Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Pindah

"Siska apa kamu sudah mempersiapkan bajuku untuk nanti malam?" 

"I-itu ... belum."

"Ada apa dengan kamu Siska? Biasanya kamu selalu cekatan. Aku harus berangkat sore ini kamu masih belum menyiapkannya?"

"Hm ... begini ...." 

Siska terlihat ragu bicara, sebab semua jadwal shooting, konser, dan semunya yang berhubungan dengan Tiara dibatalkan karena skandalnya. Walau Tiara dinyatakan negatif tetap saja isu itu masih melekat di telinga masyarakat, terutama para agensi mereka memutuskan kontrak sepihak hanya karena tidak ada investor yang mendanai jika Tiara yang bergabung dengan agensi itu. Intinya, mereka tidak ingin ada Tiara dalam bentuk agensi mana pun. Dan kariernya benar-benar hancur saat ini. 

"Tiara ... sebenarnya."

"Tidak perlu kamu katakan, aku sudah tahu. Pasti mereka membatalkan kontrak kerjanya, kan? Sudah aku duga itu akan terjadi padaku."

Tiara terduduk sedih, kehidupannya benar-benar berubah. Dulu, mereka mencarinya memintanya untuk bergabung dengan agensi mereka walau Tiara sering menolaknya. Tapi sekarang mereka membuangnya begitu saja. Farel sebagai manajer sibuk menemui para agensi yang telah membatalkan kontraknya, bahkan Tiara dituntut ganti rugi atas iklan yang gagal. 

"Kalian tidak bisa seperti ini. Apa kalian tahu Tiara negatif narkoba dia tidak pernah menggunakan narkoba dan Tiara sudah bebas bukan lagi tahanan polisi. Tidak bisakah kalian memberikan Tiara kesempatan?"

"Maafkan saya Farel, tapi ini bukan keinginan saya mereka para investor akan menarik semua uang mereka jika Tiara yang bergabung dengan kami. Dan saya tidak bisa membiarkan itu karena bagaimanapun kami membutuhkan dana untuk produksi. Sekali lagi maafkan saya." 

Farel hanya bisa menghela nafas, apa pun yang dia lakukan percuma. Itu Agensi terakhir yang Farel kunjungi. 

"Farel," panggil seorang wanita yang berpapasan dengannya. Farel berbalik menatap wanita yang baru saja memanggilnya.

"Alena, sedang apa kamu di sini?" 

Ya, wanita itu adalah Alena adik dari Tiara yang dikenal dengan rubah betina. Namun, yang Farel bingung ada apa gadis itu berada di tempat itu. 

"Aku pikir kamu sudah lupa padaku. Apa kamu tidak tahu, aku datang untuk mendatangi kontrak sebagai peran utama dalam film I LOVE YOU BOS."

Farel sangat terkejut, sebab film yang akan diperankan oleh Alena adalah peran untuk Tiara. Namun, kenapa bisa Alena yang menggantikan?

"Kamu terlihat terkejut Farel," singgung Alena dengan senyum liciknya. "Aku juga tidak menyangka mereka akan menawarkan peran utama dalam film itu untukku, aku turut prihatin pada Tiara yang sedang dilanda masalah akhir-akhir ini. Aku sudah dengar semua agensi membatalkan kontraknya apa kakakku akan ... hancur? Aku tidak bisa bayangkan, kakakku pasti sedih." Nada bicara Alena terdengar mengejek. 

"Farel, sebelum kau benar-benar hancur, apa kau mau bergabung denganku? Kau bisa menjadi manajerku."

Senyum sinis Farel pancarkan, ajakan itu terdengar seperti hinaan baginya. 

"Apa kau pikir Tiara akan hancur? Aku tidak akan pernah meninggalkan Tiara dalam keadaan apa pun. Semoga saja mereka tidak menyesal karena sudah menggantikan Tiara denganmu, menurutku aktingmu sangat buruk."

Alena merasa kesal dengan sindiran keras dari Farel, pria itu pergi setelah menghinanya. 

"Dia bilang aktingku buruk," umpat Alena kesal. "Menyebalkan sekali," lirihnya.

Farel sudah tiba di apartemen Tiara, Siska dan Leo sudah menunggu kabar dari Farel dan berharap ada kabar bahagia. Namun, ekspresi Farel menyatakan jika semua sangat buruk, ditambah gelengan lemasnya, yang mengartikan kegagalan. Siska dan Leo menghela nafas bersamaan. 

"Bagaimana ini? Apa kita bangkrut? Aku masih harus bayar cicilanku," ujar Leo dengan gayanya yang gemulai.

"Hust! Jangan keras-keras gimana jika Tiara dengar dia akan sangat sedih," tutur Siska. 

"Siapa pun jangan ada yang mengatakan apa pun pada Tiara, Tiara sedang sedih karena pernikahannya gagal, ditambah kariernya," ujar Farel. 

"Lalu bagaimana dengan iklan yang baru saja dirilis?" tanya Siska memungkinkan keburukan terjadi. "Apa Tiara harus bayar ganti rugi juga? Dia sudah rugi karena pesta pernikahannya, hampir 1 milyar Tiara harus membayar reservasi yang dibatalkan itu."

"Apa 1 milyar?" Farel dan Leo terkejut. 

"Maaf aku baru memberitahunya sekarang. Persiapan pernikahan yang selama ini Damian berikan itu Tiara yang bayar, dan ... Karina membawa semua uangnya."

"Bagaimana bisa? Kenapa aku tidak tahu?" Farel semakin syok. 

"Tiara begitu polos dan baik, dia menyerahkan kredit card-Nya pada Damian untuk persiapan pernikahan mereka, dan ... Tiara juga memberikan sertifikat rumah ini pada sahabatnya itu. Mereka menipunya, bagaimana ini ... Tiara harus meninggalkan apartemennya besok."

"Apa!" 

Farel benar-benar dibuat terkejut, Siska menangis seraya menatap kedua pria di depannya. Karina sepertinya menjual apartemen itu tanpa sepengetahuan Tiara, dan betapa bodohnya Tiara yang memberikan sertifikat rumah itu pada Karina, demi bisnis.

Karina mengatakan pada Tiara membutuhkan modal untuk bisnisnya, dan tanpa ragu Tiara memberikan sertifikat rumahnya sebagai jaminan Karina untuk meminjam uang ke bank. 

"Aku tidak pernah berpikir itu akan terjadi padaku. Maafkan aku karena menyulitkan kalian."

Tiara hanya bisa meminta maaf pada ketiga orang itu, yang selalu ada untuknya. 

"Leo, terima kasih kamu sudah bekerja denganku selama ini, aku selalu menyulitkanmu dan juga kamu Siska, maafkan aku." Tiara berkata seraya memberikan dua buah amplop pada mereka berdua. 

"Hanya itu uang yang tersisa, tapi aku janji akan membayar sisanya setelah aku mendapatkan uang yang lebih besar."

"Untuk apa uang ini?" tanya Siska.

"Jangan bodoh! Kalian bekerja denganku apa aku tidak menggaji kalian? Pergilah, cari pekerjaan yang lain aku tidak bisa membayar kalian lagi," ungkap Tiara yang menunduk sedih. 

"Apa kamu hanya menganggap aku sebagai asistenmu? Kebersamaan kita selama ini kamu anggap apa? Aku menganggapmu keluargaku jadi untuk apa uang ini, aku tidak bisa menerimanya!" tegas Siska memberikan amplop itu. 

"Ya! Aku pun tidak bisa tapi ..." Leo ingin melakukan hal yang sama dengan Siska tapi pria itu sepertinya sangat membutuhkan uang, Leo ragu memberikannya lagi pada Tiara. 

Tiara tersenyum melihat tingkah Leo, dan Siska yang menatap Leo dengan tajam. 

"Ambillah, aku tidak akan mengambil uang itu. Itu uang kalian, tidak ada hubungannya dengan keluarga atau bukan gaji harus tetap dibayar, kan? Ngomong-ngmong terima kasih sudah menganggapku keluarga," tutur Tiara merasa sedih juga bahagia. Siska dan Leo tidak mampu menahan air matanya yang langsung memeluk Tiara. 

"Lalu bagaimana dengan besok? Kamu akan pindah ke mana?" tanya Leo, karena masih ada yang harus dipikirkan selain hari ini. 

"Kamu bisa pindah ke rumahku, aku tinggal sendiri masih ada satu kamar untukmu bagaimana?" tawar Siska, karena Tiara tidak mungkin kembali ke rumah dan berkumpul bersama ibu tiri dan adik tirinya. 

"Sekali lagi terima kasih," ucap Tiara lagi-lagi membuat Siska sedih. Mereka kembali berpelukan.

Begitulah kehidupan tidak akan selamanya indah, roda terus berputar tidak akan selalu berada di atas begitu pun dengan Tiara. Tiara bukan lagi idola, sang bintang yang memberikan cahaya. Perlahan cahaya itu redup, dan kehidupan tidak lagi sama, Tiara sedang berada di titik terendah saat ini.

"Aku akan menunggumu di bawah," ujar Siska memberikan Tiara waktu untuk mengenang kehidupannya dalam apartemen itu sebelum pindah. Tiara terus menatap sekeliling apartemen yang sudah kosong, langkahnya seakan berat meninggalkan rumah itu. 

"Aku akan mendapatkan kembali rumah ini aku janji," ucapnya demikian lalu pergi menyeret satu koper yang dibawa bersamanya. Pada waktu bersamaan, Nico memasuki apartemen itu bersama seorang pria yang dianggap pemilik real estate itu.

"Pemilik rumah baru saja mengosongkannya hari ini."

"Boleh aku lihat-lihat?" 

"silakan."

Nico memindai sekeliling ruangan, memperhatikan setiap interior, dan dinding. "Bosku tidak terlalu suka warna terang, bisa diganti dengan warna yang sedikit gelap? Seperti gold, coklat kalian bisa menghubungkan warna itu. Dan ... dia suka nuansa Eropa," tutur Nico. 

"Baik, kami akan memperbaikinya mungkin butuh waktu sekitar satu minggu untuk merenovasi."

"Tidak masalah, setelah selesai bisa langsung hubungi saya." 

"Baik." 

Nico sepertinya pembeli rumah itu, lebih tepatnya bosnya. Apa mungkin Gio orang yang telah membeli apartemen milik Tiara? 

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel