Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 3. Kenalkan Mila

Setelah bertemu dengan Aldi, Mila memasuki kamar bersama rekannya yang mengenakan hijab dan masker.

Setelah pintu ditutup dan dikunci, rekannya tersebut pun melepaskan hijabnya.

Rupanya dibalik pakaian hijab tersebut

terdapat sosok pria yang sedang menyembunyikan dirinya.

Sesuai tata tertib kost yang diberlakukan bahwa tamu pria hanya diijinkan bertamu hingga pukul 22.00 dan tidak diijinkan untuk menginap.

Pria yang merupakan kekasih Mila itu pun melakukan hal itu agar dapat menginap di kamar Mila.

"Ayo beb siapin makan malamnya udah laper banget aku" ujar pria bernama Anton tersebut.

Tanpa menjawabnya Mila pun menyiapkan makan malam yang telah mereka beli, ekspresi wajah Mila tampak murung dan sedih namun dia tampak selalu menuruti permintaan kekasihnya itu.

"Hhh males banget mereka sampe nagih ke rumah, terpaksa deh aku nginep disini dulu beberapa hari. Kamu juga tumben banget sih tanggal segini udah gak ada uang, emang bapak kamu lagi susah ya?" Tanya Anton.

"Iya minggu lalu mobil pick up papa yang buat antar-antar kecelakaan dan urusan sama polisi, ini dia lagi repot nyari duit buat nyelesaikan kasusnya sama korban" jelas Mila.

"Huuhh payah ini, kamu gak bisa pinjem-pinjem temenmu siapa gitu beb?" Paksa Anton

"Siapa gk ada lagi yang bisa aku pinjam, sama Vivi aja aku masih sisa 200, sama Yuna 350, Lily 150 sama Jocky juga 200, malu aku ketemu mereka di kampus tiap hari" jelas Mila.

"Ya udah jangan marah gitu lah aku kan cuma nanya. Ya kalu sampe minggu depan aku belum dapat uang paling-paling aku jual Video kita hihi" ancam Anton.

"Kamu itu selalu gitu, aku ini lagi usaha buat nyariin uang. Kamu ngancam-ngancam aja bisanya. Aku juga malu banget tau tadi ketemu Pak Aldi, udah 3 bulan aku belum bayar kost"

"Eh iya kenapa gak nyoba pinjam bapak kos kamu ya, dia kelihatannya baik banget gitu lo"

"Kamu nih ya bener-bener gak ada otak, gila kamu. Udah nunggak 3 bulan malah mau utang ke dia, mikir donk" ujar Mila dengan nada yang tinggi

"Ck iya iya udah udah ayo makan cepet, lapar aku" ujar Anton.

Setelah makan Anton pun meminta Mila untuk melayaninya seperti biasa.

"Ayo beb sini beb, kangen aku sama punyamu" ujar Anton

Tanpa perlawanan Mila pun melepaskan seluruh kain yang melekat padanya dan mulai melangkah dan berlutut di hadapan Anton yang duduk di tepi ranjang.

Dia menurunkan celana Anton dan celana dalamnya.

Perlahan Mila menggenggam milik Anton dan menjulurkan lidahnya untuk membasahi benda tersebut.

Anton mengangkat dagunya menikmati hangatnya mulut Mila yang membasahi miliknya.

Di tengah-tengah kenikmatan itu Anton tersadar bahwa dia harus meraih ponselnya untuk merekam momen itu.

Mila sebenarnya tidak menginginkan semua itu terjadi, namun saat dia berhasil terkena rayuan maut Anton dan melakukan hubungan intim untuk pertama kali, rupanya Anton telah mempersiapkan ponsel yang merekam hubungan mereka.

Anton pun mengancam akan menyebarkan video itu jika Mila menolak keinginannya. Akhirnya setelah itu hubungan-hubungan berikutnya pun selalu di rekam oleh Anton dan menambah banyak koleksi Video seksnya dengan Mila.

Mila yang tak kuasa menolak tetap melanjutkan aksinya. Menjulurkan lidahnya dari bawah ke atas dan memasukkan semua benda itu ke dalam mulutnya.

Setelah cukup puas dan cukup basah, Anton pun meminta Mila untuk menaikinya di atas ranjang, sedangkan Anton berbaring sambil terus merekam setiap aksi Mila.

Perlahan Mila mulai bergerak naik dan turun di atas tubuh Anton. Dengan satu tangan memegang ponsel, tangan Anton yang lain meraih benda kenyal yang berguncang di hadapannya tersebut.

Mila tampak begitu seksi dengan payudara yang masih kencang karea usianya yang masih 22 tahun.

Parasnya yang manis dengan rambut hitam tebal menghiasi wajahnya yang chubby membuatnya sangat menarik bagi kaum adam.

Dia meremas dengan kuat payudara Mila disertai sedikit tamparan membuatnya tampak mengerang kesakitan.

Kemudian Anton pun meminta Mila merubah posisinya jadi membelakangi Anton. Sekali lagi Mila bergerak naik dan turun, kini air mata Mila tampak perlahan keluar dari sudut netranya.

Dari belakang tangan Anton dengan bebas memainkan kedua gunung kembar Milik Mila yang begitu menggemaskan.

Setelah merasa puas dengan posisi tersebut, Anton pun meminta Mila untuk berdiri bersandar pada dinding. Anton pun meletakkan ponselnya di tempat yang pas untuk merekam adegan mereka.

Kemudian Anton mulai bergerak menghimpit Mila ke dinding dengan kuat. Mila pun tampak mengerang menahan tekanan dari Anton tersebut.

Dari balik kamera pengintai yang terpasang di perabotan rak di bawah televisi yang tergantung di dinding, Aldi melihat adegan panas mereka dan merekamnya secara terpisah.

"Wah wah anak-anak ini parah ya ternyata. Nakal juga mereka sampe nekat menyamar begitu" gumam Aldi.

Namun Aldi rupanya menikmati adegan panas tersebut. Melihat tubuh Mila yang mungil cukup menarik baginya.

Namun ada sedikit rasa heran ketika dia melihat ekspresi Mila yang tampak sedih sementara si pria yang sedang merekam adegan tersebut tampak begitu bernafsu.

"Oohhh iya bener itu beb enak banget" ujar Anton.

Mila duduk membelakanginya sembari memainkan rambutnya dan memperlihatkan lekuk lehernya yang mulus dan indah.

"Beb beb aku mau keluar beb" ujar Anton yang dengan cepat mendorong tubuh Mila dan membalikkannya lalu membuatnya berlutut di depan lutut Anton.

Dengan memfokuskan rekaman ponsel pada wajah Mila, Anton pun melepaskan dahaganya dengan semburan yang kuat.

"Uuaaarrgghh" sebuah erangan dari Anton yang tengah memijat area sensitifnya untuk memastikan dia telah mengeluarkan semua isinya.

"Huuaaahh mantap, bersihin ya beb" Anton pun merebahkan tubuhnya di ranjang sambil tetap merekam wajah Mila yang sedang menjulurkan lidahnya membersihkan area di sekitar milik Anton.

"Hhh sip, sekarang save dulu di server biar ndak hilang" gumam anton.

"Sudah 15 video beb di berbagai lokasi, yakin kah beb ndak mau di publish di situs luar? Kan ndak ada yang kenal beb wajah kamu?" Ujar Anton.

Mila tak terlalu merespon ucapan Anton tersebut. Dia hanya memakai kembali pakaiannya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Terserah kamu hun, aku emang boleh nolak" gumam Mila.

"Haha ndak ndak Beb jangan marah donk. Aku tidur dulu ya beb capek banget ini. Nanti malem kalau aku pengen lagi aku ambil sendiri ya" ujar Anton.

Mila tak merespon ucapan itu dan melangkah keluar kamar untuk mencari udara segar.

Dia pun melangkah ke lantai rooftop dan duduk di sisi kolam sembari mengusap air matanya.

Dari lantai 2 meja kerjanya, Aldi pun melihat Mila yang sedang duduk dengan gelagat yang sedih.

"Hmm kasihan banget Mila. Pacarnya itu benar-benar bajingan" gumam Aldi.

Layar Aldi masih menampilkan situasi di dalam kamar Mila dimana Anton tidur dengan dengkuran yang terdengar oleh spycam milik Aldi.

Dia mendengar percakapan mereka sepanjang adegan panas tersebut dan tampaknya mengetahui sedikit apa yang dirasakan oleh Mila.

Aldi pun membuat 2 cangkir kopi dan melangkah mendekati Mila.

"Hei Mila lagi cari angin ya?" Sapa Aldi.

"Eh bapak, iya lagi gerah pak" jawab Mila yang spontan berdiri dari kursinya dan terlihat mengusap air matanya.

"Kebetulan ini saya juga, tadi saya lihat ada kamu jadi sekalian saya buatkan kopi. Yuk silahkan"

"Aah haha aduh jangan repot-repot pak"

Mereka pun duduk bersama di kursi di tepi kolam tersebut dalam suasana malam yang cukup menenangkan.

"Mila, saya boleh bertanya ndak sama Mila?"

Deg, ekspresi Mila berubah seketika menjadi tegang "ii iya tanya apa pak silahkan"

***

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel