Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 4 Guru Tampan

Bab 4 Guru Tampan

"Bara, kau bisa ke kamarku sebentar. hikss." suara isak tangis gadis, lewat telfon miliknya. meminta Bara untuk ke kamar. Seperti biasa jika Zara merindukan kakaknya dirinya akan menangis. Semenjak kepergian Daniel ke luar kota untuk melanjutkan kuliahnya. Zara selalu merindukan Daniel, sudah jelas dia tidak bisa jauh dari Daniel.

Tak lama kemudian Bara membuka pintu kamar Zara melihat keadaan sahabatnya yang masih menatap fotonya bersama Daniel. Bara menghampiri dan memeluk tubuh Zara. Memberinya ketenangan, Bara sangat paham apa yang Zara rasakan saat ini.

"Sudah ra, jangan menangis ya, kau istirahat sekarang besok sekolah." ucap Bara sembari mengusap air mata Zara dipipi dengan lembut.

Zara pun mengangguk menuruti apa yang Bara katakan. Mata sembabnya dan hidungnya merah sudah pasti sejak tadi Zara menangis. Hati Zara sangat lemah jika berurusan tentang keluarganya.

"Kau tidur saja, aku akan menemanimu disini." ujar Bara sembari menarik selimut untuk menyelimuti Zara.

"Kau jangan kemana-mana tidur disini saja ya, temani aku." suara lirih Zara menyuruh sahabatnya untuk meneminya.

"Iya oke, sekarang kau tidur ya. Selamat malam." ucap Bara juga merebahkan tubuhnya ke kasur bawah milik Zara yang sudah biasa ia tepati jika Zara ingin ditemani.

.

"Bara bangun, hei apa kau tidak sekolah hari ini hem?" ujar Zara menggoyangkan tubuh sahabatnya agar terbangun. Zara sudah bangun lebih awal dan sudah menyiapkan sarapan pagi. Ia juga sudah memakai seragam sekolah.

"Perlu aku guyur? atau aku panggilkan MANTAN mu hem.?" ucapan Zara yang terakhir terdengar keras sehingga Bara terkejut mendengar kata "MANTAN" kata-kata paling mengerikan bagi Bara. Mantannya yang kini masih saja mengharapkan Bara. Membuat Bara bergidik, kini matanya masih lengket tapi Zara mulai mengganggunya lagi.

"Cepat bangun, nanti kau bisa kesiangan, kalau jodohmu hilang bagaimana?"

"Jodohku, sedang konser." jawab Bara berusaha membuka matanya dirinya menggilai Lisa blackpink. Fanboy garis keras!! Preetttt. Zara adalah seorang Fangirl garis keras! Pacar beda perasaan dengannya adalah BAEKHYUN, CHANYEOL DAN KAI. 3 lelaki itu ia pacari semua.

"Cepatlah mandi, aku tunggu dimeja makan oke! " ucap Zara pergi meninggalkan Bara yang kini beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Hmm hmm

Shimmie shimmie Ko Ko Bop I think I like it

ginjangeun Down down bukkeureo malgo

eojireoun mamsoge naega deureoga

iksukan deut budeureopge nege beonjeo ga

Auuuhhhhh auuhhh

Exo - kokobop.

Ini lagu favorite Zara jika sudah bertemu dengan Rick dan tidak ada Bara disampinya. pasti mereka berkumpul untuk ngebucin. Bahkan Zara mengikuti Dance Club agar bisa ngedance seperti idolanya. Niat sekali bukan?

"Nih susu hangat, habiskan ya." Kemunculan Bara membuatnya terkejut saat sedang asik mendengarkan lagu favoritenya.

"Iya iya" Zara langsung meneguk susu yang Bara buat untuknya. Bara memang sangat menjaga kesehatan Zara, karna dia bertanggung jawab atas Zara.

Setelah selesai sarapan lagi mereka bergegas berangkat kesekolah. Saat masuk kedalam mobil Zara melihat postingan Clara bersama Reyhan. Sangat romantis, menjijikan sekali membaca caption Clara pagi ini. Bukan cemburu dirinya terkekeh geli pada Captionnya.

Ig : Clara_larasasti

Clara_larasasti : Baby, tetap bersama ku yah, jangan tinggalin aku karna cewek ganjen itu! @reyhanNodeath.

Komentar dimatikan..

“Hahaha.”tertawa lepas pagi ini melihat postingan Clara yang takut jika Reyhan menjadi milik Zara.

“Gila, pagi-pagi sudah tertawa sendiri.” cibir Bara sejak tadi hanya menyetir karna Zara sibuk dengan ponselnya.

“Lihat saja postingan Clara pagi ini, membuatku geli. Coba saja komentarnya tidak dimatikan pasti aku sudah komen.”Cerocos Zara sembari tertawa geli haha menyodorkan ponselnya ke arah Bara agar membaca captionnya Clara.

“Jangan mencari gara-gara Ra, geli juga aku bacanya.” ucap Bara ikut tertawa membaca caption musuh sahabatnya.

Akhirnya mereka sampai disekolah Zara turun mendapati Reyhan yang sedang berdiri seperti menunggu seseorang tetapi Zara tidak peduli lalu pergi begitu saja. Disusul oleh Bara.

"Kalian marahan?" tanya Bara tumben dengan sikap Zara yang biasanya jika bertemu Reyhan pasti akan menghampiri. Tapi kali ini tidak, Zara pergi begitu saja tanpa menatap ke arah Reyhan.

"Tidak" jawab Zara dirinya tahu bahwa didalam mobil ada Clara yang mengawasinya.

"Ya sudah masuk kelas saja, jangan bikin ulah lagi ok! Awas saja kau." ucap Bara sembari mengacak poni kesayangan Zara. Lalu pergi meninggalkan Zara ke kelas

"Iya udik, astaga poni aku woi."

. . .

"Hallo ma." sapaan dari anak sulungnya membuat hatinya rindu. Meski hanya lewat Iphone gajah rasa rindunya terobati. Sikapnya yang lembut siapa lagi kalau bukan Mama Suzy, ibu kandung dari Daniel dan Zara.

"Iya niel apa kabar mu? Gimana kuliah mu disana hm?" Tanya Mama Suzy yang menatap wajah putranya dari layar Vidcall.

"Baik ma, sepertinya libur 1 minggu" jawab Daniel dengan penuh senyuman manis dibibirnya.

"Apa kamu mau pulang?"

"Iya ma, aku merindukan sama Zara dan kalian semua."

"Iya baiklah niel pulanglah, adikmu butuh kamu sekarang" ucap Mama Suzy tiba-tiba menetikkan air matanya. Kerinduan terhadap anak-anaknya yang jauh darinya saat ini.

"Jangan menangis ma tunggu aku pulang ya, siang ini aku akan bersiap-siap" ucap Daniel.

Setelah menutup telfon dari putra sulungnya Mama Suzy menesteskan air matanya. Memeluk foto keluarganya, kesalahan yang terjadi dimasalalu membuat Mama Suzy merasa bersalah sampai sekarang.

"Ya ampun Ra.. Gantengnya guru baru kita." ucap Rick matanya sejak tadi tidak lepas dari Guru baru namanya Pak Zay. Guru muda ini berhasil membuat muridnya beringasan.

Guru tampan yang bernama Zayland irawan. Warga Blasteran umur 25 tahun. Guru matematika yang bisa bikin jantungku ambrol.

"Sumpah demi apa, ususku berantakan njir." ucap Zara sembari mengelus perutnya menatap ke arah Pak Zay yang sedang memperkenalkan diri sebagai guru matematika.

"Fix, aku tidak akan bolos lagi. Pak zay sangat tampan." ucap Lisya salah satu geng nakal mereka. Geng sultan.

"Terlalu tampan, benar-benar membuatku tidak kuat ugh." ujar Zara masih mengawasi guru tampan itu. Setelah selesai memperkenalkan diri Pak Zay kembali ke tugasnya. Menjadi guru disekolah ini pasti bakal menguji kesabarannya.

"Hei, apa kalian melihat postingannya Clara pagi tadi?" tanya Zara kepada kedua temannya.

"Hahahhahahah aku baca" jawab kompak kedua temannya ini. Mereka cocok jika berghibah, jika tidak berghibah kepala mereka akan pusying cuss hebatkan.

"Kalau Reyhan memilihmu, Clara pasti akan gila ahaha.." ujar Lisya tanpa menghiraukan anak kelas lainnya terlalu masa bodoh.

"Bisa saja dia mengancam Reyhan untuk bunuh diri. Ups!." bisik Rick yang diakhiri dengan tertawa lepas sampai perut mereka terasa sakit.

"Aduhhh sudahlah, jangan menguras energi ku. Sebentar lagi akan bertemu pak Zay." ucap Zara

"Apa urusannya woi haha"

"Karna nyawaku sudah nyambung dengan nyawanya Pak Zay, Baekhyun maafkan aku." Ucap Zara ujung-ujungnya halu mengawur.

"HALU ahaha" sekompak itu, Rick dan Lisya mengatakan Halu ditelinga Zara. Zara hanya tertawa ngakak mereka sangat bertiga sangat berisik.

Tiba-tiba Guru datang, semua murid terdiam kembali duduk manis mengucapkan salam dan pelajaran pun dimulai. Seperti biasa Zara akan membolos izin keluar kelas untuk kekamar mandi padahal entah kemana.

. . . .

Zara izin ke Toilet alasannya untuk membuang air kecil. Setelah mendapat izin dari guru, Zara berlari ke Toilet dan membawa Iphone 11 nya. Ehem-ehem.

Setelah beberapa menit Zara kembali ke kelas.

"Tumben sekali kau balik lagi, biasanya tidak akan muncul lagi. Lenyap!" cibir Lisya yang duduk meja belakangnya

"Aku ingin tobat, Guru tampan akan masuk." ujar Zara melebarkan senyumnya dan merapikan poni kesayangan.

"Serius?"

"Iya, sebentar lagi datang."

Pergantian jam pelajaran Matematika penampakan untuk saat ini selamanya adalah kebringasan bagi kita sebagai murid.

Pak Zay masuk dan mulai mengenalkan diri. Tak luput dari senyumnya yang masih lesung pipinya bikin jantung gak mau diem.

Setelah memperkenalkan diri, Pak Zay juga memberitahu bahwa dirinya juga single belum ada istri umurnya masih 25 tahun tentu saja membuat para murid dikelas Bringasan. Dan kemudian memulai pelajaran mereka tetap saja muridnya tidak fokus.

"Sumpah demi apa, aku tidak fokus belajar." ucap Zara menopang dagu menatap ke arah Pak Zay matanya tidak lepas dari wajah ganteng gurunya. Ketika sedang menjelaskan pelajaran saat ini mata mereka tidak berkedip makin melotot tertuju ke bibir Guru muda ini. Zara meneguk salivanya kasar tidak peduli bagaimana ia sekarang begitu nafsunya menatap ke arah pak Zay.

"Hei ra, sadar.!!!" tegur Lisya menepuk pundak Zara sampai dagunya terpelosot kedepan membuat Zara terkejut.

"Njing, sakit nya." Ucap Zara kesal sampai Gurunya menatap ke arah mereka.

"Jangan terlalu serius ra." ucap Lisya memang sejak tadi Lisya melirik ke arah Zara. Sudah pasti pikiran Zara kemana-mana. Lisya sangat paham satu teman gilanya ini.

"Aku tidak peduli." Tanya Zara biasanya dia selalu ribut jika ada Sandra entah yang mulai siapa pasti berkelahi antar mulut. Karna Sandra tidak masuk maka kelas menjadi tentran tidak ada yang baku hantam.

Setelah pelajaran selesai, mereka beristirahat. Mereka bertiga menuju kantin, karna pelajaran Pak Zay matematika membuat mereka semua tidak fokus. Dan hanya tertuju pada Pak Zay, penjelasan yang Pak Zay berikan itu tidak masuk dalam otak mereka. Melainkan wajah Pak Zay terngiang-ngiang dipikiran.

T B C

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel