Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

HMT 5 - GAIRAH LIAR

Deru napas Hardin menyeruak indera pendengaran Meghan saat bibir pria itu menelusuri lehernya dengan penuh gairah.

Meghan mengerang pelan saat Hardin mengecupnya, meninggalkan beberapa tanda merah yang tercetak pada kulit putihnya. Permainan baru saja dimulai, namun tubuh dan jiwanya terasa sudah melayang sampai ke surga. Nikmat sekali, dia tak mau semua ini berakhir dengan cepat.

Gairah kian memanas akan Hardin. Bibir pria itu tak mau berhenti melumat bibir ranum Meghan. Dia tahu ini salah. Wanita ini adalah ibu sambungnya, namun hawa nafsunya telah mengalahkan logikannya. Dia tak bisa menahan gejolak gairah liar ini.

"Ah, Hardin ...," desah Meghan kala jari-jemari pria itu menelusup ke balik lingerie-nya dan mulai mencari area paling sensitif di bawah sana. Bibir itu memekik kencang kala jemari Hardin menyentuh miliknya. Mengusap-usap sampai membuatnya dimabuk kepayang.

"Meghan ..." Hardin bedesah sesaat kala menemukan liang kenikmatan yang dicarinya. Di lantas memasukkan jari tengahnya di sana. Mengocok agak kasar sampai Meghan berdesah-desah tak karuan.

Oh, shit!

Gelombang pertama kenikmatan itu membuat Meghan sangat bergetar. Gila, sangat gila! Baru jarinya saja yang masuk, namun dirinya sampai meracau seperti itu. Apa lagi jika batang kerasnya, pikir Meghan seraya mengatur napasnnya. Sementara sepasang matanya menatap pada Hardin yang sedang mentatapnya penuh nafsu.

"Apa kamu suka?" tanya pria itu.

Meghan hanya menatapnya dengan wajah horny. Dalam hatinya sudah pasrah mau diapakan dirinya oleh anak tirinya itu selanjutnya.

Hardin mengulas senyum gemas melihat ekspresi wanita di bawahnya itu. Selanjutnya dia segera menarik tepi lingerie Meghan ke atas sampai lolos dari tubuhnya. Hanya underwear hitam yang menutupi tubuh Meghan saat ini. Sepasang mata buas Hardin memandangnya penuh hasrat. Sementara Meghan hanya menelan ludah kasar.

Crazy! Apakah pria itu benar-benar akan mengajaknya bercinta? Meghan segera menemukan jawabannya saat Hardin menarik kain tipis yang masih melekat di tubuhnya, lantas melemparnya ke sembarng arah. Detik selanjutnya pria itu segera memegang kedua paha Meghan, menariknya agak kasar sampai tiba padanya yang tengah berjongkok di depan sofa.

Tubuh Meghan menggelinjang ke kanan dan ke kiri. Mulutnya tak henti meracau dengan kedua tangannya yang meremas apa saja yang bisa dijangkaunya. Hardin sedang memainkan lembah cintanya dengan bibir dan lidahnya. Dengan rakus pria itu mengoral aset sensitifnya.

Ini memang bukan yang pertama kalinya bagi seorang petualang sex Meghan Crafson, toh ia sering merasakan hal seperti ini dengan beberapa pria yang disewanya. Namun entah apa bedanya, kali ini dirinya benar-benar merasakan kenikmatan yang berbeda saat Hardin menyentuh kewanitaannya.

"Hardin, kamu ..."

Gelombang kenikmatan hampir saja dirinya raih kembali. Kedua tangan Meghan berpindah pada kepala Hardin. Dijambaknya rambut hitam tebal pria itu, kemudian menekannya saat miliknya menyembur. Meghan menanggah dengan napasnya yang terengah-engah. Fuck! Ini sangat nikmat baginya. Dengan tubuh lemas kedua tangannya segera mepaskan Hardin.

Meghan masih berusaha mengatur napasnya. Namun Hardin segera bangkit dan lansung meraih tubuh polos itu ke dadanya. Meghan hanya bisa pasrah saat pria itu menggendongnya menuju ranjang. Kita lihat apa lagi yang akan mereka lakukan. Keduanya sedang dirasuk gairah liar dan tak memedulikan statusnya lagi.

Hardin menghempaskan tubuh polos Meghan ke tengah ranjangnya.Wanita itu hanya terdiam bak boneka dengan wajah dipenuhi gairah menatapnya. Bibir Hardin menyeringai melihat hal itu. Kedua tangannya segera menarik celana boxernya ke bawah. Sepasang mata Meghan membulat penuh melihat batang keras berurat milik pria itu. Dari sekian banyak para gigolo yang pernah dirinya pesan, namun tak ada yang memiliki ukuran sebesar dan sepanjang itu. Dia sudah tak sabar ingin mencicipinya.

"Meghan, aku akan memberikan apa yang kamu inginkan dariku," bisik Hardin setelah tiba di atas tubuh Meghan. Bibirnya menyeringai penuh hasrat memandangi kedua payudara jumbo wanita itu. Seolah Meghan adalah miliknya, dia segera menyerang kedua bongkahan besar itu dengan liarnya.

Meghan menggigit bibir bawahnya dengan kedua matanya yang terpejam tak menentu. Nikmat surgawi sedang ia rasakan saat ini. Batang berurat besar dan panjang itu sedang berusaha mendesak masuk pada liang kebanggaannya yang mulai basah. Birahinya semakin menggebu-gebu dibuatnya.

"Hardin ... Aahh ...Aahh ..."

Suara-suara laknat itu terus lolos dari tenggorokannya. Desahan dan erangan terus membaur sepanjang percintaan mereka meneguk kenikmatan surgawi.

Benar-benar edan! Tak ada satu pun dari mereka yang memikirkan perasaan Edward. Yang mereka pikirkan saat ini hanya sex, sex, dan sex. Hardin harusnya bisa menahan meski Meghan terus menggodanya. Pikirkan perasaan ayahnya jika sampai mengetahui perbuatannya malam ini.

Ah, persetan dengan semua itu! Hardin semakin dalam menghujam liang kenikmatan Meghan. Membuat ibu tirinya itu meracau semakin menggila. Entah ini perasaan yang baru tumbuh atau memang gairah liar semata, keduanya tak memikirkan apa pun lagi dan tak ragu-ragu untuk mengulangnya lagi dan lagi.

"Hardin kamu nakal sekali! Oh, shit!" racau Meghan saat pasangan mesumnya itu menarik pinggang kecilnya dari belakang, lantas menghujam miliknya dengan tempo cepat. Sepasang matanya terpejam dengan desahan-desahan yang semakin menggila.

"Diamlah, Sayang. Ini sangat nikmat!" Hardin menampar bongkahan bokong Meghan yang putih dengan gemasnya. Kemudian kedua tangannya merengkuh punggung wanita itu, meremas kedua payudaranya dengan agresif sembari menciumi leher hingga punggungnya yang mulus. Sementara pinggangnya bergerak maju mundur semakin gencar menghujam kewanitaan Meghan.

Setelah puas membantai Meghan dari belakang, Hardin kembali membalikkan tubuh wanita itu lalu menyerangnya dari depan. Meghan menggigit bibir bawahnya setelah lelah berdesah. Gila! Pria ini sangat liar bak seekor kuda jantan, pikirnya. Hardin tak memberinya jeda sedikit pun untuk melanjutkan permainan ke tahap yang semakin panas.

"AARGHHH!!"

Desahan hebat itu menjadi akhir dari pergumulan panas mereka. Hardin dan Meghan saling berpandangan barang sejenak setelah keduanya hancur dalam ledakan dahsyat kenikmatan yang baru saja mereka raih.

Tubuh polos Hardin hambruk di atas Meghan. Dua jam lebih pria itu membantai Meghan di atas ranjang, menjelajahi setiap inci tubuhnya tanpa ada sisa. Gila! Dia baru saja bercinta dengan istri ayahnya sendiri.

Bibir tipis Meghan tersenyum puas. Akhirnya ia bisa merasakan kenikmatan yang sudah dirinya cari-cari selama ini. Dia lantas membenamkan wajahnya pada dada bidang Hardin. Jemarinya membelai tulisan suci yang terpampang di sana. Dia sangat menyukainya.

"Aku merasa sangat berdosa pada Daddy," tukas Hardin dengan tatapan lesunya. Sementara punggungnya bersandar pada kepala ranjang dengan Meghan yang bergelung manja di dadanya. Tubuh keduanya masih polos dan berada dalam selimut yang sama saat ini.

"Dia takkan tahu jika kita merahasiakan hal ini," balas Meghan seraya menanggah pada Hardin. Jemarinya masih asik membelai gambar tato pria itu. Dia sungguh tak ingin Hardin menjadikan percintaan ini yang terkhir baginya. Dia sudah candu pada permainan anak tirinya itu.

"Kamu benar, tapi tetap saja aku merasa bersalah padanya. Ini benar-benar gila." Hardin menggelengkan kepalanya, dia tampak sangat frustasi.

Meghan hanya terdiam sampai Hardin menoleh padanya, "Meghan, aku minta maaf. Aku minta lupakan semua ini dan jangan lagi menemuiku di kamar. Aku tak ingin semua ini terulang lagi. Aku sangat menghargai Daddy," ucapnya dengan sorot mata tegas.

"Maksudmu, kita berakhir sampai di sini? Begitu?"

"Ya. Anggap saja aku khilaf tadi. Kamu adalah ibu tiriku, tetaplah deperti itu.

Meghan menggelengkan kepalanya dengan sepasang matanya yang menatap tak percaya. Hatinya sakit, dirinya benar-benar merasa kecewa. Begitu entengnya Hardin berkata seperti itu padanya setelah percintaan gila yang baru saja mereka lalui. Tidak, dia tidak bisa terima ini.

"Kamu dan Daddy-mu itu sama saja! Sama-sama tidak berguna! Mudahnya kamu berkata begitu setelah menikmati tubuhku. Jika masih ingat pada Daddy-mu, kenapa kamu melakukannya sampai berulang kali padaku? Dasar brengsek!"

Dengan kasar Meghan mendorong dada bidang Hardin sampai pria itu menjauh darinya. Dengan wajah dipenuhi aura kecewa, dia segera mengenakan kembali lingerie-nya lantas meinggalkan kamar laknat itu.

Hardin hanya mengerang pusing.

Dia melepaskan tinjunya ke udara melampiaskan rasa emosinya. Kedua tangannya menjambak rambutnya sendiri kesal bukan main.

Benar, dirinya sangat menginginkan Meghan. Dan wanita itu sudah membuatnya sangat bergetar. Namun bagaimana dengan Edward? Mana mungkin dirinya tega menikam ayahnya sendiri dari belakang. Ia menunduk lantas menggelengkan kepalanya dengan perasaan tak karuan.

"Dasar bajingan! Dia anggap apa aku ini? Seorang Jalang yang bisa dirinya gunakan lalu dibuang? Begitu? Brengsek kamu Hardin!" Setibanya di kamar Meghan langsung mengamuk.

Dia memberantakan semua benda yang bisa dijangkau oleh tangannya. Tempat tidur, meja rias, pas bunga, dan beberapa figuran, semuanya tak luput dari sasaran emosinya yang membabi buta itu. Dia benar-benar tak bisa menerima keputusan Hardin. Teganya pria itu membuangnya setelah menikmati tubuhnya habis-habisan.

Tidak, tidak, ini bukan akhirnya. Melainkan awal dari gairah liar mereka. Apa yang Meghan sukai, maka, akan dia dapatkan dengan cara apa pun juga, itu janjinya pada dirnya sendiri. Dia pasti bisa mendapatkan Hardin seutuhnya.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel