Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 12: Kazuto Menemukan Inamoratanya

Niken mulai bisa bernapas kembali begitu Kazuto berjalan keluar dari ruangan kelas. Niken masih ingat tatapan pria itu dengan jelas. Tatapannya sangat tajam dan mengintimidasi membuatnya berubah menjadi seperti kelinci yang pasrah dan siap diterkam oleh serigala.

Tadi itu sangat menakutkan. Persis seperti apa yang dialaminya saat bertemu dengan orang berambut panjang di koridor beberapa saat yang lalu.

Tapi anehnya, dia sama sekali tidak membencinya. Meskipun takut, dia malah ingin menatap mata itu sekali lagi. Mungkin... mungkin... jika sudah terbiasa, dia tidak akan takut lagi?

Hanya saja… bagaimana tatapan mereka bisa berpaut?

Niken berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi sebelumnya. Begitu lampu dinyalakan, Sir Hak menunjuk ke arah belakangnya yang lebih tinggi dan agak jauh dengan nada jengkel. Niken mengikuti arah pandang sang mentor secara refleks karena dia merasa penasaran apa yang menimbulkan keramaian di belakang.

Saat itulah dia melihat Kazuto dengan rambut dan baju yang basah. Semula Kazuto tidak menatapnya. Pria itu menatap Sir Hak dengan jengkel sambil mengerutkan kening. Barulah setelah itu matanya berubah arah dan saat itu mata mereka saling bertemu.

Benar... kejadiannya seperti itu.

“Mengerikan sekali. Bahkan Sir Hak juga takut padanya. Padahal dia baru level D tapi sudah banyak yang takut padanya. Apa jadinya kalau dia naik ke level A?”

Niken menoleh ke arah Karyn dengan heran. “Sir Hak takut pada Kazuto?”

“Memangnya kau tidak lihat ada bayangan wujudnya tadi? Atau seperti apa ekspresi Kazuto? Aku masih bisa merasakan amarahnya.” Tubuhnya bergidik tanpa sadar. “Kau tidak melihatnya kan?”

“Tidak.”

“Tentu saja. Kau tidak akan berani melihatnya. Niken yang malang. Aku harap kau tidak pernah berhadapan dengannya.”

Memang… Niken tidak berani menoleh kemballi ke belakang. Tapi bukan karena takut, bukan jenis takut yang ia rasakan saat bertemu dengan orang berambut panjang, melainkan karena dia gugup.

Gugup? Astaga dia merasa gugup karena seorang pria. Menyadari ini wajah merona dan menjadi panas. Dia menutupi kedua pipinya dengan kedua tangannya agar tidak ada yang menyadarinya.

“Ada apa? Kenapa kau memegangi pipimu?”

O-o, tampaknya sikapnya yang tidak biasa ini malah menarik perhatian temannya. “Tidak ada. A..aku akan tidur sebentar.”

Dan dia terselamatkan saat temannya tidak menanyakan apa-apa lagi padanya begitu dia menaruh wajahnya diatas kedua tangannya yang dilipat, sehingga tidak ada yang bisa melihat ekspresi wajahnya saat ini.

Sementara yang lain berganti pakaian di ruang ganti, Kazuto dan Shin Ha berganti pakaian di sebuah ruangan yang hanya anggota kelas level SS dan Edward yang tahu. Tempat ini sering dijadikan pertemuan anggota SS dan tempat mereka beristirahat dimana tidak ada yang akan mengganggu mereka.

“Ngomong-ngomong, tadi kau melihat apa?” tanya Shin Ha sambil melepas pakaiannya yang basah.

“Melihat apa?” Kazuto balik bertanya dengan nada acuh tak acuh, berpura-pura tidak mengerti apa yang ditanyakan sahabatnya.

“Kau tahu persis maksudku.”

Kazuto mengamblil napas terpanjangnya hari itu sebelum akhirnya menjawab sesuatu yang tidak diduga oleh Shin Ha. “Inamorataku.” Jawab Kazu santai.

Sementara Kazuto tetap melanjutkan berganti pakaian, Shin Ha diam terpaku pada tempatnya berdiri begitu mendengar jawabannya. Dia tidak bergerak sama sekali sampai pintu ruangan terbuka dan Edward masuk kedalam agak terkejut dengan apa yang dilihatnya.

Dua orang pria yang saling melepas pakaiannya dan saling berpandangan mesra membuat siapapun yang melihatnya akan menjadi salah paham.

“Apa aku datang di waktu yang salah? Kalian ingin aku pergi?”

“Apa kau pernah merasakan cakaran serigala di tubuhmu?” balas Kazuto sambil mengubah sebelah tangannya setengah menjadi kaki serigala berbulu hitam.

Edward tersenyum “Aku tidak akan ingin mencobanya. Jadi, apa yang terjadi?”

“Orang ini..” menunjuk kearah sampingnya yang masih mematung, “membangunkanku dengan gumpalan air miliknya sehingga bajuku basah semua. Apa kau bisa mempercayainya? Air… Semua anggota shifter di klanku paling benci jika dibangunkan dengan air. AIR!!!”

Dengan sekejap Shin Ha baru sadar dari begitu mendengar kata ‘AIR’ yang keras di telinganya.

“Selamat datang kembali.” Lanjut Kazuto dengan sinis sementara Edward berusaha menahan tawanya dan matanya berkeliaran disekeliling ruangan itu sambil berharap Scarlet segera datang.

Meskipun dia sudah lumayan mengenal mereka dengan baik, dan mereka juga menerimanya dengan tangan terbuka, Edward tetap tidak merasa nyaman jika harus sendirian dengan ksatria elementalis, apalagi harus berhadapan dengan dua ksatria sekaligus.

“Aku bisa mengendus bau keteganganmu disini. Kau tidak perlu was-was terhadap kami.” ucap Kazuto membuyarkan lamunan Edward.

“Maafkan aku. Sepertinya aku masih belum terbiasa.”

“Sudah dua tahun kita berkumpul bersama. Mengapa kau masih belum terbiasa?”

“Ini sama sekali tidak penting.” Potong Shin Ha sebelum Edward menjawab pertanyaan Kazuto. “Yang penting sekarang, kau sudah menemukan pasannganmu. Setelah dua puluh tahun penantianmu, akhirnya kau menemukannya juga.” Seru Shin Ha turut senang untuk sahabatnya.

“Kau menemukan pasanganmu?” tanya Edward dengan nada gembira. “Aku ucapkan selamat.”

Kazuto meringis mendengar ucapan itu kemudian duduk didepan Edward diikuti dengan Shin Ha yang baru saja memakai pakaiannya dengan lengkap.

“Dan untuk menjawab pertanyaanmu, antara iya dan tidak. Iya aku sudah menemukannya dan tidak.. aku belum mengklaimnya.”

“Kenapa?” Shin Ha dan Edward bertanya secara bersamaan.

“Dia…” Kazuto menghembuskan napas terberatnya hari itu sebelum melanjutkan kalimatnya, “Dia berada di kelas level D… dan aku sama sekali tidak merasakan aliran energi miliknya. Jika aku menjadikanya milikku, itu berarti...”

“Aku mengerti..” potong Shin Ha sebelum suasana di ruangan itu mulai mencekam dengan aliran energi ksatria milik sahabatnya itu.

Tidak semua pasangan bisa menerima kekuatan energi yang diberikan oleh ksatria elementalis. Ada sejarah yang mencatat, berpuluh-puluh tahun yang lalu seorang ksatria jatuh cinta pada gadis biasa yang tidak memiliki kekuatan apapun.

Tanpa persiapan atau menunggu, ksatria tersebut langsung menaruh lambangnya pada pasangannya. Akibatnya... pasangannya malah sering jatuh sakit karena tubuhnya tidak tahan menampung daya energi miliknya. Tidak lama kemudian penyakitnya menyebabkan kematiannya.

Karena itu, para ksatria harus berhati-hati terhadap mengklaim pasangannya, saat mereka sudah menemukan pasangan mereka.

“Kalau begitu apa yang akan kau lakukan?”

“Aku akan menjaga jarak terlebih dulu sebelum perasaan ini menjadi lebih...” kata katanya terhenti dan Kazuto berubah menjadi seperti patung.

“Ada apa?” tanya Shin Ha mulai khawatir.

Tanpa menjawab Kazuto bangkit berdiri dan segera keluar dari ruangan itu dan berlari menuju ke suatu tempat.

Shin Ha dan Edward juga menyusulnya, dan mereka berpapasan dengan Scarlet.

“Scar!” Sapa Edward menghentikan langkahnya untuk menyambut kedatangan tunangannya. “Aku merindukanmu.”

Scarlet tersenyum senang mendengar itu. “Aku juga. Tapi... apa yang terjadi?”

“Kazuto baru saja bilang dia menemukan pasangannya. Tapi kemudian, entah kenapa dia malah berlari. Sepertinya terjadi sesuatu.”

“Kau bilang Kazuto menemukan pasangannya?” Edward menganggukkan kepalanya. “Dan tiba tiba dia langsung berlari?” Sekali lagi Edward menganggukkan kepalanya. “Berarti terjadi sesuatu pada pasangannya.”

Ha??

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel