Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 4 - Perubahan Drastis

Yue Yin terbangun dan mendudukan dirinya di atas peraduan dengan keringat bercucuran, nafasnya putus – putus dan ia saat ini sangat butuh minum untuk membasahi tenggorokannya yan terasa kering. Yue Yin terus memutar dan mengingat mimpi yang ia alami semalam, yang terasa begitu nyata.

"Mei Yin adalah aku dimasa lalu?" Gumam Yue Yin

"Tidak mungkin!" Kilah Yue Yin

"Ia pasti bercanda, ia pasti membodohiku. Aku yang dimasa lalu pasti tidak jelek dan juga gemuk, sikapku saja jelas berbanding terbalik dengan sikap dan sifatnya. Tidak mungkin jika aku dulu begitu kejam!" Ucap Yue Yin menolak kenyataan tersebut.

Yue Yin dalam raga Mei Yin termenung, ia memang ingin menjalani hidupnya sebagai Mei Yin namun jelas ia tak ingin mendengar kenyataan bahwa ia dari masa depan adalah rengkarnasi Mei Yin dari masa lalu.

Apa yang Mei Yin katakan semalam dalam mimpinya begitu mengejutkan, Yue Yin bahkan tidak pernah membayangkan bahwa raga yang ia masuki adalah raganya sendiri di masa lalu.

"Yue Yin sadarlah! Sekarang kau adalah Mei Yin. Kau kembali ke masa lalu hanya untuk menebus kesalahanmu dan memperbaiki hidupmu. Kesalahan yang Mei Yin lakukan juga adalah kesalahanmu karna kau dan dia merupakan orang yang sama" kata Yue Yin menyadarkan dirinya.

"Sekarang kau adalah Mei Yin, bukan Yue Yin lagi. Lupakan masa depan tempatmu tinggal karna saat ini kau akan hidup di masa lalu tanpa mampu untuk kembali lagi ke masa depan. Sekarang yang perlu kau lakukan adalah memulai, memperbaiki kesalahan dan juga hidupmu adalah tujuan utamamu sekarang. Kau harus semangat" gumamnya menyemangati diri.

* * * * *

Saat ini Yue Yin, ah lebih tepatnya Mei Yin keluar dari kediamannya yang ada di kawasan istana dalam bagian barat dari istana emas. Pakaian yang ia gunakan adalah pakaian bagian dalam yang sangat nyaman, santai dan juga polos yang ia padukan dengan celana.

Hari ini masih sangat pagi untuk melakukan aktifitas bagi para penghuni kerajaan, sebab langit masih sangat gelap dan matahari sama sekali belum nampak. Udara pagi hari berhembus memberi kesejukan, embun pagi masih cukup tebal namun hal itu sama sekali tidak mengurungkan niat Mei Yin menuju halaman belakang istana yang merupakan tempat latihan para prajurit dengan perlengkapan yang lengkap.

Di belakang istana terdapat lapangan luas tempat latihan para prajurit, terdapat beberapa bagunan dengan fungsinya masing-masing. Barak prajurit hampir sama besar dengan istana dalam, tapi istana dalam lebih unggul karna memiliki lebih banyak bangunan. Mungkin hanya selisih lima sampai tujuh bangunan saja.

Mei Yin awalnya pemanasan sebentar, ia sedikit agak kesulitan sebab tubuhnya yang berisi membuat pergerakannya nampak aneh. Jika di masa depan Mei Yin yang berengkarnasi menjadi Yue Yin adalah gadis yang menjaga kesehatannya dengan rajin berolahraga dan juga makan teratur dan sehat. Maka di masa lalu yang sekarang ia tempati juga akan ia terapkan hal tersebut. Mei Yin sudah bertekad untuk menurunkan berat badannya maka hari ini pun ia akan memulainya.

Setelah pemanasan, Mei Yin mulai berlari-lari kecil meninggalkan halaman kediamannya. Ia terus berlari menyusuri jalan yang ada di istana dalam, Mei Yin akhirnya melewati istana emas yang merupakan kediaman kaisar. Ia hanya tersenyum sekilas sebelum melanjutkan larinya kebelakang istana. Awalnya Mei Yin tersesat, ia terus saja berputar hingga akhirnya ia menghampiri beberapa prajurit yang tengah berpatroli.

"Dimana jalan menuju barak prajurit?" Tanya Mei Yin menghalangi jalan para prajurit yang berpatroli dengan nafas yang memburu hebat.

"Anda harus lewat sa-sana yang mulia" jawab seorang prajurit dengan salah satu tangan terangkat menunjuk sebuah jalan.

Mei Yin yang masih berlari-lari di kecil di tempatnya mengangguk mengerti, ia kembali menatap beberapa prajurit yang nampak ketakutan terhadapnya. Mei Yin mengernyit bingung dengan tatapan para prajurit padanya, sebelum ia mengerti bahwa kelakuannya dulu membuat banyak orang takut dan juga benci padanya.

Mei Yin paham hal itu. Mei Yin lalu tersenyum lembut dan mengatakan "maaf telah menganggu patroli kalian dan terimakasih sudah menunjukan jalan" katanya lalu melanjutkan larinya.

Semua prajurit tertengun dengan apa yang Mei Yin katakan pada mereka. Tentu saja mereka terkejut, pasalnya selama ini sikap putri Mei Yin begitu sombong. Jangankan untuk mengatakan terimakasih, tersenyum saja tidak pernah.

"Apakah yang mulia putri baru saja tersenyum dan mengucap terimakasih pada kita?" Tanya seorang prajurit yang menjawab pertanyaan Mei Yin barusan.

"Ku rasa!" Balas prajurit di sampingnya.

"Apakah ini nyata?" Tanya prajurit sebelumnya.

"Tentu saja, karna saat ini kita tengah dalam kondisi sadar!" Timpal prajurit di belakangnya.

"Ku pikir barusan aku hanya bermimpi"

* * * * * *

Satu bulan telah berlalu, selama itu pula Mei Yin selalu menyempatkan diri untuk menyibukan dirinya dengan melakukan rutinitas olahraga lari pagi dan sore hari. Makanannya pun mulai teratur, Mei Yin mulai menghindari makan makanan berat dan memilih makan makanan yang sehat. Selama satu bulan ini, ia juga mulai memperbaiki sikapnya perlahan-lahan seperti memperlakukan semua orang sama kecuali dengan Ayah dan kakaknya yang Mei Yin akan memperlakukan mereka dengan berbeda.

Perubahan Mei Yin yang bertahap namun cukup drastis membuat penghuni istana sempat terkejut terlebih saat Mei Yin mendatangi beberapa kasim, dayang, prajurit, dan pelayan istana untuk meminta maaf atas kesalahannya yang pernah melukai fisik dan hati mereka beberapa bulan yang lalu. Mei Yin jelas tidak datang sendiri, sebab putra mahkota Zao selalu menemani adiknya sesibuk-sibuk apapun ia dalam mengurus pemerintahan membantu kaisar Ying.

Selain perubahan sikap dan tingkah laku Mei Yin, ada perubahan lain yang nampak begitu mencolok dan menarik bagi para penghuni kerajaan. Hal itu adalah berat badan Mei Yin yang nampak mulai turun. Pipinya yang dulu bulat seperti bakpao kini mulai nampak tirus. Perubahannya memang masih hanya di pipi, tapi hal itu membuat para penghuni istana paham bahwa saat ini Mei Yin berusaha memperbaiki kesalahannya di masa lalu juga memperbaiki hidupnya menjadi orang yang lebih baik serta berguna bagi banyak orang.

Siang ini Mei Yin berada di istana emas, selama sebulan terakhir ia berusaha memperbaiki dan mempererat hubungan keluarganya. Setiap menjelang makan siang, Mei Yin akan selalu datang menganggu pekerjaan kaisar Ying dan putra mahkota Zao. Hal itu ia lakukan agar kedua orang yang saat ini mulai Mei Yin sayangi sadar untuk tidak melewatkan makan siang mereka, sebab hal itu jelas akan mempengaruhi kesehatan keduanya.

"Ayah.." panggil Mei Yin saat memasuki ruangan setelah kasim yang menjaga pintu membuka pintu ruang kerja kaisar Ying, setelah mendapat persetujuan dari junjungannya.

Kaisar Ying menyimpan gulungan yang di bacanya, ia mendongak dan melihat putri kesayangannya tengah menghampirinya dan memberinya sebuah pelukan hangat. Mei Yin melepas pelukannya dan tersenyum cerah pada kaisar Ying. Selama satu bulan terakhir kaisar Ying merasa sangat bahagia akan perubahan putrinya, selain itu selama sebulan penuh ia juga harus terbiasa jika putrinya datang untuk makan siang bersama.

"Apakah hanya ayah yang mendapat pelukan?" Tanya putra mahkota Zao dengan nada merajuk.

Mei Yin terkekeh karna melupakan sosok saudaranya yang selalu berada di samping meja kerja ayahnya. Mei Yin menghampiri putra mahkota Zao dan tak lupa ia memberi pelukan hangat seperti yang ia berikan pada kaisar Ying.

"Gege seharusnya anda tidak merajuk seperti itu" tegur Mei Yin.

"Apakah gege tidak malu dengan umur gege yang sudah pantas untuk menikah?" Tanya Mei Yin dengan sedikit nada menyindir.

"Ck, kau selalu saja menyindirku tentang hal itu selama sebulan" dengus putra mahkota Zao yang langsung mengundang kekehan dari Mei Yin dan kaisar Ying.

Walaupun putra mahkota Zao kesal dengan sindiran Mei Yin yang selalu ia lemparkan selama sebulan terakhir, putra mahkota Zao juga merasa senang sebab perubahan adiknya memberi banyak warna dan kebahagiaan untuk mereka.

'Oh Sang pencipta, Ben gong harap selamanya kami akan selalu di kelilingi kebahagiaan. Terimakasih karna kesempatan yang kau berikan, mei mei mulai sadar dan memperbaiki semua kesalahannya, menata kembali hidupnya. Ben gong mohon selalu beri kami kesehatan dan umur panjang, agar kebahagiaan yang kami rasakan hari ini akan kembali kami rasakan di hari-hari berikutnya’ pinta putra mahkota Zao dalam hati.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel