Ringkasan
Warning ⚠️ cerita khusus 21+, harap bijak dalam memilih bacaan. Kisah lanjutan dari Season 1 berjudul Gairah Gadis Penghuni Kos. Satu tahun pasca menikah, Aldi dan Ae Rin mengisi hari-hari mereka dengan kebahagiaan dan kehangatan. Hingga perlahan konflik kepercayaan mulai bermunculan, rasa cemburu yang semakin membabi buta membuat hubungan keduanya bagaikan perang dingin. Sampai suatu hari sang istri mendapati suaminya tengah melakukan hal yang tak senonoh dan disaksikan oleh banyak relasi mereka, hal itu pun menjadi puncak konflik dan kehancuran rumah tangga keduanya. Pasca berpisah hari-hari mereka pun mulai gelap, perlahan gadis-gadis penghuni kos yang dahulu sering mengisi tempat di ranjang Aldi, secara bergantian mulai datang kembali. Sedangkan sang istri mulai mengalihkan kesedihannya dan terjebak dengan sosok pria yang baru. Tanpa diketahui mereka, rupanya ada seseorang yang menjadi dalang dibalik konflik tersebut, seseorang dengan dendam masa lalu yang masih membara. Akankah Aldi kembali terjerat oleh hari-hari penuh gairah bersama para gadis penghuni kosnya tersebut ataukah dia dapat mengembalikan mahligainya yang telah terkoyak?
Bab 1. Pengertian
1 tahun berlalu setelah hari bahagia dimana Aldi dan Ae Rin saling mengikat hidup mereka dalam sebuah janji suci. Keduanya berusaha saling mendalami karakter masing-masing, menerima segala kekurangan dan kebiasaan dalam menjalani rutinitas sehari-hari.
Setelah memutuskan kerjasamanya dengan PT. Garuda Karya, Aldi secara resmi mendirikan sebuah perseroan yang bergerak di bidang jasa konsultan dan pembuatan desain bangunan untuk berbagai kebutuhan dengan nama CV. Sketsa Karya.
Selain melayani klien-klien mereka sendiri, Aldi juga bekerjasama dengan PT Skyline Dreamworks untuk sebuah proyek-proyek nasional. Perusahaan itu sendiri adalah sebuah developer besar asal Korea yang dipimpin oleh sang istri Jung Ae Rin.
Diluar rutinitas sebagai pemimpin perusahaannya, Aldi juga aktif mengajar di sebuah kampus dua kali dalam seminggu menggantikan kerabat dosennya bernama Pak Cokro. Sedangkan Ae Rin sendiri saat ini sedang mengerjakan proyek pembangunan office dari sebuah perusahaan asal Jerman bernama Skyloft Corp setelah memenangkan tender desain dari perusahaan tersebut.
***
Malam hari Ae Rin baru saja selesai menjalani kelas yoga secara privat bersama Leony yang dilakukan dua kali dalam seminggu. Untuk melepas lelahnya setelah bekerja seharian Ae Rin memanggil salah satu penghuni kos yang bekerja freelance sebagai seorang terapis massage bernama Siska.
Sejak Aldi mengenalkan Siska padanya, Ae Rin seringkali memintanya melakukan couple massage bersama dengan Aldi namun, hal itu mulai jarang mereka lakukan belakangan ini.
"Jadi ... dia pulang malam lagi hari ini?" tanya Leony yang baru saja selesai mandi setelah mengajar Ae Rin.
"Ya begitulah, aku memang tahu belakangan dia menerima banyak permintaan, tapi bukankah ini berlebihan? sudah 2 minggu dia selalu lembur seperti ini," sahut Ae Rin dengan ekspresi kesal yang tak dapat lagi ditahannya.
"Tenanglah aku yakin Aldi pasti dapat dipercaya, dia pulang malam karena tanggungjawabnya pada pekerjaan," sahut Siska berusaha menenangkan Ae Rin sembari memberikan relaksasi pada punggung wanita itu.
"Huuhh menyebalkan, ketika tiba di rumah dia hanya mandi, makan lalu tertidur. Dia tidak pernah meluangkan waktunya untukku!"
"Cobalah memintanya sesekali, mungkin dia merasa kau juga kelelahan bekerja sehingga dia tidak ingin membebanimu lebih berat," ucap Leony.
"Itu wajar sejak Mila mengurus toko kuenya dia jadi tidak mempunyai ART sehingga secara tidak langsung Ae Rin yang merasa harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga itu," sahut Siska.
"Ya memang aku juga lelah bekerja seharian tapi bukan berarti aku tidak ingin melayaninya. Aku kesal karena dia seperti semakin mengabaikanku, dan lagi kenapa harus aku yang memintanya lebih dulu? bukankah itu hal yang seharusnya dilakukan suami?"
"Hmm apa kau masih menyimpan barang-barang yang kuberikan?" tanya Leony mencoba merencanakan sesuatu.
Ae Rin terkejut dengan wajah yang memerah karena malu. "Ii- itu, masih tapi baru sekali kugunakan dan rasanya aku jadi seperti wanita nakal."
"Tepat sekali karena memang umumnya pria lebih menginginkan wanita yang nakal di ranjang mereka daripada wanita penurut yang kurang menantang. Baiklah jadi ini yang akan kau lakukan." Leony membisikkan sesuatu kepada Ae Rin.
Tak lama kemudian Ae Rin pun terkejut. "Huaaa? apa harus begitu? benarkah dia akan baik-baik saja?"
"Hihi tenang saja dia pasti baik-baik saja," ujar Leony.
"Ya Aldi adalah pria yang perkasa, hal seperti itu akan semakin menantang baginya," sahut Siska.
Ae Rin terlihat ragu karena saran itu terasa seperti bukan dirinya. "Baiklah kalau begitu, akan kucoba malam ini. Hmm tunggu dulu Kak Siska tahu darimana Aldi perkasa?" tanya Ae Rin sembari memicingkan matanya penuh rasa curiga.
Sontak Siska panik karena baru saja keceplosan bicara. "Ii-itu, itu tentu saja karena dia terlihat atletis dan bugar bukan, saat aku memijatnya aku tahu jika dia rutin menjaga ototnya," jawab Siska.
"Hmm begitu, ya dia memang masih rutin berolahraga setiap pagi."
Siska yang sempat salah tingkah seketika merasa lega. Sekilas teringat kembali dalam benaknya, kenikmatan yang dirasakan saat tubuhnya ditempa oleh keperkasaan Aldi tepat di tempat Ae Rin berbaring sekarang.
Sementara itu sang Romeo yang menjadi bahan perbincangan ketiga wanita itu, kini dalam perjalanan pulang bersama Desita, yang sekarang menempati posisi Marketing Strategy Manager di kantor Aldi.
Kemampuaannya dalam mendapatkan klien tidak perlu diragukan setelah sebelumnya, dia sukses memperkenalkan teknologi Smart Home System milik Freehand Corp ke berbagai perhotelan dan developer besar.
Keberadaan Desita di kantor Aldi seringkali memicu kecemburuan dari Ae Rin karena kedekatan mereka namun, hasil kerja yang ditunjukkan oleh Desita mampu membuat Ae Rin menahan dirinya untuk tidak mengikuti pikiran negatif tersebut.
Desita bahkan pernah memperkenalkan seorang pria sebagai kekasihnya di hadapan Ae Rin, hal itu bertujuan untuk meyakinkannya bahwa Desita sudah memiliki calon suami dan tidak sedang mendekati Aldi.
"Huff aku bingung harus bagaimana, aku ingin sekali membantunya melakukan sesuatu tapi dia selalu saja menolaknya dan memarahiku jika terjadi kesalahan pada akhirnya. Sehingga yang kulakukan sekarang hanya makan, mandi dan tertidur," celetuk Aldi.
"Hahaha kau tertidur karena terlalu takut memintanya secara langsung? benar-benar menyedihkan, cobalah untuk memberanikan diri sesekali. Dia tidak akan memberikan sampai kau memintanya, kecuali istrimu adalah aku," sahut Desita.
"Ya aku tahu hanya saja setiap kali aku hendak merayunya dia selalu terlihat kelelahan atau sedang menghibur diri dengan serial drama korea terbaru. Aku jadi tidak sanggup membebaninya lagi."
"Ohhh kasihann ... kapanpun kau mau aku siap memberikannya menggantikan Ae Rin, kita juga sudah lama bukan tidak melakukan itu, hihihi," celetuk Desita yang mulai meraba paha Aldi.
"Hei ayolah jangan membuatku jadi pria yang buruk. Kita sudah berkomitmen melupakan masa-masa itu kan," tegas Aldi.
"Hahaha ya aku tahu, aku hanya bercanda. Kalau begitu malam ini cobalah merayunya, aku yakin dia juga pasti mengharapkanmu," timpal Desita berusaha menghibur Aldi yang setatusnya kini sebagai pimpinannya.
***
Malam hari setibanya Aldi di rumah, seperti biasa kondisi rumah sudah dalam keadaan bersih. Ae Rin menyambutnya dengan hangat dan mempersiapkan makan malam sang suami. Sama sekali tidak terlihat adanya masalah ataupun keluhan diantara mereka. Aldi membersihkan diri dan berganti pakaian lebih dahulu baru melangkah ke dapur dimana makan malam telah tersaji.
Sejak awal pernikahan Ae Rin belum pernah memasak sama sekali, selama ini mereka selalu membeli makanan dari luar lantaran Ae Rin yang tidak bisa memasak. Tapi hal itu tidak menjadi masalah karena Aldi telah menerima segala kekurangan istrinya tersebut.
Tak seperti biasanya Ae Rin yang selalu mengenakan hot pan dan tank top saat berada di rumah, kini ia justru mengenakan daster sepanjang lututnya. Ae Rin melangkah sembari menyajikan secangkir teh hangat lalu duduk di samping Aldi. “Gimana sayang lancar proyeknya?” tanya Ae Rin dengan senyuman hangat sembari menemani suami menyantap makan malamnya.
“Mm ehemm lancar, aku ada order baru lagi lokasinya diluar kota juga. Vila dan ruko sayang,” jawab Aldi.
“Waw keren, tapi kenapa banyak diluar kota sayang? bukannya di kota ini sendiri juga banyak proyekan ya?” Ae Rin tampak penasaran lantaran hal itu membuat Aldi jadi lebih sering bepergian keluar kota.
“Iya sih masalahnya disini sudah banyak drafter dan konsultan yang lebih terkenal, CV-ku kan masih baru jadi mungkin lebih sulit bersaing,” jelas Aldi.
“Hmm nggakpapa sayang, pelan-pelan pasti usahamu akan makin berkembang, jangan bekerja terlalu berat ya. Psst mau aku kasih hadiah nggak?” bisik Ae Rin tiba-tiba.
Sontak Aldi terkejut dengan senyum tipis di wajahnya. “Hadiah? Serius sayang? hadiah apa?” tanya Aldi yang mulai penasaran.
“Selesaiin dulu makanmu deh baru aku kasih tahu.” Ae Rin tersenyum seperti menyembunyikan sesuatu yang pasti akan disukai oleh Aldi.
Aldi pun bergegas menyelesaikan makan malamnya seolah tak sabar dengan hadiah yang dimaksud sang istri. “Mmm ehemm ... gluk gluk gluk huaa terima kasih makan malamnya sayang, oke aku siap.” Aldi tampak begitu tak sabar dan bersemangat.
“Hihi sabar dong.” Ae Rin beranjak dari kursinya dan melangkah ke belakang Aldi. “Pertama-tama aku tutup dulu ya, nggak boleh ngintip,” ujar Ae Rin menutup mata Aldi dengan sebuah kain khusus.
“Huuu kejutan, tumben-tumbenan nih ya ampun mimpi apa aku ya?” Aldi tampak semakin bersemangat tak sabar menanti kejutan dari sang kekasih.
“CREKK ....” tiba-tiba sesuatu terasa menahan tangan Aldi. “Yang? Kok diikat tanganku?” rupanya hal itu membuat Aldi sedikit kebingungan dan semakin penasaran.
Ae Rin lantas menuntun Aldi untuk melangkah mengikutinya menaiki tangga menuju kamar mereka berada. Sesampainya di kamar Ae Rin mengangkat kedua tangan Aldi yang telah terikat dan mengkaitkan tali di tangan Aldi pada sebuah gantungan.
Ae Rin pun melepaskan penutup mata Aldi membiarkannya melihat apa yang sedang disiapkan olehnya. Aldi pun tercengang karena lampu kamar yang menjadi lebih redup dan berwarna warni namun, yang membuatnya lebih terkejut lagi adalah ketika Ae Rin mulai menurunkan dasternya di hadapan Aldi.
Aldi terkejut dan membatu melihat pakaian yang dikenakan Ae Rin di balik daster tersebut. “Sa-sayang? kamu ... KAMU HOT BANGETTTTT !!!!” ujar Aldi histeris menatap penampilan istrinya yang tak biasa.
***