Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 8 Mantra Ajaib

"Baiklah, berdiri saja."

Arion tersenyum lembut, lalu mengangkat Liam. "Berikutnya, aku akan mengajarimu cara berkultivasi."

"Tapi guru, aku ...."

Liam menunduk, lanjut berkata, "Sebenarnya aku tidak memiliki bakat berkultivasi sama sekali, bahkan seharusnya aku juga tidak memiliki bakat berwarna putih."

"Maaf guru, aku sudah membohongimu."

Liam merasa bersalah.

Arion tersenyum-senyum. "Dari awal aku sudah tahu kamu tidak memiliki bakat sama sekali."

Wajah Liam memerah mendengar itu, dia berharap ada tempat untuk bersembunyi di sini.

Ternyata benar.

Dari awal gurunya yang misterius ini sudah mengetahui dirinya tidak memiliki bakat sama sekali.

"Lalu guru, kenapa kamu tetap merekrutku menjadi muridmu?" tanya Liam dengan penasaran.

"Mungkin karena kamu enak dilihat," ucap Arion sambil tertawa-tawa, tentu saja dia tidak mungkin mengatakan alasan yang sebenarnya.

Lalu dia lanjut berkata, "Bagi orang lain, bakatmu ini mungkin adalah masalah yang tidak bisa diatasi, tapi bagiku, ini bukan masalah sama sekali."

Mendengar itu, kedua mata Liam langsung bersinar-sinar, napasnya juga menjadi terengah-engah.

"Kamu hanya perlu melakukan apa yang kukatakan," ucap Arion dengan pelan, di saat yang bersamaan, dia juga sedang memutar otaknya.

Dia tidak langsung mengaktifkan peningkatan kecepatan kultivasi 100 kali lipat dari awal karena dia mau mencari waktu yang tepat.

Kalau dia langsung mengaktifkannya begitu saja, kepercayaan Liam terhadapnya akan berkurang.

Dan kalau Liam menanyakannya, dia juga tidak begitu bisa menjelaskannya.

Di hadapan kedua mata Liam yang penuh penantian, Arion berkata, "Kamu pilih satu metode kultivasi utama yang kamu mau pelajari dari semua yang kuberikan tadi, sekarang aku akan mengajarimu mantra ajaib, ketika sedang berkultivasi, kamu cukup mengatakannya di dalam hati."

Setelah berbicara, Arion mendekat dan berbisik di telinga Liam.

Liam mendengarnya dengan serius, tapi setelah mendengar semuanya, dia malah kebingungan.

"Guru, benar-benar semudah itu?"

"Tentu saja, kamu hanya perlu melakukan apa yang kukatakan." Dengan serius Arion berkata, "Ingat, mantra ini hanya boleh diketahui oleh kamu seorang, kalau kamu memberitahu orang lain, maka khasiatnya akan menghilang."

"Baiklah, sekarang kamu bisa mencobanya di ruangan sebelah."

Arion tertawa-tawa, lalu berbaring kembali di atas kursi.

Liam menggaruk-garuk kepalanya.

Hanya dengan mengatakan 'jangan memikirkan apa-apa, buka metode kultivasinya dan langsung lakukan' di dalam hati, dia benar-benar bisa berkultivasi?

Dengan penuh kebingungan, Liam duduk bersila di ruangan sebelah.

"Bocah, setelah kupikir-pikir, kurasa Kitab Kayu dan Tanah itu paling cocok untukmu, setelah mencapai tahap besar, kamu bisa menggunakan semua kayu dan tanah yang ada di dunia, jadi, lebih baik kamu pelajari Kitab Kayu dan Tanah saja," ucap Tetua Pedang yang berada di dalam Cincin Hampa.

Dia juga tidak sabar melihat, apakah mantra yang diajarkan Arion pada Liam barusan benar-benar bisa membuat seorang pecundang menjadi bisa berkultivasi.

Tentu saja, dia juga tidak menanyakan apa-apa tentang isi mantra itu.

"Baik!" jawab Liam dengan serius, lalu dia langsung membuka Kitab Kayu dan Tanah, mulai berkultivasi sesuai petunjuk yang ada di dalamnya.

Di saat yang bersamaan, dia juga mengatakan mantra yang diajari Arion barusan di dalam hati.

"Jangan memikirkan apa-apa, buka metode kultivasinya dan langsung lakukan!"

Arion melihat ke arah Liam dengan puas.

Lalu di dalam hatinya dia berkomunikasi dengan sistem untuk mengaktifkan peningkatan kecepatan kultivasi 100 kali lipat yang merupakan efek dari Loser Bonding.

Sebenarnya Arion tidak mau membuat mantra yang sesimpel itu.

Dia juga mau membuat beberapa kalimat yang keren dan enak diucapkan.

Atau dia juga bisa membuat pantun atau puisi yang berirama.

Tapi setelah melintas ke dunia ini selama beberapa tahun ini, semua pengetahuan dari kehidupan sebelumnya sudah menghilang sepenuhnya.

Jadi, dia mau tidak mau harus membuat kalimat dengan asal.

Untungnya mantra ini sama sekali tidak berguna, tidak akan berdampak pada kultivasinya sama sekali.

Setelah Arion mengaktifkan peningkatan kecepatan kultivasi 100 kali lipat, Liam yang sedang berkultivasi pun bisa merasakan khasiatnya.

energi spiritual langit dan bumi mulai berkumpul ke arahnya.

Seketika, Liam yang tidak pernah memiliki energi spiritual ini, seluruh tubuhnya dipenuhi dengan energi spiritual.

Seperti sungai yang kering, tiba-tiba dialiri dengan banyak air.

Bisa dibilang, dengan bantuan peningkatan kecepatan kultivasi 100 kali lipat dan metode kultivasi level Emperor, kecepatan kultivasi Liam sama sekali tidak bisa ditandingi oleh beberapa jenius itu.

Perlahan-lahan, kultivasi Liam mulai meningkat.

Penyempurnaan Tubuh level satu.

Penyempurnaan Tubuh level dua.

Penyempurnaan Tubuh level tiga.

Tidak lama kemudian, kultivasinya sudah mencapai Alam Houtian.

"Guru, berhasil, aku benar-benar berhasil!"

Setelah merasakan kekuatan di dalam tubuhnya, Liam langsung berlari ke depan Arion dengan girang dan bersorak-sorak, air matanya juga mengalir dari kedua matanya.

Dia sudah menantikan hari ini sangat lama.

Tetua Pedang di dalam Cincin Hampa juga sangat antusias.

Liam sudah menjadikannya sebagai ayah, Tetua Pedang sendiri juga sudah menjadikan Liam sebagai anaknya.

Awalnya dia sudah menyiapkan jalan untuk Liam, yaitu dengan mendapatkan api spesial agar Liam bisa mulai berkultivasi, tapi untuk mendapatkan api spesial ini, bukan hanya sulit dan berbahaya, juga sangat mematikan.

Tentu saja dia tidak menyangka Liam bisa mulai berkultivasi semudah ini.

Dan dalam waktu yang singkat, kultivasinya bisa meningkat ke Alam Houtian.

"Aku tidak tahu mantra ajaib itu apa, bukan hanya membuat Liam bisa mengabaikan tubuh pecundangnya itu, juga bisa membuatnya bisa berkultivasi secepat ini, sungguh mengerikan!" Gumam Tetua Pedang.

Arion sudah berkali-kali melakukan sesuatu yang di luar nalar.

Di kehidupan sebelumnya, ketika dia masih berada di masa kejayaannya, dia juga tidak pernah mendengar teknik seperti ini.

"Sudah kubilang, aku tidak membohongimu!"

Arion mengelus-elus kepala Liam yang sedang menangis terharu, sambil tersenyum dia berkata, "Ke depannya kamu harus lebih semangat dan bekerja keras, jangan mengecewakanku."

"Baik guru, aku tidak akan mengecewakanmu!" ucap Liam dengan tegas.

Setelah berbicara, Liam langsung pergi ke rumah guanya dengan riang.

Rumah guanya ini ditopang oleh formasi, sehingga berkultivasi di sini bisa menjadi lebih efektif.

Arion juga senang melihat Liam yang segirang itu.

Karena ketika kultivasi Liam sedang meningkat, dia juga bisa merasakan kultivasi dirinya sedang meningkat dengan cepat.

Timbal balik hasil kultivasi 1000 kali lipat, ternyata memang mengerikan!

Waktu perlahan-lahan berlalu.

Seiring dengan Liam yang berkultivasi dengan keras, Arion juga bisa merasakan kultivasinya sedang meningkat setiap saat, hanya dalam waktu beberapa hari, kultivasinya sudah meningkat satu level.

Mungkin tidak lama lagi, dia bisa mencapai Alam Moon yang didambakan oleh banyak orang.

Hari ini.

Liam beristirahat sementara atas perintah Tetua Pedang, dia pergi ke gunung yang berjarak 50 kilometer dari Gunung Soga.

Hanya dengan sekali tinju, seekor Demon Beast setinggi enam meter langsung terjatuh di bawahnya.

"Fiuh!"

Liam melihat hasil berburunya ini dengan wajah yang puas.

Beberapa hari yang lalu, dia hanyalah seorang pecundang yang tidak bisa berkultivasi, tapi beberapa hari kemudian, dia bisa membunuh Demon Beast seperti ini dengan sekali tinju.

"Kalau aku menggunakan Shadow Saber, aku juga bisa membunuh Demon Beast yang dua level lebih tinggi darinya dengan satu serangan," ucap Liam.

"Bocah, ingat, ketika gurumu ada di sisimu, kamu bisa melakukan apa pun yang kamu mau, tapi kalau gurumu tidak ada di sisimu, sebelum kemampuanmu meningkat, lebih baik jangan menggunakan Shadow Saber kalau tidak diperlukan," ucap Tetua Pedang tiba-tiba.

"Baik Tetua Pedang, aku paham."

Liam mengangguk-angguk.

"Baiklah, setelah pertarungan ini, fondasi yang kamu dapatkan sebelumnya dengan cepat bisa dibilang sudah stabil, kamu bisa lanjut mempelajari metode kultivasi dan berkultivasi menggunakan mantra yang gurumu ajarkan, setelah kultivasimu meningkat, kamu bisa bertarung dengan Demon Beast lagi," ucap Tetua Pedang lagi.

"Baik," jawab Liam, lalu dia duduk bersila di tempatnya.

Sambil membuka Kitab Kayu dan Tanah dia melafalkan, "jangan memikirkan apa-apa, buka metode kultivasinya dan langsung lakukan" di dalam hati, tidak lama kemudian, dia mulai berkultivasi.

Dalam sekejap, kultivasi Liam meningkat lagi.

Houtian level tujuh.

Empat jam kemudian.

Houtian level delapan.

Setengah hari kemudian.

Houtian level sembilan.

Satu hari kemudian, Liam sudah mencapai Alam Xiantian.

Tetua Pedang di dalam Cincin Hampa sudah mematung melihat peningkatan Liam yang sangat cepat ini.

Dia benar-benar mau mengetahui apa mantra yang diajarkan Arion, sampai bisa memiliki khasiat semengerikan ini, tapi dia juga tidak berani melanggar aturan yang sudah dibuat Arion.

Karena Liam tidak mungkin memiliki kecepatan kultivasi seperti ini kalau hanya mengandalkan metode kultivasi level Emperor.

Ini membuktikan, yang benar-benar membuat Liam bisa memiliki kecepatan kultivasi seperti ini adalah mantra yang diajarkan Arion itu.

Di saat yang sama, di dalam gunung tempat Liam berada, di bawah air terjun yang indah, seorang wanita berbaju putih membuka kedua matanya.

"Tidak kusangka di dunia ini ada pemuda jenius dengan kecepatan kultivasi seperti ini."

"Pemuda ini harus kurekrut!"

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel