Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Kehilangan Lagi

Makan malam yang meriah dengan sangat banyak sekali undangan membuat Jingga kelelahan. Dia kemudian pamit pada Badai untuk ke kamar kecil. Sayangnya, tanpa Badai dan Jingga ketahui seseorang tengah merencanakan hal jahat untuk Jingga. Saat yang ditunggu akhirnya datang, seorang wanita berpakaian pelayan langsung berjalan mengikuti Jingga ke kamar mandi.

Jingga yang masuk ke kamar mandi bernomor delapan itu, membuat senyum mengerikan menyeringai dari wajah pelayan wanita itu.

Jingga yang ke kamar mandi hanya untuk buang air kecil itu tak membutuhkan banyak waktu sehingga dia segera keluar dari dalam kamar mandi.

'ceklek'

Jingga membuka pintu kamar mandi namun heels di kakinya tersangkut di keset yang sangat tebal juga berongga itu.

'bugg'

Disaat Jingga kehilangan keseimbangan karena heelsnya tersangkut, karpet lantai yang diinjaknya tertarik sangat cepat oleh pintu yang menutup. Jingga semakin kehilangan keseimbangan dan langsung ambruk dengan perut membentur lantai.

"Maaasss Badaaaiii!" jerit Jingga sekuat tenaga, tubuhnya seketika gemetaran karena melihat darah menetes di selangkanya.

"bruuk!"

Jingga langsung ambruk tak sadarkan diri.

Sementara itu, Badai yang mulai merasa jika Jingga sudah terlalu lama berada di kamar mandi memutuskan menyusulnya. Keriuhan pesta yang disesaki banyak sekali undangan membuat pria ini kesulitan menemukan kamar mandi wanita di gedung yang megah itu. Setelah bertanya pada salah satu staff hotel, Badai akhirnya menemukan koridor menuju kamar mandi khusus wanita.

'ceklek'

Badai membuka pintu kamar mandi itu.

"Jinggaaaaa!" teriak Badai yang melihat isterinya terkapar di lantai bersimbah darah.

Dengan sekuat tenaganya, Badai langsung menggendong Jingga keluar dari kamar mandi. Badai langsung meninggalkan gedung tersebut dan menuju ke rumah sakit. Keriuhan segera saja terjadi setelah kepergian Badai. Beberapa juru kamera yang berhasil mendapatkan rekaman detik detik Badai membopong isterinya yang bersimbah darah itu langsung menjadi trending topik di dunia maya.

Sementara itu di rumah sakit, Badai masih berjalan mondar mandir di depan pintu ruang operasi. Dokter yang memeriksa langsung membawa Jingga ke ruang operasi karena hasil USG awal menunjukkan jika kandungan isterinya sudah rusak.

Dua jam berlalu, namun lampu operasi masih menyala. Ini semakin membuat Badai gusar. Terlebih, setelah dua perawat bolak balik mengambil labu darah melewatinya.

"Apa yang terjadi di dalam?" ucap Badai kepada slaah satu perawat.

"Ya ampun, tuan maaf. Kami lupa menyalakan monitornya. Anda bisa melihat dari sini.Trek." ucap perawat itu yang langsung menyalakkan monitor di depan ruang operasi sehingga keluarga pasien bisa melihats emua yang terjadi di dalam meja operasi saat ini.

Kiehl langsung duduk terdiam melihat layar besar yang memperlihatkan jika pembedahan tengah dilakukan. Dokter tengah berusaha keras mengeluarkan janin dari kandungan Jingga yang baru berusia lima bulanan itu.

'tess'

Airmata Badai tak bisa terbendung lagi, ketika melihat janin yang dikeluarkan dokter dari kandungan isterinya itu sudah rusak parah. Cairan ketuban Jingga pecah, dan hantaman keras di perutnya itu membuat rahim Jingga sobek.

Empat jam terlewati, Badai sudah pasrah dengan kenyataan jika putera mereka tak selamat. Namun Badai masih berharap sangat besar agar isterinya bisa selamat. Sementara itu, pendarahan terus saja terjadi. Dokter sudah menjahit bagian dalam rahim Jingga yang sobek, namun resiko setelah ini membuat Badai semakin cemas.

Setelah enam jam, akhirnya operasi selesai. Badai mendapatkan penjelasan sangat detil dan terperinci dari tim dokter yang mengoperasi Jingga. Disebelahnya, Jingga masih belum sadarkan diri. Pembusan total terpaksa dilakukan untuk mencegah pendarahan lebih banyak karena faktor strees yang bisa memicunya.

"Jinggaaaa, semoga kamu kuat sayang." ucap Badai dengan bibir bergetar menatap wajah isterinya yang masih tak sadarkan diri dengan tubuh memucat itu. Sementara itu, di gendongannya Badai janin kecil ditimangnya unt uk dimakamkan secara layak.

Meski tak mungkin menunggu hingga Jingga sadar, Badai setidaknya akan mendekatkan bayi mereka kepada ibunya. Sangat dramatis, ketika Badai menempelkan wajah mungil janinnya itu di wajah Jingga.

"Sayang, bayi kita sudah tenang di surga." ucap Badai yang langsung mengesharekan ke publik moment terburuknya itu dengan caption yang sangat menyentuh hati siapapun yang melihatnya.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel