia rasakan sebelumnya, dia juga tanpa sadar mengeluarkan erangan seolah ia menikmati permainan pria itu.

“Siapa kamu? Jangan seperti ini, tolong lepaskan aku….” Alyssa terus memohon.

"Alyssa sayangku kau sudah basah," pria itu memasukkan kedua jarinya ke dalam vaginanya yang ketat dan berbisik.

"Keluarkanlah sayangku aku akan mengisap nya" sungguh frontal bukan?

Alyssa, yang sedang kebingungan dan diintimidasi secara seksualpun, mau tidak mau memohon dengan segala kemampuan nya.

"Tolong biarkan aku pergi, tolong.... aku bisa memberikan apapun yang kamu inginkan, asal lepaskan aku" ucapnya Alyssa memohon.

Pria aneh itu hanya tersenyum lalu terus menekan jarinya ke Vagina Alyssa tanpa ampun.

"Ah~!" Alyssa tanpa sadar mengerang.

Dia tidak percaya suara seperti itu dibuat oleh dirinya sendiri.

"Sayang, pernahkah ada yang memberitahumu bahwa erangan dan desahan, adalah cara tubuhmu bereaksi dan membuat hasrat pria semakin kuat??"

"Jangan... kamu...." Alyssa menggigit bibirnya mencoba melawan.

"Pemerkosaan...pemerkosaan itu ilegal." Ancamnya Alyssa.

Pria itu bahkan tak mendengar kan, dia malah membuka labianya lebih lebar dengan dua jarinya, lalu mencium lubang vaginanya yang sudah basah, lalu tersenyum.

"Alyssa sayang, bagaimana kamu bisa begitu manis??" saat dia berbicara, dia tiba-tiba membuka ritsleting celananya dan mengeluarkan kemaluannya yang besar dan panjang lalu memaksa masuk ke dalam vagina Alyssa yang sudah menetes dengan deras.

"Tidak, jangan ....." Sebelum Alyssa bisa menolak, penis besar dan panjang pria itu sudah menghantam vaginanya sepenuhnya, dan merobek selaput daranya.

Alyssa langsung merasakan sakit yang tak tertahankan, membuatnya menangis dan membungkamnya.

Keperawanannya diambil oleh orang asing yang tidak ia kenal, bahkan ia tidak bisa melihat wajahnya sedikitpun.

Dia sedang diperkosa.

Selaput daranya dirobek dengan hebat.

“Alyssa sayang, kamu sangat ketat, Vagina mu terus menghisap dan menggigit penisku.” pria itu terus-menerus bergumam,

"Sakit...." Alyssa menangis lebih keras.

Tentu saja sakit, berdarah. Pria itu tidak melepaskan borgol di tangannya dan ikatan dikedua kakinya, tetapi malah memeluknya dan terus menidurinya.

"Hanya jika itu menyakitkan kamu akan mengingatku." saat dia mengatakan ini, kemaluannya menghantamnya lagi.

Alyssa tidak tahu bagaimana dia datang ke sini dan apa yang terjadi padanya, tapi kecuali kesenangan saat pria itu menjilatnya sejak awal, yang bisa dia rasakan sekarang hanyalah rasa sakit.

Pria itu tidak menunjukkan belas kasihan padanya.

Tubuhnya seperti ditusuk benda tumpul berulang kali, dan rasa sakit mengikuti satu demi satu dalam siklus yang tak ada habisnya.

Pada akhirnya pria itu menembakkan semua air maninya ke dalam vaginanya dan berkata.

"Agar Alyssa tersayang ku tidak akan melupakanku."

"Jangan....."

Alyssa bangun dan membuka matanya sambil menangis.

Setelah membuka matanya, dia melihat ke asrama yang dikenalnya, dia mengalami kebingungan, butuh waktu lama baginya untuk kembali sadar.

Bagaimana ini bisa terjadi?

Bukankah dia diculik dan diperkosa??

Atau apakah orang itu mengirimnya kembali setelah dia meperkosanya??

Itu tidak benar.....

Asrama universitas nya dikontrol dengan ketat dan akan dikunci pada jam 12 malam. Bagaimana pria itu bisa dengan mudah membawanya keluar dan mengirimnya kembali??

Dia mengingat dengan jelas semuanya dari tadi malam, dari bagaimana dia terbangun tiba-tiba, lalu vaginanya dijilat, lalu dia diperkosa oleh penis besar dan panjang milik pria itu. Dia ingat semua...

Itu benar.

Tubuh bagian bawahnya.

Alyssa buru-buru turun dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi, menggunakan cermin kecil dia memeriksa bagian bawah tubuhnya.

Ini basah!!

Tapi tidak ada rasa sakit, tidak ada darah, atau air mani pria itu.

Apa yang terjadi??

Mungkinkah semua yang terjadi semalam hanyalah mimpi?? Tapi jika itu adalah mimpi bagaimana emosinya bisa terasa begitu jelas dan jelas.....

Di luar, salah satu teman sekamarnya Ashley mengetuk dan berkata dia perlu ke kamar mandi, Alyssa menarik kembali pikirannya, mengenakan pakaiannya dan membuka pintu.

"Kenapa kamu terlihat bingung??" Ashley meremas wajahnya dan bertanya

"Mungkinkah ini ada hubungannya dengan pengakuan kemarin??" Tanya nya penasaran.

Alyssa menggelengkan kepalanya.

"Em.. okay jangan beri tahu aku jika kamu tidak mau dasar pelit" Ashley menjulurkan lidahnya dan dengan nakal berkata,

"Menurutku kamu hanya bersikap pemalu."Alyssa hanya diam dan tersenyum enggan.

Setelah kembali ke kamar tidur, dia mengeluarkan ponselnya dan mengklik pesannya.

Mungkinkah mimpi kemarin ada kaitannya dengan pesan??

Dia masih harus pergi ke rumah sakit universitas nanti.

Dan dia lupa sarapan lagi karena kesusahannya. Dalam perjalanan ke rumah sakit universitas, dia mengalami hipoglikemia lagi dan secara tidak sengaja bertabrakan dengan mahasiswa lain.

"Hati-hati" Sebuah lengan yang kuat menopangnya.

Alyssa mengangkat kepalanya dan melihat wajah yang dikenalnya, seorang mahasiswa yang lembut dan tampan. Bukan orang lain yang menahannya, tapi Darren Wilson.

"Kak Darren??" katanya terkejut.

Darren sepertinya tidak menyadari siapa gadis dihadapannya ini. Alyssa terkejut sejenak, lalu tersenyum hangat.

"Sepertinya kamu mengenalku??" Tanya nya.

Alyssa sedikit tersesat dan tanpa daya menjelaskan,

"Sebulan yang lalu aku pingsan di dekat gedung guru dan kamulah senior yang membawaku ke rumah sakit"

"Maaf, aku benar-benar lupa. Jadi, kamulah mahasiswa yang pingsan itu??" Darren meminta maaf dan Alyssa mengangguk.

"Kenapa kamu pingsan lagi?? Mungkinkah kamu lupa sarapan??" Tanya Darren kembali.

Alyssa hanya mengangguk dengan malu.

"Okay kalau gitu makanlah ini" Darren mengeluarkan coklat dari tasnya dan menyerahkannya pada Alyssa.

Ini adalah Cokelat.

Alyssa membeku, sambil melihat wajah pria itu, wajahnya memerah dan detak jantungnya sedikit cepat dan suaranya menjadi lebih lembut

"Kak Darren, kamu......"

“Jangan salah paham, hanya ini yang kumiliki, cepat makan agar kamu tidak pingsan lagi” Darren dengan lembut dan berkata dengan prihatin.

Alyssa merasa malu.

Apa yang dia pikirkan tadi?? Darren sudah punya pacar dan pria itu sangat tidak mungkin menyukai nya. Dia sangat baik, dan satu-satunya alasan dia memberikan coklat adalah karena Alyssa belum sarapan dan juga gula darah nya rendah. Alyssa tidak boleh terlalu memikirkan Darren.

"Terima kasih, kak Darren" Alyssa berkata dengan lembut dan mengambil coklatnya.

“Karena kamu punya gula rendah, ingatlah untuk sarapan lain kali.” ia mengingatkan Alyssa.

"Aku tahu, sekali lagi terima kasih ka Darren" ucapnya dengan senyuman termanis yang ia punya.

To be continue.

Please like and comment.

Follow Author and share the story on your sosial media.

Thank you....

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel