Pustaka
Bahasa Indonesia

CUMA MURID BIASA

38.0K · Ongoing
Atomic_Tempest
39
Bab
123
View
9.0
Rating

Ringkasan

Fin Carson adalah seorang tentara bayaran termuda yang mendapatkan gelar tertinggi dalam sejarah. Awalnya Fin adalah anak yatim piatu yang kehilangan orang tuanya tepat didepan matanya. Orang tuanya di bunuh oleh seseorang yang tak ia kenal bahkan ia juga disiksa oleh orang tersebut dan hampir di bunuh juga, akan tetapi saat pembunuh itu hendak membunuh Fin, seorang pria dengan seragam militer muncul dan membunuh pembunuh tersebut. "Apakah kau ingin hidup?" Tanya seorang pria berseragam militer. Anak laki-laki itu tidak dapat menjawab dengan segera karena luka yang dia derita, tetapi dia menatap pria itu dan dengan sisa-sisa kekuatannya kemudian menjawab. "A-aku....i-ingin menjadi kuat." Pria itu tersenyum setelah mendengar jawaban anak itu. "Heh, jawaban yang bagus nak. Tapi, jika kau ingin hidup dan menjadi kuat. Maka pertama-tama kau harus mati." Pria itu membidik anak itu dan menembakkan pistolnya. Dor! Sebelum anak itu pingsan, dia mendengar pria itu berbicara. "Mulai hari ini kau adalah anakku, Fin Carson." Saat hari itu dia di adopsi oleh seorang tentara bayaran yang diberi julukan 'pembawa pesan kematian'. Fin dibesarkan olehnya dengan tujuan menjadi mesin pembunuh berdarah dingin namun saat Fin sudah menjadi yang terkuat diantara para tentara bayaran, Ayahnya yang bernama Carlo Carson memutuskan untuk pensiun dari pekerjaan tersebut. Carlo merasa Fin pantas untuk mendapatkan ke bahagiaan normal selayaknya anak remaja pada umumnya bukan kebahagiaan sebagai seorang pembunuh berdarah dingin. Dan untuk mewujudkan keinginannya tersebut dia memutuskan untuk memasukkan Fin ke sekolah menengah atas. Awalnya Fin menolak untuk bersekolah akan tetapi setelah diberi misi oleh ayahnya dia langsung menerima keputusan tersebut, misi yang diberikan oleh ayahnya adalah mencari seorang gadis yang ingin Fin lindungi. Ini adalah awal kehidupan baru Bagi Fin Carson sang pembunuh berdarah dingin. Kalian penasaran dengan kisah yang penuh dengan gula dan aksi ini? Cuss langsung aja dibaca!

Romansaactionmiliter

Bab 1 Prolog

Suara detak jam adalah satu-satunya suara yang dapat didengar oleh anak laki-laki berusia tujuh tahun itu. Pada saat itu juga, anak laki-laki itu sedang melihat seorang pria dengan pistol di tangannya. Pria tak dikenal ini masuk ke rumah mereka dan membunuh orang tuanya karena mereka tidak mau memberikan apa yang dia inginkan.

Setelah membunuh orang tua anak itu, dia terus menyiksa anak itu sampai berlumuran berdarah, namun, tidak peduli seberapa kuat dia memukul anak itu, anak itu tidak pingsan dan juga tidak berteriak.

Si pembunuh kemudian mengarahkan pistolnya ke anak laki-laki itu tetapi dia ragu untuk menembaknya. Anak laki-laki itu di sisi lain memandang pembunuh orang tuanya dan menatap pistol tersebut tanpa emosi yang terlihat di wajahnya. Tidak ada kemarahan, tidak ada rasa takut, tidak ada rasa sedih, atau penyesalan di wajahnya.

Si pembunuh takut dengan sikap dingin anak itu, dan saat dia sudah bersiap untuk menarik pelatuknya....

Dor!

Si pembunuh jatuh tergeletak ke tanah dan mati serta terdapat sebuah lubang kecil di dahinya. Anak laki-laki itu memandang orang yang menembak mati musuhnya. Di sana di depannya berdiri seorang pria yang tampak seumuran dengan ayahnya. Pria itu mengenakan sesuatu yang mirip dengan seragam militer, dia melangkah ke arahnya.

Pria dengan seragam militer itu memandang sang anak dan mulai membakar rokoknya, setelah itu dia menodongkan pistolnya ke arah anak malang tersebut.

"Apakah kau ingin hidup?" Tanyanya.

Anak laki-laki itu tidak dapat menjawab dengan segera karena luka yang dia derita, tetapi dia menatap pria itu dan dengan sisa-sisa kekuatannya dia menjawab.

"A-aku...ingin..menjadi...kuat."

Pria itu tersenyum setelah mendengar jawaban anak itu.

"Heh, jawaban yang bagus nak. Tapi, jika kau ingin hidup dan menjadi kuat. Maka pertama-tama kau harus mati." Pria itu membidik anak itu dan menembakkan pistolnya.

Dor!

Sebelum anak itu pingsan, dia mendengar pria itu berbicara.

"Mulai hari ini kau adalah anakku, Fin Carson. "