BAB. 2 Sang Beruang Madu
Di sebuah gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan,
Sang CEO Abram Jacob Award, sedang berada di ruang meeting bersama para koleganya. Tiba-tiba saja, pria itu merindukan seorang gadis bersama Evanora Griselda Arlyna.
Apalagi sudah dua minggu lebih Jacob tidak bertemu dengan pujaan hatinya itu.
Sang pria lalu melihat jam di ruang meeting, dia pun segera mengirim kode kepada asisten pribadinya, Aris jika Jacob akan segera meninggalkan ruang meeting tersebut.
Sang asisten segera menangkap sinyal ingin melarikan diri oleh sang bos. Aris terlihat menganggukkan kepalanya, pertanda setuju dengan ide gila dari Jacob.
Tanpa ragu lagi, pria tampan itu segera meninggalkan ruang rapat lalu melangkah menuju lift yang akan membawa nya ke basement gedung perkantoran itu.
Jacob, merasa bosan pada tanggung jawab kantornya yang begitu sangat menyita waktunya. Pria itu merasa perlu mengubah rutinitas hari ini yang sungguh melelahkan dengan memberi kejutan untuk Eva.
Sesampainya, di basement, Jacob segera mengenakan kostum badut beruang madu, berwarna coklat yang menyiratkan keceriaan.
Kostum badut itu telah lama dipersiapkan oleh Jacob di bagasi mobilnya. Hati pria itu sungguh sangat senang saat ini. Dia sudah tak sabar untuk memberi surprise spesial untuk Evanora
Setelah selesai memakai kostum itu, Jacob pun segera melajukan mobilnya menuju kampus Eva. Sepanjang perjalanan Jacob menyetel lagu rock dari grup band favoritnya, Green Day, yang berjudul :
'Boulevard Of Broken Dreams'
I walk a lonely road
The only one that I have ever known
Don't know where it goes
But it's home to me, and I walk alone
I walk this empty street
On the Boulevard of Broken Dreams
Where the city sleeps
And I'm the only one, and I walk alone
I walk alone, I walk aloneI walk alone, I walk
My shadow's the only one that walks beside meMy shallow heart's the only thing that's beatingSometimes; I wish someone out there would find me'Til then, I walk alone.
Jacob ikut mendendangkan lagu favoritnya. Lagu itu menggambarkan suasana hatinya yang sejak dulu sangat menyukai Eva. Namun sayangnya perasaan sukanya harus dirinya pendam di dalam hati.
Jacob telah terjebak dalam lingkaran friendzone bersama Eva. Dia tidak mau jika persahabatan mereka akan rusak hanya karena dia mengungkapkan perasaannya yang sesungguhnya kepadanya.
Untuk itu Jacob pun memilih untuk memendam perasaan sukanya kepada Eva. Dia tidak mau semuanya kacau hanya karena perasaannya yang mendalam kepada sang gadis.
Sementara di kampus, setelah penjemputan paksa Leticia oleh Isaac yang ikut dilihat oleh tiga temannya yang lain yaitu Josie, Kiran, dan Eva.
Sekarang malah giliran Eva yang ditinggal sendiri oleh keduanya temannya.
"Eva, Lo tungguin kita di kafetaria kampus dulu, ya?" tutur Josie kepadanya.
"Ih ... kalian mau pada ke mana, sih? Kok malah ninggalin gue sendiri?" protes Eva kepada kedua temannya.
"Kita bukannya sengaja mau ninggalin Lo, Va. Pak dosen pembimbing nyariin kita, ada beberapa revisi untuk skripsi kita. Lo tahu sendiri kan, dosen pembimbing gue sama Josie, sama orangnya." ujar Kiran menjelaskan.
"Iya, Va. Kita cuma sebentar doang kok, ninggalin Lo. Janji deh, nggak pake lama!" celetuk Josie.
Walaupun dia sendiri tidak tahu sampai kapan Pak dosen menahan mereka di ruangannya untuk membicarakan tentang revisi skripsi.
"Ya sudah, deh. Buruan kalian ke sana. Gue nongkrong di kafe saja, sambil membaca buku," seru Eva.
Lalu kedua sahabatnya mulai meninggalkan dia sendiri. Sementara Eva berjalan menuju ke arah kafetaria. Sesampai di sana, gadis itu mulai membuka tasnya untuk mengambil sebuah buku yang akan dibaca olehnya.
Entah kenapa tiba-tiba Eva mengingat Jacob, sang sahabat yang selalu ada untuknya. Dia pun berkata dengan penuh harap,
"Seandainya saja Jacob ada di sini. Pasti aku sangat senang!" celetuknya sendiri.
Akan tetapi Eva sangat yakin jika itu tidak akan terjadi. Karena gadis itu tahu bagaimana kesibukan Jacob yang repot mengurus perusahaan yang telah diberikan tanggung jawab kepadanya oleh sang ayah.
Sementara di sudut kafe, ada seseorang yang sedang menatap Eva secara diam-diam. Pria itu bernama Radit. Sejak semester satu sampai sekarang, sang pemuda telah menyukai Eva. Akan tetapi pria itu tidak memiliki keberanian untuk mendekati Eva. Dia hanya mampu menatap gadis itu dari kejauhan dan berharap suatu saat bisa berbicara dengannya.
Maka dari itu, saat mengetahui jika Eva sedang duduk sendirian di kafe, Radit pun mulai mengumpulkan keberaniannya untuk melangkah menuju ke tempat Eva sedang duduk sendirian dan terlihat sedang asyik membaca buku.
Bersamaan dengan itu, Jacob akhirnya sampai di kampus Eva, dia pun segera ke luar dari dalam mobilnya dengan kostum badut beruang madu yang telah lengkap dirinya pakai mulai dari bagian kepalanya sampai ke ujung kaki.
Jacob mulai mengedarkan pandangannya di area kampus. Pemuda itu mulai mencari tahu arah menuju ke kafetaria. Atas informasi dari adiknya, Josie. Jacob akhirnya tahu jika Eva sedang berada di sana.
Dari dalam kostum badut itu, Jacob tersenyum senang saat melihat Eva yang sedang asyik membaca sebuah buku.
Langkah badut beruang itu mulai merangkak diam-diam ke kafe tempat Eva sedang menghabiskan waktu.
Badut beruang itu mulai mendekati Eva dan secara perlahan mengambil tempat di depannya. Suasana kafe terlihat sepi hanya ada beberapa orang yang ada di sana, termasuk Radit. Dia yang tadinya ingin mendekati Eva, tiba-tiba langkahnya menjadi terhenti seketika. Pria itu kalah cepat dengan seseorang yang tiba-tiba duduk di hadapan Eva dengan kostum badut beruang madu.
Eva, yang sebelumnya tenggelam dalam buku yang sedang dibaca oleh nya, mulai mendongakkan kepalanya dan melihat badut beruang itu dengan pandangan penuh kejutan.
"Hai, gadis cantik. Apa kabar?"
tutur Jacob dari dalam kostum badut beruang. Dia sedikit mengubah intonasi suaranya agar tidak dikenali oleh Eva.
Eva sangat terkejut dengan kedatangan badut beruang madu yang tiba-tiba duduk di hadapannya. Dia menjadi ingat kepada sahabatnya Jacob, yang pernah memberinya boneka badut beruang madu yang sangat besar. Boneka beruang madu itu, menjadi teman Eva tidur di kamarnya. Gadis itu sangat menyukai boneka tersebut.
"Oh ... hai juga badut beruang! Siapa kamu?" ucap Eva.
Masih dengan suara yang sedikit berubah Jacob pun berkata,
"Aku adalah sahabat badut yang datang untuk menyemarakkan harimu dan membuatnya lebih cerah."
Eva tersenyum senang, karena dia sangat yakin jika yang memakai kostum badut beruang itu adalah Jacob. Karena hanya Jacob yang memberikan kepadanya semua kenangan tentang beruang madu.
"Tunggu sebentar, kamu Jacob kan? Ayo ngaku, deh!" tukas Eva.
"Ha-ha-ha!" Jacob malah tertawa dibalik kostum badut beruang itu.
Mendengar suara tawa Jacob, Eva bukan main senangnya. Dengan spontan, gadis itu segera memeluk Jacob dengan sangat erat. Mengisyaratkan kerinduannya kepada sang sahabat.
"Jacob! I Miss you so much! Kamu sibuk banget! Sampai-sampai melupakan ku sebagai sahabatmu!" tutur Eva sambil terus memeluk Jacob.
Entah kenapa Eva sangat nyaman berada di dalam pelukan Jacob saat ini.
Sementara sang pria yang sedang dipeluk erat oleh gadis favoritnya, bukan main senangnya sekarang.
Jacob balik memeluk Eva dan menepuk-nepukkan tangannya di punggung gadis itu. Sang pria sangat bahagia saat mendengar jika Eva ternyata juga sangat merindukan dirinya.
Akan tetapi kata sahabat yang diucapkan oleh Eva kepadanya, menorehkan luka tersendiri di hati Jacob. Namun dia mencoba untuk menyembunyikannya dari sang gadis.
"Ini benar-benar mengagumkan! Terima kasih, badut beruang, sudah memberikan kejutan untukku," celutuk Eva.
Jacob tersenyum, dia baru saja melepas kostum badut beruang itu. Keringat mengucur deras dari kedua dahinya. Eva segera menyekanya dengan tisu.
"Nah ... sekarang, apakah kamu mau berbagi waktu mu hari ini dengan ku?" ucap Jacob penuh harap.
"Tentu saja! Ayo kita pergi."
Mereka kan pun meninggalkan kafe, menuju ke arah parkiran. Keduanya melangkah sambil bergandengan tangan
tertawa, bercanda, dan melupakan sejenak kehidupan sibuk mereka. Jacob merasa senang bisa melihat senyuman Eva, meskipun hanya sejenak.
Sementara Radit terlihat mengepalkan tangannya saat tahu jika ternyata Eva telah memiliki seseorang yang spesial di hidupnya.
*)Friendzone adalah situasi yang terjadi ketika dua orang bersahabat dan salah satunya naksir kepada yang lainnya. Sementara yang lainnya menganggap tidak lebih dari sekadar teman. Dengan kata lain, ini merupakan istilah modern cinta bertepuk sebelah tangan.