Bab 11 Kopi CEO
Bab 11 Kopi CEO
Mu Xue tertegun, dia melihat gelas kopi di tangannya, CEO tidak mau minum kopi buatan wanita ini?
"Iya!" Dia langsung pergi membuat kopinya.
Baru saja pergi, An Qian langsung mendekat, lalu mencium wangi kopinya, "Tidak ada yang spesial juga! Mu Xue, kamu kenal dengan CEO kita?"
"Uh! Tidak!" Mu Xue menggelengkan kepalanya. "Aku tidak kenal CEO! Nona An, aku antar kopi CEO dulu!"
An Qian dengan kesal melihat punggung Mu Xue yang menjauh darinya.
Mu Xue lalu membawa kopinya ke ruangan CEO, Qin Yi Nuo sedang melihat dokumen, "CEO, kopinya!"
"Iya!" Dia mengangkat kepalanya dan melirik ke Mu Xue, setelah itu dia berdiri, setelan Mancini hitam-besi menunjukkan postur tubuhnya yang tinggi dan kokoh. "Mulai sekarang, kopi aku semuanya kamu yang tanggung jawab!"
"Iya!" Mu Xue hanya bisa bilang iya. Perintah dari CEO, dia harus mengikutinya!
Qin Yinuo mendekatinya, Mu Xue tanpa sadar langsung mundur, dia semakin menundukkan kepalanya, dan terus menatap ujung kakinya sendiri, dia mencium bau tembakau yang wangi lagi.
"Sekretaris Mu, masih terbiasa di sini?" Suara Qin Yinuo tidak lembut sama sekali, dia melewati dirinya, dan duduk di sofa.
"Iya." Dia terus menjawab dengan singkat.
"Kamu hanya bisa menjawab iya?" Dia mendengar suara Qin Yinuo yang kesal lagi.
"Iya!" Dia menjawab tanpa sadar, setelah itu dia merasa bingung dan mengangkat kepalanya, kemudian tatapan mereka saling bertemu.
Hanya satu tatapan, dia tiba-tiba merasakan jantungnya berdetak dengan kencang.
Melihat wanita yang bengong itu, tatapan Qin Yinuo terlihat bergerak sebentar.
Mu Xue menundukkan kepalanya lagi, tangan kecilnya menggenggam erat nampan yang dia bawa, dia tidak tahu kenapa Qin Yinuo bertanya begitu kepadanya?
"Sudah, keluar sana!" Qin Yinuo tiba-tiba berkata dengan dingin!
"Mami, kenapa kamu baru datang jemput aku sekarang?" Di depan TK, anak laki-laki ini akhirnya melihat Mu Xue, di sekolah TK ini sudah tidak ada orang lain lagi, hanya sisa Mu Cheng dan gurunya.
"Maaf, Cheng Cheng, mami pulang telat!" Mu Xue meminta maaf kepada gurunya: "Maaf bu guru, membuat anda telat pulang jadinya!"
"Tidak apa-apa nona Mu, kamu beneran sangat mirip dengan anak kamu!" Gurunya pertama kali melihat Mu Xue, sekarang akhirnya dia tahu bibir merah gigi putih Cheng Cheng didapatkan dari siapa, "Sepertinya mata dan alis anak ini pasti sangat mirip dengan papanya!"
"Uuh!" Mu Xue sedikit canggung, dia tersenyum dengan kaku, karena Cheng Cheng bukan anaknya, dan orang yang mengenal dia semua akan berkata begitu!
"Cheng Cheng pamitan dulu dengan bu Guru!"
"Iya! Sampai ketemu lagi bu Guru!" Cheng Cheng berkata dengan sopan, "Mami, aku mirip dengan kamu?"
Mu Xue menundukkan kepalanya dan melihat wajah kecil ini, iya, Cheng Cheng semakin mirip dengan dirinya, tapi, pada akhirnya, dia bukan anak kandungnya! "Iya! Mirip!"
Ketika gurunya berjalan jauh, Mu Xue menggandeng tangan anaknya. "Cheng Cheng, malam ini kita makan apa?"
"Selama bersama mami, makan apapun juga tidak masalah!"
"Iya! Cheng Cheng baik sekali!" Mu Xue menhela nafas, anak ini selalu begitu perhatian, selain bukan anak kandungnya, anak kandungnya sedang berada di mana sekarang? Bagaimana dengan kehidupannya? Apakah pria itu akan menyayanginya?
Sambil berpikir, satu tetes air mata terjatuh dari matanya.
"Mami, kamu kenapa nangis lagi? Apakah karena Cheng Cheng tidak baik?" Dia melihat ke arah Mu Xue dengan khawatir, Cheng Cheng berkata dengan panik. "Aku mulai sekarang tidak akan mengejar mami lagi, mami belum pulang kerja, Cheng Cheng akan menunggu di sini sampai mami pulang!"
"Cheng Cheng, bukan, mami tidak nangis, hanya kemasukan pasir saja!" Mu Xue menjelaskan dengan penuh penyesalan.
"Tapi kan nggak ada angin! Mana mungkin bisa ada pasir?"
Wajah putih mulus itu terlihat tersenyum. "Cheng Cheng beneran pintar sekali, mami tidak akan nangis lagi! Ayo, mami beliin makanan enak buat Cheng Cheng!"
Kediaman keluarga Qin
"Papa, kamu sudah pulang?" seorang anak kecil dengan wajah pemalu berlari turun dari lantai atas, ketika melihat Qin Yinuo, dia terlihat sangat senang.
"Tian Yu!" Qin Yinuo langsung memeluknya. "Hari ini baik-baik saja nggak?"
"Iya! Kakek bilang Tian Yu sangat penurut!"
"Iya!" Qin Yinuo tersenyum, "Iya, kakek mana?"
"Di ruang kerja!" Tian Yu menunjuk ke lantai atas.
"Papa mau pergi cari kakek?"
"Iya, Tian Yu main saja dulu, setelah mandi tunggu papa, nanti papa bacain dongeng untuk kamu!"
"Baik! Kalau begitu Tian Yu pergi dulu." Tian Yu turun dari pelukan Qin Yinuo. "Papa cepat pergi!"
"Iya!" Qin Yinuo melihat anaknya sebentar, di benaknya muncul wajah yang kasihan itu, dia tidak menyangka, hanya saja malam saja, dia langsung punya anak sendiri!