Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

4. Hamil

Sudah tiga bulan sejak perceraian antara Eldrion dan Ravenna. Eldrion pikir ia akan terbiasa dengan ketidakhadiran Ravenna di sisinya, tapi ternyata ia malah merasakan hal yang sebaliknya. Ia mulai menyadari yang ia rasakan saat ini adalah perasaan kehilangan.

Ia pikir semuanya akan baik-baik saja, tapi ternyata ia salah. Jadwal makannya mulai berantakan karena selera makannya yang buruk. Ia juga terlalu sibuk bekerja, sampai akhirnya ia hanya tidur tiga sampai empat jam dalam sehari.

Setiap kali ia kembali ke kamarnya, ia hanya melihat kesunyian. Ia memiliki harapan akan ada barang-barang Revinna lagi di kamarnya.

Sudah tiga bulan, Eldrion pikir Ravenna akan kembali ke sisinya. Ia tidak mengerti kenapa Ravenna ingin bercerai, tapi ia pikir Ravenna mungkin ingin bermain-main dengannya.

Ravenna telah tinggal di bawah sayapnya selama tiga tahun, wanita itu juga hidup dalam segala kemewahan di mana semuanya telah tersedia untuknya. Jadi, ia pikir Ravenna tidak akan tahan tinggal di luar rumah lebih lama lagi.

Namun, sampai saat ini Ravenna masih tidak kunjung kembali ke sisinya.

Meski ia mulai dihantam oleh rasa kehilangan. Eldrion tidak pergi mencari.

Sementara Ravenna, ia telah memenangkan beberapa kompetisi merancang busana. Hal ini membuat namanya dikenal oleh para pengamat fashion.

Ada begitu banyak kabar baik yang datang pada Ravenna yang tengah menjalani hidup barunya, salah satunya adalah kabar kehamilan dirinya yang saat ini sudah menginjak usia empat bulan.

Ternyata Ravenna sudah hamil satu bulan sebelum ia memutuskan untuk bercerai dengan Eldrion.

Ravenna semakin semangat menjalani hidupnya. Ada bagian dari pria yang ia cintai yang sedang tumbuh dalam hidupnya.

Sekarang ia semakin fokus untuk meningkatkan keahliannya. Ia harus menjadi ibu yang hebat untuk anaknya.

Dalam tiga bulan ini, Theodore telah menghubungi Ravenna tiga kali. Dan Ravenna mengatakan pada Theodore bahwa ia sedang bepergian di luar negeri.

Ravenna tidak bisa memberitahu Theodore bahwa ia berada di Paris dan memutuskan untuk menetap di sana. Ia juga merahasiakan tentang kehamilannya dari Theodore.

Jika Theodore tahu bahwa ia sedang mengandung maka mungkin pria tua itu akan memaksa dirinya dan Eldrion kembali bersama. Dan jika hal itu terjadi, maka semua tekad yang telah ia kumpulkan akan sia-sia saja.

Ia tidak akan merahasiakan hal ini terlalu lama, tapi untuk saat ini ia memilih untuk menyimpannya dari Theodore dulu.

Sementara Eldrion, Ravenna berpikir bahwa mungkin pria itu tidak akan peduli tentang kandungannya. Jadi ia juga tidak memiliki niat untuk memberitahu Eldrion.

Mengenai anaknya, ia yakin ia bisa membesarkan anaknya dengan layak. Ia akan bekerja keras, ia pasti akan sukses di dunia fesyen.

Awal-awal kehamilannya berjalan dengan sangat baik. Ia rutin mengunjungi dokter kandungan. Ia telah mengetahui bahwa akan ada hal-hal yang membuatnya tidak nyaman di awal kehamilannya, tapi ia harus bersyukur karena malaikat kecilnya sangat pengertian dan tidak membuatnya kesulitan.

Ia tidak mengalami mual dan muntah yang parah. Ia masih bisa bekerja dan beraktifitas seperti biasanya.

**

Satu tahun berlalu...

Eldrion melihat ke luar jendela, di tangannya terdapat rokok. Pria itu menyelipkan sebatang rokok itu di bibirnya. Mengisap lalu kemudian menghembuskan asapnya.

Tatapannya kini tertuju pada sebuah bangunan, di depan bangunan itu terdapat mobil mewah yang ia berikan untuk Ravenna.

Hari ini Eldrion tidak bisa menahan dirinya, ia membawa mobilnya menuju ke villa yang ditinggali oleh Ravenna. Hanya saja ia tidak mendatangi Ravenna.

Setelah beberapa waktu mengamati villa itu, Eldrion akhirnya pergi.

Ravenna benar-benar memilih untuk pergi darinya, lalu untuk apa ia di sini mencari wanita itu.

Sudah satu tahun, anggapan Eldrion bahwa Ravenna hanya sedang bermain trik dengannya sudah lenyap. Ia sepenuhnya yakin bahwa Ravenna memang telah berniat meninggalkannya.

Namun, bukannya berusaha untuk memperbaiki hubungan dengan Ravenna. Eldrion memilih untuk mengikuti keinginan Ravenna.

Hari ini adalah hari terakhir ia mengunjungi kediaman Ravenna. Di masa depan, ia tidak akan pernah melakukannya lagi.

**

Tahun demi tahun berlalu, Eldrion benar-benar tidak perg mendatangi Ravenna lagi. Pria itu akhirnya sangat terbiasa dengan kesendiriannya.

Sejak bercerai dengan Ravenna, Eldrion menjadi lebih pendiam. Ia menghabiskan hampir seluruh waktunya untuk bekerja.

Selama lima tahun terakhir ini, Eldrion tidak bersama wanita mana pun.

Sekarang rumor bahwa Eldrion menyukai sesama jenis mulai tersebar di lingkaran sosial mereka.

Teman-teman Eldrion sangat tidak tahan dengan rumor itu. Beberapa kali mereka mencoba memperkenalkan wanita pada Eldrion, tapi Eldrion tidak tertarik sama sekali. Hal ini sungguh membuat mereka putus asa.

Ketiga pria itu menyadari perubahan Eldrion, dan mereka sama-sama tahu bahwa perubahan ini terjadi karena Ravenna.

Selama lima tahun ini, Eldrion tidak pernah menyebutkan apapun tentang Ravenna, tapi ketiga sahabatnya tahu bahwa Eldrion berubah karena ditinggalkan oleh Ravenna. Yang artinya Ravenna memiliki arti yang cukup besar dalam hidup Eldrion.

Hanya saja, yang tidak mereka mengerti adalah jika Eldrion begitu tersiksa karena kehilangan Ravenna, bukankah seharusnya Eldrion mencari Ravenna dan memperbaiki hubungan mereka? Sayangnya, tidak ada yang bisa membaca pikiran Eldrion.

**

"Apa yang terjadi pada Kakek?" Eldrion bertanya pada kepala pelayan. Saat ini ia berada di rumah sakit setelah beberapa saat lalu mendapatkan kabar bahwa kakeknya dilarikan ke rumah sakit karena tidak sadarkan diri.

"Penyakit lama Tuan kembali lagi." Kepala pelayan memberitahu Eldrion.

Selama lima tahun ini kondisi kesehatan Theodore memang menurun, tapi ia tidak pernah sampai tidak sadarkan diri seperti hari ini.

Eldrion memandangi wajah pucat Theodore. Ia benar-benar takut kehilangan pria tua ini karena ia adalah satu-satunya anggota keluarga yang ia miliki saat ini.

Dokter datang dan menjelaskan keadaan Theodore. Perasaan Eldrion menjadi khawatir. Usia kakeknya memang sudah tidak muda lagi, ditambah dengan penyakit lamanya, itu sangat berbahaya bagi nyawanya.

Hari ini Eldrion memutuskan untuk menjaga kakeknya. Saat kakeknya siuman ia segera mendekati kakeknya.

"Kakek." Eldrion bersuara pelan.

"Kakek baik-baik saja, jangan khawatir." Theodore tidak ingin membuat cucunya dilanda rasa ketakutan. Ia tahu bahwa di dunia ini hanya dirinya yang disayangi oleh Eldrion.

"Ya, Kakek akan baik-baik saja dan selalu baik-baik saja." Eldrion meyakinkan dirinya sendiri. Kakeknya harus berumur panjang. Ia merasa bahwa ini sedikit egois, tapi ia ingin kakeknya terus menemaninya. "Apakah Kakek haus? Atau kakek merasa tidak nyaman?"

"Kakek haus."

Eldrion segera memberikan air minum untuk kakeknya. Ia kemudian membantu kakeknya berbaring lagi.

"Kakek baik-baik saja, kau bisa kembali bekerja."

"Tidak, hari ini aku akan menemani Kakek di sini." Eldrion mana mungkin bisa fokus bekerja saat kakeknya sakit seperti ini. "Kakek, istirahatlah lagi. Aku akan bekerja dari sini."

"Baiklah," seru Theodore. Pria tua itu kembali menutup matanya untuk beristirahat. Ia harus cepat pulih, cucunya tidak memiliki siapapun lagi di dunia ini. Jika hal buruk terjadi padanya, maka cucunya hanya akan menanggung rasa sakitnya sendirian.

Theodore merindukan Ravenna, akan sangat bagus jika ada Ravenna di sini. Sudah lima tahun, ia tidak pernah bertemu dengan Ravenna sekalipun. Saat ia ulang tahun, Ravenna hanya akan menghubunginya melalui panggilan video. Dia akan memberikan ucapan selamat dengan tulus.

Ia pada akhirnya juga mengetahui bahwa Ravenna berada di Paris, sedang mengejar karirnya. Theodore tidak berani meminta Ravenna untuk menemuinya, ia melihat Ravenna tampak sangat bahagia. Ravenna seperti menemukan arti hidup di sana setelah tiga tahun menjalani pernikahan yang tidak bahagia dengan Eldrion.

Theodore masih berharap bahwa Ravenna dan Eldrion akan kembali bersama, tapi melihat Ravenna jauh lebih bahagia ketika tidak bersama Eldrion, ia mengenyahkan harapan itu. Ia tidak ingin membuat Ravenna dan Eldrion kembali tidak bahagia karena keegoisannya.

Malam harinya, saat Theodore sudah tidur nyenyak. Eldrion bertanya pada kepala pelayan kakeknya.

"Apakah Ravenna tidak pernah menjenguk Kakek?"

"Tidak pernah, Tuan. Tuan besar dan Nyonya Ravenna hanya saling berhubungan melalui panggilan video. Selain itu, Nyonya Ravenna juga sudah pindah ke Paris dan memiliki kesibukan sendiri."

"Ravenna pindah ke Paris?"

"Benar, Tuan. Setelah bercerai dengan Tuan, Nyonya Ravenna pindah ke Paris untuk mengejar karirnya sebagai perancang busana."

Eldrion tertegun sejenak. Jadi ternyata Ravenna sudah pergi sangat jauh setelah memutuskan bercerai dengannya. Jika Ravenna sudah pergi sejak mereka bercerai, maka artinya Ravenna tidak pernah tinggal di villa yang ia berikan pada wanita itu.

Jadi, selama ini yang ia perhatikan dari kejauhan hanyalah bangunan kosong tanpa sosok Ravenna di sana. Ia memang tidak pernah mencari tahu tentang Ravenna setelah bercerai. Eldrion merasa dirinya begitu konyol.

tbc

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel