Bab 14 Masa lalu
Selanjutnya perjalanan mereka dilalui dalam keheningan, mereka tiba di bandara. Sam menemani Suri check in, karena ini adalah pertama kalinya untuk Suri maka Sam ingin menemaninya. Saat in, Sami merasa dirinya benar benar seperti seorang pengasuh.
Setelah check in selesai, para penumpang sudah di panggil untuk memasuki ruang tunggu. Sam menemani Suri ke arah ruang tunggu,.
"masuklah" ucap Sam ketika mereka tiba di gate yang telah ditentukan.
Suri menatap Sam, dengan Sam berada disisi nya beberapa hari ini membuat Suri merasakan kehangatan dan perhatian dari seorang kakak laki laki. Dan sekarang saatnya berpisah selama lima tahun, mendadak Suri merasa sangat takut dan sedih.
Suri memeluk Sam, Sam setinggi tuan Dominic, tinggi Suri hanya mencapai dada pria itu. Suri memeluk erat pinggang Sam. Sam yang mendadak di peluk, tidak tahu harus berbuat apa, dirinya tidak pernah menjalin kasih dengan wanita manapun. Pelukan dari Suri membuat hatinya terasa hangat, rasa yang Sam sendiri tidak yakin dirinya masih dapat merasakannya.
Sebelah tangan Sam memeluk tubuh kurus Suri, dan sebelah lagi membelai kepala Suri. Setelah beberapa saat Suri melepaskan pelukannya.
"maaf.. sepertinya saya mengotori pakaian mu" ucap Suri malu, sambil menghapus air matanya.
Sam melihat ke arah kaos putih yang dikenakannya, terlihat lip gloss Suri menempel disana serta jejak air matanya.
Sam tersenyum dan berkata "tidak masalah, ini akan menjadi kenang kenangan".
"masuklah, pesawat sudah mau berangkat".
Suri menatap Sam sekali lagi, merekam visual Sam pria yang sangat baik terhadapnya. Lalu Suri melambaikan tangannya dan berbalik memasuki ruang tunggu.
Sam menatap kepergian Suri, memastikan gadis itu tidak salah memasuki ruangan. Setelah yakin Suri telah aman, barulah Sam berbalik dan meninggalkan bandara.
Suri memasuki ruang tunggu, karena ini kali pertama dirinya merasa was was akan keadaan sekitarnya. Suri duduk di deretan kursi yang kosong, dirinya tidak ingin terlibat pembicaraan dengan orang lain.
Sam berjalan ke lahan parkir, membuka pintu mobil, duduk di kursi kemudi dan menyalakan mesin. Sam tidak menjalankan mobilnya. dirinya mengeluarkan ponsel dan mencari nomor Suri, lalu mengirimkan pesan..
"ketika sampai disana ingat membeli kartu telepon yang baru, lalu saya akan kirimkan nomor wali mu disana, nanti dirinya akan menjemputmu di bandara" ketik Sam, dirinya masih mengkhawatirkan Suri, lalu mengirim kan pesannya.
Ponsel Suri berbunyi tanda ada pesan masuk, Suri membacanya, ternyata Sam.
"baiklah, dan terima kasih sekali lagi" balas Suri.
Para penumpang dipanggil untuk memasuki pesawat, Suri berdiri dan berjalan ke arah barisan, dan mengirim pesan kepada Sam "sudah saat nya masuk ke pesawat, jangan lupa menghubungi saya".
"selamat jalan, semoga beruntung dan jangan membuat masalah" balas pesan Sam kepada Suri.
Suri tersenyum melihat isi pesan Sam, dan mematikan ponselnya lalu berjalan memasuki pesawat.
Sam menutup ponselnya, lalu menjalankan mobilnya kembali ke kota untuk menjalani kehidupan normalnya.
Tuan Dominic sudah menghubungi nya meminta Sam bertemu dengannya di kasino.
Sam mengenang kembali awal dirinya bertemu tuan Dominic.
Sam tidak mengenal siapa orang tuanya, dirinya lari dari panti asuhan saat berumur dua belas tahun. Ironisnya kehidupan di luar panti asuhan ternyata lebih kejam, dirinya tidak memiliki tujuan hanya menghabiskan malam malam di jalanan yang dilewatinya. Sering dirinya di hajar oleh anak jalanan yang lebih tua, pekerjaan apa pun dilakukannya agar tidak kelaparan. Namun ada saatnya uang yang diperolehnya akan direbut anak jalanan lainnya.
Tiga tahun dirinya berada dijalanan tanpa arah tujuan, sampai suatu malam dengan hujan yang sangat lebat, seperti biasa uang yang dimilikinya direbut anak jalanan lainnya, namun karena Sam sudah tiga hari tidak makan, maka dirinya mempertahankan uang tersebut dengan segala kekuatan ditubuhnya.
Namun dirinya kalah badan dan kalah jumlah, dirinya berakhir babak belur di gang kecil. Dirinya ditinggal bersimbah darah, tidak mampu berdiri, hanya menatap tetesan hujan yang jatuh membasahi wajahnya. Sam mengira itu adalah akhir kehidupannya, namun semua berubah saat seorang pria menghampiri nya dan menolong nya.
Sam terbangun di atas kasur rumah sakit dengan jarum infus terpasang di tangannya yang kurus. Sam mencabut jarum itu dan hendak lari dari sana walaupun seluruh badannya terasa remuk.
"jika kamu ingin mati, maka matilah dengan terhormat"
"dan jika kau senang berkelahi, maka berkelahilah dengan memiliki tujuan"
"maka dirimu akan memiliki harga" kata kata pria itu yang masih teringat jelas di benak Sam.
Mulai saat itu pria itu, ya.. tuan Dominic membuat dirinya memiliki tujuan hidup, memiliki kemampuan dan yang paling utama memiliki keluarga dan rumah. Tuan Dominic mendidik Sam dengan ketat, mengarahkan Sam mengikuti pelatihan pelatihan fisik yang keras. Namun semua itu setimpal dengan apa yang dimilikinya saat ini.
Suri membuat Sam mengenang kembali semua masa lalunya, dirinya yakin Suri juga akan mengalami perubahan besar dalam kehidupannya. Dan selama dirinya masih memiliki nyawa, maka dirinya akan mendampingi gadis itu agar tidak terlalu merasakan kekejaman di dunia mereka.
Sam tiba di kasino dan memasuki ruang kerja tuan Dominic, walaupun namanya ruang kerja namun suasana lebih seperti ruang ruang lain di kasino.
Tuan Dominic duduk di sofa dengan dua wanita berada di pelukannya, wanita yang tidak Sam kenal, selalu wanita yang berbeda. Melihat kehadiran Sam, Dominic memberi kode kepada kedua wanita itu agar meninggal kan ruangan.
"apakah sudah berangkat?" tanya Dominic sambil memadamkan rokoknya.
"ya tuan" jawab Sam.
"laporkan keadaanya kepada saya secara berkala" ucap Dominic sambil berjalan meninggalkan ruangan.
Kasino ini adalah salah satu kasino terbesar di kota, penguasa perjudian di negara mereka dahulu ada empat keluarga namun saat ini tinggal tiga yakni keluarga Qin, Su dan Wu.
Kasino ini terdiri dari dua lantai yang sangat luas, di bagian belakang gedung berdiri kokoh hotel bintang lima dan restoran mewah milik keluarga Qin, kedua gedung menyatu. Di samping itu keluarga Qin juga memiliki kasino di kota lain namun tidak sebesar ini, mereka juga memiliki pusat perbelanjaan, bisnis properti, dan beberapa yayasan lainnya. Uang penghasilan dari kasino yang sangat besar perlu perputaran di bidang usaha lain. Walaupun memiliki izin dan dukungan dari pemerintah, namun mereka juga tidak boleh terlalu santai, jadi perlu bidang usaha sisi terang untuk mendukung bisnis utama keluarga Qin.
Dominic berdiri di balkon lantai dua kasino, dirinya menatap lantai bawah kasino yang ramai. Sam berdiri di belakang tuan Dominic, menatap penolongnya.
Sam teringat kembali kejadian yang menimpa tuan Dominic, sudah hampir lima tahun berlalu namun Sam yakin di dalam hati tuannya itu kejadian itu masih teringat jelas.
Saat itu Sam baru mulai menjadi bodyguard tuan Dominic, bukan bodyguard utama seperti saat ini hanya masuk ke dalam tim anggota bodyguard tuan Dominic.
Saat itu dirinya dan tuan Dominic dan beberapa bodyguard lainnya, mengunjungi rumah bordil tempat Suri bekerja untuk menagih hutang judi si pemilik. Saat mereka memasuki ruangan si pemilik, saat itulah untuk pertama kalinya tuan Dominic bertemu dengan wanita yang menguasai hatinya. Wanita itu dibawa oleh ibu tirinya untuk dijual kepada si pemilik guna melunasi hutangnya, wanita polos itu hanya bisa menangis ketakutan.
Melihat hal tersebut akhirnya tuan Dominic melunasi hutang ibu wanita itu, dan dari sanalah kisah cinta mereka bermula. Wanita itu hanya milik tuannya, dan akan selalu menemaninya di ruangan VIP yang sampai saat ini tetap dikunjungi tuan Dominic. Tuan Dominic yang masih muda belum memiliki kekuasaan apapun, dan ayahnya sangat keras terhadap dirinya. Tentu wanita itu tidak dapat dibawa memasuki pintu rumah keluarga nya, namun saat itu dengan cinta yang membara membuat mereka puas akan keadaan seperti itu.
Walaupun tuan Dominic selalu menutup rapat jalinan asmaranya, namun dinding memiliki telinga dan kabari itu sampai ke pihak keluarga Gu, yang saat itu termasuk dalam empat keluarga yang menguasai dunia perjudian.
Hal hal berlangsung dengan cepat dan kacau, Sam hanya tahu wanita itu tertabrak saat keluar dari rumah bordil dan meninggal. Walaupun pihak kepolisian memutuskan bahwa hal itu murni kecelakaan namun mereka tahu pasti itu ulah putra tunggal keluarga Gu yang memang adalah musuh bebuyutan tuannya.