Bab 6
Entah memiliki hubungan apa atau mendapatkan keistimewaan seperti apa? Ketika Becca menginjakkan kaki untuk kali pertama di rumah sakit ini, dirinya disambut penuh suka cita oleh jajaran direksi.
Bukan hanya itu saja, Rebecca berkesempatan untuk bertatap muka secara langsung dengan pemilik rumah sakit. Sungguh hal yang begitu patut untuk diapresiasi.
Selain merasa terhormat, Rebecca juga sempat shock saat melihat wanita yang pagi tadi sempat ia temui di pemakaman. Terlebih lagi, seorang dokter yang merupakan direktur rumah sakit menjelaskan bahwasanya ibu itu adalah pemilik rumah sakit yang telah Becca lamar saat ini.
"Semoga kamu betah bekerja di sini, Nak." Wanita tua yang diketahui bernama Melati tersebut menyalami Rebecca sebagai tanda hubungan kerjasama.
"Terimakasih, Bu!" Rebecca menyambut dengan sopan serta tak lupa menunduk kepala seperti layaknya seorang bawahan pada atasannya.
Jika Rebecca antusias memasuki rumah sakit swasta ini, begitu pula dengan Meliati. Wanita paruh baya itu juga tak kalah antusias lagi. Niat untuk menjodohkan Rebecca dengan salah satu dari dua putranya semakin terbuka lebar. Terlebih lagi Rebecca berada di dalam daerah kekuasaannya. Sangat gampang untuk menyetir Rebecca.
"Kita akan lebih sering bertemu nantinya, bahkan bisa setiap hari." ujar Melati sebelum beranjak meninggalkan Rebecca yang masih mematung mendengar penuturannya.
"Hah? Tentu saja, beliau kan bosku,"
Rebecca secara seksama mendengar apa yang diberitahukan oleh kepala devisi bedah padanya. Selain itu, Rebecca juga harus dengan cepat membaur bersama pegawai yang lain di devisinya.
**
Niat untuk mengganti jam penerbangannya yang gagal, membuat James kini harus duduk puas di belakang kemudi pesawat.
Saat ini James telah berada di kursi kemudinya yang berada di dalam Boeing 737 800. Pilot senior tersebut tampak menghidupkan APU (Auxilary Power Unit). Pesawat Boeing 737-300 adalah jenis pesawat yang menggunakan engine turbofan. Auxiliary Power Unit atau biasa disingkat APU adalah suatu unit yang dapat menghasilkan sumber electrical dan pneumatic yang dibutuhkan pesawat udara baik pada saat di ground atau saat emergency di udara
Sekitar 7 menit setelahnya, kapten James terlihat menekan tombol emergency light untuk memastikan jika pesawat telah siap sedia jika terjadi suatu hal yang tidak diinginkan, selain itu James juga menginput rute penerbangan.
Kini James memimpin penerbangan lokal, selain menerima perjalanan jarak jauh, James juga tak keberatan jika harus menerbangkan ke domestik seperti sekarang ini.
Begitu DFD (Data Flow Diagram) muncul monitor, James lalu menyalakan Hydralic pump sebagai alat kemudinya.
**
Sejam lebih, akhirnya pesawat yang dikemudikan oleh James akhir landing dengan selamat.
"Terimakasih atas partisipasi hari ini, sampai jumpa," ucap James pada kru kabin sebelum ia turun dari pesawat menuju kantor cabang Nusantara Air di Bandara ini untuk melapor.
Kembali James menghidupkan ponselnya yang sempat ia nonaktifkan selama penerbangan. Kedua pupil James membesar melihat beberapa panggilan dari sang adik untuknya.
"Tumben sekali dia mengubungi aku?"gumam James sedikit terperanjat.
Meski begitu, James tak ragu untuk menelepon balik sang adik yang bersedia menggantikan posisi ayahnya di perusahaan.
"Ada apa?" Nada bicara James yang secara terang-terangan meminta penjelasan dari Thomas agar segera menjelaskan maksud dan tujuannya.
"Kak, mama baru saja mengatakan jika wanita yang dijodohkan denganku ternyata melamar kerja di rumah sakit kita."
James tercekat, buru-buru ia menelan saliva-nya dengan kesusahan agar tak terlihat aneh di depan adiknya.
"Lalu apa hubungannya dengan ku?"
James tak menyangka jika Rebecca kini mulai berani memasuki daerah larangan. Secara tidak langsung, wanita itu berani mengibarkan bendera perang padanya.
Pasalnya selama ini pandangan mata James pada sana keluarga pria yang telah membawa kabur sang istri sudah memiliki nilai minus.
Pilot senior itu sangat ingat tepat di malam sebelum Raisa meninggal, ibu dari Alicia tersebut mengatasi dengan jujur ingin mengakhiri pernikahan dengannya dan membeberkan sebuah rahasia jika Alicia bukanlah putri kandung James.
Hati pria mana yang tak sakit mendengarnya. Terlebih lagi ia merupakan suami yang seharusnya dihormati dan dihargai nyatanya tak ada nilainya di mata Raisa.
"Aku lelah harus pura-pura mencintaimu, James!" tuturnya sebelum meminta cerai dari papa Alicia tersebut.
Hingga James tak bisa berbuat apa-apa, hatinya begitu sakit karena selama ini Raisa telah membohongi dirinya. Dan tak lama setelah pertikaian antara suami istri tersebut, Raisa tampak keluar dari rumah membawa koper besar berisi barang-barang miliknya dan parahnya meninggalkan sang suami. Hanya membawa Alicia yang saat itu masih berumur 5 bulan.
James memijit pelipisnya ketika kenangan menyakitkan itu kembali hadir di benaknya. Jika bukan karena Alicia lah, mungkin James tidak akan mampu bertahan lagi di dunia ini.
Hanya Alicia, gadis kecil yang kini berumur 5 tahun dan telah melewati masa menyakitkan dari sebuah kecelakaan yang merenggut mamanya. Iya, hanya Alicia yang selamat atas insiden tabrakan itu. Dua penumpang lain meninggal di tempat kejadian.
"Hei, Kak! dia akan jadi calon adik iparmu," Suara Thomas menyadarkan lamunan James sehingga ia mengingat masih berada di dunia nyata yang penuh kepalsuan ini.
"Aku tak sudi menerimanya. menjadi adik iparku, jangan harap!"
"Atau kau iri padaku, Kak? Karena mama lebih memilih aku ketimbang kakak?"
Hah? Bagaimana bisa Thomas menebak demikian. Bahkan melihat wajah Rebecca saja, James begitu kesal.
****
Berulang kali sebaris kalimat ku coba tanamkan
Dalam pikiran yang tak pernah terlelap
Bahwa aku tak lagi peduli
Pada setiap jejak yang pernah menginjak
Pada sebuah luka yang sengaja dibuat menganga
Berulang kali sebaris kalimat ku coba hapuskan
Dalam hati yang tak pernah berhitung
Bahwa aku ingin menghampiri
Pada sosok yang memilih pergi
Pada raga yang telah jelagakan rasa
Hati ini kembali diombang-ambingkan
Bahkan pikiran ini kembali dibuat tak karuan
Oleh sikap yang rasuki amarah
Oleh kata yang menusuki perih
Hingga rasa terlalu ragu untuk tak menyerah
Kembali ku tegaskan
Jangan datang jika hanya singgah
Jangan kembali jika hanya untuk menyakiti
Rasa bukan sekadar emosi
Untuk dimainkan dan disulut sembarangan