Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Ch. 05 - Permohonan

”Xuan Ying! Darimana asalmu?” tanya Zhao Xing sembari berjalan beriringan dengannya saat akan kembali ke sekte.

Xuan Ying mengalihkan perhatiannya. Dia hampir tidak tahu bagaimana dia harus menjawab pertanyaannya. Tak ada satupun ingatan yang tertinggal dalam dirinya sejak dia membuka matanya untuk pertama kalinya.

”Maaf. Pertanyaan guru itu, tidak bisa aku jawab sama sekali. Aku tidak pernah tahu darimana aku berasal. Bahkan semua yang aku lihat, tidak terlihat familiar sama sekali.” jawab Xuan Ying dengan ragu dan penuh rasa bersalah sembari menurunkan pandangannya.

Zhao Xing memperhatikan. Dia tampak melihat sesuatu yang ada di dalam tubuh Xuan Ying saat ini dan terus memperhatikannya selama beberapa saat. ”... sepertinya, kamu berkata jujur.” ucap Zhao Xing. ”... Kalau begitu, bagaimana jika aku membantumu mengembalikan ingatan mu?”

Xuan Ying terkejut dan langsung menatap Zhao Xing dengan penuh percaya diri. ”... Apa maksud guru membantuku mengembalikan ingatanku? Apakah guru tahu caranya?” tanyanya tak mampu mempercayai ucapan Zhao Xing yang bisa mengembalikan ingatannya.

Zhao Xing mengelus kepala Xuan Ying kemudian berkata, ”... Ya. Percayalah pada guru besar ini. Selain itu, aku akan mengangkat mu menjadi murid pribadiku dan kamu akan terus bersamaku bahkan saat aku sedang menjalani tugas yang sulit.”

Seketika, kedua mata Xuan Ying mulai berkaca-kaca. Dia tidak menyangka, guru besar yang katanya sangat dingin dan jahat menurut apa yang di dengar olehnya, ternyata mau mengangkatnya sebagai murid pribadinya meski dia sendiri memiliki tubuh yang lemah dan tidak bisa diandalkan.

”Benarkah guru mau melakukannya?” tanya Xuan Ying sekali lagi dan memastikan.

”Ya. Tentu saja. Aku tidak akan pernah mengingkari janjiku. Sebagai gantinya, aku akan meminta bayarannya suatu saat nanti.” jawabnya.

~o0o~

”Aku tidak tahan lagi! Aku akan pergi menemui Yang mulia!” ucap Xin Liu sembari meninggalkan kuilnya usai dia melihat kejadian hari ini.

”Tunggu! Dewa Musim semi! Apa yang akan kamu lakukan?” tanya Fu Chenyu sembari mengejar Xin Liu dari belakang.

Saat ini, Xin Liu terlihat sangat marah. Dari langkah kakinya yang cepat, Fu Chenyu tahu kalau kesabaran Xin Liu sudah habis. Adik laki-lakinya yang saat ini dihukum di dunia manusia, malah bertemu dengan bencana yang akan menghancurkan seluruh dunia. Belum lagi, keberadaan iblis yang bisa ditemukan olehnya di semua tempat. Keberadaan dewa di dunia manusia, adalah sesuatu yang paling buruk.

”Kalau segel dewa tidak bisa dijaga dengan baik, para iblis akan segera menemukannya! Karena itu, aku harus segera menemui Yang mulia!” jawab Xin Liu terburu-buru.

”Hei! Dewa Musim semi! Kamu tidak berniat untuk turun ke bumi dan melindungi dewa perang dari dekat kan? Kalau begitu, bukankah sama saja dengan bunuh diri? Kamu malah menyebabkan masalah yang lebih besar lagi karena iblis yang di sana juga akan segera mengetahui keberadaan segel dewa milikmu.” jelas Fu Chenyu berusaha menjelaskan masalah yang akan terjadi selanjutnya.

”Tapi, akan lebih berbahaya jika dewa yang mengalami hilang ingatan berkeliaran bebas di dunia manusia yang sudah dinodai oleh para iblis!” tegas Xin Liu sembari berjalan memasuki sebuah istana kuil dengan pilar-pilar berwarna merah dan kain samar berwarna kuning keemasan.

Di sisi kanan dan kiri, mereka memiliki beberapa hiasan bunga yang tumbuh dengan baik dan warna yang sangat cerah. Aromanya pun tampak memenuhi seisi ruangan dan menambah kesan indah saat dia berjalan di atas sebuah karpet merah yang mengarah pada sebuah pintu yang lebih besar.

Dengan kekuatannya yang besar, dia tidak perlu repot-repot untuk mendorong pintu raksasa yang terbuat dari kayu yang berat itu. Xin Liu langsung memasukinya begitu pintu telah terbuka bersama dengan Fu Chenyu yang mengikutinya di belakang.

Berada cukup jauh dari pintu masuknya, di sana mereka melihat sebuah panggung besar yang hanya menopang sebuah singgasana besar dan berat yang hampir seluruhnya terbuat dari emas. Di depan singgasana itu, juga terdapat beberapa meja yang panjang dan lebar hingga meja tersebut memenuhi panggung yang sebelumnya hanya diisi oleh satu singgasana milik Kaisar. Di atas mejanya, terdapat begitu banyak tumpukan kertas yang berjejer hingga menutupi pandangan Li Fushu.

Di sisi kanan dan kiri panggung singgasana yang mereka lihat, berdiri beberapa pejabat istana langit yang mengurus beberapa dokumen tentang permasalahan yang belakangan ini terjadi di alam manusia dan kebanyakan, masalah ini berasal dari para iblis yang mulai membabi buta dengan menyerang para manusia yang tidak bersenjata.

”Oh? Dewa Musim semi. Apa yang membuatmu datang kemari?” tanya Li Fushu begitu dia menyadari keberadaan Xin Liu dan Fu Chenyu yang baru saja memasuki istananya.

”Saya memberi hormat pada Yang mulia. Maaf, menganggu Yang mulia ditengah kesibukan Anda.” ucap Xin Liu dengan sopan sembari membungkuk memberi hormat padanya.

”Ya. Tidak apa-apa, Xin Liu. Sepertinya aku sudah tahu apa yang ingin kamu katakan padaku di sini. Ini pasti mengenai adik kecilmu yang tersesat di dunia manusia kan?” singkat Li Fushu sembari memperhatikan dan mengamatinya dari jauh.

”Itu benar Yang mulia. Tetapi, bukan itu yang saya takutkan saat ini. Saya yakin, adik saya mampu mengatasi masalahnya saat ini. Akan tetapi, saya khawatir dengan segel dewa yang ada di dahinya.” jawab Xin Liu kemudian memberi jeda selama beberapa saat.

”... saat saya mengawasinya, Iblis pohon berhasil mengetahui segel dewa yang ada di dahinya dan mencoba untuk merebutnya. Beruntungnya, saat itu guru besar dari sekte Matahari datang untuk menyelamatkannya.” lanjutnya.

”Lalu? Apa masalahnya? Bukankah itu artinya segel dewa baik-baik saja sampai sekarang? Guru besar dari Sekte Matahari itu juga yang sudah menyelamatkannya. Dia pasti akan menjaganya dengan baik.” singkat Li Fushu yang tampak tak begitu mendengarkan apa yang dikatakan oleh Xin Liu.

”Itulah, yang saya khawatirkan sejak tadi. Ada begitu banyak iblis yang bisa meniru manusia bahkan sampai kekuatannya tetapi mereka tidak bisa meniru sifat asli mereka. Karena itu, iblis peniru akan mudah dibedakan jika dia mulai meniru salah satu manusia. Saya khawatir, guru besar dari sekte Matahari yang saat ini adalah Iblis peniru sementara guru besar sekte Matahari yang asli sedang berada di tempat lain saat ini.” jawab Xin Liu.

”Jadi, kamu mencurigai guru besar sekte Matahari kalau dia sebenarnya adalah iblis peniru yang akan mencuri segel dewa milik Yu Zhouchen. Benar kan?” ucap Li Fushu yang langsung menyimpulkan.

”Benar Yang mulia. Saat ini, segel dewa berada dalam bahaya. Jika iblis berhasil mendapatkannya, alam langit akan terancam bahaya begitu juga dengan dunia manusia.” ucap Xin Liu.

Li Fushu menghela nafasnya, menyadari kekhawatiran Xin Liu yang terlalu berlebihan baginya. ”... lalu, apa yang kamu inginkan dariku?” tanyanya mulai serius.

Dengan penuh keyakinan, Xin Liu mulai menatapnya dengan serius sembari mengernyitkan kedua alisnya. Dia perlahan berjalan mendekat kemudian bergerak berlutut tepat di depan singgasananya sebelum berkata, ”... izinkan saya turun langsing ke dunia manusia dan menjaga segel dewa sebelum raja iblis datang untuk mengambilnya.”

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel