Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

bab 3

pagi hari telah datang, Feli dan abangnya juga sudah bangun. mereka menyiapkan diri mereka sendiri karena rencananya mereka akan mencari pekerjaan.

"bang Lo udah selese belum?" teriak Feli dari dapur,ya dia memang langsung memasak setelah dia selesai bersiap.

"belum dek,makanan udah siap apa?" jawab bang Arsen dari atas yang ikut berteriak.

"iya,bentar lagi siap" Feli berteriak sembari tangannya yang sibuk mengotak atik sana sini.

tap

tap

tap

"hmm baunya enak banget dek,Lo masak apa si,baunya sampe atas" celetuk bang Arsen kala dia meuruni tangga.

"rendang bang,terus ada karedok sama gethuk juga. gue suka karedok jadi gue bikin deh" jawab Feli yang sedang menyiapkan makanan di meja makan,dia menyengir saat mengatakan kalau dia suka karedok.

"sejak kapan Lo suka karedok dek? perasaan dulu Lo ga pernah minta dibawain karedok kalau Abang main deh" tanya bang Arsen,ya walaupun dia bertanya seperti itu tapi tangan nya menarik salah satu kursi meja makan dan langsung dia duduki.

"dulu waktu gue main sama temen dan dirumahnya ada karedok yang di suguhkan untuk gue dan teman teman" jelas Feli lalu duduk di kursinya setelah selesai menyiapkan semuanya.

"Abang juga mau coba dong dek, penasaran sama rasanya. tolong ambilkan ya" pinta bang Arsen membuat Feli membulatkan matanya.

"ga ada ambil ambilkan,mandiri bang! kebiasaan nih dirumah lama selalu di layani. belajar mandiri bang!" tolak Feli yang tetap mengambilkan karedok untuk Abang tercinta.

"Lo kalo lagi ngomel tambah cantik Fel" puji bang Arsen membuat Feli tersenyum simpul.

"mana bayarannya bang,kan Lo udah muji gue" celetuk Feli menyodorkan tangannya membuat bang Arsen melongo"

"ga bang gue cuma bercanda kok, tapi tidak dengan uang jajan gue selama sebulan ya" ucap Feli cekikikan.

"iya tenang aja, pendapat di perusahaan Abang sekarang lagi meningkat jadi Abang kasih uang jajan lebih dari biasanya" jawab bang Arsen membuat Feli girang.

"makasih bang,jadi makin sayang deh ama Abang" ucap Feli sembari membuat love dengan tangannya,hal itu membuat sang kakak hanya geleng geleng kepala melihat kelakuan adiknya.

sarapan pun berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan sedikit pun.

"bang nanti Feli cari kerja ya" ucap Feli saat dirinya merapikan bekas makannya.

"byur"

"aaa bang Arsen!!" marah Feli kala sang kakak menyemburkan air minumnya saat mendengar ucapan Feli.

"muka Feli jadi kotor bang!! ambilin tisu ga! Feli udah dandan rapih lohh bangggg!" ucap Feli sekali lagi sembari berkacak pinggang menatap bang Arsen dengan tajam.

"maapin Abang Fel,tadi Abang terkejut saat Lo bilang mau kerja jadi minumnya nyembur ke kamu deh,hehe maap ya Feli sayangg" ucap bang Arsen berancang-ancang untuk pergi.

"jangan berniat untuk pergi dari sini bang" peringat Feli menajamkan mata dan suaranya membuat bang Arsen merinding.

"i-iya"

"Feli pengen kerja bang,pengen mandiri. boleh ga?" tanya Feli mengulang ucapan nya tadi.

"kenapa? sangat tiba tiba sekali,apa ada hal yang kamu inginkan?" tanya bang Arsen setelah sedikit tenang dari rasa terkejut nya.

"ngga bang, Feli cuman pengen mandiri aja"

"Abang masih bisa ngebiayain kamu loh dek, penghasilan di perusahaan Abang juga banyak" ucap bang Arsen.

"ih Abang,bolehin yaa, Feli pengen tau rasanya kerja tuh gimana. masa habis lulus SMA langsung nganggur" bujuk Feli tak lupa ia juga memberikan puppy eyes yang membuat sang kakak tak kuasa menolak.

"dah lah napa harus ngeluarin puppy eyes nya si?" batin bang Arsen menghela nafas.

"Abang tak bisa menolak kan?" tanya bang Arsen kembali menghela nafasnya lagi.

"aaa makasih bangg" ucap Feli gembira,dia bahkan langsung bangun dari duduknya dan memeluk sang kakak.

"tapi ada syaratnya!" Feli langsung melepaskan pelukannya kala Arsenio yang baru saja selesai berbicara.

"apa syarat nya bang?" tanya Feli memicingkan matanya.

"kerja di perusahaan Abang,mau ga?"

"ga, Feli pengen bikin usaha sendiri!" bantah Feli.

"ya sudah kalau gitu ga usah kerja,lagian anak perempuan ga kerja juga ga papa" ucap bang Arsen dengan santai.

"ihh abangggg,Feli pengen kerja tapi bikin usaha sendiri" cemberut Feli,dia juga melipat kedua tangannya dan memajukan bibirnya beberapa senti.

"iya iya,tapi nanti kalau ada masalah atau hambatan kasih tau Abang ya?" pinta bang Arsen karena dia sangat khawatir dengan sang adik.

"siap bang" jawab Feli dengan semangat bahkan dia juga melakukan gerakan hormat.

"sudah sudah,jangan seperti itu,Abang berangkat ke kantor ya" ucap bang Arsen berpamitan.

"iya bang,hati hati dijalan ya. nanti Feli datang kesana,boleh ga?" tanya Feli yang memang dia ingin berkunjung ke perusahaan sang kakak.

"boleh,apapun untuk adik bang Arsen tercinta ini" jawab bang Arsen sembari mengelus elus rambut Feli.

"ih Abang,kan jadi berantakan!" kesal Feli,dia juga memajukan bibirnya.

"ga usah manyun,nanti cantiknya ilang loh" gurau sang kakak yang masih tersenyum dengan sikap adiknya itu.

"ga papa cantiknya ilang,yang penting bang Arsen jangan ilang" balas Feli membuat bang Arsen tersenyum senang.

"sudah ya,Abang ke kantor dulu,nanti kamu nyusul aja oke? ingat jaga rumah,jangan keluyuran,kalau mau kemana mana izin dulu sama abang!" tegasnya pada Feli yang langsung mengangguk semangat 45.

"siap, Feli ga kemana mana kok, paling nanti beli jajan buat nemenin Feli nonton" tukasnya membuat bang Arsen mengangguk paham.

setelah berpamitan berulang kali pada sang adik, akhirnya Arsen memutuskan untuk segera pergi ke kantornya.

"huft sendirian dah gua di rumah besar ini" gumam Feli menatap horor kearah sekelilingnya.

"tau ah,masa bodo mending gue bikin makanan buat makan siang aja" gumamnya lagi lalu masuk kedalam dapur.

"yuhuu, asiknya sambil dengerin musik nih" setelah bergumam seperti itu, Feli langsung memilih lagu yang menurutnya cocok dan akhirnya pilihannya jatuh pada lagu berjudul "muak" lagu yang akhir akhir ini diputar oleh nya.

setelah dirasa pas Feli langsung berkutat dengan peralatan dapur,dia rencananya hendak memasak rica rica ayam.

"katanya cinta sedalam samudra.... bohong nyata kita berakhir jugaa.... muak aku muakk" nyanyi Feli sembari terus berkutat.

banyak bumbu yang menempel di celemek,wajah dan tangan Feli. beberapa jam akhirnya terlewati, Feli juga terus memutar ulang lagi yang berjudul "muak" itu hingga akhirnya dia selesai juga.

"bila ujungnya berakhir juga...... aku muakk,aku muakk" sambung Feli yang mengakhiri lagu yang dinyanyikan nya sekaligus menyelesaikan masakan nya.

"huft akhirnya selesai juga, tinggal siap siap buat pergi ke perusahaan bang Arsen. pasti dia suka kalau gue bawain makan siang dengan makanan kesukaannya" gumam Feli menatap bangga kearah makanan yang baru saja dia buat.

sebelum mengganti pakaiannya,Feli memutuskan untuk menyiapkan makan siang yang akan dibawa olehnya terlebih dahulu.

selesai menyiapkan makan siang untuk dirinya dan sang Abang, Feli pun segera masuk kedalam kamarnya dan mengganti bajunya sekalian mandi.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel