4 Maafkan Aku Kakak.
Aku makin mempercepat genjotan ku ke vagina wanita seksi ini. Hampir 20 menit aku mencapai klimaks ku sedangkan wanita sudah 3 kali klimaks tubuh pun tak merintih dan melawan lagi. Sekarang dia mengikuti ritme genjotan ku.
"Aku sampai sayang. Aku akan memberikan benih ku untuk mu." ucap ku.
Croot.. Croot... Semburan lahar panas memenuhi seluruh lubang vagina hingga muntah keluar.
*Plak... Plak.... Plak* tepuk tangan hadi yang telah berdiri di pintu kamar.
"Dari mana saja kau...?" kata ku
"Perut bermasalah kau curang bos curi start" jawab tersenyum.
Wanita pun ternyata langsung pingsan tak mampu menahan gempuran akhirku.
"Ayo kita pergi dari sini" ucap ku
"Aku belum merasakan wanita ini bos" jawab hadi.
"Tapi jika kita terlalu lama disini bisa jadi masalah" balas ku lagi
Hadi hanya terdiam
"Aku ada ide bos." kata hadi
"Apa ???"
Hadi bergegas ke wc dan mengambil air.
Menyiram wanita pingsan itu sambil menampar wajahnya Membuat wanita itu mengeliat kembali.
"Kau ingin hidup dan bertemu anak mu lagi kan" perintah hadi.
"(hanya mengangguk)" tak bertenaga untuk mengeluarkan suara kembali.
Hadi menyerahkan kan pulpen dan kertas dan menyuruh ku untuk menggunakan topeng ski lagi.
Hadi membuka penutup mata nya terlihat wanita itu belum jelas melihat keadaan sekitar akibat terlalu mata tertutup, hadi pun membuka borgol kedua tangannya. Lalu menodongkan softgun ku ke arah wanita itu.
"Tulis sesuai perintah ku" perintah hadi
*mengangguk kembali* tanpa ada perlawanan
Seperti mental nya sudah benar-benar hancur.
"KAKKU YANG TERCINTA
MAAF ATAS PERBUATAN KU INI. AKU MENGAMBIL SEMUA UANG DAN PERHIASAN MU, AKU YAKIN KAN MASIH MEMILIKI LEBIH DARI INI DI BANK.
AKU HANYA INGIN HIDUP BERSAMA KEKASIH. TOLONG JANGAN CARI AKU ATAU MELAPORKAN KEJADIAN INI KE POLISI. KALAU KAU MELAKUKANNYA AKU AKAN MENYEBARKAN SEMUA FOTO DAN VIDEO HOT MU.
TERTANDA
HESTIA"
Tia menulis kata-kata itu dengaan gontai. Aku masih bingung maksud hadi dengan semua itu...lalu hadi memukul keras punggun kepala tia hingga kembali pingsan.
Kembali memborgol kedua tangan nya, menutup mata dengan dasi yang baru n menyumpal mulut kembali, juga memborgol kakinya. Lalu memasukan tubuh tia ke sebuah koper yang cukup besar yang terdapat di kamar ini.
"Bos bawa semua harta benda ini" perintahnya pada ku
"Oke"
Tidak lupa aku mengambil berapa beha dan celana dalam bu siska buat koleksi hehe.
Kami bergegas turun. Adzan berkumandang menandakan magrib telah tiba. Aku mengeluarkan motor dari garasi dan hadi memasukan motor beat hijau milik tia ke garasi dan tidak lupa kembali mengunci ke semua ruangan seperti semula dan meluncur.
Kami membawa barang berharga, uang, perhiasan dan satu lagi Bra dan baju sexy punya bu siska haha.
Motor kami meluncur menuju rumah ku yang berjarak 15 menit dari lokasi rumah bu siska.
Rumahku bersatu dengan Pom bensin milik ku. Sehingga rumahku benar-benar terjaga privasinya.
Pom bensin buka dari pukul 04.00-21.00 Dan karyawan ku buatkan mess yang cukup jauh dari lokasi pom bensin.
Tiba dirumahku. Hadi dan aku langsung masuk ke garasi rumah. Aku bergegas membuka koper. Takut tia akan kehabisan nafas. Meskipun kami tidak menutup retseliting tas dengan penuh.
Tia masih pingsan. Aku membopong tubuhnya ke bagian dalam rumah ku. Keadaan tia yang bugil membuatku bebas merasa berbagai inchi tubuhnya.
"Bos wanita itu disini aja dulu ya" kata hadi.
"Lalu mau kita apain wanita ini kau yang menyuruh ku membawanya" jawab ku
"Biar dia menemani mu di rumah sepi ini" lanjut hadi sambil menuju kulkas
"Kau butuh pembantu untuk membersihkan rumah ini kan" kata hadi lagi sambil mengenggam botol minum.
"Kau mau kemana di? tanya ku.
"Saya mau pulang dulu bos" jawab santainya
"Lalu wanita ini ?" teriak ku.
"Simpan saja disini" kata hadi langsung menstart motornya dan keluar dari garasi.
"Bos uang hasil kita tadi untuk saya semua ya" lanjut hadi sambil melambaikan tangan.
"Zzzssst" aku hanya terdiam bingung apa yang harus ku lakukan dengan suasana ini.
POV Tia
Namaku Hestia Maharani aku terlahir sebagai anak kedua dari dua bersaudara aku memiliki kak wanita bernama siska anggraini sejak kecil kak merupakan anak kesayangan dari kedua orang tua ku.
Banyak yang bilang menjadi anak bungsu itu enak karena paling dimanja tapi tidak dengan saya.
Hidup penuh perjuangan keras untuk mengejar keberhasilan kak ku dia orang yang sempurna, dia cantik, pintar, prilaku yang baik, punya tubuh yang bagus.
Ini membuat kedua orangtua ku hanya memperhatikan kak ku siska, untuk membuat kedua orang tua ku menyadari kalo mereka memiliki dua orang anak gadis.
Sepanjang hari aku habis waktu untuk belajar namun tetap saja aku tak bisa melampaui kemampuan kak ku membuat semakin tersingkir di rumahku sendiri.
Kak dengan mudah menyelesaikan pendidikan stara 1 dan stara 2 dengan status cumlaude, setelah dia lulus dia pun lulus ujian masuk pegawai negeri sipil dalam sekali percobaan sedangkaan aku sudah lebih empat kali mencoba ujian masuk pegawai negeri sipil namun belum beruntung.
Apa lagi setelah aku gagal menyelesaikan pendidikan stara 1 akibat tergoda seorang pemuda bernama Andrian, Andrian mengaku berprofesi sebagai dokter.
Membuatku tergila2 oleh nya dan memutuskan untuk segera menikah dengannya tentu tanpa restu dari kedua orang tua ku membuat mereka semakin kecewa dengan apa yang ku perbuat aku pergi mengikuti mas adrian ke ibu kota tempat mas adrian bekerja.
Dua tahun pernikahan ku dengan mas andri.
Membuat ku mengetahui kebenaran bahwa mas andri hanya lah seorang pengangguran dan penipu ulung yang mencari uang dari hasil tipu-menipu.
Sebulan setelah itu mas andrian kabur setelah menipu uang koperasi yang ia bentuk, nasabah koperasi rugi hingga ratusan juta.
Mereka mulai menyerangku, menanyakan posisi mas andrian berada semua harta ku dikuras habis oleh parah nasabah hasil ku bekerja menjadi pembantu semua ludes hanya tinggal kosan kosong ini saja yang tidak mereka ambil.
Malam ini aku hanya tidur beralas tikar butut di kosan untung kosan sudah kami bayar untuk tiga bulan kedepan jadi untuk sementara aku masih memiliki tempat tinggal harapan terakhir ku adalah menghubungi kak siska di kampung untuk meminta pertolongannya.
"Hallo, ini sapa ya?" sahut wanita di ujung telpon.
"Kak, ini aku tia" jawab ku lirih.
"Kau bener-benar tia ku kan, kemana saja kamu menghilang tanpa kabar" sahut kak ku tercinta.
"Maaaaf kan aku kak, harusnya aku mendengarkan kan ayah dan ibu waktu itu" jawab ku dengan mengalir air mata ku.
"Zzzssst hemmzz" kak pun menangis.
Beberapa menit kami tidak berkata apa-apa kami saling menangis dengan menguatkan hati ku.
"Kak apa kabar ayah dan ibu?" tanya ku kepada kak siska.
"Hiks hiks" kak mulai kembali menangis
"Kenapa kak ?Apa kabar ayah dan ibu" ucap tia
"Ayaaaah daaaan iiiibuu sudah meninggal dik" jawabb kak ku sendu.
*deg*
Aku tak bisa berkata-kata lagi dunia terasa gelap semua kenangan akan ke durhakaanku meninggalkan mereka bahkan aku tak mampu meminta maaf kepada mereka.
"Kak aku ingin pulang " tegas ku pada ka siska.
"Aku akan menjemputmu beritahu lokasi mu dek" Ucap kak ku diujung telp.
Setelah memberikan informasi lokasi ku kami mengakhiri hubungan telp kami menanti penyelamat ku dan cepat ingin datang ke makam orangtua ku meskipun telah terlambat untuk meminta maaf.
Keesokan hari aku kembali setelah selesai mencuci pakaian tetangga ku lumayan untuk makan hari ini, kembali kekosan siang itu untuk menyantap makan yang ku dapat dari tetangga setelah selesai mencuci pakaiannya.
"Tok, tok, tok" pintu kosan di ketok sesorang
"Apa bemar ini kosan pak andrian?" tanya laki- laki kekar berkepala plontos
"Benar pak tapi dia tidak ada disini" jawab dengan muka pucat takut
Mereka berjumlah 3 orang satu orang berkepala plontos, yang satu rambut gondrong kriting, orang terakhir bertubuh gemuk dengan setelan jas.
"Braaak... Jangan main-main!!. "Dimana adrian sekarang" bentak gondrong
Aku hanya terdiam "Kamu ini sapa ? Tanya orang yang memakai jas
"Aaa ku istri nya pak" jawab ku ketakutan
"Jadi penipu itu memiliki istri yang cantik" kata orang setelan jas.