Ringkasan
James menghabiskan banyak uang demi menyenangkan wanita lain. Dia memintaku untuk tidak terlalu memikirkannya dan berkata, "Walaupun aku bermain dengan wanita lain di luar, tapi selamanya wanita yang ada di dalam hatiku ini hanyalah kamu." Jadi, aku pun menirunya dan pergi bersenang-senang dengan pria lain. Setelah dia mengetahuinya, dia memaksaku untuk kembali. "James, bukankah itu yang kamu katakan?" "Walaupun aku bermain dengan pria lain di luar, tapi selamanya pria yang ada di dalam hatiku ini hanyalah kamu."
Bab 1
James Andersen baru pulang lagi tepat di hari ulang tahunku.
Tidak ada makanan apa pun di atas meja makan, bahkan kue ulang tahun juga tidak ada.
Rumah yang mewah ini terasa sangat hampa dan sunyi.
Dia menarik-narik dasinya, lalu duduk di sampingku membawa aroma parfum wanita lain.
Setelah melihat sikapku yang dingin, dia hanya tersenyum-senyum.
Dengan datar dan tanpa rasa bersalah sama sekali, dia bertanya, "Istriku, kamu tidak marah, 'kan?"
"Kamu tidak perlu marah, seharusnya kamu tahu, walaupun aku bermain dengan wanita lain di luar, tapi selamanya wanita yang ada di dalam hatiku ini hanyalah kamu."
Dia terlihat sangat tenang.
Tapi tiba-tiba aku menemukan, dia yang sedang duduk di sampingku ini terasa sangat asing.
Karena aku diam saja, dia merangkul bahuku, berkata dengan serius, "Amelia Halim, kamu juga tahu beberapa wanita itu bukanlah siapa-siapa, justru aku harus berhubungan dengan wanita-wanita yang biasa agar aku bisa mengetahui betapa spesialnya dirimu ini."
"Tentu saja, kalau kamu merasa tidak adil, kamu juga bisa bermain-main dengan pria lain, sama sepertiku."
"Bagaimanapun juga ini akan memperkuat hubungan kita sebagai suami istri, benar tidak?"
Aku syok melihat wajahnya yang serius ini, hanya dalam waktu 5 tahun, hati pria ini sudah berubah total.
Bahkan aku masih bisa mengingat dengan jelas gambaran 5 tahun yang lalu ketika dia berlutut untuk melamarku.
Dia bilang, "Amelia, menikahlah denganku, seumur hidupku, aku hanya akan mencintaimu seorang."
"Aku juga tidak akan membuatmu sedih."
Kembang api yang menghiasi langit menjadi saksi cinta kami berdua, cincin di jari manisku juga mengikat sisa hidupku dengannya, aku pun juga bersedia menyerahkan sisa hidupku padanya.
Tapi sekarang, kurasa semua ingatan ini sangat lucu dan konyol.
Hanya dalam waktu 5 tahun, 1825 hari, hatinya sudah berubah.
Sumpah yang diucapkannya saat itu, berubah menjadi bualan.
Sambil menunduk, aku berdiri dan menjauhinya.
Lalu aku berkata padanya, "Baik."