Bab 5 - Undangan Festival Kekaisaran
Kaisar Ying, putra mahkota Zao dan Mei Yin tengah menikmati makan siang mereka, canda tawa dan gurawan tidak pernah lepas sehingga ruangan yang biasanya tenang atau kadang sepi itu kini nampak begitu ramai, walaupun di dalamnya hanya ada tiga orang yang sedang menyantap makan siang mereka.
Para kasim dan dayang yang ada diruangan hanya mampu diam dan kadang kala tersenyum menyaksikan ketiganya. Awalnya mereka terkejut saat pertama kali Mei Yin datang ke istana emas saat bangkitnya kembali ia dari kematiannya karna sebuah keajaiban. Mereka terkejut saat tiba-tiba kaisar Ying meminta dibawakan berbagai macam makanan di ruangan makan yang ada di istana emas yang sangat jarang di tempati. Ternyata hal tersebut ada campur tangan Mei Yin, ia datang mengingatkan kaisar Ying dan putra mahkota Zao untuk tidak melewatkan makan siang keduanya. Bahkan saat keduanya menolak, Mei Yin akan memaksa atau merajuk kepada keduanya. Alhasil selama sebulan di waktu makan siang, Mei Ying akan selalu datang mengajak kaisar Ying dan putra mahkota Zao makan siang bersama. Sebenarnya bukan hanya makan siang, tapi juga saat makan malam dan kadang kala mereka juga akan menikmati kudapat dan cemilan ketika sore hari di saat mereka luang.
Di tengah santapan mereka, kasim Lao yang merupakan kasim pribadi kaisar Ying datang membawa sebuah gulungan berlapis sutra terbaik dengan ukiran-ukiran yang terbuat dari benang emas. Kasim Lao membungkuk hormat kepada ketiganya sebelum menghampiri kaisar Ying.
"Maafkan kelancangan hamba yang menganggu waktu makan siang yang mulia kaisar, yang mulia putra mahkota dan yang mulia putri"
"Tidak apa kasim Lao, kami juga hampir selesai" balas kaisar Ying "ada apa?" Tanya kaisar Ying setelah jeda beberapa saat.
"Hamba membawa undangan dari kekaisaran Ming, festival kerajaan terbaik kekaisaran Ming akan kembali di adakan tahun ini" jelas kasim Lao.
"Baiklah, mana undangannya?"
Kasim Lao menyerahkan undangan tersebut pada kaisar Ying. Raut wajah kaisar Ying nampak gusar dan sangat jelas tanpa minat, sesekali ia akan menghela nafas berat. Bukan hanya kaisar Ying, putra mahkota Zao pun demikian.
Mei Ying yang merasakan perubahan mereka jelas merasa penasaran, saat kasim Lao mengundurkan diri Mei Yin mulai menanyakan mengapa keduanya nampak tidak bersemangat.
"Ayah.., gege, mengapa kalian berdua nampak tidak bersemangat dan nampak sedih?" Tanya Mei Yin
Kaisar Ying dan putra mahkota Zao saling melempar pandangan sebelum mereka berdua mengeleng dan kompak menjawab.
"Tidak apa-apa!"
Mei Yin memincing matanya curiga, ia tak yakin tidak ada apa-apa, sebab perkataan boleh saja bohong tapi mata tidak bisa berbohong. Dari mata keduanya, dapat Mei Yin lihat jika Ayah dan gegenya tengah membohonginya.
Setelah ini Mei Yin bertekad akan mengintrogasi gegenya.
* * * * *
Mei Yin terus mengikuti putra Mahkota Zao selama hampir satu minggu. Selama seminggu, Mei Yin terus menanyai alasan putra mahkota Zao dan kaisar Ying nampak tidak minat dengan festival lomba kerajaan terbaik yang di adakan kekaisaran Ming yang akan di langsungkan lima bulan lagi. Selama putra mahkota Zao bungkan dan tak ingin menjawab pertanyaan Mei Yin, selama itu pula Mei Yin akan terus menganggu ketenangan saudaranya. Ia tak akan berhenti sebelum tahu alasan apa yang membuat ayah dan juga kakaknya sama sekali tidak tertarik.
"Gege" panggil Mei Yin memelas.
Putra mahkota Zao yang mulai jengah dengan kegigihan adiknya pun menghela nafas lelah, ia menatap Mei Yin dalam sebelum pada akhirnya menyerah dan mulai menceritakannya.
"Berjanjilah jika Ben gong menceritakan yang sesungguhnya, mei-mei tidak akan tersinggung ataupun marah" ucap putra mahkota Zao yang langsung mendapat anggukan semangat dari Mei Yin.
"Ben gong dan ayah tidak minat ikut hadir dalam festival tersebut karna takut mengecewakan para prajurit, mentri dan pejabat, para bangsawa muda dan gadis muda serta rakyat kerajaan MingWu yang harus kembali kecewa seperti 9 tahun terakhir" jelas putra mahkota Zao.
"Mengapa ayah dan gege takut mereka kecewa?"
"Festival lomba kerajaan terbaik merupakan tradisi kekaisaran Ming yang sudah berlangsung selama lebih dari seratus tahun, tradisi tersebut sudah ada dan turun temurun dari generasi ke generasi. Selama sembilan tahun terakhir, kerajaan MingWu selalu membawa kekalahan yang membuat rakyat kerajaan kita kecewa. Alih-alih mendapatkan sebuah penghargaan, kita selalu pulang dengan aib yang memalukan" lanjut putra mahkota Zao.
"Aib memalukan?" Tanya Mei Yin memastikan telinganya tidak bermasalah.
"Yah aib yang memalukan itu adalah masalah yang kau ciptakan, mei mei!" Balas putra mahkota Zao yang membuat Mei Yin tertengun dan merasa bersalah.
"Mei mei ini bukan sepenuhnya salahmu, mungkin memang bukan rejeki kita membawa penghargaan selama 9 tahun terakhir" kata putra mahkota Zao tidak enak.
"Aku tidak masalah gege, gege lanjutkan saja penjelasannya agar aku tidak penasaran lagi" balas Mei Yin
Putra mahkota Zao mengangguk dan melanjutkan penjelasannya "tahun-tahun sebelumnya kerajan setidaknya akan membawa tiga sampai lima penghargaan, tapi 9 tahun terakhir kerajaan kita tidak membawa apa-apa dan hal itu membuat rakyat kecewa"
"Festival ini adalah festival besar yang akan di ikuti lima kerajaan, kelima kerajaan itu adalah kerajaan XiaoXie, MingWu, YangShi, ZhaoXu dan WangJie yang merupakan kerajaan yang berada di bawa pemerintahan kekaisaran Ming. Lomba-lomba yang akan di adakan adalah lomba-lomba yang akan di ikuti keluarga kerajaan dan juga para mentri dan pejabat kerajaan, lomba lomba yang mereka masukan dalam festival di bagi menjadi dua. Lomba untuk permaisuri dan putri kerajaan di antaranya lomba 4 seni, yakni seni melukis, seni musik, seni keterampilan beladiri, panahan dan seni puitis, menjahit atau menyulam.
Selain 4 seni tersebut ada juga lomba memasak dimana jurinya adalah kaisar agung kerajaan Ming dan keluarga kerajaan lainnya. Untuk lomba para kaisar, putra mahkota dan pangeran melingkup lomba berburu, lomba bertarung dan juga lomba 4 seni. Selain itu ada juga lomba tantangan, dimana seseorang mampu menantang pihak kerajaan lain" jelas putra mahkota Zao yang mendapat anggukan dari Mei Yin.
"Apakah kita akan ikut tahun ini?" Tanya Mei Yin penuh harap.
"Entahlah, Ben gong tidak yakin jika ayah menyetujui untuk ikut berpartisipasi"
"Mengapa? Aku ingin ikut, sebab dengan ikutnya aku dan kerajaan berpartisipasi dalam festival tersebut, aku bisa memperbaiki reputasiku di mata banyak orang" kata Mei Yin bersemangat
"Tapi, Ben gong tidak yakin ayah akan setuju terlebih kau sama sekali tidak ahli dalam apapun!" Kata putra mahkota Zao sedikit menyinggung kemampuannya.
"Apa maksud gege?" Tanya Mei Yin tidak terima tuduhan saudaranya.
"Bukankah itu memang kenyataannya?" balas putra mahkota Zao tenang walaupun saat ini Mei Yin tengah menatapnya dengan tatapan membunuh.
"Aku akan memperlihatkan kemampuanku nanti, saat kerajaan kita ikut festival itu!" Kata Mei Yin percaya diri.