Bab 11: Membangunkan Kazuto
Kazuto dan Shin Ha segera duduk di bangkunya begitu masuk kelas. Dan begitu duduk, seperti biasa Kazuto meletakkan kepalanya di atas meja dan mulai tertidur. Shin Ha sendiripun mulai merasa mengantuk saat pengajarnya memasang video cara berburu. Dia dan Kazu sudah sangat ahli dalam berburu, apalagi Kazuto. Dia berasal dari klan serigala yang sudah dilatih untuk berburu didalam hutan bahkan sejak ia masih berumur lima tahun.
Semenjak kecil, Kazuto sudah terlihat sangat berbakat dan bisa melakukan perubahan wujud disaat dia masih berusia delapan tahun. Rata-rata, anak-anak keturunan shifter tidak akan bisa berubah wujud menjadi serigala sebelum dia mencapai usia enam belas tahun.
Untuk suatu alasan yang tidak diketahui, Kazuto malah sanggup berubah dan mengendalikan monster didalamnya di usia yang begitu muda. Semua orang langsung menganggap Kazuto adalah calon penerus ketua klan serigala berikutnya.
Namun, siapa yang menyangka, bakat serta kejeniusan dalam menguasai sebuah teknik yang begitu cepat memiliki sebuah arti sendiri. Tidak ada satupun yang menduga bahwa Kazuto akan menjadi ksatria elementalis dengan symbol warna hitam yang berikutnya.
Kala itu Kazuto berusia delapan belas tahun saat sebuah pedang hitam yang panjang muncul dihadapannya. Semenjak itu, indera pendengar, penglihatan serta penciuman meningkat dua kali lipat daripada para shifter lainnya. Dia juga bahkan bisa berbicara serta mengendalikan para binatanya.
Kazuto secara resmi menjadi Elementalist Knight of Beast – ksatria elementalis penguasa monster.
Dua tahun kemudian, Shin Ha, teman baiknya menyusulnya dan menjadi seorang ksatria elementalis dengan symbol warna biru. Tidak lama setelahnya, Tora, orang yang saat ini membuat kepala Kazuto serta ketua klan merasa pusing, lahir ke dunia ini.
Dengan kata lain, jarak usia mereka yang sebenarnya adalah, Shin Ha empat tahun lebih muda daripada Kazuto, sementara Tora, pemuda itu berada dua puluh tahun dibawah Kazuto.
Justru karena hal inilah membuat Shin Ha sering tertawa dalam hati. Itu karena semua orang di ruangan kelas ini, bahkan seluruh murid serta mentor di akademi ini mengira bahwa Shin Ha yang lebih tua daripada Kazuto dan Tora yang paling tua diantara mereka bertiga karena tahun ini pemuda itu baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke dua puluh.
Setelah melihat video cara memburu selama beberapa menit, Shin Ha memejamkan matanya. Dia sudah sangat bosan dengan video itu yang terus dilihat selama mengulangi pelajaran berburu ini.
Tapi disaat dia hendak akan tertidur, sepasang mata Shin Ha yang sudah terpejam, terbuka kembali lagi saat merasakan ada getaran mencurigakan dari mejanya. Anehnya dia mulai merasakan energi hitam milik sahabatnya itu mulai keluar dari tubuhnya. Untung saja lampu diruangan itu dimatikan sehingga tidak akan ada yang melihat aura energi hitam milik ksatria hitam.
Sayangnya, dia tidak bisa menyembunyikan suasana yang mencekam dan menakutkan yang kini mulai terasa dan menyebar hingga ke ujung ruangan.
Shin Ha segera menggoyangkan tubuh Kazuto untuk membangunkannya. Sahabatnya itu pasti sedang mimpi yang tidak menyenangkan dan dia harus segera membangunkan ksatria hitam sebelum pria itu membongkar identitasnya sebagai ksatria hitam.
“Kazu, bangun…” bisiknya agak keras. “paling tidak sembunyikan energimu dulu.” Tidak ada tanda tanda Kazu bangun dari mimpinya. “Kazu...” panggilnya lagi agak sedikit lebih keras hingga mulai menarik perhatian teman teman disekitarnya..
“Ssstt.. jangan berisik.” Sahut salah satu temannya membuat Shin Ha semakin merasa khawatir.
“Maaf…” ucap Shin Ha dengan pelan sambil terus menggoyangkan tubuh sahabatnya.
“Ada apa dengannya?” tanya temannya lagi.
“Tidak apa apa. Dia hanya tertidur. Aku berusaha membangunkannya.”
“Hei, bukankah itu Kazuto? Si serigala itu?”
“Iya benar. Dan Shin Ha berusaha membangunkannya.”
“Brrr… Untuk apa dia membangunkan monster yang tertidur? Dia tidak takut dimakan?”
“Hei, apa ini hanya perasaanku saja atau suhu ruangan terasa dingin?”
“Tidak. Aku juga merasa kedinginan.”
“Bukan hanya itu saja. Rasa-rasanya, bulu kudukku merinding semua.” sambung salah satunya sambil mengusap lengannya dengan gerakan yang sangat cepat.
Gawat. Pikir Shin Ha.
Teman-teman sekelasnya mulai merasakan aliran energi milik Kazuto. Dia harus segera menghentikannya sebelum mereka menyadari darimana hawa mencengkam ini berasal.
Shin ha menciptakan gelembung air di udara dan langsung melemparkannya ke atas Kazuto sehingga Kazuto basah kuyup. Sayangnya, dia tidak mengendalikan seberapa besar energinya dan tidak bisa melihat seberapa besar gelembung ciptaannya, sehingga kumpulan air miliknya terbentuk dalam ukuran besar membasahi semua orang disekitar mereka.
Shin Ha meringis kaget karena dia sendiri juga ikut terkena basah dan teriakan dari berbagai arah disekelilingnya mulai terdengar disusul lampu yang menyala. Tepat disaat lampu menyala, aliran energi milik Kazuto lenyap tidak berbekas.
“Apa yang terjadi disana?” tanya pembimbing pelajaran.
Gawat dua kali nih.
Belum lagi nanti dia harus menghadapi amukan Kazuto karena membangunkannya dengan cara menyiraminya dengan air. Sudah bukan rahasia umum lagi, seorang wolf shifter – perubah serigala sangat benci jika dibangunkan dengan air.
Shin Ha mempersiapkan mental untuk menghadapi amukan Kazuto dibandingkan teguran sang mentor. Anehnya, Kazuto sama sekali tidak bergerak atau menjawab pertanyaan pembimbing yang sedang jengkel. Kazuto hanya terdiam dan memandang satu titik dengan seksama.
Mau tidak mau, Shin Ha merasa penasaran apa yang sedang dilihat Kazuto, tapi sebelum dia sempat mencari tahu... sang mentor telah memanggil namanya.
“Shin Ha... sebenarnya apa yang terjadi?”
“Aku juga tidak tahu. Tiba tiba saja ada air dari atas... Lihat, semua baju kami basah semua.” ucap Shin Ha tanpa mengedipkan mata saat berbohong pada mentor pengendali airnya.
“Dia benar. Kami juga tidak tahu bagaimana bisa ada air yang jatuh dari atas.” sambung salah satu teman sekelasnya membenarkan penjelasan Shin Ha.
“Well, pastinya salah satu dari kalian yang bisa mengendalikan air yang melakukan ini.” Tebak Sir Hak, mentor pengendali air kelas gabungan level C dan D.
“Tapi Sir, disini tidak ada air. Bagaimana kami bisa membuat air yang begitu banyak dari udara. Setidaknya kelas level B yang bisa melakukannya.” Jawab salah satu seorang yang bajunya juga ikut basah akibat air tadi.
“Itu tidak mungkin. Level B masih mempelajari bagaimana menciptakan air dari udara. Melihat dari kuota air yang membasahi kita semua, setidaknya level A yang bisa melakukannya, bahkan bisa jadi dia sudah termasuk level S.” Sambung yang lain.
“Psst... Sebenarnya apa yang terjadi?” bisik Kazuto pada Shin Ha.
“Kau mengeluarkan energi milikmu. Aku terpaksa melakukannya.”
Kazuto hanya menghela napas kemudian bangkit berdiri.
“Sir Hak. Sepertinya ada yang ingin mengerjaiku sehingga harus melibatkan yang lainnya. Baju kami semua basah kuyup. Jika kami tidak segera berganti pakaian, takutnya kami akan jatuh sakit. Aku akan berusaha untuk tidak tidur di tiap pelajaran, dengan begitu kejadian ini tidak akan terulang lagi. Apakah anda keberatan jika kami permisi untuk mengeringkan diri?”
“Ti... tidak… Tentu saja tidak.”
Sebelah alis Shin Ha terangkat mendengar kegugupan sang mentor.
Apa hanya perasaannya atau pembimbing yang satu ini takut pada Kazuto? Shin Ha melirik ke arah Kazuto yang mulai berdiri dan berjalan keluar dari ruangan itu. Yah, tidak heran jika semua orang takut pada Kazuto.
Kenapa orang orang dari klan serigala selalu memunculkan bayangan serigala yang sangat mengerikan menyelubungi tubuhnya saat dibangunkan dengan air?
Shin Ha langsung menyusul Kazuto untuk berganti pakaian, diikuti dengan yang lainnya yang bajunya juga kebasahan karena air entah darimana.