Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 10: Ksatria Elementalist

“Jika kalian adalah tikus kecil yang tidak ingin diterkam, sebaiknya jangan memancing predator yang sedang malas. Aku tidak suka orang membicarakan keburukan orang lain diam-diam.”

Setelah selesai berbicara, orang itu kembali melanjutkan langkahnya dengan santai. Karyn dan Niken bersamaan jatuh duduk dengan lemas saat mereka tidak mendengar suara langkah kaki orang itu.

“Yang..yang tadi itu... sangat..”

“Menakutkan. Aku mengerti perasaanmu. Itu sebabnya, kita harus menghindarinya sebelum dia menyadari kita.”

Niken mengangguk setuju.

***

Sementara itu, orang yang memiliki ciri-ciri yang dideskripsikan oleh Karyn, berjalan santai melewati koridor panjang. Saat dia berjalan mendekati jalan keluar belakang, dia mencium bau yang sudah tidak asing lagi.

Bau seseorang yang sangat dibencinya.

“Kau menakuti adik kelas kita lagi.” seseorang berbicara dengan nada datar namun terdengar tidak ramah di telinga. Orang tersebut sedang bersandar di dinding dengan sebelah kaki dipijakkan ke dinding sementara kaki lain berpijak diatas lantai.

“Ah, aku sama sekali tidak sadar kalau kau menguping. Atau apakah kau memata-mataiku atau bagaimana?”

“Aku tidak akan membiarkanmu membuat masalah disini, Tora.”

Pemuda yang dipanggil Tora tertawa sarkas mendengarnya. “Memangnya aku bisa membuat masalah seperti apa? Semenjak aku masuk ke kelas level A, semua pergerakanku diawasi dan dibatasi. Tidak ada bedanya dengan seorang tahanan rumah. Bukankah begitu, Shin Ha?”

Shin Ha yang tadinya sama sekali tidak berniat untuk keluar dari tempat persembunyiannya, memutuskan untuk keluar sebelum dua orang dari klan serigala bertarung dan menghancurkan gedung akademi… yang nantinya dia yang harus menghadapi amukan sang pemimpin akademi.

Dia keluar sambil memberikan tawa gugup pada Tora. “Kupikir aku bisa menyembunyikan keberadaanku dengan baik. Aku tidak tahu, kemampuanmu mendeteksi keberadaan seseorang begitu bagus.”

Tora mendengus kasar dan mengumbar senyuman licik mendengar kalimat Shin Ha. “Kau masih berada di kelas level C. Tidak peduli seberapa keras usahamu menyembunyikan keberadaanmu, kau tidak akan bisa bersembunyi dari orang-orang di kelas level A sepertiku. Setelah ini, aku akan bergabung dengan level S. Nantikan itu, Kazuto.”

“Aku tidak akan membiarkannya.” desis Kazuto sambil menegakkan tubuhnya untuk menatap lurus ke arah Tora. “Ketua klan sudah memberi larangan keras untuk tidak membiarkanmu masuk ke kelas S. Kau tidak akan mendapatkan formulir untuk mengikuti ujian kelulusannya.”

“Hm. Kita lihat saja nanti.” sambung Tora dengan nada menantang membuat Kazuto mengepalkan kedua tangannya menjadi tinju.

Setelah puas memberikan senyuman mengejek, Tora berbalik dan beranjak pergi meninggalkan dua pria elementalis disana.

“Kazu, apa kau baik-baik saja?” tanya Shin Ha tidak bisa tidak merasa khawatir melihat betapa tegangnya ekspresi sahabatnya.

“Bagaimana menurutmu? Apa yang sudah kau lakukan? Bagaimana mungkin dia bisa merasakan keberadaanmu? Kau ini seorang ksatria!”

Oopsie, mood Kazuto hari ini benar-benar buruk. Pikir Shin Ha tanpa merasa takut walaupun saat ini aura kekuatan energi Kazuto bewarna hitam mulai tampak membentuk sebuah bayangan dalam wujud serigala.

“Aku memang sengaja membiarkannya tahu. Kalau tidak, kalian berdua sudah pasti akan bertarung. Kalian sudah siap mengumpulkan energi kekuatan kalian dan bisa lepas sewaktu-waktu menghancurkan tempat ini. Mana mungkin aku duduk diam dan melihat tempat ini hancur?”

Kazuto melirik ke arah Shin Ha dengan tajam lalu kembali mengalihkan pandangannya ke arah Tora yang sudah menghilang dari pandangan.

Tora akan masuk level S? Jika dia berhasil masuk level S, maka hal yang paling ditakutkan ketua klan akan terjadi.

Sedari awal, Kazuto tidak bisa mengerti. Mengapa ketua klan mengijinkan Tora masuk ke akademi ini? Kalau seandainya Tora tidak masuk ke akademi ini, maka Kazuto tidak perlu bergabung di akademi ini hanya untuk mengawasi pemuda itu.

“Tenang saja. Kita akan minta bantuan Scarlet kalau seandainya dia membuat masalah. Lagipula dari antara kita berempat hanya Scarlet yang masuk level A seperti orang itu. Tidak akan ada yang curiga kalau sebenarnya Scarlet adalah seorang ksatria.”

“Meskipun begitu, itu tidak akan mudah. Butuh waktu untuk berjalan ke gedung bulan. Scarlet tidak memiliki kemampuan teleport seperti ksatria emas, ditambah lagi… anak itu tidak membutuhkan waktu yang lama untuk membuat kekacauan.”

Yah, Shin Ha memang tidak bisa membantahnya. Tora bagaikan bom waktu berjalan dan bisa menciptakan kekacauan hingga perang dunia dimanapun ia berada.

Pada akhirnya mereka memutuskan untuk berjalan ke kelas mereka dan duduk di bangku yang sudah disediakan. Seperti biasa Kazuto langsung meletakkan kepalanya di atas lengannya dan mulai tertidur begitu bokongnya jatuh ke atas kursi.

Tidak akan ada yang menyangka, hari itu… di kelas berburu dimana kelas level C dan D ditempatkan di ruangan yang sama, salah satu dari ksatria elementalis menemukan ‘inamoratanya’

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel