Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 2. Di Gudang Perpustakaan

“Tentu saja, Bu. Nanti saat bel berbunyi, aku nggak akan langsung pulang ke kos. Di mana aku musti menunggu Bu Dola?” Ryan balik bertanya.

“Kamu tunggu saja di depan ruang kelas ini, nanti Ibu yang akan menghampirimu.” jawab Bu Dola lalu ia pun berdiri dari duduknya, sebelum melangkah ke depan ia sempat mengelus-elus pundak Ryan sembari sunggingkan senyuman manisnya.

Bu Dola orangnya cantik, kulitnya putih bersih, rambutnya panjang bergelombang. Walau badannya sedikit gemuk, namun dia memiliki body yang aduhai. Bagian dadanya juga sensual dan pinggulnya padat berisi, meskipun usianya sudah menginjak 35 tahun, namun penampilannya masih terlihat sangat muda, dan bahkan banyak yang mengira jika bertemu di luar jam sekolah dan tidak mengenakan pakaian seragam Guru, Bu Dola disangka seorang mahasiswa pertengahan semester.

Sudah hampir 10 tahun menikah, Guru cantik itu belum juga dikaruniai buah hati, suaminya yang berprofesi sebagai Arsitek selalu berpergian ke luar kota bahkan luar Provinsi. Paling cepat suaminya pulang kerumah seminggu sekali, itu pun jarang lebih seringnya satu hingga dua bulan baru ia pulang. Hal itu mungkin yang menjadikan tubuh Bu Dola masih tampak belia seperti wanita berumur 20 tahunan, dan karena jarang disentuh itu pula membuat Bu Guru cantik itu memiliki hasrat bercinta yang bergelora serta meledak-ledak.

Alami memang hasrat itu muncul pada wanita yang telah menikah bertahun-tahun, tiba-tiba harus memendam gairahnya karena keadaan, hanya saja ada yang mampu bertahan ada pula yang tidak, semua itu pun tergantung kondisi dan diri wanita itu sendiri. Sebenarnya Bu Dola bukan pula sosok wanita yang gampang tergoda oleh pria lain, itu terbukti bertahun-tahun ia lalui dengan suaminya yang jarang pulang ke rumah, tak pernah terjadi hal-hal yang menyimpang di dirinya, seperti hal nya perselingkuhan.

Namun entah kenapa, sejak pertama melihat Ryan salah seorang murid prianya tempat ia mengajar, kekuatan yang ada di dirinya itu seakan goyah, tak jarang jika ia memandang apalagi berpapasan dengan muridnya itu, hasrat bercintanya muncul dan sulit dibendung. Sering ia membayangkan muridnya itu saat berada sendiri di kamar bercumbu dengannya, hingga hasrat yang bergelora seakan mengantung dan jelas menyiksa dirinya.

Ternyata ia telah menyusun rencana jauh-jauh hari, untuk mengajak Ryan bertemu di sebuah gudang bekas perpustakaan sekolah, apalagi tadinya ia mengetahui betapa polosnya seorang Ryan yang belum pernah tahu akan dahsyatnya bercinta, Bu Dola pun semakin yakin ia akan mampu menaklukan murid prianya itu, dengan alasan membantunya mencari buku lama yang tersimpan di gudang bekas perpustakaan itu.

****

Bel berbunyi pertanda mata pelajaran bisnis dan hukum perdata dagang telah berakhir, seluruh murid-murid di kelas itu pun ke luar ruangan setelah membereskan semua alat-alat tulis mereka ke dalam tas masing-masing, seperti yang telah dijanjikan, Ryan pun tidak ikut pulang seperti teman-teman kelasnya, ia berdiri di depan ruangan kelas itu menunggu Bu Dola yang saat itu tengah menuju ruangan kantor.

Gedung sekolah itu tak seketika saja sepi setelah teman-teman Ryan meninggalkan ruangan kelas, sebab setelah ruang kelas tempat Ryan dan teman-temannya kosong, langsung diisi dengan murid-murid jurusan yang sama namun berbeda kelompok, Ryan dan teman-temannya tergolong pada kelompok A1 sementara yang baru saja masuk adalah kelompok A2, yang pada saat itu mereka mendapat giliran untuk masuk sekolah siang.

Kelompok A1 dan A2 selalu bergantian seminggu sekali masuk pagi dan masuk siang, karena memang jumlah murid di SMEA Negeri pada saat itu sangat banyak dan melampaui kapasitas ruang belajar, hingga diaturlah pembagian waktu belajar siswa-siswa di sana, sebagian ada yang masuk pagi sebagian lagi masuk siang.

Bu Dola nampak ke luar dari ruangan kantor, ia pun langsung menghampiri Ryan yang telah beberapa menit, menunggunya di depan ruang kelas jurusan manajemen bisnis itu.

“Ayo Ryan, kita ke gudang sekarang!” seru Bu Dola, Ryan pun anggukan kepala lalu berjalan di samping Gurunya itu menuju gudang yang dimaksudkan. Gudang bekas perpustakaan sekolah yang akan dituju, berada di bagian ujung gedung sekolah itu, yang namanya gudang tentu saja sepi dan tak ada seorang siswa ataupun Guru-guru lain yang akan menuju ke sana, terkecuali memang ada keperluan untuk mencari sesuatu di sana.

Ryan dan Bu Dola pun tiba di depan gudang bekas perputakaan sekolah, setelah membuka pintu gudang Bu Dola mengajak Ryan untuk masuk ke dalam ruangan itu, lampu pun dinyalakan tampaklah tumpukan buku-buku usang yang sebagian berserakan di lantai, sebagian lagi tersusun di rak buku, memang tak dijumpai seorang pun disana selain mereka berdua, di sebuah meja panjang lengkap dengan kursinya, Ryan dan Bu Dola pun duduk sejenak.

“Kira-kira buku apa yang akan kita cari di gudang ini, Bu?” tanya Ryan mengawali percakapan mereka di bangku panjang tempat mereka duduk.

“Siapa bilang mau cari buku?” jawab Bu Dola diiringi senyumnya.

''Lalu kita ke sini mau ngapain, Bu? Tadi Ibu bilang di kelas, minta dibantuin mencari buku?'' ujar Ryan heran.

''Ibu sebenarnya mengajak mu ke sini bukan untuk mencari buku, melainkan ingin ngajarin kamu.'' ulas Bu Dola kembali tersenyum.

''Loh, tadi bukannya kita udah belajar di kelas, Bu?'' Bu Dola hanya senyum saja, lalu ia merapatkan tubuhnya membuat Ryan semakin heran.

''Aku akan mengajarimu bagaimana cara pacaran yang sebenarnya.'' ujar Bu Dola setengah berbisik di telinga muridnya itu. Ryan yang memang belum mengerti maksud dari bisikan Bu Guru cantik memiliki body aduhai itu, hanya diam saja sambil memandang wajah Gurunya yang selalu membasahi bibir dan tersenyum.

Tak berselang lama Bu Dola pun menggeserkan tubuhnya makin rapat, hingga tatapan mereka begitu dekatnya, hal yang pertama Ryan rasakan adalah sentuhan jemari indah Bu Dola dikuduknya, lalu leher Ryan ia raih, hingga wajah mereka hampir menempel. Sebuah ciuman hangat mendarat di bibir murid prianya yang lugu itu, Ryan kaget tapi tak berani bertindak apa-apa, selain diam dengan sejuta tanya dalam hati akan sikap wanita cantik di sampingnya itu....

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel