Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

4

Kara meringkuk di kamarnya. Perutnya benar-benar sakit. Ia haus dan juga lapar. Ia kira mati itu akan mudah namun ternyata mati itu sangat sulit. Dua hari sudah dia tidak makan, dia benar-benar diperlakukan seperti sebuah tawanan. Tidak diberi makan, juga tidak dijenguk sama sekali.

Cklek,,

Pintu itu terbuka. Kara menatap lemas ke pintu itu. Ternyata bukan Reagan yang masuk melainkan sosok wanita yang tidak lain adalah Kira.

"Selamat malam, Kara." Kira menyapa Kara.

"Siapa kau! pergi dari sini!" galaknya Kara tidak berkurang sedikitpun. Ia benci pada siapa saja yang ada di rumah ini.

"Aku Kira. Nama kita hampir sama yah," Kira membahas hal yang tidak penting. Kira mendekati Kara. "Kau pucat sekali, Kara." 

"Jangan mendekat! Pergi dari sini,"

"Ah kak Reagan memang benar. Kau ini galak," Suaranya. Kira tak menyebutkan tentang Key karena ia tahu dari Lee bahwa Kara tak tahu tentang si Dark Shadows. "Aku dengar kau tidak diberi makan? Ah kak Reagan tega sekali," Kira sudah duduk di atas ranjang.

"Apa yang mau kau lakukan!! Apakah si brengsek itu sudah lelah menyiksaku hingga dia mengutus wanita untuk menyiksaku!" Kara selalu berburuk sangka.

Kira tersenyum kecil. "Ssttt, Jangan bersuara keras. Jika nanti Kak Reagan tahu aku disini, aku akan dipenggal olehnya. Aku kesini hanya untuk melihat wanita yang dicintai oleh kakak-ku, itu saja." 

"Kau sudah melihatku jadi pergilah dari sini!" 

Kira mendengus pelan. "Aku heran kenapa kak Reagan bisa mencintai wanita sepertimu? tidak ada menarik-menariknya. Cantik juga tidak, manis juga tidak." 

Kara ingin sekali menghajar Kira tapi sayangnya tenaga Kara tak memungkinkan lagi. Bahkan ia sudah lelah bersuara pada Kira.

"Ah sudahlah. Tunggu sebentar, aku akan membawakan makanan untukmu. Tapi jangan bilang pada kakakku karena jika dia tahu bukan kau saja yang akan kena marah tapi aku juga," Kira berdiri dari ranjang lalu melangkah keluar dari kamar Kara. 

"Sandiwara apa yang telah dimainkan oleh penghuni neraka ini!" Kara bergumam dingin. 

"Akh!!" Kara meringis sakit. Kepalanya benar-benar pusing sekarang.

cklek, pintu kamar kembali terbuka. Kira kembali dengan sangat cepat.

"Ini makanlah," Kira memberikan sepiring nasi beserta lauknya. "Jangan coba-coba untuk menepis atau membuang makanan ini karena aku tidak akan berbaik hati untuk yang kedua kalinya. Buang egomu jauh-jauh dan makanlah. Aku benci melihat wanita lemah," Kira bersuara dingin. Ia sudah memperkirakan kalau Kara akan membuang makanan yang ia bawa jadi lebih baik ia memperingati lebih dulu.

"Pergi dari sini!" Kara mengusir Kira.

"Kau ingin kabur dari sinikan?" Kira bersuara menggantung. "Aku akan beritahu kau caranya. Tapi habiskan dulu makananmu, aku akan segera kembali." Tanpa mendengarkan balasan dari Kara, Kira langsung melangkah meninggalkan Kara.

"Tch! Trik apa yang dipakai Reagan ini?" Kara berdecih sinis. Ia melirik piring yang diletakan oleh Kira di atas nakas tadi. Perutnya kembali perih, tak ada pilihan lain Kara harus memakan itu kalau tidak dia akan mati. Dia tidak boleh mati sebelum Reagan mati.

Kara segera melahap makanannya. 

"Sudah selesai?" Kira masuk lagi tepat setelah Kara menghabiskan makanannya. "Well, ternyata kau sangat lapar." suara Kira.

"Baiklah. Jadi aku akan memberitahumu cara kabur dari mansion ini, aku tidak peduli kau mau dengar atau tidak. Jadi, tak ada cara lain selain kau bersikap manis pada kakakku."

"Aku tidak akan melakukan itu!" Kara memotong cepat.

Kira mendengus. "Dengarkan dulu sampai selesai. Aku tidak tahu kenapa aku ingin menolongmu, hanya saja aku kasihan padamu. Kau hanya perlu berpura-pura bersikap manis pada kakak-ku dengan begitu kau pasti akan diperbolehkan olehnya untuk keluar dari mansion ini. Begini, aku yakin kau tidak tahu dimana posisi mansion ini. Dan aku juga yakin kalau kau tidak pernah keluar dari kamar ini sebelumnya," Kira menatap Kara. Kara diam dan Kira melanjutkan ucapannya.

"Ikut aku," Kira menarik tangan Kara. "Lepaskan aku! Aku tidak sudi bersentuhan dengan orang-orang Reagan." Kara menepis tangan Kira.

"Kau ini terlalu berlebihan. Ikut saja," Kira kembali menggenggam tangan Kara.

"Dia bersamaku," Ujar Kira pada penjaga yang menjaga di luar kamar Kara. Kara tak mengira kalau ada lebih dari 5 penjaga yang berjaga di depan kamarnya. Dari ini saja sudah bisa dipastikan kalau dirinya tidak akan lolos kalau kabur.

"Aku tidak bisa mengajakmu ke bawah karena di bawah ada kak Reagan. Jadi aku akan menunjukan posisi mansion ini dari teras lantai 2," ujar Kira.

Dan sekarang Kira menggeser pintu penghubung teras dan dalam mansion itu. "Lihatlah," seru Kira.

Kara mendadak kosong. Harapannya untuk keluar dari rumah itu memang benar-benar tidak ada. Di sepanjang matanya melihat yang ia lihat hanyalah pohon. Benar, mansion Reagan terletak di tengah hutan.

"Kau kau tidak akan bisa kabur dari tempat ini jika kau tidak benar-benar mengenal tempat ini. Kak Reagan membangun mansion di tengah hutan yang ia bentuk menjadi labirin. Ia menipu orang dengan memberikan banyak jalan keluar dari tempat ini, tapi pada kenyataannya hanya ada satu jalan yang benar-benar bisa membuat orang keluar dari hutan ini. Jalan yang tak mungkin kau ketahui jika kau tidak mendekati kakakku. Orang-orang di rumah ini juga tak akan memberitahumu jalan keluarnya, dan yang terakhir di hutan tersebut banyak hewan berbahaya." Kira menjelasakan tanpa melebih-lebihkan.

"Kenapa kau memberitahukan ini padaku?" tanya Kara.

"Ini simple. Aku tidak suka dengan sikap egois kakakku." balas Kira. "Ikuti caraku dan kau bisa kabur dari kakak-ku. Kau hanya perlu berkorban untuk beberapa saat. Mungkin hanya untuk satu atau dua bulan. Rubah sikapmu, tapi jangan terlalu terburu-buru karena kakakku sangat sensitif dengan ini. Kalau sampai kau ketahuan maka permainan selesai. Saat kakakku sudah memberikan sedikit kelonggaran untukmu maka kau bisa pergi. Tapi aku tidak bisa menolongmu lebih jauh, karena aku tidak ingin dipenggal oleh kakakku sendiri."

Kira diam, ia membiarkan Kara untuk berpikir. Kira yakin, Kara pasti akan mengikuti caranya. 

"Sekarang, ayo masuk. Aku tidak mau ambil resiko," Kira mengajak Kara untuk masuk ke dalam kembali.

Kara terus memikirkan ucapan Kira. "Apa jaminan aku bisa mempercayai ucapanmu. Bisa saja kau akan mengatakan ini pada iblis itu," seru Kara.

"Kau tidak punya pilihan lain selain mempercayai ini. Jika kau tidak melakukannya maka kau akan terkurung disini selamanya. Dan jika kau melakukannya maka kau akan bebas untuk selama-lamanya," Kira memberikan jawaban yang memaksa Kara harus percaya. 

Kira keluar dari kamar Kara. "Mari kita lihat, apakah yang terjadi pada Mommy akan terulang padamu. Aku memberikan sebuah permainan yang akan menjebakmu Kara. Kau akan tetap bertahan disini, karena sebelum kau berpikir untuk pergi. Kau pasti sudah jatuh cinta pada Kak Reagan dan Kak Key," Cerdik, itulah seorang Kira. 

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel