Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 4 Level Up

Renji mengusap bekas muntahan di mulutnya dengan tangannya. Renji berjalan ke jendela Kemudian mengintip dan melihat kedua zombie pria sedang memakan mayat zombie wanita yang telah dia bunuh."Aku harus membunuh dua zombie yang ada di luar. Aku mempunyai firasat buruk jika tidak membunuh kedua zombie tersebut." Renji berkata dengan serius.

~

"Tapi itu bahaya Renji." Balas Nina gugup. "Aku tahu kalau ini berbahaya." Balas Renji. "Tidak bisakah kamu tetap di dalam rumah." Nina menatap Renji. "Santai, aku akan baik-baik." Renji tersenyum lalu membuka pintu.

~

Renji dengan badan gemetar melihat kedua zombie pria sedang memakan daging dan usus zombie wanita. "Sial. Aku ingin muntah." Renji memegangi mulutnya. "Woar." Kedua zombie pria melihat ke arah Renji. "Bahaya." Renji mencoba menahan untuk tidak muntah dan memegang tongkat bisbol dengan sangat erat.

~

"Woar." Kedua zombie berlari ke arah Renji. "Zombie sialan, terima ini." "Buk, buk." Renji memukul kedua kepala Zombie dengan sangat keras. Melihat kedua zombie tidak jatuh. Renji menendang salah satu dada zombie. "Buk." Salah satu zombie terjatuh.

~

"Jangan meremehkanku, aku seorang pemain bisbol dan mengerti sedikit bela diri." Renji berteriak lalu memukul zombie yang masih berdiri. "Buk." Zombie terpukul mundur lalu terjatuh. "Hora hora." Renji berteriak tidak jelas, dan memukul dua kepala zombie secara bergantian dengan sangat keras. "Buk." "Buk." Nina yang di dalam rumah gemetar ketakutan melihat Renji memukul kedua zombie.

~

"Fiuh." Melihat kedua zombie sudah meninggal Renji mengusap keringat di dahinya. "Itu akibatnya muncul di depan rumahku." Renji melihat dua kepala zombie yang hancur karena dipukul olehnya lalu tiba-tiba muntah. "Uek, uek."

~

"Aku masih tidak terbiasa dengan membunuh zombie." Renji berwajah pucat. Renji menghapus bekas muntahan di mulutnya, lalu masuk ke dalam rumahnya dan mengkunci pintu.

~

"Renji, aku sangat khawatir denganmu." Nina memeluk Renji. Renji terkejut melihat Nina yang tiba-tiba memeluknya dan berkata. "Bibi, aku laki-laki dan kamu wanita. Kamu tidak seharusnya memelukku." "Ahh, maaf Renji." Nina lalu melepas Renji. Renji melihat bahwa Nina menundukan kepalanya. "Jangan terlalu dipikirkan, aku tahu bahwa Bibi ketakutan." Renji menepuk pundak Nina kemudian berjalan menuju kamar mandi.

~

Setelah tiba di kamar mandi, Renji melihat smartphone specialnya. Renji melihat ada dua pesan masuk. "Kill zombie exp +1, coin +10." "Kill zombie exp +2, coin +20." "Kurang 4 exp lagi untuk level up." Gumam Renji.

~

Renji melihat tongkat bisbol dan celananya yang penuh dengan darah. "Aku tidak akan memakai celana ini lagi meski sudah di cuci dengan bersih." Renji tersenyum kecut lalu mulai mandi.

~

Tidak lama kemudian Renji selesai mandi dan begumam dengan gugup. "Aku lupa sesuatu, apakah air masih aman dan tidak terkontaminasi dengan viruz." Renji melihat tubuhnya yang basah dan menggeleng. "Bodo amat, yang penting aku mandi." Renji lalu mengenakan pakaian.

~

"Bibi apakah makanannya sudah jadi." Tanya Renji. "Sudah, apa kamu ingin makan." Balas Nina. "Benar, meski aku sedikit kehilangan nafsu makan mengingat kejadian barusan. Tapi aku harus makan untuk mengisi tenaga." Balas Renji. Nina menghela nafas mendengar kata Renji.

~

"Bibi membungkuk." Teriak Renji. Nina terkejut dengan teriakan Renji lalu secara spontan membungkuk. Renji yang memegang tongkat bisbol melihat kecoa yang terbang di atas Nina. "Buk." Renji memukul Kecoa dengan sangat keras.

~

Renji mengahampiri kecoa yang tergeletak dan hendak terbang, lalu mulai memukul kecoa. "Buk." "Buk." Renji memukul Kecoa bertubi-tubi. Melihat kecoa mati Renji menghela nafas. "Ting." Renji mendengar suara smartphonenya berbunyi. "Itu pasti pesan pemberitahuan." Gumam Renji.

~

"Renji apakah masih ada kecoa lagi." Nina merinding melihat Kecoa yang di bunuh Renji. "Aku tidak tahu, aku akan berkeliling rumah untuk menghabisi kecoa." Balas Renji. "Aku ikut Renji." Balas Nina. "Terserah." Renji lalu memeriksa sela-sela dapur.

~

10 menit kemudian Renji menghapus keringat di dahinya. "Ini kecoa ketiga yang aku temukan." Renji melihat kecoa seukuran tangannya yang tergeletak mati di lantai. "Bibi, jangan lupa membuang mayat kecoa ke belakang rumah." Renji melihat Nina. "Baik Renji." Nina mengangguk.

~

Renji lalu berjalan menuju kamarnya dan melihat smartphone specialnya. Renji tersenyum melihat isi pesan. "Kill kecoa exp +1, coin +10." "Level up anda mendapatkan 4 poin." "Akhirnya aku level up." Renji melihat statusnya.

~

Nama : Renji Mccoy

Usia : 23 tahun

Level : 2 next level (0/20) exp

Kekuatan : 4

Agility : 5

Vitalitas : 3

Stamina : 2/5

Reflek : 3

Poin : 4

~

"Perlu 20 exp lagi untuk level up." Renji melihat persyaratan level up membutuhkan 20 exp. "Baiklah aku akan menambahkan 1 poin di kekuatan, 1 poin di vitalitas dan 2 poin di reflek." Kata Renji.

~

"Ahh." Renji merasakan smartphonenya mengeluarkan listrik yang membuat badannya gemetar. "Apa aku kesetrum." Renji panik, namun terkejut melihat smartphonenya tidak mengeluarkan listrik lagi.

~

"Ehh, aku merasa bahwa tubuhku berubah." Renji memeriksa badannya. "Aku merasa bisa mengangkat benda sebarat 50kg sekarang." Renji menyeringai dengan perubahan tubuhnya. "Baiklah, aku akan makan terlebih dulu untuk mengisi tenaga. Aku tidak tahu apakah zombie atau hewan mutasi lainnya akan datang kerumahku." Gumam Renji dengan ekspresi serius.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel