Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 8. Tante Erna

Hari sabtu jam tujuh malam, aku dan reva melakukan hal yang sudah sering kita lakukan, setelah aku membuat reva mencapai puncaknya, kini giliran reva yang harus membuatku mencapai puncakku.

Aku tidur telentang di atas ranjang dan reva mulai melakukan pekerjaannya, dia mengulum rudalku.

hhmm.. terus.. rev..

Namun baru saja rudalku berdiri tegak dan aku sudah mulai benar benar terangsang tiba-tiba bel rumah berbunyi menandakan tante erna sudah pulang, sontak aku dan reva terkejut.

Aku langsung menyuruh reva membukakan pintu.

"Reva, kamu bukain pintunya yah, nanti kalau mamah kamu nanyain kak gilang, bilang aja sudah tidur" titahku.

"Baik, kak" reva pun langsung keluar dari kamarku dan aku langsung mengunci pintu kamarku berpura-pura tidur.

"aah sial, lagi enak enaknya tante erna malah pulang, bikin kepala pusing saja" gerutuku.

Akhirnya akupun terpaksa menunggu jam malam, menunggu tante erna tidur lalu aku akan menyelinap kekamar reva.

Setelah menunggu beberapa jam dan sekarang sudah jam sebelas malam, kulihat lampu ruang tamu sudah dimatikan tante erna, aku pun keluar kamar hanya menggunakan kolor dan kaos, aku berniat menyelinap kekamar reva.

Namun ketika aku melewati ruang keluarga, aku melihat tv masih menyala dan ku lihat tante erna sedang tidur di sofa ruang tamu.

Terpaksa aku pura-pura menuju dapur, namun tante erna hanya diam saja tidak menegurku. "Apa tante erna ketiduran di sofa yah" pikirku.

Akhirnya akupun kembali keruang tamu dan mencoba memanggil tante erna.

"belum tidur tan?" tanyaku.

Namun tante erna tidak menjawab nya, akupun penasaran, ku nyalakan lampu ruang keluarga itu.

Aku benar-benar terkejut ternyata tante erna ketiduran di sofa, dia hanya menggunkan rok mini dengan atasan hanya menggunakan tanktop.

Terlihat jelas tubuh mulus tante erna, aku mulai medekatinya dan memandanginya dari dekat.

Aku mencoba menahan diri agar tidak melakukan hal yang nekat, namun sayang aku yang dari tadi masih terangsang gara-gara gagal terpuaskan oleh reva, tidak bisa menahan diri lagi.

Aku menghampiri tante erna yang tidur di sofa dengan posisi telentang, ku coba panggil lagi tante erna untuk memastikan apa tante erna tidurnya pulas atau tidak, ternyata dia tidak bangun juga.

Aku pun semakin memberanikan diri untuk melebarkan kedua paha tante erna.

Perlahan demi perlahan aku lebarkan kedua pahanya dan setelah agak melebar, aku langsung membulatkan kedua bola mataku.

bagaimana tidak, ternyata tante erna tidak menggunakan cd, sehingga goanya itu terlihat begitu jelas.

Tanpa berfikir panjang, aku langsung melucuti pakaianku, langsung ku basahi rudalku yang sudah tegak ini dengan air liur, lalu ku arahkan rudalku kearah goa milik tante erna, saat posisi rudalku sudah tepat, aku dorong pinggulku hingga rudalku itu melesat masuk kedalam goa yang masih kering.

Blesss....

Setelah rudalku masuk, aku langsung menindih tante erna.

tante erna yang merasakan bagian tubuh bawahnya agak perih dan ada yang menindih itu pun langsung membuka matanya dan berteriak.

Aaaaaa... eemmm.....

Aku langsung membekap mulutnya dengan telapak tanganku.

hmm.. hmm..

Tante erna berontak dan mencoba mendorongku tapi aku tidak perduli lagi aku terus menahan tubuh tante erna.

"gila.. tante ku ini walaupun sudah mempunyai anak gadis tapi goanya masih sempit banget" gumamku.

Aku mulai menggenjot tante erna secara perlahan.

hmm.. hmm.. hmm..

Hanya suara itu yang terdengar dari tante erna, setelah aku rasa goa milik tante erna mulai basah aku mempercepat gerakanku.

plak plak plak plak

hmm.. hmm.. hhmm...

Namun kini tante erna sudah tidak berontak lagi, lalu aku lepaskan tanganku dari mulut tante erna

Aaakhh.. oouhh.. ouuhhh..

Tante erna mendesah dengan cukup keras, namun aku tidak perduli walaupun sekeras ini gak akan terdengar keluar pikirku.

Lang.. oouhhh.. oouhh... Lang... enak.. banget lang ouuhh...

tante erna sudah mulai meracau, dia mulai menikmati pemerkosaan ini, setelah beberapa menit erangan tanteu erna semakin kencang, aku tau tante erna akan mencapai puncaknya, lalu aku mempercepat lagi gerakan ku.

plak plak plak...

oouh... oouh.. oouh.. lang.. tante keluar lang ooooouuhhhhh...

Tubuh tante erna pun bergetar hebat, kini tubuh tante erna terlihat mengkilat karna karna keringat yang mulai membasahi tubuhnya.

Terasa cairan mengalir didalam goa milik tante erna, ku diamkan rudalku sejenak untuk merasakan denyutan dinding goa tante erna, sambil melumat bibir tante erna, setelah melumat bibir tanteku aku tanya kepada tanteku.

"Tante mau dilanjutin gak?" tanyaku.

"Lanjutin Lang, tante belum puas" ujarnya

Aku pun tersenyum. "oke kalo gitu tante nungging yah" pintaku

Tante ernapun menuruti permintaanku. kutusuk dia dari belakang sambil ku jambak rambut panjangnya itu.

oouuhh... Langg....

kugenjot terus tanteku tanpa henti

plak plak plak

oouuh oouh oouhhh ruang keluarga menjadi sangat berisik karna desahan tante erna.

Aku mencoba melihat kebelakang kearah tangga, dan ternyata ada reva yang sedang memperhatikan aku dan tante erna, dia terlihat penasaran apa yang sedang aku lakukan bersama ibunya itu, namun aku biarkan dia mengintip sampai selesai.

Aku fokus lagi kepada tante erna.

Setelah aku genjot dia hampir satu jam, akhirnya aku merasakan akan keluar, namun desahan tante erna pun kembali terdengar lebih kencang yang menandakan dia akan mencapai puncaknya kembali.

oouuhh... oouhh... Lang...

"tahan tante kita keluarin bareng" ujarku

iiiiyaa lang ouuh oouuhh oooouhhhhhhhh

Akhirnya tubuh kita berdua bergetar bersama dan croot crrott... aku menyemburkan susu kentalku didalam rahim tante erna.

setelah beberapa menit kemudian, barulah kucabut rudalku dari dalam goa, dan terlihat susu kentalku yang tercampur dengan susu kental tante erna, susu kental itu menetes keluar dari lubang goa tante erna ke sofa.

Tante lerna tersungkur lemas, dan akupun langsung duduk di sofa, lalu aku melambaikan tangan menyuruh reva pergi dari tangga, reva pun menurutiku dia langsung pergi menuju kamarnya.

Tante erna mulai bangun, dia duduk di sofa yang sama denganku, dia langsung menatap wajahku.

"Kamu berani memperkosa tante, yah, lang" ujar erna.

"hehe maaf tante, habisnya tante tidur di sofa dengan memakai pakaian seperti itu, mana gak pake cd, lagi" ujarku tanpa rasa bersalah.

"Kamu sama tante yang udah tua gini masih aja nafsu" ujar tante erna

"Udah tua apanya, tubuh tante mulus gini masih kaya abg, ditambah lagi wajah tante cantik, tiap hari genjotin tante juga aku mau" ujarku tanpa takut tante erna marah.

"Oke.. kalo gitu sebagai hukuman karna sudah memperkosa tante, kamu harus layanin tante tiap hari selama kamu tinggal disini" ujar erna.

"haah.. yang bener aja tante, masa tiapa hari" ujarku pura-pura, padhal aku sangat senang sekali.

"Kan tadi kamu yang bilang sendiri mau setiap hari" ujar erna

"Aku cuma becanda tante, kalo tiap hari bisa drop aku" ujarku

"Nggak, pokonya harus tiap hari, nanti tante beliin obat biar kamu bisa melakukannya setiap hari" ujar erna.

"hm.. iya deh, terserah tante aja" ujarku

"Salah siapa kamu perkosa tante, tante kan jadi ketagihan sama punya kamu yang besar dan panjang ini" ucap tante erna sambil menggenggam rudalku, dia memainkan rudalku yang sudah loyo

"iiiihhhh ko bisa sih, punya kamu besar gini" ujar tante ku gemes melihat rudalku.

diapun langsung berlutut di hadapanku yang sedang duduk di shofa, tanpa aba-aba dia langsung mengulum rudalku itu.

slup.. slup.. slup..

oouhh tannn..., gila enak banget sp*ngan tante ku ini.

Tak butuh waktu lama dia berhasil membuat rudalku berdiri kembali.

Melihat rudalku sudah berdiri diapun ikut berdiri dan naik keatas sofa langsung mengarahkan rudalku kedalam goa miliknya, kali ini aku biarkan tanteku yang bekerja, aku hanya duduk bersandar di sofa saja.

dia mulai menggoyangkan tubuhnya.

oouh gila enak banget permainan tante ku ini.

oouuhh oouhhh dia mulai mendesah

Namun setelah beberapa menit kemudian, dia menghentikan gerakan nya dan bangkit dari posisi nya,

"Ayoo, lang" dia menarik tanganku mengajaknya pindah kekamar.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel