Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 10 Kolam Yang Tidak Bisa Ditinggalkan

"Kenapa gunung ini tidak ada orang? Sunyi sekali?"

"Tapi pemandangannya lumayan bagus."

Setelah mendarat, Azalea melihat sekelilingnya.

Dia tidak terburu-buru untuk merekrut Liam, Liam juga tidak akan kabur dari sini.

Dia mengamati semua yang ada di sekelilingnya untuk memahami sedikit tentang guru Liam.

Dari tata letak gunung ini, kurang lebih dia bisa mengetahui sifat guru Liam seperti apa.

Dari formasi yang ada di sini, dia juga bisa mengetahui kemampuan guru Liam seperti apa.

Dengan begini, negosiasi nanti tidak akan bermasalah dan bisa berjalan dengan lancar.

Sepertinya Liam memang sangat berharga baginya, kalau Liam hanyalah orang biasa, dia juga tidak akan melakukan ini semua, mungkin orang biasa bisa langsung menerima tawarannya setelah mendapatkan keuntungan-keuntungan itu.

"Selain pemandangan, gunung ini tidak memiliki apa-apa."

Setelah mengamati sekelilingnya, Azalea bergumam, "Kemungkinan besar penguasa gunung ini hanyalah kultivator yang biasa, tidak memiliki kemampuan yang spesial."

"Baiklah, kalau begitu aku langsung berbicara dengannya saja."

"Kalau pembicaraan ini tidak berjalan dengan lancar, demi mendapatkan murid jenius ini, mungkin aku perlu menggunakan cara yang sedikit kasar."

Azalea sudah membuat keputusan, ketika dia mau mengaktifkan kesadaran untuk mencari posisi Liam, tiba-tiba ada sesuatu yang menarik perhatiannya.

Yaitu kolam kecil selebar enam meter.

Salju yang tebal sudah menumpuk di tepi kolam.

Air kolam ini terlihat sangat keruh dan gelap, sehingga dasarnya tidak bisa dilihat dari luar.

Dan di tengah-tengah air kolam yang gelap ini, terdapat seuntai bunga teratai putih yang sedang mengambang.

Bunga teratai ini memiliki sembilan daun, di tengah-tengah air kolam yang gelap, terlihat seperti sinar bulan yang menerangi kegelapan.

Perhatian Azalea tertarik oleh bunga teratai putih ini.

Di musim dingin yang parah seperti ini, ada seuntai bunga teratai putih yang mengambang di tengah kolam, ini adalah sesuatu yang membingungkan.

Dan bunga teratai ini juga terlihat seperti tumbuhan yang biasa, tidak ada keanehan sama sekali.

Meski begitu, bunga teratai ini tetap membuat Azalea merasa senang dan berniat untuk memetiknya.

Dia pun langsung berjalan ke tepi kolam, setelah membungkus kedua kakinya dengan energi dalam yang tebal, dia langsung menginjakkan kakinya di permukaan air kolam, membuat air kolam yang gelap ini bergelombang.

Dia berjalan ke arah bunga teratai perlahan-lahan.

Tapi setelah beberapa langkah, dia merasa ada yang tidak beres.

Lebar kolam ini hanya enam meter, jarak dari tepi kolam ke tengah kolam hanya tiga meter, bahkan anak kecil juga bisa menempuh jarak tiga meter dengan sepuluh langkah.

Tapi, setelah berjalan beberapa langkah, dia sama sekali tidak bisa mendekati bunga teratai, bahkan jaraknya dari bunga teratai saat ini dan jarak tepi kolam dengan bunga teratai sama sekali tidak berubah.

"Hmm?"

Kening Azalea mengerut.

Dia pun langsung melayang di tengah udara, terbang ke arah bunga teratai itu.

Tapi, ketika dia mendarat lagi, dia menemukan jaraknya dengan bunga teratai itu masih sama.

Tapi sebelum dia merasa syok, dia menemukan dirinya tidak bisa melihat tepi kolam di seberangnya.

Setelah melihat sekelilingnya, dia juga tidak bisa melihat tepi kolam di belakangnya, juga di kiri dan kanannya.

Selain bunga teratai yang bisa dilihat tapi tidak bisa disentuhnya ini, dia hanya bisa melihat air kolam yang gelap dan tidak berujung, seakan-akan dia sedang berada di tengah-tengah lautan.

"Dunia ilusi?"

"Menarik."

Azalea pun tertawa-tawa melihat ini semua.

"Lihat bagaimana cara kuhancurkan dunia ilusimu ini."

Azalea sama sekali tidak panik, dia duduk bersila di atas air kolam dengan hening.

Untuk menghadapi dunia ilusi yang biasa, pikirannya tidak boleh terganggu sama sekali, hatinya juga harus tenang seperti air, dengan begini dunia ilusi ini akan menghilang dengan sendirinya.

Setelah hening selama beberapa saat, Azalea membuka kedua matanya lagi.

Awalnya dia mengira dunia ilusi ini akan menghilang dengan sendirinya, tapi dia menemukan dirinya masih berada di air kolam yang tidak berujung, selain bunga teratai putih itu, dia tidak bisa melihat apa-apa di sekelilingnya.

"Hebat juga."

Wajah Azalea mulai terlihat lebih serius.

"Kalau yang kulakukan barusan masih tidak bisa menghancurkan dunia ilusi ini, maka aku mau tidak mau harus menggunakan cara yang kasar."

Azalea sangat percaya diri dengan kemampuannya.

Walaupun dia masih muda, tapi dia adalah orang nomor satu di generasi muda Lembah Suci Dawnlight, sejak setahun yang lalu, dia sudah mencapai Alam Moon.

"Hmph!" Azalea mendengus dengan keras, telapak tangannya dibungkus dengan energi primordial yang kuat.

Kemudian, dia menepukkan tangannya ke permukaan kolam dengan keras.

"Boom!"

Seketika, permukaan air kolam mulai bergejolak, menghasilkan ombak sejauh lima kilometer.

Dengan kekuatannya ini, jangankan kolam selebar enam meter, air di kolam yang lebih besar puluhan atau bahkan ratusan kali lipat juga bisa dilenyapkan olehnya.

Sekuat apa pun dunia ilusinya, kalau fondasinya dirusak, dunia ilusi ini juga tidak akan bisa bertahan.

Tapi, ketika dia sedang menunggu dunia ilusi ini hancur dengan wajah yang percaya diri, dia malah melihat efek serangannya barusan sudah menghilang, dunia ilusi ini tetap tidak bisa dihancurkan!

Dia masih berada di tengah kolam yang tidak berujung.

"Apa?"

"Aku tidak bisa menghancurkan dunia ilusi ini?"

Kening Azalea mengerut, dia tidak berani meremehkan formasi ini lagi.

Dia melihat satu-satunya objek yang ada di kolam ini, yaitu bunga teratai putih di depannya.

"Aku tidak percaya."

Dia langsung melayang di tengah udara, terbang ke arah bunga teratai putih itu secepat mungkin.

Matahari terbit dan terbenam.

Tidak terasa, waktu sudah berlalu selama dua hari.

Azalea masih berdiri di tengah kolam, wajahnya masih sangat cantik, tapi rasa lelah dan lesu di wajahnya tidak bisa ditutupi.

dia juga tidak setenang dua hari yang lalu.

Malah kedua matanya terkadang terlihat panik.

Karena dia sudah terbang ke arah bunga teratai putih itu dengan kecepatan maksimum selama dua hari, tapi dia tetap tidak bisa keluar dari kolam yang kecil ini.

Dia juga tidak bisa menyentuh bunga teratai putih itu, jaraknya dari bunga teratai putih itu tetap tiga meter, tidak pernah berubah.

"Dunia ilusi apa ini sebenarnya!"

Azalea menggigit bibirnya dengan kesal.

Dia sudah menggunakan semua kekuatannya, tapi dia tetap tidak bisa keluar dari sini, membuatnya merasa tidak berdaya dan gelisah.

Bahkan dia juga menggunakan slip giok komunikasi untuk meminta pertolongan dari sektenya, tapi tetap tidak ada gunanya.

Tiba-tiba, dia merasa ada sesuatu yang bergerak di bawah kakinya.

Dia pun langsung terbang ke atas udara.

Setelah dia mencapai ketinggian tiga kilometer dan menunduk ke bawah, kedua matanya langsung terbuka lebar.

Karena ada seekor makhluk raksasa yang sedang berenang di kolam itu.

Panjangnya mencapai tiga puluh ribu kilometer.

Seluruh tubuhnya berwarna merah, wujudnya tidak begitu jelas, terlihat seperti ular, juga terlihat seperti naga.

Ketika makhluk ini sedang berenang, Azalea bisa melihat punggungnya yang menonjol, dari atas bentuknya seperti pegunungan sepanjang lima kilometer.

Yang paling mengerikan bagi Azalea bukanlah tubuhnya yang besar, melainkan aura yang dikeluarkan olehnya.

Aura ini tidak dikeluarkan untuk melawannya, hanya tidak sengaja dikeluarkan sedikit.

Tapi aura yang sedikit ini lah yang membuat Azalea gemetar, tidak diragukan lagi, napas makhluk ini pasti bisa membuatnya ketakutan.

Di saat yang bersamaan, dia juga membayangkan satu kemungkinan yang mengerikan ....

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel