bab 6
tak lama kemudian mereka akhirnya sampai di mall yang dituju.
Feli langsung keluar dari mobil tanpa menunggu sang kakak, pasalnya dia sedang kesal karena kakak nya tidak menjawab permintaan nya yang meminta Intan sang sekertaris kakak nya untuk dipecat.
mereka berdua mulai memasuki mall dan berjalan menuju eskalator untuk mencapai lantai dua,sampai di lantai dua mereka langsung berkeliling mencari toko manik manik. Saat menemukan nya Feli langsung melenggang pergi menuju toko tersebut meninggalkan sang kakak yang masih berjalan dibelakangnya.
Feli mengambil keranjang belanja nya dan mulai berkeliling mencari bahan bahan yang dia butuhkan.
hampir setengah jam mereka berdua berkeliling,lebih tepatnya Arsen yang menemani Feli berkeliling mencari bahan bahan, mereka akhirnya berjalan menuju kasir untuk membayar namun sayangnya dia harus mengantri dahulu karena kebetulan kasir itu sedang ramai.
bang Arsen memberikan kartu miliknya untuk membayar belanjaan Feli,lalu berpamitan menunggu diluar dan Feli mengangguk mengizinkan sembari menerima kartu tersebut.
tak lama setelah bang Arsen keluar Feli akhirnya menemui sang kakak ketika dia selesai membayar.
"ada yang mau dibeli lagi?" tanya bang Arsen yang berusaha mengembalikan mood sang adik.
"cari bahan bahan buat bikin donat sama kue dan lainnya" jawab Feli memimpin jalan mereka. sedangkan bang Arsen sendiri hanya mengangguk mengikuti kemana langkah adiknya berjalan.
dan sampailah mereka berdua saat ini di toko bahan untuk membuat kue,donat dan lainnya. sama seperti sebelumnya Feli mengambil keranjang belanja lalu mulai memilih bahan yang dibutuhkan oleh nya, sedangkan bang Arsen,dia menunggu di luar sembari memegang belanjaan Feli di toko sebelum nya.
Feli saat ini sedang memilih tepung protein rendah,protein tinggi dan protein sedang, setelah selesai memilih dia beralih ke bagian telur, pengembang atau baking powder,baking soda,gula halus,mentega,ragi instan,Cream of Tartar,Bread Improver,Cake Emulsifier Ovalet,Cake Emulsifier TBM,dan Cake Emulsifier SP. Dia mulai memasukkan bahan bahan yang sudah dia pilih kedalam keranjang belanja nya lalu menutup hp nya karena tadi dia gunakan untuk mencari bahan bahan yang dibutuhkan untuk membuat donat dan kue.
setelah sekiranya tidak ada yang tertinggal Feli langsung membawa keranjang belanja nya ke kasir lalu membayar nya dan segera keluar untuk menemui sang kakak.
"udah belanja nya?" tanya bang Arsen saat melihat Feli keluar dari toko.
"udah,tapi Feli pengen beli buku novel boleh?" ujar Feli menjawab pertanyaan kakaknya.
"boleh,ayo kamu yang jalan didepan,Abang ga tau tempatnya dimana" tukas bang Arsen membuat Feli tersenyum senang lalu berjalan didepan sembari memegang paper bag yang berisi belanjanya tadi.
"bang nanti kalau misal usaha Feli ga berhasil gimana? ini udah keluarin banyak uang loh" tanya Feli yang sengaja memperlambat jalannya membuat bang Arsen menoleh ke arah Feli.
"belum juga usaha udah bilang gitu Fel,ga baik loh" ujar bang Arsen kala melihat Feli yang juga ikut menoleh kearahnya.
"ya kan Feli cuman nanya bang,nanti kalau beneran ga laku gimana?" ucap Feli lagi lalu membawa langkah nya berbelok menuju Gramedia.
"semoga aja laku,terus sukses sampe punya banyak cabang usaha" ucap bang Arsen mendoakan usaha yang akan Feli bangun.
"aamiin,semoga Tuhan ngabulin doa Lo bang" ucap Feli yang mengamini doa Abang nya.
dia langsung berjalan menuju kumpulan novel yang ada di Gramedia,lalu memilih beberapa novel yang dia inginkan dan membayarnya menggunakan kartu abangnya yang tadi diberikan kepada nya.
"bang,makan yuk Feli laper" ujar Feli mengajak abangnya untuk makan saat mereka berdua telah keluar dari Gramedia.
"ayo,Abang juga kebetulan laper" ucap bang Arsen membuat Feli tersenyum geli karena abangnya menyetujui apa yang dia minta. Sebenarnya Feli ga begitu laper si,tapi kesempatan emas berbelanja dengan uang nya Abang mana mungkin dia abaikan bukan? wkwk.
mereka berdua telah memasuki restoran dan mulai mencari tempat duduk yang nyaman tanpa gangguan.
Feli yang melihat ada tempat duduk yang kosong pun langsung memberitahukan pada abangnya,dan bang Arsen langsung menyetujui nya karena tempat itu dekat dengan kaca besar yang digunakan untuk membatasi antara ruangan dalam restoran dan luar restoran.
"pinter juga ya adek nya Abang nyari tempat duduk" puji bang Arsen saat mereka sudah duduk di sana.
"pinter dong,kan diajari sama Abang makanya pinter" jawab Feli dengan tawa nya yang renyah.
"aish bisa aja kamu fel" ucap bang Arsen terlihat seperti malu.
"udah ah, Feli panggil pelayan dulu" ujar Feli dan bang Arsen mengangguk. Saat Feli hendak berdiri dia melihat ada seorang pelayan wanita yang berjalan tak jauh dari mereka pun langsung memanggil nya.
"mba" panggil Feli membuat pelayan itu langsung menoleh lalu mendekat kearah Feli.
"iya mba,mau pesan apa?" tanya pelayan itu dengan ramah,dia juga menyiapkan buku kecil yang dia gunakan untuk mencatat pesanan para pelanggan.
"saya mau pesan mie ayam terus minum nya es teh,Abang mau apa?" ucap Feli menyebutkan pesanannya lalu beralih bertanya pada abangnya.
"samain kayak Feli aja ya mba" ujar bang Arsen melirik ke arah pelayan tadi. sedangkan pelayan tadi mengangguk paham.
"berarti mie ayam dua terus es teh nya dua,itu aja atau mau tambah lagi?" tanya pelayan itu sopan.
"udah itu aja mba" bukan Feli yang menjawab melainkan bang Arsen.
"baik,mohon ditunggu ya" kata pelayan itu lalu pergi setelah Feli dan kakaknya mengangguk.
"bang, Feli masih khawatir" ucap Feli saat pelayan itu sudah pergi jauh dari mereka.
"khawatir kenapa lagi adek kuu?" tanya bang Arsen lembut dan menatap mata sang adik,oke kali ini Feli menguji kesabaran bang Arsen lagi.
"ya itu tadi,kalau Feli bikin usaha manik manik takutnya ga laku,terus kalau bikin usaha kaya donat atau kue takutnya bikinan Feli ga enak" tutur Feli membuat bang Arsen menghela nafasnya.
"sekarang jangan pikirin itu lagi oke? fokus aja sama apa yang mau Feli bikin,ya?" tutur bang Arsen membuat Feli lagi dan lagi mengangguk namun pikirannya masih berkelana memikirkan apakah nanti usahanya akan berhasil atau tidak.
Feli dan bang Arsen terus mengobrol dengan suara yang lirih hingga tak terasa pelayan yang tadi datang mencatat pesanan mereka kini telah kembali sembari membawa pesanan mereka yaitu mie ayam dan es teh.
"silahkan dinikmati makanannya" ujar pelayan itu setelah selesai meletakkan pesanan mereka.
"terima kasih" balas Feli tersenyum ramah, pelayan itu pun pergi dari sana dan Feli bersama abangnya langsung menyantap mie ayam pesanan mereka.
"wow mie ayam ini enak banget bang" puji Feli saat mie ayam yang dia makan telah sampai di mulutnya.
"kamu benar fel,ini enak banget tapi masih enakan masakan kamu" lanjut bang Arsen ikut memuji mie ayam itu tapi dia juga memuji masakan yang sering Feli buat.
"Abang mah sukanya gitu,masakan Feli ga ada apa apanya kalau dibandingkan dengan mie ayam ini tau!" tukas Feli merendah.
"ngga,itu memang benar. masakan mu memang selalu enak Fel" ucap bang Arsen lagi membuat Feli tersenyum senang.
"iya deh bang" ucap Feli malu.