Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

BAB. 3 Tinggal Ada Kiran Dan Josie

Setelah menyelesaikan konsultasi skripsi dengan dosen pembimbing mereka, Josie dan Kiran berjalan beriringan di sepanjang koridor kampus, menuju kafetaria. Matahari Kota Jakarta yang terik tampak menyorot dari celah-celah pepohonan rindang, membuat bayangan bergerak mengikuti langkah mereka.

Josie menghela napas lega, "Akhirnya, bimbingan skripsi selesai juga hari ini. Rasanya seperti beban berat terangkat."

Kiran mengangguk setuju sambil merapikan rambutnya yang tertiup angin.

"Iya, setidaknya kita sudah dapat panduan untuk revisi selanjutnya. Gimana kalau kita temui Eva di kafetaria dulu? Siapa tahu dia masih di sana."

Josie mengeluarkan ponselnya dan memeriksa pesan yang baru saja masuk. Wajahnya seketika berubah saat membaca pesan itu.

"Tunggu sebentar, Kiran. Eva bilang dia lagi sama Kak Jacob di suatu tempat. Katanya mau menghabiskan waktu sama Jacob yang super sibuk."

Kiran tersenyum kecil,

"Ah, Kal Jacob lagi. Mereka memang nggak bisa dipisahkan ya. Ya sudah, berarti kita berdua aja yang jalan-jalan."

Josie mengangguk, memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas. "Setuju. Daripada kita balik ke rumah, nggak seru banget jadinya. Oh ya, bagaimana kalau kita ke Mall Senayan City? Katanya di sana lagi ada diskon besar-besaran."

Mata Kiran berbinar,

"Wah, boleh banget tuh! Sudah lama juga aku nggak belanja. Yuk, langsung berangkat saja."

Tanpa banyak basa-basi, mereka menuju tempat parkir kampus. Kiran mengeluarkan kunci mobilnya dan menekan tombol pembuka. Suara klik terdengar saat pintu mobil terbuka. Keduanya pun masuk ke dalam mobil, Kiran di kursi pengemudi dan Josie di sebelahnya.

"Jalanan lagi lengang nih, semoga kita cepat sampai," ucap Kiran sembari menyalakan mesin mobil dan menginjak pedal gas.

Josie mengangguk sambil mengenakan sabuk pengaman. "Iya, Jakarta lagi nggak macet. Ajaib juga, biasanya jam segini ramai."

“Sungguh keajaiban yang sangat langka!” celetuk Kiran.

“Ha-ha-ha!” Tawa keduanya seketika membahana.

Mobil Kiran pun mulai melaju dengan mulus melalui jalan-jalan utama Jakarta yang, secara mengejutkan, terlihat lebih sepi dari biasanya. Gedung-gedung tinggi menjulang di kiri dan kanan jalan, sementara langit siang yang cerah memberikan kesan tenang di tengah kota yang biasanya sibuk. Dalam waktu singkat, mereka sudah tiba di Mall Senayan City.

"Wow, cepat juga kita sampai," ujar Josie saat mereka turun dari mobil.

Kiran mengangguk setuju sambil mengunci mobil.

"Iya, untung jalanan lancar. Yuk, kita lihat-lihat ada diskon apa aja."

Mereka pun berjalan memasuki mall yang megah itu. Suara langkah kaki keduanya terdengar bergema di lantai marmer yang mengkilap. Mall Senayan City, seperti biasa, dipenuhi oleh pengunjung yang sibuk mencari barang-barang diskon. Josie dan Kiran segera merasakan atmosfer kesibukan ini.

Josie melihat beberapa toko pakaian memajang tanda "SALE" besar-besaran di depan beberapa toko pakaian bermerek.

"Lihat, Kiran! Diskonnya sampai 70%! Kayaknya kita harus masuk sini dulu deh."

Kiran tertawa kecil. "

Okay, ayo! Tapi jangan kalap ya, budget kita terbatas."

Mereka pun masuk ke dalam toko dan mulai melihat-lihat pakaian yang sedang diskon. Josie memegang sebuah gaun berwarna merah muda yang cantik.

"Ini lucu banget, Kiran. Bagaimana menurut kamu?"

Kiran melirik gaun itu sejenak. "Hmm, warnanya cocok buat kamu. Coba aja dulu."

Josie pun masuk ke ruang ganti dan mencoba gaun tersebut. Beberapa menit kemudian, dia keluar dengan wajah penuh senyum.

"Bagaimana? Bagus nggak?"

Kiran mengangguk sambil tersenyum.

"Bagus banget! Kamu kelihatan cantik, Josie."

Josie tersipu dan kembali ke ruang ganti untuk berganti pakaian. Sementara itu, Kiran melihat-lihat beberapa kemeja pria yang juga sedang diskon.

Beberapa saat kemudian, Josie keluar dengan pakaian awalnya dan memegang gaun itu. "Kayaknya aku ambil deh. Lumayan, lagi diskon."

Kiran mengangguk setuju. "Ambil aja, mumpung lagi ada diskon. Aku juga mau coba beberapa kemeja ini."

Mereka menghabiskan waktu di toko itu selama hampir satu jam, memilih dan mencoba berbagai pakaian. Setelah merasa puas, keduanya pun menuju kasir untuk membayar.

Josie melihat kerumunan di luar toko dan bertanya,

"Ada apa ya di sana? Kok ramai banget?"

Kiran mengintip ke luar toko, "Sepertinya ada pertunjukan musik deh di atrium. Mau lihat?"

Josie mengangguk antusias. "Ayo! Lumayan kan, bisa santai sejenak sambil nonton pertunjukan."

Mereka berdua lalu berjalan menuju atrium mall, di mana sebuah panggung besar telah didirikan. Beberapa musisi lokal sedang tampil, menghibur pengunjung mall dengan lagu-lagu akustik. Suasana di atrium sangat meriah, dengan lampu-lampu berkilauan dan suara musik yang menggema.

"Bagus banget ya penampilannya," ujar Josie sambil menikmati musik.

Kiran setuju,

"Iya, mereka berbakat banget. Senang juga bisa nonton gratis kayak gini."

Setelah beberapa lagu, Josie dan Kiran memutuskan untuk mencari tempat duduk di sekitar atrium untuk beristirahat sejenak. Mereka memilih duduk di sebuah kafe yang menghadap langsung ke panggung.

"Ngopi dulu yuk, Kir. Aku traktir kali ini," tawar Josie sambil membuka menu kafe.

Kiran tersenyum.

"Wah, boleh juga. Aku pesan cappuccino aja deh."

Josie memanggil pelayan dan memesan dua minuman. Tak lama kemudian, pelayan datang membawa pesanan mereka. Sambil menyeruput kopi, Josie dan Kiran berbincang tentang rencana mereka ke depan.

"Kamu sudah punya rencana buat skripsi kita yang berikutnya?" tanya Kiran, mencoba memulai percakapan serius di tengah suasana santai itu.

Josie mengangguk,

"Aku mau fokus ke bagian analisis data sih. Kita kan sudah dapat banyak masukan tadi dari dosen. Kamu sendiri?"

Kiran berpikir sejenak sebelum menjawab,

"Aku mungkin lebih fokus ke literatur review dulu. Mau tambah referensi yang lebih relevan biar argumen kita lebih kuat."

Mereka melanjutkan obrolan ringan, dari topik skripsi hingga rencana akhir pekan, sambil menikmati kopi dan suasana mall yang sibuk namun menyenangkan. Setelah merasa cukup beristirahat, Josie dan Kiran memutuskan untuk melanjutkan eksplorasi mereka di mall.

"Ke mana lagi nih?" tanya Josie sambil berdiri.

Kiran melihat ke arah papan informasi mall,

"Kita belum ke bagian elektronik. Katanya ada gadget baru yang lagi diskon juga. Mau lihat?"

Josie setuju,

"Ayo, siapa tahu ada yang menarik."

Mereka pun berjalan menuju lantai elektronik, melewati berbagai toko yang menampilkan barang-barang elektronik terkini. Di sebuah toko gadget, mereka berhenti dan melihat-lihat beberapa smartphone dan aksesori yang sedang diskon.

Kiran mengambil sebuah earphone dan berkata,

"Aku lagi butuh earphone baru nih. Yang ini diskon 50%. Lumayan juga."

Josie melihat-lihat dan menemukan sebuah power bank yang menarik perhatiannya.

"Power bank ini juga lagi diskon besar. Aku ambil ini deh."

Setelah puas berbelanja di bagian elektronik, mereka memutuskan untuk mengakhiri perjalanan mereka di mall dengan makan siang di food court.

"Aku sdah laper banget, nih!" ucap Josie sambil mengusap perutnya.

Kiran tertawa,

"He-he-he. Iya, kita sibuk keliling-keliling dari tadi. Yuk, makan dulu."

Kedua gadis cantik itu pun memilih sebuah gerai makanan yang menawarkan masakan Indonesia dan memesan beberapa hidangan. Setelah makanan mereka tiba, keduanya mulai makan sambil terus mengobrol tentang berbagai hal.

"Aku senang kita bisa jalan-jalan hari ini, meskipun Eva dan Leticia nggak bisa ikut," ujar Josie sambil tersenyum.

Kiran mengangguk setuju,

"Iya, kita tetap bisa bersenang-senang. Lagipula, mungkin Eva lagi butuh waktu sama Jacob dan Kak Isaac bersama Leticia."

Josie tertawa kecil.

"He-he-he. Benar juga. Semoga mereka juga sedang bersenang-senang sekarang."

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel