Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

bab 5

"Aiya siapa wanita jelek ini? kenapa ada disini?" tanya seseorang yang datang dari belakang Feli dengan raut wajah yang tak suka.

Sejenak Feli berusaha untuk mengabaikan,namun semakin diabaikan orang itu semakin gencar membuat Feli ingin menampar wajah nya.

"hey kamu,sedang apa kamu disini? mau ngelamar pekerjaan? cuih perempuan kayak kamu ngga bakal diterima!" ucap orang itu menghina Feli yang baru saja hendak menyabuni tangannya yang kotor.

"kenapa diam saja? cepat balikkan badanmu,di perusahaan ini adalah daerah kekuasaan ku, tidak ada yang boleh mengabaikan ku!" ucap orang itu,bahkan kini dia berani menyentuh tangan Feli dan membalikkan badannya dengan kasar.

"plak!" orang itu menampar Feli karena kesal dirinya diabaikan.

"Hey wanita menor,kenapa kamu menampar ku hah?" kesal Feli karena wajah cantik nan mulusnya itu ditampar oleh wanita yang tidak dia kenal.

"berani sekali perempuan sepertimu mengataiku wanita menor!" sungut wanita itu tidak terima.

"kenapa? ngga terima? makanya kalau dandan itu yang bener,jangan menor kayak gitu! mau kerja apa mau cari muka si?" ucap Feli dengan kesal lalu membalikkan badannya lagi guna menyelesaikan cuci tangan nya.

"kau! berani sekali mengatakan hal itu padaku? kau tidak tahu kan kalau aku ini adalah sekertaris CEO Tuan Arsenio,semua ucapanku harus dilaksanakan oleh semua orang termasuk kamu!" ujar wanita itu membanggakan dirinya.

"cih,cuman sekertaris aja bangga. Adik CEO aja ga pernah sombong" celetuk Feli membuat wanita yang mengaku sekertaris CEO itu menjadi naik darah.

"tau apa kamu tentang adik CEO? pernah ketemu kamu? atau minimal sahabatan sama adiknya CEO lah baru bisa bilang seperti itu!" tutur wanita itu menonyor kepala Feli kala Feli sudah selesai mencuci tangan dan membalikkan badannya melihat kearah wanita tadi.

"kalau aku bilang kalau aku adalah adik CEO itu,apa kau akan percaya? tidak kan,jadi buat apa aku sahabatan sama adik CEO itu kalau adik CEO itu adalah aku sendiri,ck!" oke kali ini kesabaran Feli yang setipis tisu tengah diuji oleh wanita didepannya.

"Intan Putri Erlan, kau tunggu saja surat pemecatan mu,paling lambat diserahkan kepada mu adalah besok. jadi saya harap kemasi barang barang mu sekarang juga!" lanjut Feli kala melihat name tag yang tergantung di baju kerja wanita itu.

"kau! memangnya kau siapa hah,berani sekali mengatakan hal itu?" ujar wanita yang bernama Intan itu sembari menunjuk kearah Feli.

"sudah saya bilang kalau saya ini adalah adik dari CEO Arsenio Putra Malhotra" ucap Feli merapihkan baju nya dan melirik kearah kaca guna melihat apakah rambutnya berantakan atau tidak.

"mimpi itu jangan ketinggian dek,jatuh nanti nangis,hahaha" ejek Intan lalu tertawa meremehkan.

"kalau tidak percaya cari saja nama 'Felishca Adelia Malhotra' di google,dan kabari saya kalau surat pemecatan mu sudah turun" tukas Feli lalu pergi meninggalkan wanita itu.

"ishh,awas saja kau, besok akan ku beri pelajaran kalau kau diterima kerja disini" ucap Intan tersenyum miring,di kepalanya itu sudah terdapat banyak ide kotor untuk membalas Feli dikemudian hari.

***

Feli yang sedang berjalan menuju tempat tadi dia meninggalkan sang Abang pun teringat jika tadi hp nya berbunyi namun dia belum sempat membuka nya, karena kejadian tidak terduga yang Feli alami yaitu bertemu dengan intan si wanita menor.

Feli mendapati pesan sang kakak dari layar hp nya,disana tertulis kalau sang kakak menunggu di loby. pesan itu terkirim setengah jam yang lalu,bahkan disana banyak panggilan tak terjawab dari bang Arsen.

"okelah kalau bang Arsen nunggu diloby,jadi ngga perlu ketemu banyak karyawan yang pastinya nanti akan menjadi gosip" gumam Feli lalu berjalan menuju loby.

kenapa Feli berkata demikian? karena memang banyak yang belum tahu kalau dia adalah adik dari sang CEO di perusahaan itu, walaupun seringkali Feli berkunjung ke sana tapi dia selalu menggunakan masker dan penutup kepala sedangkan sekarang dia tidak menggunakan masker ataupun penutup kepala jadi sudah pasti nanti akan terjadi gosip panas.

saat dia menggunakan masker dan penutup kepala saat itu memang dia sudah diketahui sebagai adik dari CEO tapi saat itu tidak ada yang pernah melihat wajahnya kecuali satpam yang kapan hari berhenti bekerja di perusahaan ini,tidak tahu kenapa dia berhenti bekerja, padahal gaji yang dia dapat juga banyak bahkan lebih banyak dari gaji satpam pada umumnya.

Feli berjalan dengan bergegas hingga akhirnya dia sampai diloby dan mendapati abangnya sedang duduk menunggu sembari memainkan hp nya, sesekali dia juga melihat kearah jam tangan yang bertengger dipergelangan tangan kirinya.

"bang! udah lama? hehe" tanya Feli basa basi, bahkan dia juga cekikikan karena bertanya seperti itu.

"kemana aja kamu? kenapa baru datang?" tanya bang Arsen membuat Feli cemberut.

"satu satu dong bang tanya nya, Feli tadi habis buang air kecil sama cuci tangan eh malah ketemu Tante menor dan dia ngajak ribut di kamar mandi untungnya ga ada orang cuman kita berdua" jelas Feli membuat bang Arsen mengerutkan keningnya.

"Tante menor? siapa itu?" tanya bang Arsen lagi yang membuat Feli menghela nafasnya.

"huh, sekertaris Abang! Intan Putri Erlan,itu namanya" jawab Feli berjalan meninggalkan Arsenio.

"oh dia,memangnya apa yang dia lakukan ke kamu dek?" ya jelas penasaran Arsenio ini,orang sekertaris nya bikin Feli kesal dan membuatnya menunggu lama sang adik.

"dia bilang kalau Feli itu jelek,terus nampar pipi Feli,bahkan dia ngga percaya kalau Feli itu adik nya Abang" geram? tentu saja, Arsenio geram! orang selama ini dia,mama sama papa nya aja ga pernah nampar Feli,senakal nakalnya Feli dulu,dia ga pernah ditampar oleh mama papanya,apalagi Arsen yang notabene adalah kakak laki laki nya?

"kenapa Feli ga bales dia aja?" tanya Arsen yang geram bahkan tanpa dia sadari dia mengepalkan tangannya dan berjalan sembari menghentak hentakan kaki nya.

"gimana mau bales,disana ada cctv nanti kalau dia lapor kepolisi atas tuduhan penganiayaan gimana? Abang mau bantu Feli?" ujar Feli menatap lurus kedepan. sebener nya dia juga pengen nampar tuh Tante Tante menor tapi ya mau gimana lagi?

"ya jelas Abang bantu lah,Abang mana yang ga akan bantu adiknya saat sang adik difitnah?" bela bang Arsen membuat Feli tersenyum bangga.

"tau lah,Feli kesal!" ketus Feli,iya dia sekarang menjadi ketus lagi gara gara keinget masalah tadi dengan Tante Tante menor, wkwkwk.

"besok Abang publish kamu sebagai adik dari CEO FA,harus mau pokoknya!" putus bang Arsen setelah mendengar jawaban Feli tentang dirinya yang ditampar oleh sekertaris nya.

"terserah Abang aja" ucap Feli masuk kedalam mobil milik bang Arsen. Loh mobilnya gimana? ditinggal,toh gak mungkin ada yang nyuri,udah di kasih stempel warna kesukaan sang CEO,bisa bahaya kalau nyuri mobil itu, jangankan nyuri,nyentuh aja udah bikin ketat ketir, wkwkwk.

"oh iya bang, sekertaris Abang yang namanya Intan itu dipecat ya bang? jujur Feli ga suka sama dia,Feli juga ga tau kenapa" pinta Feli kala mobil yang mereka tumpangi sudah melaju meninggalkan tempat parkir perusahaan.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel