Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 13

Setelah semua terkumpul lengkap di samping laboratorium belakang Felicia segera mengatakan apa yang ingin dikatakan pada temannya.

Felicia meminta izin untuk mengajak Arkan berkumpul bersama sekaligus berkenalan kepada temannya.

"Gue mau minta izin sama kalian boleh nggak kalau Arkan ikut kumpul bareng kita? " pinta Felicia berharap di-iyakan oleh temannya.

"Lah kapan loe jadian sama tuh bocah?" tanya Rafael, yang menjadi sahabat Felicia sejak di bangku SD.

"Dia seumuran sama kita jangan pakai kata bocah dan gue jadian baru kemarin," ucap Felicia menjelaskan.

"Serius?" tanya Reza yang menjadi teman Felicia saat kelas 7 dan pernah menyukai Felicia bahkan sampai sekarang.

"Ya kali bohong kek pinokio ntar gue," ucap Felicia santai.

"Polos ya bun anaknya." ucap Zacky yang menjadi teman Felicia saat masa orientasi sekolah. Yang kebetulan kelas mereka sebelahan. Felicia kelas 9B, sedangkan Zacky 9C.

"Feli, emang polos dari dulu tapi dingin." ucap Satya, lelaki yang dari tadi fokus  mendengarkan saja. Satya mengenal Felicia sejak mereka di bangku taman kanak-kanak.

"Lah kok loe tau?" ucap Mark teman ekstra Felicia dan Ashima.

"So pasti tau dong apa sih yang nggak tempe bacem dari neng Felicia geulis ini?" ucap Mafaza atau akrab dipanggil dengan nama Faza. Faza adalah teman Felicia saat kelas 8. Awal Faza dan Felicia kenal saat kerja kelompok yang selalu bersama.

"So so so bakso tuh iya" ucap Bara yang menjadi teman Felicia saat pertama masuk kelas 9 dan berawal dari salah kelas.

"Boleh nih traktir bakso." ucap Asif teman ekstra Felicia dan Ashima saat kelas 7. Asif dan Felicia satu kelas hanya saja mereka jarang berinteraksi saat di dalam kelas kecuali saat menyontek tugas Felicia.

"Iya silakan" jawab Felicia santai dan tidak serius.

"SERIUS?" ucap Leo, Rey, Revan,  dan Tino kompak karena paling aktif saat ada kata traktiran dan liburan saja, selebihnya saat ada yang curhat mereka menyimak, tetapi tidak saat di grup. Felicia hanya mengangguk kepala berulang kali dengan tempo cepat.

"Tapi bayar sendiri." jawab Felicia, setelah membuang sampah dan kembali ke temannya.

"Water park." ucap 4 orang secara kompak karena sudah senang traktiran tadi.

"Namanya siapa Fel?" tanya Asif yang setelah bertanya hanya diam saja menahan rasa tak percayanya.

"Arkan." jawab Felicia sembari mengecek jam tangan.

"Arkan kek orang utan dengan setan di bagian selatan belok pertigaan berhenti di perempatan itu?" ucap Reza menahan kesal kepada Arkan yang telah menjadi pacar Felicia.

"Sejak kapan namanya jadi itu?" tanya Dina setelah selesai menemani Angel dan Ashima dari koperasi sekolah.

"Sejak Felicia sama tuh orang." jawab Asif kesal dengan terkesan datar dan singkat.

"Oh ya gue ada rencana." ucap Rafael meminta perhatian kepada temannya.

"Apa?" ucap mereka semua secara kompak.

"Gimana kita setelah penerimaan raport holiday aja biar happy gitu setelah stress mikir terus mikir lagi buat tryout sama ujian nasional." jelas Rafael mengajak teman-temannya berlibur.

"Menurut gue ya mending ini dibahas waktu kumpul pulang aja soalnya kan lebih komplit. Ada Arkan juga sama teman-teman Arkan, pasti makin seru." ucap Ashima ingin liburan lebih ramai.

"Betul, gue setuju sama Ashima. Lagian kelas 8 kita udah pecah semua dan sisa kita aja. Hitung- hitung tambah anggota dan liburan bersama kecil-kecilan sebelum lulus kita." ucap Dina menjelaskan. Yang lain hanya menganggukkan kepala sebagai bentuk perdukungan.

Peserta ujian semester diberi waktu 45 menit untuk istirahat. Beberapa siswa-siswi ada yang menuju kantin sambil belajar atau menetap di depan ruangan sambil belajar.

Disaat waktu kurang 20 menit bel berbunyi datanglah 2 orang yang mencari Felicia.

"Ups. Ada cewek fake yang ngaku masih virgin tapi body hasil om om." ucap Melany, yang selalu menyebar berita tak sedap Felicia. Melany memanasi Felicia agar emosi dan terlihat buruk dihadapan orang lain. Sahabat cowok Felicia pun segera maju ingin mengusir wanita tanpa sopan santun itu namun dicegah Felicia.

"Cewek Fake? Apa kabar sama loe yang udah over old tapi ngaku seumuran sama teman teman gue, fitnah gue, sebar berita hoax. Hasil om-om?" bisik Felicia tepat pada telinga Melany.

"Shim, tolong bantu gue tepok itu bagian bawah belakang Melany." ucap Felicia meminta tolong Ashima.

"Siap gue suka nih." balas Ashima, menuju Melany dan bersiap melakukannya.

"Din, tolong loe ambil pena gue di jas." ucap Felicia meminta tolong Dina.

"Ok siap." Dina pun segera mengambil jas Felicia yang terletak di antara Rafael dan Reza.

"Loe tusukin ke dada tuh human." ucap Felicia, sedangkan yang cowok dan Angel hanya menjadi penonton gratis.

DUAR!!! 

Suara silikon tipis milik wanita itu lepas. Seketika semua sahabat cowok Felicia menatap Felicia bingung dan kaget lalu tertawa keras mengejek wanita menghina Felicia.

Wanita itu langsung menarik temannya dan kabur dari tempat tersebut. Teman wanita menghina Felicia sempat berhenti dan membisikkan sesuatu kepada Felicia.

"Gue mantannya Arkan sama kek loe kita seiman gue harap loe hati-hati sama Arkan. Walaupun gue nggak lama jalin hubungan." ucap Chelsea teman Melany.

"Kenapa nggak lama sewaan kek temen loe itu?" ucap Felicia sembari menaikkan salah satu alisnya.

Seketika semuanya terdiam dan sahabat cowok Felicia langsung menghampiri Felicia merangkul bahu Felicia, serta berkata.

"Idaman gue."

"Panutan gue."

"Masa depan gue."

"Partner hidup gue kelak cocok nih."

"Calon gue."

Setelah kejadian antara Felicia dengan Chelsea dan Melany, tak berselang lama bel berbunyi menandakan ujian akhir semester akan segera dimulai.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel