Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 12 Gosip

Bab 12 Gosip

Ruang kerja.

"Kamu masih tahu pulang?" Qin Maoxiang langsung emosi melihat Qin Yinuo. "Kapan kamu akan menikah? Kapan kamu akan mencarikan seorang mami buat Tian Yu?"

"Kamu menyuruh aku pulang buat bicara ini?" Qin Yinuo mengerutkan keningnya.

"Anak durhaka! Mo Yilan sudah pergi 3 tahun, kenapa kamu masih tidak bisa melupakannya?"

"Jangan ungkit dia lagi!" Ekspresi Qin Yinuo langsung menjadi suram.

"Kalau begitu cepat nikah! Minggu depan kantor ada acara tahunan, nanti akan banyak anak perempuan dari perusahaan ternama, kamu pilih satu!"

"Ada urusan lain?" Qin Yinuo bertanya dengan kesal. "Kalau tidak ada, aku keluar!"

Tidak menunggu kakek Qin berkata, Qin Yinuo langsung berjalan keluar.

Di kamar anaknya.

"Papa, pada akhirnya apakah putri salju bangun setelah dicium oleh pangeran?"

"Lain kali baru kasih tahu!"

"Papa, tidak mau! Aku mau tahu sekarang!"

"Menurut kamu?"

"Dia bangun!"

"Iya, Tian Yu pintar sekali!"

Setelah 1 minggu

Adaptasi Mu Xue sangat hebat, kalau nggak beberapa tahun ini dia juga tidak bisa hidup, dia sendiri membawa anak, sambil belajar sambil bekerja, dan akhirnya mendapatkan sertifikat kelulusan, jadi, hanya dengan beberapa hari, dia surah mengerjakan semua pekerjaan dia dengan baik.

Hanya saja, An Qian terus mempersulitnya, selalu memberikan masalah untuk diselesaikan, untung dia menyelesaikannya dengan hati-hati!

Hari ini, CEO tidak ada, An Qian juga tidak.

"Mu Xue, aku dengar CEO membawa An Qian pergi dinas!" He Jing mendekat ke arahnya.

"Uuh! Ooiya?" Mu Xue tidak suka gosip, dia terus membereskan dokumennya, dia ingin belajar sesuatu, jarang-jarang boss tidak ada, dia bisa belajar dengan tenang.

"Apakah kamu tahu? Sebenarnya wanita di sisi CEO kita sangat banyak, An Qian salah satunya! CEO kita hanya mau perawan! Dia punya penyakit kebersihan!"

"Iya!" Jawaban yang datar.

Pria yang punya penyakit kebersihan tidak banyak! Tapi kalau punya penyakit kebersihan kenapa mesti punya begitu banyak wanita? Ini saja membuat orang bingung.

Dia menganggap orang yang punya penyakit kebersihan, tidak harus punya wanita, bukankah sendiri malah lebih bersih?

"CEO hanya minum kopi buatan kamu, Mu Xue, apakah kamu juga wanitanya CEO?" He Jing bertanya.

"Uuh!" Mu Xue tiba-tiba berdiri dan tertawa, "He Jing, khayalan kamu beneran sangat hebat!"

"Tapi kamu adalah pilihan langsung CEO, CEO sendiri yang merekrut kamu! Semua orang yang bersama kita, hanya kamu sendiri yang punya penghargaan seperti itu! Kamu tahu orang-orang di bawah begitu iri padamu?"

"Aku tidak tahu!" Mu Xue tersenyum, "Kerja sana!"

"Mu Xue, kamu kaku sekali!" He jing menggelengkan kepalanya, "Benar juga! CEO mana mungkin menyukai kamu, pria seperti CEO yang begitu pria, harusnya menyukai wanita seperti An Qian yang begitu menggoda! Kamu juga tidak mungkin wanitanya CEO!"

Apa hubungannya dengan kita? Mu Xue menghela nafas.

"Mu Xue! Kamu masih muda kenapa suka pakai baju yang tua gitu? Pacar kamu mungkin tiap malam pasti mimpi buruk!"

"He!" Mu Xue hanya tersenyum saja.

Dia tidak pernah berpikir tentang hubungan pria wanita, dan juga tidak pernah berpikir untuk kaya dalam semalam, sejak umur 20 tahun itu, dia sudah kehilangan hak untuk punya orang yang dicintai!

Uuh! Hari kematian Mu Xiao sudah mau tiba!

Setelah mengecek kalender, dia melingkarinya, akhir pekan ini, dia akan membawa Cheng Cheng pergi ziarah. Hari itu adalah hari kematian Mu Xiao, juga hari di mana dia kehilangan keperawanannya!

"Mami, paman beneran sudah naik ke surga?" Di depan batu nisan, Cheng Cheng melihat foto di batu nisan itu sambil bertanya kepada Mu Xue dengan bingung, "Tapi bukannya surga hanya bisa pergi dan tidak bisa kembali lagi?"

"Iya! Paman tidak akan kembali lagi!" Mu Xue mengelus foto di batu nisan itu, matanya mulai berair. "Paman kamu adalah orang baik, paman kamu tinggal di surga pasti akan bahagia! Tidak akan sakit lagi!"

"Iya!" Cheng Cheng mengangguk dengan sedikit bingung.

"Sudahlah, jangan bersedih lagi, Mu Xiao juga tidak mau melihat kamu sedih seperti ini!" Mi Lin berkata, matanya juga terlihat berair.

Tiba-tiba, anaknya menarik baju Mu Xue. "Mami, nenek itu lagi melihat kamu!"

"Hmm?" Mu Xue menoleh ke belakang, dia melihat seorang wanita paruh baya berdiri sekitar 10 meter, di tangannya ada seikat bunga, dan berdiri di sana sambil menatap Mu Xue.

Setelah mengucek matanya, Mu Xue akhirnya mengenali orang itu.

"Mu Xue!" Wanita itu mendekat, dia terkejut melihat anak kecil di samping Mu Xue, "Mu Xue….."

Mu Xue hanya melihatnya sekilas, wanita ini memakai cheongsam, masih terlihat muda dan cantik, dan begitu elegan, walaupun sudah berumur 40, tapi tidak terlihat ada bekas yang diwajahnya.

Mu Xue tersenyum dingin, seperti tidak melihatnya, dia menggenggam tangan anaknya. "Cheng Cheng, pamitan sama paman kamu, kita pulang!"

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel