Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 5: Prolog - Scarlet Fiery (4)

Saat ini Scarlet beserta ayahnya ada didalam ruangan kerja ayahnya. Setelah memastikan tidak ada seorangpun yang menguping mereka, ayah Scarlet mulai menjelaskan.

Ternyata sebelum Scarlet lahir bahkan sebelum Tuan dan Nyonya Fiery mengetahui kalau Nyonya Fiery sedang mengandung, seorang ksatria elementalist dengan symbol warna trasnparan – Elementalist knight of Future datang pada Tuan Fiery.

Elementalist knight tersebut memberitahu Tuan Fiery bahwa dia akan memiliki seorang putri, dan anak perempuan ini akan menjadi ksatria elementalis merah – Elementalist Knight of Flames.

“Bagaimana orang itu bisa tahu? Aku pikir ksatria transparan adalah ksatria ahli pengetahuan? Tapi bagaimana dia bisa tahu akan apa yang belum terjadi?” tanya Scarlet.

“Dia adalah ksatria penglihat masa depan. Apa kau lupa sejarahnya? Hanya ksatria elementalis symbol transparan yang berubah-rubah. Yang pertama adalah pengetahuan, yang kedua adalah shapeshifter. Tidak ada yang sama dengan generasi sebelumnya. Dan yang terakhir kali adalah kemampuan melihat masa depan.”

“Bagaimana ksatria transparan yang sekarang? Seperti apa kemampuannya?”

“Aku tidak tahu. Tidak ada yang tahu. Tapi itu tidak penting sekarang. Yang penting adalah apa yang dikatakannya padaku mengenai kehidupanmu di masa depan. Scarlet,dengarkan baik baik. Di generasi para ksatria sekarang akan ada masalah. Salah satu dari kalian akan berubah menjadi ksatria jahat karena suatu ambisi dan keserakahannya, sehingga para ksatria lain harus menaklukkannya. Ksatria transparan tidak memberitahuku siapa yang akan berubah, karena saat dia hendak membaca masa depan, senjatanya sudah hilang. Secara otomatis dia tidak bisa membaca masa depan lagi. Tapi dia menulis semua yang dia ingat dalam buku ini. Dia bilang untuk memberikan buku ini padamu saat kau menjadi ksatria elementalis. Kau akan mengetahui detailnya saat selesai membacanya.”

Scarlet menerimanya. “Tapi aku tidak mengerti. Kenapa ayah mengurungku didalam rumah bahkan ingin menjodohkanku pada seseorang?”

“Kami hanya tidak ingin senjata milik warna merah menemukanmu. Lalu soal perjodohanmu... orang yang sudah menikah tidak akan pernah terpilih menjadi ksatria. Tapi seorang gadis hanya boleh menikah setelah berusia lima belas tahun. Itu sebabnya begitu kau berusia lima belas tahun, aku ingin segera menikahkanmu dengan seseorang. Meskipun kami merusak kebahagiaanmu, tapi kami pikir cinta bisa dipupuk. Dan terlebih lagi, kau tidak perlu terlibat dengan peperangan antar ksatria elementalis. Dan juga... aku sungguh berharap bukan kau yang nantinya akan berubah. Aku berharap putriku tetap adalah putriku yang cantik, manis, dan juga sangat pintar.”

“Ayah..” Scarlet menghampiri ayahnya dan memeluknya. “Terima kasih sudah menjelaskan semuanya padaku.”

Scarlet langsung duduk di depan kursi ayahnya dan membuka buku itu dengan asal. Dia sama sekali tidak suka membaca buku, apalagi buku itu sangat tebal. Tapi matanya menangkap sesuatu yang menarik.

“Ayah?”

“Iya?”

“Apakah Edward mengetahuinya?”

“Tentu saja tidak. Dia hanya tahu kalau kami menyayangimu dengan cara yang berbeda. Ada apa?”

“Aku ingin memberitahu hal ini padanya.”

“Kenapa? Aku tahu kalau kau percaya pada Edward, tapi tetap saja...”

“Tidak hanya itu. Aku menginginkannya jadi milikku.”

Tuan Fiery sangat terkejut mendengar itu. Dia sama sekali tidak menyangka putrinya akan secara blak-blakan ingin mengklaim seorang pemuda untuk menjadi miliknya. Disaat yang bersamaan, terdengar suara teriakan diluar mengalihkan topik pembicaraan mereka sementara waktu. Scarlet dan ayahnya langsung menuju ke asal teriakan itu.

“Ada apa? Apa yang terjadi?”

“Maafkan aku.” Ucap Edward dengan sedih. “Tadinya aku menggunakan elemenku untuk menyalakan api di arang ini. Tapi entah kenapa tiba-tiba aku tidak bisa mengendalikan kekuatanku dan hampir saja mengenai mereka.” Lanjut Edward sambil melirik ke arah pelayan wanita yang masih terduduk karena syok.

“Kalian tidak apa apa?” tanya Scarlet menghampiri pelayan itu.

“Tidak apa apa nona. Tolong jangan salahkan Edward. Dia tidak sengaja. Dan aku tidak terluka, hanya kaget saja.”

“Aku tidak meyalahkan siapapun. Aku hanya mengkhawatirkan kalian.”

“Terima kasih nona.”

“Edward, bagaimana denganmu? Apa kau baik baik saja?” Scarlet bergerak menghampiri pria itu, tapi menghentikan langkahnya saat melihat Edward bergerak menjauhinya. “Ed?”

“Maaf nona. Aku tidak yakin apakah aku aman saat ini. Tunggu sebentar.” Kemudian Edward berjalan keluar dari ruangan itu menuju ke belakang. Scarlet dan ayahnya segera menyusulnya dari belakang.

Tidak lama kemudian Edward mengibaskan tangannya dan mengeluarkan sepercik api dari kedua tangannya. Dia membesarkan api dan mengecilkannya sesuai dengan keinginannya. Dia terlalu sibuk mengendalikan api itu hingga tidak sadar kalau dia diperhatikan oleh Scarlet.

Setelah yakin dia bisa mengendalikan kekuatannya dengan baik, barulah dia mendekati Scarlet beserta ayahnya.

“Aku benar benar minta maaf. Aku tidak tahu kenapa tiba-tiba kekuatanku diluar kendali.” ucap Edward lagi dengan nada yang penuh merasa bersalah.

Scarlet mendekatinya dan melihat lengan baju kiri Edward lubang akibat terbakar tadi. Dia juga bisa melihat ada gambar lingkaran bewarna merah dan didalamnya ada lambang api miliknya. Dia tersenyum puas.

“Sangat cocok untukmu.”

“Maksud nona..?”

“Ayah... ayah tidak keberatan kan?”

Ayahnya hanya menghela napas panjang. “Sudah terlanjur terjadi. Lagipula kau juga tidak bisa memilih pasanganmu kan?”

Scarlet hanya tersenyum lebar.

“Nona?”

“Edward, mulai sekarang kau tidak boleh memanggilku nona. Panggil aku Scarlet.”

“Kenapa?”

“Karena sekarang kau adalah milikku.”

Edward tertawa mendengar itu.

“Aku sedang tidak bercanda.”

“Aku tahu. Tapi nona. Dari awal, aku memang sudah milikmu. Jadi bagaimana mungkin ‘sekarang’ aku adalah milikmu?”

“Apa?” bisik Scarlet tidak percaya. Meskipun sangat pelan tapi Edward masih bisa mendengarnya.

“Sejak pertama kali aku bertemu denganmu, aku sudah terpikat dengan pesonamu. Dan saat Tuan Fiery menawarkanku untuk menjadi pengawal pribadimu, aku sangat bahagia. Akhirnya aku bisa melihatmu setiap hari dan bersamamu. Tapi aku cukup merasa sedih, karena awalnya kau sama sekali tidak menyukaiku, bahkan sama sekali tidak memperhatikanku.”

Mendengar penjelasan dari Edward, Scarlet tertegun dan masih belum bisa mempercayainya.

“Sejak awal, hati dan pikiranku hanya untukmu Nona Scarlet Fiery. Jika kau membutuhkan seorang kakak, aku akan menjadi kakak bagimu. Jika kau membutuhkan teman untuk curhat, aku akan menjadi pendengar yang baik untukmu. Dan jika kau dalam bahaya, aku akan melindungimu dengan nyawaku.”

“Apakah itu benar?” suara Scarlet nyaris berbisik tidak percaya akan apa yang baru saja dia dengar

“Itu benar.” Jawabnya dengan tegas dan penuh dengan keyakinan.

“Apakah mungkin kau seorang ksatria?”

“Ksatria?”

“Begitu menjadi seorang ksatria elementalis, saat bertatapan dengan pasangannya, dia akan langsung jatuh cinta pada orang itu. Bukankah itu yang sedang kau alami?”

Edward hanya tersenyum. “Maaf. Tapi aku bukan seorang ksatria elementalis.”

“Ya, jika aku tidak menjadi ksatria api, aku tidak akan mempercayaimu.” Edward menatap Scarlet dengan bingung. Tampaknya dia tidak mengerti apa yang baru saja diucapkan gadis itu. “Sekarang aku adalah Elementalist Knight of Flame. Dan kau Edward... adalah pasanganku.”

Mendengar ini teringatlah Edward saat kekuatannya diluar kendali. Dia merasakan ada suatu yang panas di pundak kirinya. Dia langsung menoleh ke arah pundaknya dan melihat ada gambar lambang api didalam lingkaran bewarna merah disana. Edward tersenyum mengerti apa yang sudah terjadi pada dirinya.

“Jadi alasan kenapa aku tidak bisa mengendalikan kekuatanku karena aku baru saja menerima kekuatanmu. Itu masuk akal.”

“Kau kelihatan tidak menyukainya.”

“Bagaimana menurutmu? Selama ini aku adalah pengawal pribadimu. Urusan pekerjaan kotor atau menghajar orang dan melindungimu adalah urusanku. Kenapa aku harus menerima kekuatanmu? Tanpa kekuatanmu aku yakin bisa melindungi kita berdua. Tidak... bukan.. Kenapa kau memberikan kekuatanmu padaku?”

“Edward, kau juga tahu tradisinya. Aku tidak bisa mengendalikannya. Tiba tiba saja energiku sudah masuk ke dalam tubuhmu.”

“Apa benar kau tidak bisa mengendalikan? Mungkin kau bisa mencobanya menarik kembali. Kau tahu kau juga bisa mengendalikan api milik orang lain kan? Jadi coba kendalikan api yang ada didalam diriku kemudian... lupakan saja. Aku mulai bicara yang tidak karuan.”

Scarlet tertawa geli kemudian tersenyum lebar.

“Kenapa kau bisa senang seperti itu?”

“Cara bicaramu berbeda dengan biasanya. Jangan minta maaf. Aku sangat menyukainya. Aku ingin mengobrol dengan nyaman seperti ini denganmu.”

“Aku tidak sedang meminta maaf. Bukankah selama ini kita memang seperti ini? Setidaknya saat aku memposisikan diriku sebagai kakak yang baik?”

“Benarkah? Aku tidak ingat.”

“Tentu saja kau tidak ingat. Kau tidak pernah memperhatikanku sebelumnya.”

Scarlet tersenyum lagi membuat Edward ikut tersenyum. “Kau tidak perlu khawatir. Mulai sekarang aku akan memperhatikanmu.”

Edward menggandeng tangan Scarlet dan bersama sama mereka mulai masuk ke dalam rumah.

“Scarlet, apakah aku sungguh harus menerima energimu? Tapi kalau kau membutuhkan energiku, kau boleh mengambilnya sesukamu.”

Scarlet tertawa. “Ayolah, berhenti membicarakan itu. Sudah mulai gelap dan aku lapar sekali.”

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel