Bab 13 Masalalu
H A P P Y R E A D I N G
Siwon masuk kedalam ruangan ia melepaskan pelukannya, keadaan Zara sekarang ia harus iklhas. Anak kesayangannya sudah tenang disana, air mata yang mengucur deras. Disusul dengan Suzy menangis ditambah dengan kesalahannya. Daniel juga menangis tidak percaya apa yang terjadi sekarang, Daniel mencoba mendekati Zara.
"Ayo dek, kau harus bangun. Semua orang tak ingin kehilangan dirimu, kami menyayangimu. Dan Bara sangat mencintaimu ra." ucap Daniel.
Deug..
Deug...
Tit.. Tit.. Tit.. Detak jantung Zara normal kembali, keajaiban Tuhan yang sesungguhnya. Dokter pun masuk dan memeriksa keadaan Zara.
"Syukurlah detak jantungnya sudah kembali." Mereka semua merasa lega begitu juga dengan Bara, wajahnya ada senyuman ia diberi kesempatan untuk membuktikan cinta nya ke Zara.
Suzy mengatur nafasnya ia sangat senang, Siwon juga berjanji akan selalu ada untuk Zara, berarti ia harus pindah kerja di Jakarta.
.
Setelah Dokter memeriksa keadaan Zara, Dokter pun keluar mengatakan bahwa Zara akan koma untuk beberapa hari.
"Semoga saja pasien cepat sadar, kondisinya sekarang cukup membaik. Namun kita akan menunggu pasien sadar." ucap Dokter.
"Terimakasih dok, terimakasih Tuhan" ucap Siwon dan yang lainnya.
"Baiklah kalau begitu saya permisi, saya akan periksa beberapa jam kemudian."
"Iya dok baiklah."
Bara dan siwon pun masuk keruangan Zara, " Kau diberi kesempatan untuk menjaga Zara." ucap Siwon kemudian menepukkan telapak tangannya dipundak Bara.
"Terimakasih om, terimakasih kepada tuhan yang mendengar doa kita." jawab Bara.
Kemudian Daniel, Suzy dan mama papa Bara juga masuk, melihat keadaan Zara sekarang tersenyum lega.
"Maaf saya mengganggu, untuk sarapan pagi nya sudah siap." ucap pelayan kamar yang disinggahi mereka menyediakan makanan.
"Baiklah, Suzy daniel kalian makan saja dulu, ajak besan kita ya" ucap Siwon.
Suzy dan lainnya pun bersiap untuk sarapan pagi. Karna Zara sedang tidak boleh dijenguk maka mereka harus keluar dari ruangan.
.
Dua hari kemudian...
Flasback masalalu
Broken Home.
Waktu Zara umur 8 tahun ia sudah menjadi anak yang malang, semenjak kakaknya tertabrak mobil, Daniel di bawa kerumah Oma dewi. Dan itu membuat Suzy sedih terpisah dari putra sulungnya, rasa sayang Suzy kepada Daniel begitu besar dari pada ke Zara. Putri bungsunya, karna diusianya yang nakal selalu saja membuat Suzy emosi.
"Zara! Jangan berantaki mainanmu, setiap hari kau membuatku risih!" Bentak Suzy.
"Iya ma, maaf."
"Iya iya saja kau, tapi kau tidak pernah mendengarkan aku. Otakmu itu dimana ha?? " bentak Suzy tangannya sembari menyundu kepala Zara.
Zara menangis, hatinya begitu sakit terlalu baper anak seumurannya masih labil.
"Suzy apa-apaan kau haa?" bentak Siwon melihat istrinya menyundu Zara.
"Anak itu sangat nakal, selalu saja membuatku risih dengan mainannya." ujar Suzy.
"Bi asih tolong bawa zara masuk kedalam kamar." ucap Siwon
"Kau itu harus lembut dengan Zara, Zara itu anakmu, kau seorang ibu." sentak Siwon.
"Aku tidak butuh anak itu, aku butuh Daniel, gara-gara dia aku pisah dari Daniel mas.. Aku benci anak itu."Lawan Suzy
Plakkk..Tamparan tertuju pada pipi istrinya.
Tanpa diduga Zara mengintip dipintu yang sedikit terbuka ia melihat semuanya, membuat hatinya sakit, ia berfikir. Dirinya hanya mempersulit keluarganya.
"Hikss.. Hikss." Zara menangis gara-gara dia orang tuanya bertengkar.
"Kau berani menampar aku mas.. Ohh tampar lagi tamparr." bentak Suzy
"Sekali lagi kau kasar dengan Zara lihat saja nanti."
"Aku tidak peduli, aku benci anak sial itu."
"Jaga ucapan kamu Suzy!"
"Semuanya gara-gara dia, semenjak ada dia aku kehilangan pekerjaan ku."
"Suzy! "
Suzy pergi meninggalkan Siwon yang tengah emosi, ia kecewa pada suaminya karna sudah main tangan. Bagaimana pun seorang ayah juga tidak terima jika anaknya di kasari.
Kemudian Siwon masuk ke kamar Zara, ia tau putri kecilnya sangat sedih. Kenapa diperlakukan seperti ini, disaat Siwon masuk kamar. Zara pura-pura tidur dengan air mata yang tersisa dipipi, awalnya Siwon tidak curiga tapi karna terlihat dari wajah Zara. Ia pun mengusapnya.
"Maafkan mama kamu sayang." ucap Siwon air matanya mengalir membuat Zara terbangun dan mencegah papa sedih.
"Pa..Jangan sedih." ucap Zara
"Papa jangan sedih, biar Zara yang pergi.. Zara yang kerumah nenek ya.. Biar kak Daniel tidak jauh-jauh lagi sama mama." ucap Zara, Dada Siwon semakin terasa sesak.
"Jangan.. Kau itu anak papa biar papa yang jaga kamu. Sejak kapan mama suka marah-marah denganmu? Apa ini sering terjadi?" pertanyaan papanya memang sulit untuk Zara jawab, tapi Siwon sudah mengerti apa yang akan dijawab Zara.
"Karna memang Zara pa yang nakal."
"Kalau Zara tidak nakal, apa mama masih marah denganmu?" tanyanya lagi.
"Tidak pa." ucap Zara, raut wajahnya terlihat bohong.
.
Disaat Zara tersenyum, hati Suzy semakin membenci anak itu. Apalagi manjanya dia ke Siwon, Sifat asli Siwon turun ke Zara. Dari umur 4 tahun Zara sudah banyak gaya seperti papanya, nah semenjak kejadian kecelakaan Daniel. Zara berubah menjadi anak yang pendiam, suka murung, bahkan nafsu makannya hilang.
Suzy memang sangat membenci Zara, selalu ia siksa setiap hari. Tidak waras! Karna sudah tidak tahan dengan perlakuan ibunya, Zara sempat melarikan diri kerumah neneknya sendirian. Diumur 10 tahun.
Siwon bertengkar lagi, bertengkar terus. Rumah tangganya retak hingga Siwon pergi dari rumah, ia mendapat kabar dari Mama nya bahwa Zara ada disana.
Semenjak itu Siwon membawa Zara keluar negri untuk sekolah dan tinggal disana. Zara kembali menjadi anak yang periang, ceria dan kalem dalam artian yang lain.
.
Waktu sekolah Zara bertemu dengan cowok ganteng sedikit lugu dan polos, cowok itu tidak sengaja menabraknya.
"Aw, kau tidak punya mata ya?" ucap Zara ketus, memakai bahasa inggris.
"Maaf, aku tidak sengaja." ucap cowok itu.
"Huh." Zara memalingkan wajahnya lalu berjalan menuju Class
"Hei, aku Albara." panggilnya setelah masuk kedalam kelas.
"Panggil saja Bara." sambungnya lagi.
"Aku Azzara imanuel regazza."
"Panggil saja Zara."
Mereka berkenalan didalam kelas sembari salam-salaman.
"Bara neraka, wlee." ucap Zara menggoda Bara dengan mengeluarkan lidahnya mengejek.
Sampai umur 12 tahun ia bersahabat dan terpisah karna Zara harus ke indonesia lagi, Papanya ada urusan pekerjaan.
Nah waktu itu juga, Bara dan keluarganya pindah ke indonesia juga.
Sampai akhirnya mereka bersatu lagi, bertetangga pula. Kebetulan juga papa mama-nya Bara adalah sahabat Siwon mereka memang bekerja di luar negri mengurus perusahaanya.
Seminggu kemudian mereka masuk sekolah, Zara dan Bara memang 1 angkatan. Umur mereka hanya 1 tahun. Zara 12 Bara 13 tahun.
"Kau bisa bahasa indonesia?" tanya Zara.
"Iya, aku asli orang indonesia." jawab Bara
"Oh aku juga, sepertinya kita pernah TK bareng ya." Ucap Bara lagi.
"Apa iya? "
"Iya, aku ingat. Kau mengejar aku gara-gara kepalamu terkena bola pingpong haha." ledek Bara.
"Ih apa sih, tidak lucu." bercak Zara kesal matanya melirik tajam ke arah Bara.
"Jangan marah, hidung nanti hilang loh." goda Bara menjulurkan lidahnya mengejek gadis ketus itu.
"Ku tonjok kau." ucap Zara sembari tangannya siap kepal mengarah ke bujang kecil itu.
"Kaburrr." ucap Bara kaki nya melangkah seribu... Lari.
"Bara neraka berentiiiii huh." Kesal Zara kepada cowok yang meledeknya terus-terussan.
"Zara kalem wleee, kalempiiiitttt wleee." goda Bara.
Zara berhenti, dirinya kesal, merasa kaki nya pegal ia pulang dengan keadaan raut yang menjadi satu. Dan bara sudah masuk kedalam rumah setelah meledek Zara. Mereka memang sudah menjadi teman sejak kecil.
"Papa.." Teriak Zara memanggil papanya, ia lupa kalau jam sekarang papanya sibuk bekerja.
"Oh iya lupa, papa kan kerja." gumam Zara.
"Ada apa, non Zara?" tanya bi Asih.
"Panas tadi habis lari. Oh iya bi, anak neraka itu menyeballkan. Selalu menggangguku."
"Anak neraka, siapa non? " tanya bi Asih
"Ituuu Bara neraka." ucap Zara
"Ohh itu, ya sudah non makan dulu yuk."
"Atau mandi? "
"Tidak mau mandi, Zara sedang bermusuhan dengan air." jawab Zara dengan gelengan dikepalanya.
"Ih kalau begitu, kalau tidak mandi berarti temenan sama kuman dong. Hayooo."
"Hehe."
"Bi, Zara merindukan mama." ujar Zara sembari raut kembali menjadi sedih. Bukan hal yang mudah untuk melupakan mamanya. Sejahat apapun Suzy dengannya Zara selalu merindukan mamanya.
Deg
Deg
Deg
Flasback off
Deg
Deg
Deg
Jantung Zara berdegup, air matanya keluar meski keadaanya masih belum sadar. Kemudian ia berusaha membuka matanya perlahan, silau. Lampu yang begitu terang menerangi ruangan, semua orang berkumpul disana. Menunggu dirinya membuka mata, ia mendengar isakkan tangis hampir setiap hari. Tapi tidak bisa ia lihat.
Mata Zara tertuju pada lelaki yang ada didepannya, yaitu papa. Sedikit blur, namun perlahan terlihat jelas. Zara mengulum senyum tangannya bergerak memegang kepala, terasa sangat pusing.
"Papa." ucap Zara lirih, kemudian melihat kearah belakang papanya ada Mama suzy.
"Mama." ucapnya lirih sembari mengulum senyum..
"Apa sayang hm? kau mau apa Papa siap ambilkan untukmu." bahagia nya seorang ayah melihat putri kesayangannya bebas dari kritis. Begitu juga dengan Suzy.
"Bara mana pa." tanya Zara
"Ah kakak, Bara. Om dan tante." ucap Zara dengan nada yang normal.
"Lebih baik, aku panggil dokter dulu." ucap Siwon.
Kemudian Siwon memanggil dokter, tangan Zara diraih oleh Suzy. "Maafin mama sayang maafin mama." ucap Suzy air matanya kembali mengucur.
"Sudah ma Zara maafkan, Mama jangan sedih lagi ya. Aku sudah sembuh ma." ucap Zara seraya mengacungkan jempol .
"Muach." Mama Suzy mengecup kening Zara. Bahagia sekali rasanya mendapati Zara yang telah memaafkan semua kesalahannya.
Beberapa menit kemudian, Dokter datang. Memeriksa keadaan Zara. Dokter ini bernama Seo woojin, muda, gagah, tampan bin ganteng. Aduhh:/speeclesss deh:v
Zara menatap ke arah Dokter itu, baru kali ini ia melihat seorang dokter berwajah tampan tanpa masker hijau yang menutupi hidung mancung. Kebiasaan sekali si Zara.
"Dok, senyum dong." ucap Zara
Dokter itu tersenyum, terdapat lesung pipi yang membuat senyum itu semakin manis.
"Kamu harus dirawat selama seminggu disini, harus rajin minum obat ya." ucap Dokter Seo Woojin.
"Siap dok, kalau dokternya tampan saya kan betah." goda Zara.
"Sudah dok, jangan dengarkan kebiasaan Zara memang suka gombal." cibir Bara.
"Aduh, telinga Zara nyeri ada yang nyinyir." ujar Zara.
"Ahahaha." Gelak tawa semua yang ada diruangan itu, keceriaan diwajah Zara membawa virus Bahagia.
"Ada-ada saja anak kalem ini, iya kalem seperti papa nya." ujar Siwon
"Kalem dalam artian lain, ya kan?" sahut Suzy.
"Aku kalem dalam artian yang sebenarnya. " jawab Siwon
"Yang kalem hanya Zara saja pa." ucap Zara
"Hemm iya iya iya." cibir papa
Lalu dokter berkata "Kondisi Zara sekarang sudah membaik, sepertinya luka yang ada dikepala tidak menimbulkan efek samping. Jika ada keluhan, Zara boleh panggil saya."
"Iya dok, nanti Zara panggil berkali-kali tidak apa-apa ya?"
"Memangnya Zara tidak ingin sembuh?" tanya Dokter.
"Em ya mau lah dok, tapi dokter yang menjadi dokter pribadi Zara."
"Hemm Zara apa ih." sahut Daniel
"Papa." rengeknya manja.
"Mulai manjanya." ujar Siwon.
"Malu sama julukan" Cibir Bara
"Julukan apa bar?? " tanya Suzy
"Kalem ma." jawab Zara.
Bara menahan tawanya, jika ia mengatakan yang sebenarnya seruangan ini juga tidak terkejud. Mereka sudah mengetahui kelakuan Zara, hanya Zara yang tidak pernah mengakui.
"Cepat sehat ya sayang." ucap Mama Iren memeluk calon mantu kalemnya.
"Iya tante, Zara juga bosan disini."
"Semoga cepat ya ra, agar bisa memalak om lagi." ujar Om alex.
"Baiklah om, Zara ingin om melarang Bara untuk berhenti mendekati bella." ujar Zara.
"Ha, Bella? siapa dia?" tanya Mama iren.
"Cuma temen ma, Zara saja terlalu suuzon padaku." jawab Bara.
"Bohong, kemaren saja kau mendekati Bella. Huh menyebalkan." gerutu Zara sembari raut yang amat kesal.
"Cie cemburu." goda Daniel
"Tidak, untuk apa aku cemburu. Huh." ucap Zara dengan nada sok kuat. Padahal badan dan matanya masih lemas, tak dibuat rasa olehnya.
Mereka semua tertawa, begitu juga dengan Bara terkekeh kecil melihat Zara yang hampir saja ia membuatnya putus asa. Dimana sekarang ia sangat bersyukur melihat Zara tersenyum lebar, dan semua orang menjadi lebih tenang.
Tak lama kemudian Suster datang membawa makanan sehat untuk Zara. Mama Suzy pun meraih bubur itu untuk siap menyuapi anak bungsu-nya ini.
"Zara makan dulu yuk." ucap Mama Suzy.
"Iya ma, Zara sudah berapa hari disini?" tanya Zara.
"Sudah ra, makan dulu sayang. Kau harus minum obat setelah makan." ucap Siwon.
Mama Suzy menyuapi Zara, ia bahagia bisa mengurus anak nya lagi. Tidak lama kemudian ada Oma dewi datang bersama Shilla.
Plakkk. Sebuah amparan itu tertuju pada pipi Mama Suzy.
"Dasar wanita tidak malu." ucap Oma dewi yang begitu emosi.
"Sedang apa kau disini ha? Seharusnya kau itu jangan lagi bertemu dengan cucu ku." ucap Oma dewi, semua orang terkejud begitu juga dengan Siwon.
"Oma!!"
"Sudah oma, sudah nanti darah tinggi nya kambuh." ucap Daniel meredakan emosi
Omanya.
"Mama, sudah ma." ucap Siwon
"Maafkan aku ma, aku tahu aku salah. Dan aku menyesal ma." ucap Mama Suzy sembari tangannya memegangi pipi.
"Jangan panggil aku mama lagi!!" Bentak Oma.
"Pergi kau dari sini, pergi!" ucap Oma dewi
"Baiklah aku pergi." ucap Mama Suzy ia bergegas untuk pergi namun ditahan oleh Zara.
"Jangan ma, Zara membutuhkan mama. Mama jangan pergi lagi." ucap Zara menahan tangan Mama-nya.
"Biarkan wanita ini pergi Zara, kau itu bukan anaknya. Dia sudah membuang kamu! " sentak Oma yang masih sakit hati dengan perlakuan Suzy kepada cucunya.
"Sudahlah bu, itu kan masalalu. Bagaimana pun juga Zara adalah anak kadung nya Suzy." ucap rendah Iren mengelus pundak Oma dewi.
"Iya Oma, Oma harus mengerti keadaan nya sekarang. Kasian Zara, dia juga butuh seorang ibu." ucap Daniel
Emosi Oma dewi mereda, meski dalam hati nya sangat membenci Suzy. Ia sadar bahwa Suzy adalah ibu kandung Zara, Zara sudah memaafkan semua kesalahan ibu nya.
"Baiklah, aku mengerti." ucap Oma dewi
"Sekali lagi, jika ada apa-apa dengan cucu ku ini. Kau dan Siwon tidakku anggap sebagai anak lagi." ucap sinis Oma dewi.
"Kenapa aku juga ma? "
"Kalian itu terlalu fokus dengan pekerjaan, sampai Zara harus mandiri di usia yang seharusnya dipantau kalian." ucap Oma
"Oma, Zara sudah besar, pintar, mandiri sekali sanya saja pada Bara." ucap Santai Zara sembari melahap suapan dari Mama nya.
"Apa itu benar Bara? " tanya Oma.
"Iya Oma."
"Pasti kau memaksa terlebih dahulu bukan?" tanya Oma memastikan yang sebenarnya. Ternyata memang benar, Bara lebih memaksa untuk zara belajar.
"Iya Oma, itu benar sekali." jawab Bara.
"Bara apa-apaan kau ini, aku belajar sendiri tanpa paksaan darimu." cibir Zara.
Mama Suzy dan Siwon menahan tawa. Melihat kelakuaan anaknya, sangat bisa mengubah suasana ingin menghujat gadis mungil itu.
"Oma tidak percaya, apa yang Zara katakan." sahut Oma.
"Makanya Oma ke Apartement Zara saja, agar Oma tahu betapa rajinnya Zara. Apalagi di sekolah, kesayangan guru."
"Hahaahahah, begitu saja terus sampai aku menikah dengan irene red velvet." cibir Bara, melihat ke arah Mama dan Papa nya terlihat bingung dengannya.
Yang ada malah Zara membuat Bara dan Daniel tertawa, ada- ada saja kelakuan Zara. Oma dewi hanya terdiam ia bingung, apa iya yang dikatakan Cucu nya. Setau-nya Zara nakal bukan main.
"Kenapa kalian tertawa." tanya Oma matanya menatap ke arah Daniel dan Bara.
"Tidak papa Oma."
. . . .
Sudah 2 hari Reyhan tidak mendapat kabar dari Zara, No telfonnya pun tidak bisa dihubungi. Jelas saja ponsel Zara pecah saat kecelakaan waktu itu. Ketika ia tengah duduk santai dihalaman Villa nya, Clara muncul dari belakang.
Reyhan sangat malas dengan Clara, seharusnya gadis itu sudah pergi dari kemarin. Bahkan sudah ia usir, tapi Mommy - nya melarang.
"Kau sedang apa disini sayang?" tanyanya manja.
"Santai, sudahlah aku ingin kembali ke kota." ucap Reyhan cuek.
"Rey. Jangan membuatku aku kecewa. Kelakuanmu setelah dekat dengan Zara itu berubah." ujar Clara.
"Berubah? Bukannya kau yang berubah. Terus lelaki itu siapa? Yang ada didalam perutmu anak siapa hm?" ujar Reyhan.
"Maksud kamu, apa rey."
"Maksudku, kau hamil anak siapa?dari kapan kau selingkuh sama bajingan itu ha?" ujar Reyhan.
"A..aku, aku tidak selingkuh rey dan aku tidak hamil. Kenapa kau menuduhku seperti ini?"
"Bohong!!"
"Tidak rey, aku tidak bohong." elak Clara.
Entah bawaan bayi atau apa Clara menangis dihadapan Reyhan. Memang Clara sangat stres apa yang tengah ia hadapi saat ini, semua kesalahannya sediri. Meminum apa pun yang bisa membuat kandungannya gugur, Clara melakukan itu demi Reyhan, agar ia bisa kembali dengan Pacarnya.
"Jangan nangis, aku tidak bisa lihat wanita menangis!!!" bentak Reyhan.
"Maafkan aku hikss..hikss."
"Berhentilah menangis Clara."
"Aw.. Aaa.. Aw sakit Rey, perutku sakit." Keluh Clara.
"Kau kenapa?" tanya Reyhan.
"Darah, darah clara apa yang terjadi." Reyhan semakin khawatir.
"Clara bangun, bangun Clara."
Clara pingsan dan terlihat di darah mengalir membasahi paha nya, membuat Reyhan panik. Reyhan akui, ia masih sayang kepada Clara. Namun, Clara dengan mudah menghianatinya
Reyhan membawa gadis itu kerumah sakit terdekat. Namun, Dokter disini tidak ada yang sanggup. Akhirnya Reyhan membawa Clara ke kota, dimana Rumah sakit yang terkenal sangat bagus.
T B C