Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 9 Karyawan Baru

Herlan Anderson adalah pemilik Perusahaan Anderson yang membangun usahanya dari nol sampai sukses menembus pasaran luar negeri memiliki banyak cabang. Selain Perusahaan Anderson Herlan juga merupakan pendiri Perusahaan Armando Perusahaan ini menghasilkan produk perlengkapan bayi dan susu juga makanan ringan khusus balita yang kemudian berkembang sampai pada anak usia 12 tahun.

Perlengkapan bayi baru lahir sampai umur 12 tahun seperti pakaian, mainan, hal-hal untuk keamanan balita semuanya komplite diproduksi oleh Perusahaan Armando. Selain susu anak balita sampai umur 12 tahun ada juga berbagai jenis makanan yang aman bagi balita dan berbagai jenis makanan ringan yang disukai anak-anak bahkan bukan hanya anak-anak tapi juga digunakan para pembeli untuk dikonsumsi oleh orang lanjut usia.

Perusahaan Armando didirikan Herlan ketika Emeral dinyatakan hamil pertama kali sehingga nama yang disediakan untuk anaknya digunakan menjadi merek produk, karena rasa syukur Herlan dia nekat membangun perusahaan tapi Herlan sama sekali tidak menyangka perusahaan Armando bisa cepat menembus pasaran luar negeri.

Apalagi setelah Lingga memiliki adik lengkap sudah kebahagiaan Herlan walaupun masih menginginkan anak perempuan tapi ketika rahim Emeral diangkat maka Herlan sudah merasa dua anak saja cukup sesuai anjuran pemerintah.

Tapi setelah anak-anaknya dewasa justru membuat Herlan kesal sendiri. Bagaimana tidak diusianya yang sudah hampir mencapai 50 tahun, dia ingin istirahat dan menghabiskan waktu dengan istrinya yang selama ini terbuang karena kesibukannya dalam bekerja.

Tapi Lingga dan Jimmy justru belum mau mengambil alih perusahaan bukan itu saja mereka justru menyembunyikan identitas.

Lingga hanya dikenal sebagai tukang bangunan meskipun kerap kali dihina bahkan ditinggalkan pacar-pacarnya karena kemiskinan yang ditunjukkannya dia tidak peduli.

Kalau Jimmy memang tinggal dirumah tapi ketika ditanya Jimmy mengatakan dia ada disitu bekerja sampingan jadi sebelum berangkat kerja dia harus sudah siapkan kebutuhan begitupun saat kembali bekerja.

Keinginan Herlan membawa Lingga kerumah harus dikuburnya jauh-jauh karena dia tahu sikap tegas dan keras kepala anaknya.

Herlan dan Emeral hanya berharap suatu hari nanti ada seorang wanita yang sanggup membawa Lingga pulang kerumah.

Walaupun bukan dikenal sebagai anaknya tapi Herlan tidak akan mempermasalahkannya karena tidak ada bedanya dengan Jimmy yang penting bagi Herlan kedua putranya harus berada dirumah.

*****

Sesuai janji Lingga maka dia membawa surat lamaran juga ijasah SMA yang tentunya langsung ditertawakan karena minimal pekerja disana harus S1.

HRD bingung selama mereka bekerja baru kali ini menemukan dua orang pelamar yang nekad hanya dengan bermodalkan ijasah SMA.

Tapi melihat nilai mereka jadinya tim HRD tidak mau bertindak gegabah.

"tolong panggilkan ibu Jesika"

Tidak berapa lama muncul dihadapan mereka seseorang yang sangat di kenal Lingga, dia terkejut ternyata Jesika adalah karyawan ayahnya.

"perlu bantuan?"

"ini Bu berkasnya dan mereka berdua pelamarnya"

Jesika menerima berkas lamaran dan memandang kedua pelamar meskipun kaget tapi dia bersikap biasa. yang satu adalah pacarnya dan yang satu adalah sahabat masa SMA nya.

Jesika membaca dengan teliti kemudian memandang keduanya.

"Apa kamu bisa menyetir mobil? dan bisa beladiri"

"bisa"

"Kalau kamu apa bisa menggunakan mesin foto copy dan membuat minuman?"

"Bisa"

Lingga benar-benar dibuat kesal oleh Jesika kalau disuruh jadi cleaning service dia pasti tidak akan keberatan tapi ini dia justru ditugaskan menjadi sopir sekaligus pengawal bapak Herlan.

Kenapa Jimmy justru ditugaskan memfoto copy berkas dan membuatkan minuman kepada tamu dan saat ada rapat dan lain sebagainya.

Lingga dan Jimmy sudah bicara kepada Jesi untuk bertukar posisi tapi dengan tegas Jesi menolaknya.

Itu semua Jesi lakukan karena Jesi mengenal Jimmy dia jago basket dan olahraga lainnya tapi soal beladiri dia masih lebih mempercayai Lingga karena kehidupan Lingga yang keras tentunya sudah banyak tantangan yang pernah dilewatinya.

Akhirnya Lingga menyerah dan menerima tawaran Jesika karena dia tidak mau membantah yang nantinya membuat Jesika ilfil padanya, dia belum menang taruhan.

Jimmy menertawakan Lingga saat keluar ruangan dan diminta menunggu. Langsung saja Lingga meninju pelan pundak adiknya.

Jimmy kaget melihat kakaknya tidak bisa berbuat apa-apa saat dihadapan Jesika padahal selama ini Lingga pasti akan langsung berhenti atau menolak pekerjaan jika tidak disenanginya.

Kegiatan keduanya langsung berhenti dan kini dihadapan mereka telah berdiri Jesika bersama ayah mereka Herlan.

"Pak kenalkan ini pegawai baru kita tapi maaf saya menerima mereka dengan melihat nilai saat mereka SMA mungkin tidak ada biaya untuk melanjutkan pendidikan jadi apa bisa kalau diberi kesempatan bekerja minimal tiga bulan pak?"

"Kalau diberi kesempatan apa pekerjaan yang akan mereka kerjakan"

"ini namanya Lingga kalau bapak tidak keberatan dia akan menjadi pengawal bapak sekaligus sopir bapak karena sopir bapak berhenti kerja untuk menjaga istrinya yang lagi sakit"

Herlan tidak bisa menahan tawanya. Langsung saja dia tertawa yang disambut tatapan Jesi yang bingung.

"apa dia bisa bawa mobil? bukankah dia dari kalangan biasa aku ragu kalau dia bisa bawa mobil dengan baik"

"Kalau bapak keberatan saya bisa jadi cleaning service"

"Maaf pak tapi kemampuan beladirinya bisa membantu menjaga keamanan bapak"

Herlan tahu Jesi pandai dalam menilai seseorang dan apabila dia sudah memilih maka dia sudah putuskan secara baik-baik. Herlan tahu kemampuan beladiri Lingga jauh diatas Jimmy karena sikapnya yang seperti preman

Lingga justru sebaliknya benar-benar kesal dengan Jesi yang dinilai meyakinkan ayahnya.

"Kalau dia tugasnya apa?"

"ini namanya Jimmy dia bertugas menggunakan foto copy dan bertanggung jawab membuat minuman sekaligus menyajikannya kepada tamu ataupun disaat rapat"

Herlan lagi-lagi tertawa dia sama sekali tidak menyangka Jesi bisa memposisikan itu kepada Jimmy. Herlan tahu betul Jimmy paling tidak suka dengan pekerjaan yang menurutnya bodoh.

"apa kamu yakin dia bisa Jesi?"

"Bisa pak tapi nanti akan tambah diajarin"

Pemandangan yang tidak pernah ada dalam benak Herlan. Kedua putranya mendapatkan pekerjaan yang sama-sama mereka tidak sukai. Herlan bisa menebak kalau kedua putranya benar-benar kesal dengan keputusan Jesi.

."apa kamu yakin Jesi"

"saya yakin pak"

"Kalau kamu yakin aku setuju. Oh ya selamat bekerja siapa namanya?"

"Lingga dan Jimmy"

Herlan meninggalkan ruangan itu dengan penuh kemenangan dia sama sekali tidak menyangka Jesi akan melakukan itu. Tapi kalau sampai Jesi tahu sebenarnya mereka adalah anak kandungnya pasti Jesi akan mengumpat dalam hati dengan tindakan bodohnya.

Akhirnya Herlan tidak perlu mencari cara agar Lingga tidak lari lagi karena sekarang Jesi menempatkan Lingga berada tepat disampingnya.

Berpikir tentang Lingga sejujurnya Herlan bingung karena biasanya dia langsung tegas menolaknya bahkan tidak segan-segan meninggalkan ruangan jika ada sesuatu yang tidak disukainya tapi Lingga justru tidak berkutik dihadapan Jesika yang Herlan lihat dia mengikuti keinginan Jesika.

Apakah putranya kali ini benar-benar sedang jatuh cinta dan pilihannya jatuh pada Jesika yang tidak lain adalah karyawan ayahnya.

Tapi kalau itu benar itu merupakan kebahagiaan dia dan istrinya karena akhirnya ada juga gadis yang bisa merubah sikapnya dan istrinya memang memimpikan menantu seperti Jesi kalau bisa Jesi. Walaupun Emeral tahu penyakit Jesi tapi Emeral yang seorang dokter mengerti betul dengan sakit seperti itu.

"Kalian bekerja mulai besok. ini alamat rumah bapak Herlan (memberikan kartu nama) kamu menjemputnya disana sebelum pukul 7 pagi"

Jesika meninggalkan mereka berdua yang masih terpanah memandang gadis yang berlalu dari hadapannya.

"sial kenapa harus dipekerjakan dibagian itu?"

"sama. Hari ini kita benar-benar apes semua karena Jesika Sa"

"kamu kenal?" Lingga terkejut.

"Iya dia satu SMA denganku"

Keduanya saling berpandangan jelas sekali ada ekspresi kesal dari keduanya.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel