Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 8 Demi Kamila

Bab 8 Demi Kamila

Dari arah litf seseorang dengan wajah terengah-engah datang menghampiri Nyonya Kin yang sedang memergoki menantu dan anaknya yang sedang bertengkar hebat. Wanita itu Elisa kakak ipar dari Kamila. Danish sudah takut setengah mati, keringat dingin mulai keluar dari sekujur tubuhnya, karena Elisa mengetahui segala perselingkuhan yang dilakukan oleh Danish.

Antara Danish dan Kamila sama-smaa tidak ingin masalah mereka terbongkar di depan Nyonya Kin. Danish hanya bisa pasrah jika malam itu semua kedoknya akan terbongkar sebagai lelaki-laki bejat. Kamila yang sudah berusaha menutup rapat-rapat masalah tersebut menghampiri Elisa dan menyuruhnya untuk tidak mengatakan apapun kepada Nyonya Kin. Kamila sudah setengah mati selama 6 bulan ini sudah berusaha mati-matian agar Nyonya Kin tidak curiga kepadanya dan Danish, tetapi Elisa datang dan menghancurkan benteng pertahanan Kamila dengan butki yang konkrit di tangan Elisa.

“Iya Ma, Aku yang akan mengungkapkan segalanya, selama ini Danish telah mengkhianati Kamila.”

Nyonya Kin terkejut mendengar pernyataan Elisa, tidak habis pikir dengan apa yang sudah dituduhkan kepada Danish putra kesayangannya.

“Apa maksudmu El? Danish selingkuh dari Kamila? Kamu jangan asal menuduh dan memfitnah Danish seperti itu, apa buktinya jika putra saya telah bermain dengan wanita lain.”

Dengan wajah tidak percaya Nyonya Kin menepis semua tuduhan Elisa, Nyonya Kin sangat mengenal putranya. Danish adalah laki-laki yang setia dan tidak mungkin mengkhianati istrinya. Selama ini Nyonya Kin tidak pernah melihat keduanya bertengkar, baru kali ini dia menyaksikan sendiri pertengkaran keduanya dan menganggap ada kesalahpahaman saja.

“Jika Mama tidak percaya aku bisa membuktikan kelakukan putra kesayangan Mama ini, Elisa tidak asal bicara Ma, Elisa punya bukti yang membuat Danish mengakui kebejatannya.”

Dengan percaya diri Elisa mendekati Nyonya Kin dan menunjukan beberapa bukti yang selama ini ia simpan di ponselnya. Elisa tidak bodoh dengan membiarkan Danish sesuka hatinya main perempuan di belakang Kamila. Ternyata selama ini Elisa telah memfoto Danish secara diam-diam ketika Elisa dengan tidak sengaja sedang memergoki perselingkuhannya dengan karyawan kantornya sendiri. Tidak hanya Elisa juga merekam pernyataan ketiga perempuan yang selama ini telah diajak Danish untuk bercumbu,

“Apa yang sebenarnya kalian sembunyikan dari saya? Danish tatap Mama apa maksud Elisa tadi?”

“Siapa diantara kalian yang masih berhubungan dengan Pak Danish? Jawab siapa?”

“Ampun Buk, kami tidak pernah bermaksud menggoda Pak Danish, tetapi Pak Danish sendiri yang memaksa kami, kami sudah menolak tetapi Beliau mengancam akan memecat kami jika menolak ajakannya.”

Tatapan Nyonya Kin teralih ke laki-laki yang sudah bergetar dan hanya menunduk saja. Hari ini Danish tidak bisa berkutik karena foto dan bukti lainnya sudah melayang ke tangan Nyonya Kin.

“Danish tatap mata Mama! Apa benar kamu selingkuh dari Kamila? Jawab Mama Danish!” Desak Nyonya Kin.

“Itu, Aku—, Aku tidak mungkin mengkhianati Kamila Ma, Danish sangat mencintai Kamila.” Danish bekelit.

Sementara itu, Kamila masih terus menunduk dan menangis. Tidak habis pikir sudah berapa perempuan yang tidur bersama Danish, mungkin yang menjawab telpon itu hanya 1 dari 100 orang selingkuh dengannya. Hati Kamila semakin hancur kala Danish tidak mengakui perbuatannya di depan Nyonya Kin. Kamila semakin kecewa dengan Danish yang berdalih tidak pernah berkhianat darinya, padahal sudah jelas-jelas Elisa menunjukkan bukti bahwa ia bersalah, tetapi Danish tidak mengakuinya. Kamila merasa tertampar dengan apa yang dikatakan Danish. Kamila pikir selama ini suaminya itu benar-benar akan merasa bersalah, ternyata semua hanya bulshit belaka.

Dalam diam Danish sengaja harus berbohong kepada Nyonya Kin, karena jika Ia mengakuinya maka semuanya akan terbongkar tentang Linda dan penyakit Kamila. Danish terpaksa melakukannya demi menjaga Kamila agar Nyonya Kin tidak banyak bertanya dan membuat Kamila mengakui segalanya

“Dengar itu Elisa, Danish tidak pernah mengkhianati Kamila, kamu jangan memfitnah putra Mama seperti itu, Mama tau kamu iri kan karena karena Danish yang menjadi direktur di perusahaan De Beauty dan bukan kamu? Untuk kali ini Mama tidak menyangka kamu bisa serendah ini Elisa, sekarang cepat minta maaf.”

Elisa justru dituduh berbohong dan memfitnah Danish karena iri dengan kesuksesan adik tirinya. Karena selama ini Danishlah yang diberi kepercayaan oleh Nyonya Kin untuk mengelola perusahaan dan bukan Elisa. Elisa tidak terima dituduh balik oleh ibu tirinya, Elisa melakukan semua ini hanya demi Kamila yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri.

“Ma, Elisa tidak bohong. Elisa tidak pernah berniat untuk memfitnah atau menjatuhkan nama Danish di depan Mama, Elisa hanya kasihan melihat Kamila menderita karena ulah Danish.”

“Diam Elisa! Mama sudah muak karena selama ini Mama pikir kamu sudah menjadi kakak yang baik untuk Danish, Mama sudah memberikan kasih sayang ibu kepadamu, meski bukan anak Mama, tetapi Mama tetap memperlakukan kamu seperti putri Mama sendiri, tetapi inikah balasanmu untuk Mama?”

“Tapi Ma—” ucapannya terpotong karena Nyonya Kin sangat marah dan tidak terima Elisa menuduh Danish.

Nyonya Kin hanya diam memegang dahinya dan pergi meninggalkan mereka. Nyonya Kin sangat tidak suka dengan kegaduhan. Keributan kali ini sudah cukup membuat Nyonya Kin pusing. Tidak habis pikir olehnya Elisa yang sudah ia anggap putrinya sendiri dengan tega memfitnah Danish.

Elisa menatap tajam laki-laki bertubuh kekar itu, dan menarik kedua kerah kemeja Danish. Elisa benar-benar marah karena Danish hanya laki-laki pengecut yang tidak berani mengakui kesalahannya. Elisa merasa malu atas ucapan Danish yang membuat Nyonya Kin naik pitam justru menuduh Elisa dengan apa yang sudah diraih oleh Danish selama ini.

“Apa belum cukup kamu menyakiti hati istrimu Danish? Kamu hanya laki-laki pengecut yang tidak berani bertanggung jawab dan tidak berani mengakui kesalahanmu. Apa salah Kamila sehingga kamu terus saja menyakiti dia seperti ini? Kamu tidak ingat bahwa Kamilalah yang menanggung dosa atas perbuatan bejatmu ini, cuih Mbak malu sama kamu.”

“Mil, Mas minta maaf, Mas nggak—”

Kamila yang sudah terlanjur kecewa, justru berlari keluar meninggalkan Elisa yang masih menghakimi Danish. Kamila sudah tidak sanggup lagi menahannya, jika diberikan pilihan, mati adalah pilihan Kamila saat itu. Tidak hanya cintanya saja yang mati tetapi kepercayaan dan mentalnya sekali lagi harus hancur karena Danish.

Di sisi lain, Nyonya Kin masih memikirkan kejadian yang barusan terjadi. Nyonya kin tidak mungkin menyalahkan Danish karena Danish tidak mengakui apapun. Sementara itu, fokus Nyonya kin terarah pda foto-foto dan rekaman yang sempat ditunjukkan oleh Elisa anak tirinya. Nyoya Kin masih menduga-duga dan mulai ragu dari mana Elisa bisa mendapatkan semua bukti tentang perselingkuhan Danish dan beberapa pegawai di kantornya. Pertengkaran Danish juga tidak mungkin tiba-tiba seperti ini. Akhirnya, Nyonya Kin meraih telepon di atas meja yang dekat dengan ranjangnya.

“Hallo David, segera kamu awasi setiap gerak-gerik Danish, jika ada yang mencurigakan segera laporkan ke saya secepatnya!”

?

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel