Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 6 . Bersiap Mati

Memastikan sekeliling, lalu An Chi membuka pintu perlahan. Menurut sang pelayan, sang pangeran ke-3 masih berada di kediaman utama dan akan kembali sebentar lagi.

Zhu An Chi melangkah masuk ke dalam kamar pengantin itu. Kamar yang memang begitu luas dan indah. Kakaknya baru saja menikah, 3 bulan yang lalu dan nuansa warna merah, masih menghiasi kamar ini.

An Chi berkeliling dan berhenti di tepi ranjang. Menyentuh pilar berukiran indah, menyangga kain kelambu yang begitu lembut. Seharusnya, ini semua adalah miliknya. Kebencian yang sudah lama dipendam, akhirnya mencapai puncak dan akan segera meledak.

Walaupun tahu apa yang dilakukannya tabu, tetapi An Chi tidak peduli. Separuh jiwanya seakan menghilang, saat sang pangeran menikah dengan kakaknya. Jika, Jia Zhen tidak menginginkannya, maka An Chi sudah bersiap mati, bunuh diri.

Selama ini, hidupnya tidak berharga. Dirinya ditindas dan disiksa. Harapan palsu diberikan padanya dan pada akhirnya, An Chi dikecewakan. Lalu, mereka akan menari di atas penderitaannya.

Di ruang depan kediaman Pangeran ke-3.

"Tadi Nona ke-3 ada di sini, Paduka," jelas seorang pelayan yang mengabarkan bahwa Zhu An Chi datang untuk menemui sang pangeran.

Go Jia Zhen menatap ke sekeliling ruang depan dan tidak menemukan Zhu An Chi. Apakah wanita itu terlibat masalah, sampai datang menemuinya? Karena, tidak mungkin sang istri menitip pesan melalui An Chi. Go Jia Zhen tahu jelas, bagaimana buruknya hubungan kedua saudari itu.

"Jika Nona ke-3 datang lagi, suruh dia menunggu di sini. Aku hendak ke kamar!" perintah Jia Zhen dan melangkah pergi menuju kamar tidur.

Go Jia Zhen melangkah masuk ke dalam kamar dan menutup pintu. Langkahnya terhenti saat melihat siapa yang ada di hadapannya.

"A-apa, apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Jia Zhen terkejut.

Zhu An Chi menatap penuh kerinduan. Dirinya tidak lagi peduli dengan keadaan disekitarnya, tetapi tidak dengan Jia Zhen. Go Jia Zhen mulai cemas dan panik. Bagaimana jika ada yang melihat mereka berdua di dalam kamar? Reputasinya bisa hancur total dan Jia Zhen tidak ingin hal tersebut terjadi.

Zhu An Chi menatap wajah tampan yang begitu dicintainya dan melangkah dengan penuh percaya diri, ke arah pria itu.

Tiba di hadapan Go Jia Zhen, An Chi langsung memeluk pinggang pria itu.

"Aku merindukanmu," ujar An Chi pasti. Zhu An Chi mengira pria itu akan membalas pelukannya, bahkan mungkin menciumnya seperti dulu.

Namun, apa yang terjadi berikutnya kembali membuat Zhu An Chi terluka.

"LEPASKAN! KAMU GILA!" seru Go Jia Zhen dan mendorong tubuh Zhu An Chi agar menjauh darinya.

"Gila? Aku tidak gila! Aku hanya mencintaimu!" balas An Chi, mulai meneteskan air mata.

"Cinta? Apakah masih tepat mengatakan cinta saat ini?" tegur Go Jia Zhen.

Zhu An Chi kembali menghampiri Go Jia Zhen, memeluknya dengan erat dan menangis.

Go Jia Zhen tidak mendorongnya kali ini. Pria itu tahu jelas akan perasaan wanita ini padanya. Namun, dirinya sudah menikah dan tidak mungkin menjadikan An Chi sebagai selir, walaupun Jia Zhen yakin, wanita ini tidak akan keberatan.

Jia Zhen tidak membalas pelukan itu dan membiarkan wanita itu meluapkan kesedihannya.

Zhu An Chi menengadah dan menatap dalam, ke arah sang pangeran.

"Tidakkah ada sedikit rasa yang masih tersisa untukku?" tanya An Chi perlahan.

Go Jia Zhen menghela napas dan perasaannya mulai melunak. Saat ini, Zhu An Chi terlihat begitu memukau. Wajah sembab, mata berkaca-kaca, hidung sedikit merah dan bibir merekah. Wanita ini menatapnya dengan penuh cinta dan itu membuat egonya meluap.

"Tidakkah, kamu menginginkan diriku?" bisik An Chi sambil menjinjitkan kakinya.

Go Jia Zhen seakan tersihir. Ya, Zhu An Chi adalah yang tercantik di antara putri sang Jenderal. Apalagi saat ini, bagaimana tatapan memuja wanita ini membuatnya melayang jauh. Jia Zhen lupa akan alasan, mengapa An Chi tidak dapat diangkat menjadi selirnya.

Zhu An Chi menguatkan tekad dan mencium bibir tipis itu terlebih dahulu. Jantungnya berdebar begitu kencang dan begitu penasaran, akan seperti apa reaksi sang pangeran.

Saat bibir lembut dan hangat itu menyentuh bibirnya, akal sehat Go Jia Zhen dikalahkan oleh gairah.

Tanpa berpikir dua kali, Go Jia Zhen langsung merengkuh tubuh mungil itu. Memperdalam ciuman itu dan seperti inilah rasa yang tepat. Rasa yang mampu membakar hasratnya, hingga api gairah semakin membara.

Zhu An Chi begitu gembira, saat sang pangeran memeluk dan membalas ciumannya. Bagaimanapun, ya bagaimanapun malam ini tubuhnya harus diserahkan untuk pria ini. An Chi tidak mau memikirkan apa akibatnya setelah itu, sebab dirinya yakin Jia Zhen pasti akan melindunginya.

Kedua tangan ramping An Chi melingkari leher pria itu. Dengan bibir yang masih bertautan, Jia Zhen mengangkat tubuhnya dan membawanya ke arah ranjang. Menurunkan An Chi berdiri di sisi ranjang, tanpa melepaskan bibir ranum itu.

Tangan sang pangeran mulai menggerayangi tubuhnya. An Chi membiarkannya, memang seperti inilah yang diinginkannya. Bercumbu dengan pria yang dicintai. Menyerahkan keperawanannya dan menghilangkan tanda di balik lengan.

Di masa ini, setiap perawan akan memiliki tanda berbentuk simetris rumit di balik pergelangan tangan. Tanda yang menunjukkan seorang wanita masih perawan. Saat tanda itu hilang, maka artinya wanita tersebut tidak lagi perawan. Ya, seperti itulah masa di mana Zhu An Chi hidup.

Hasrat Go Jia Zhen menggila. Ya, apa yang dilakukannya saat ini begitu nikmat. Bahkan, kenikmatan ini tidak pernah dirasakan saat bercinta dengan wanita penghibur dan istrinya. Jia Zhen bukan pria suci. Sesekali dirinya akan pergi ke rumah bordil untuk melampiaskan hasrat liar, yang tidak mungkin dapat dilakukan dengan sang istri.

Namun bersama dengan Zhu An Chi, dirinya merasa aman dan dapat menjadi dirinya, apa adanya.

Luapan hasrat gila itu, tidak bertahan lama. Semuanya lenyap, saat pintu kamar dibuka kasar dan istrinya berada di sana, menatap mereka.

Zhu Fang Yi buru-buru kembali ke istana, saat seorang pelayan datang melapor padanya. Ya, pelayan itu melaporkan bahwa putri ke-3 datang kediaman untuk bertemu dengan suaminya. Dan yang terjadi, sesuai dengan perkiraannya.

Butuh usaha ekstra untuk menahan diri. Menahan diri, untuk tidak memaki atau berteriak histeris. Keinginan untuk mencaci maki dan memukul begitu kuat, tetapi Zhu Fang Yi harus menjaga citra suaminya dan dirinya sendiri.

Menghembuskan napas tiga kali, kemudian Zhu Fang Yi berkata dengan tenang, "Dia datang untuk menggodamu?"

Ya, sebagai seorang wanita, hatinya terluka. Tetapi sebagai seorang istri, dirinya harus berpikir cerdas untuk masa mendatang. Dirinya tidak ingin An Chi merusak rumah tangganya. Sebab, setelah ini dirinya akan membunuh Zhu An Chi dan tidak lagi peduli dengan pesan Nyonya Besar.

Ya, saat berada di kediaman orang tuanya, mereka membahas masalah Zhu An Chi yang akan diangkat menjadi permaisuri. Awalnya, dirinya merasa iri dan marah, tetapi setelah tahu akan alasannya, Fang Yi merasa itu pantas bagi Zhu An Chi.

Go Jia Zhen langsung menghentikan ciuman dan melepaskan pelukannya, saat istrinya membuka pintu kamar. Mendengar pertanyaan sang istri, membuat Jia Zhen lega. Ya, sang istri tidak menyalahkan dirinya.

Sedangkan, Zhu An Chi terduduk di sisi ranjang saat dirinya dilepaskan begitu saja oleh pria itu. An Chi menatap ke arah Go Jia Zhen yang terlihat pucat dan mengabaikan dirinya. Apa yang membuatnya mencintai pria brengsek seperti ini? batinnya.

"Tidakkah kamu tahu siapa dirinya!" ujar Fang Yi kembali dengan nada suara yang begitu tenang.

Ya, Fang Yi melihat bagaimana panasnya ciuman tadi dan itu menjelaskan lebih banyak hal. Fang Yi licik dan akan menempatkan dirinya sebagai korban yang menyedihkan. Serta mengingatkan suaminya yang jelas-jelas lupa, siapa sebenarnya Zhu An Chi, sang permaisuri yang ditumbalkan.

Perkataan sang istri membuat akal sehat Go Jia Zhen kembali. Ya, dirinya hampir lupa bahwa An Chi adalah calon permaisuri. Alasan itulah yang juga membuatnya menikahi Zhu Fang Yi. Sebab, Raja telah memutuskan Zhu An Chi yang akan menikah dengan Putra Mahkota.

A.N : Follow IG @authorphoenix_

Nyalakan notifikasi. Setiap update, author akan infokan di IG.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel