Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 2

"Kakak, Kakak, lihat lagi baik-baik, aku benar-benar bukan istrimu!"

Pria itu sepertinya marah kembali setelah mendengarnya. Dia mengeluarkan buku kecil dari saku celananya dan melemparkannya dengan keras ke wajahku.

"Bukan kamu? Kalau begitu lihat baik-baik siapa ini!"

Aku mengabaikan rasa malu dan meraih buku kecil itu seperti menemukan secercah harapan.

Aku buru-buru membuka dan mencoba menemukan petunjuk dari foto.

Dari tahi lalat hingga bentuk wajah dilihat dengan saksama.

Namun tidak peduli betapa teliti aku melihatnya, wanita di foto itu terlihat sama persis denganku.

Tidak, tidak benar!

"Ini bukan aku, rambutku pendek dan istrimu berambut panjang."

Aku melihat pria itu dengan sungguh-sungguh dan berharap dia setuju, jadi bisa melepaskanku dari penderitaan ini.

Tidak diduga dia malah tersenyum dingin dan langsung menginjak kepalaku.

"Sampai sekarang pun kamu masih berdalih?"

Rasa sakit yang luar biasa terus merangsang sarafku bahkan suaraku sampai bergetar karena sakit.

Bau karet sol sepatu dan rasa darah yang mengalir di tenggorokanku memenuhi hidungku, membuatku sedikit pasrah dan duduk lemas di tanah.

"Salah orang? Meski jadi abu pun aku tidak akan lupa dengan wajah jalang ini!"

Pria itu menurunkan kaki dan maju untuk merebut buku nikah dari tanganku sedangkan tangan satunya meremas daguku sekuat jepitan tang untuk memaksa wajahku menghadap kamera.

"Semuanya, lihat baik-baik. Apakah wanita ini mirip dengan wanita di buku nikah ini?"

Masih belum ada reaksi di layar, tapi ada penonton di lokasi yang mulai mendekat.

Orang itu seperti menemukan gosip besar dan langsung berteriak, "Kakak ini benar-benar orang yang baik! Apanya yang mirip, ini orang yang sama!"

Penonton itu bahkan tidak puas melihatnya sendiri, tapi langsung mengambil buku nikah dan mengambil fotoku bersama-sama serta menunjukkan hasilnya pada orang-orang. Lalu komentar langsung terdengar.

"Wanita ini sungguh pintar pura-pura, dia bahkan berani berbohong seperti itu untuk kabur."

"Benar-benar tidak tahu malu. Mereka bahkan sudah 10 tahun menikah, kenapa malah kabur dengan pria lain?"

"Kedua anak di rumah sangat kasihan ...."

Aku tidak tahu apa yang dikatakan di ruang siaran, tapi suara di sekitar terdengar jelas di telingaku.

Aku sangat yakin tidak pernah menikah dengan pria ini, tapi kenapa wajah wanita di dalam buku nikah sama persis denganku?

Aku tiba-tiba teringat sesuatu, seorang wanita yang sudah lama hilang dari hidupku.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel