Gara Gara Amer
Iya kak, aku juga merasa beruntung banget bisa di pertemukan dengan kakak, udah cantik, baik pula, hihihi!"
"Weiitt, kamu pintar gombal ?"
"Anu kak, ini spontan aja kok !" jawab Alvin.
"Kalau kamu mau ikut denganku, ada dua macam pekerjaan yang bisa kamu pilih, jadi pelayan yang gaji empat jutaan atau pilih gaji tak terhingga, kenapa aku bilang ngga terhingga, karena kamu akan mendapatkan gaji pokok dari pemilik club lima juta, belum lagi kalau kamu membuat clienmu puas pasti dia akan memberikan tips sepuas hatinya juga!" jelas Laura.
Sebenarnya Alvin sama sekali tidak berniat mencari pekerjaan yang bisa saja menjerumuskannya ke dunia hitam, tapi pikirannya itu terlalu polos, hingga diapun hanya memikirkan banyaknya uang yang akan ia dapatkan.
"Ya udah kak nanti aku lihat, soalnya sebelumnya aku belum pernah gituan kak, " jelas Alvin.
Meskipun Alvin sudah merasakan yang namanya pacaran, tapi ia sama sekali belum pernah mencicipi tubuh pacarnya, dan memang Alvin tidak pernah berani mencobanya.
"Hmm kalau dari postur tubuh sih kamu lumayan meskipun kurus kerempeng, tapi sepertinya kamu orangnya pemalu dan tidak gentle dan kalau kamu mau kerja begitu kamu harus membuang sifat itu, karna mereka tidak akan suka kalau kamu tidak profesional, selain mereka mau kepuasan pasti dia akan menjadi teman curhatmu juga. " Jelas Laura.
Setelah mendengar penjelasan Itu dengan hembusan nafas yang berat Alvin kemudian mengemukakan keinginan yang sebenarnya.
"Kak saya bisa minta tolong, ajarin aku jadi laki laki yang kakak maksud tadi !" Pinta Alvin sambil menatap tegas ke arah Laura.
"Maksud kamu, kamu mau belajar melakukan Itu dengan kakak? Boleh aja sih tapi ngga gratis !" ujar Laura.
"Ohh maksudnya, harus gituan dulu yah, baru di katain gentle ? " tanya Alvin.
"Iyalah, sebagai pria itu harus gentle di atas ranjang, maupun dalam bersikap!"
Awalnya Alvin ragu untuk meminta hal itu, maka dari itu ia menanyakan kepastiannya terlebih dahulu. Meskipun ia takut untuk mencobanya, tapi saat ini Alvin beranggapan kalau Laura sudah terbiasa, dan kemungkinan tidak akan bisa hamil hanya karenanya.
"Di sana tiap malam kok, masa sama aku langsung hamil !" batin Alvin.
"Sebenarnya saya tidak enak bertanya hal ini kak, tapi mau gimana lagi, aku mau banget merubah karakterku ini. Kalau misalnya aku mau belajar bayar berapa memangnya kak ?"
"Biasanya tarifku untuk satu malam aja lima juta dan untuk tipsnya rata rata clien memberiku lebih dari itu !" Jawab Laura kemudian di sertai senyuman kecil.
Alvin yang mendengar itu langsung mengurungkan niatnya untuk lanjut.
"Hehehhe ngga jadi deh kak, aku ngga ada uang sebanyak itu !" jawab Alvin kembali merasa canggung.
*****
Sudah satu hari keberangkatan kapal yang di tumpangi Alvin, akhirnya sandar di pelabuhan pertama dan Alvin turun sebentar untuk membeli kebutuhannya, berhubung barang - barang di atas kapal cukup mahal.
"Kak mau titip sesuatu " tanya Alvin, saat hendak beranjak keluar.
"Hmmm, aku pesan minuman dingin aja deh, " jawab Laura.
Sekembalinya dari membeli kebutuhannya, Alvin mendapatkan Laura sedang menikmati minuman alkohol.
"Nih pesanan kakak !" ucap Alvin sembari menyimpan minuman segar yang di pesan Laura.
"Dek kalau kamu mau kerja denganku, kamu harus belajar meminum minuman ini,
karena di sana kamu akan di suguhkan minuman ini di setiap saat." ucap Laura, kemudian dia mengeluarkan lagi 1 botol minuman dari dalam kopernya.
"Minuman apa tuh kak?" tanya Alvin penasaran karna ia baru pertama kali melihat minuman berwarna merah, dengan label orang tua.
"Minum aja dan kamu akan mengetahui ini minuman apa, dan kakak janji setelah kamu habiskan ini aku akan ajari kamu gimana Jadi
laki laki gentle. "
Alvin yang memang berniat untuk ikut kerja dengan Laura, iapun menyanggupi dan menyetujuinya saja. Alvin kemudian menuangkan minuman ke dalam gelas kecil atau sloki. Sebelum di tenggaknya, Alvin sejenak mencium aroma alkohol, dan barulah ia bisa memastikan kalau itu adalah minuman yang mengandung kadar alkohol.
"Kak aku akan meminumnya tapi ajarkan aku gimana cara kerjanya nanti !" ucap Alvin.
Laura hanya mengangguk, sambil tersenyum kecil, lalu iapun langsung menenggak minuman alkoholnya juga, tapi langsung dari botolnya.
Melihat Laura meminumnya, Alvin langsung meneguk satu gelas, iapun merasakan pahit, dan tenggorokan yang terasa panas.
Alvin yang tidak mau kalah kembali menuangkan lagi minuman kedalam gelasnya, baru saja ia meminum tiga gelas berturut turut, iapun sudah merasa oleng.
"Enak juga Efek minuman ini kak !"
"Kalau kamu habiskan minuman satu botol itu aku akan cium bibir kamu!" ucap Laura.
Saking semangatnya, Alvin langsung saja meraih botol minumannya, lalu menenggak minumannya sampai habis, bahkan Alvin tidak membiarkan ada satu tetes yang tersisa, meskipun sebenarnya ada beberapa tetes yang keluar di sela bibirnya.
Laura yang melihat semangatnya Alvin, iapun seolah berkewajiban untuk menepati janjinya,
tanpa menunggu lama bibir Laura langsung saja mendarat di bibir Alvin.
Perasaan Alvin langsung terbang melayang saat bibir Laura yang basah itu mencoba menggigit gigit bibirnya Alvin.
"Cukup dulu dek, kalau kamu bisa habiskan satu botol ini lagi, aku akan biarkan kamu pegang ini !"ucap Laura kemudian dia kembali memberikan 1 botol lagi kepada Alvin. Alvin yang melihat telunjuk Laura menunuk ke arah dadanya, iapun menenggak ludahnya sendiri, saling tergiurnya dengan benda kenyal yang masih terbungkus rapi di balik atasan Laura. Apalagi saat ini Laura hanya mengenakan tanktop, yang membuat belahan dadanya begitu jelas, serta Alvin juga sudah bisa memastikan betapa bersihnya dada milik Laura.
Alvin kembali meraih botol minuman yang di sodorkan Laura, ia langsung meneguk dari botolnya menyisakan seperempat, Alvin beristirahat sebentar karena mulai merasakan pusing dan mual.
"Kaaaaakkkkk aaaaaaakkkuuuuu maaaauuuu muntaahhhhh" ucap Alvin seperti orang lemas.
Laura yang mendengar itu, langsung menarik tangan Alvin menuju kamar mandi.
"Huuuueeeekkkk hhhhhuuuuueekkk!" setibanya Alvin, iapun langsung muntah, setelah muntah perasaannya berangsur angsur pulih dan Laura masih memijit mijit tengkuk leher Alvin dengan tujuan untuk membantu agar minuman yang di minum Alvin kembali keluar.
"Udah mba, udah!" ucap Alvin kembali berdiri, saat ia hendak melangkah, Alvin hampir terjungkal, tapi untungnya Laura segera menggapai tubuh Alvin, hingga saat ini Alvin seolah merangkul Laura.
"Mmmbbbbaaaaakkk aaaakkkuuuu maaaauuuu suuuussuuuu muuu, jaaadii aaakuuuu mauuuuu lanjut minummmmmm !"
Ucap Alvin, yang sudah tidak bisa mengobrol mulutnya, dan memang itulah motivasinya hingga dia begitu nekat menerima tantangan Laura.
Laura sengaja tidak menanggapinya, melainkan ia hanya menuntun Alvin menuju tempat tidurnya. Baru saja Alvin di rebahkan oleh Laura, tangan Alvin langsung mendarat untuk menangkap tubuh Laura, tapi Laura segera menepisnya, lalu sengaja menjauhi Alvin.
"Ngga kena, hehehehe, coba kejar aku, kalau bisa kejar, boleh deh dapetin apa yang kamu mau !" ujar Laura.