1). Ingin mengubah nasib
Disebuah Desa terpencil seorang pemuda yang baru beberapa hari orang tuanya meninggal dunia sedang di ledek oleh teman sebayanya.
‘’Kasihan deh lo...udah culun..ngenes lagi, hahaha....mending lo nyari tante-tante kaya aja deh biar hidup lo lebih baik, hahaha.....’’ kata Toni.
‘’Itung-itung biar muka ganteng lo laku deh..’’ sambung Toni lagi yang jahil kepada temannya.
Di saat Alek tengah berduka, bukannya mendapat support tapi dia justru mendengar kata-kata yang menyakitkan dari teman-temannya.
Alek adalah seorang pemuda desa, ia kini hidup sebatang kara karena kedua orang tuanya meninggal dunia akibat kecelakaan.
Demi ingin merubah nasib yang lebih baik, Alek nekad akan pergi merantau di kota. Kehudupannya memang terbilang serba pas-pasan dan keseharian Alek hanya bekerja di ladang tempat majikan orang tuanya.
Padahal Alek sebenarnya sosok pemuda yang baik, wajahnya pun cukup tampan, ia mempunyai tubuh yang kekar dan berotot, ia juga pandai silat.
Setelah sebulan orang tuanya meninggal, akhirnya Alek pergi ke kota untuk mengadu nasibnya. Dengan berbekal uang tabungan serta motor peninggalan ayahnya ia memutuskan bekerja sebagai ojeg online.
Alek tinggal di rumah kontrakan, pagi itu ia bersiap untuk memulai aktivitasnya sebagai driver online. Dengan berpakaian yang sudah diberikan oleh pihak kantor, Alek menunggu orderan masuk.
( Mudah-mudahan hari ini lancar dan banyak orderan..) batin Alek sambil duduk memandangi layar ponselnya.
Tak lama kemudian ponselnya berdering tanda ada pesan masuk, ternyata ada orderan dari seorang wanita, Alek bersiap memakai helm dan mulai meluncur menuju ke rumah wnaita tersebut.
Kurang lebih lima belas menit akhirnya Alek sampai di depan rumah mewah dengan gerbang yang cukup besar, ia melihat seorang wanita sudah berdiri di depan pintu gerbang rumah.
‘’Permisi, atas nama Desy..?’’ tanya Alek memastikan.
‘’Benar mas..’’ jawab Desy lalu segera naik membonceng motornya Alek.
Perlahan Alek melajukan motornya mengikuti petunjuk dari aplikasi di ponselnya, Alek tampak gerogi karena ia baru kali ini membawa seorang wanita cantik.
Apalagi saat dada yang agak besar milik Desy menempel di punggung, Alek menjadi sangat gerogi sekali dan gugup tak karuan.
‘’Kenapa mas? Kok gerogi gitu..?’’ tanya Desy memulai percakapan.
‘’Enggak...enggak mbak...Cuma belum terbiasa aja..’’ balas Alek.
‘’Belum terbiasa? Maksudnya...?’’ Desy kembali bertanya.
‘’Anu..em...itu..sebelumnya aku belum pernah di boncengi cewek makanya aku agak gerogi..’’ jawab Alek sedikit tersenyum.
‘’Hahahaha.....’’ Desy tertawa mendengar ucapan Alek hingga benjolan dadanya semakin menekan punggung Alek.
‘’Bener nih...kamu baru kali ini di boncengi wnaita..?’’ kata Desy memastikan kembali.
‘’Iya..hehehe..’’ balas Alek cengar-cengir.
‘’Aku gak percaya, masa cowok ganteng kayak kamu belum pernah pacaran dan berboncengan dengan cewek sih..?’’ Desy semakin penasaran dengan Alek.
‘’Itu kenyataannya mbak, jangankan pacaran, dekat sama cewek aja belum pernah kok..’’ jawab Alek jujur.
‘’Kok bisa gitu sih mas..?’’ Desy semakin penasaran.
‘’Begitulah mbak, di desaku gak ada cewek yang mau dekat sama aku karena aku miskin dan dekil..’’ ucap Alek menceritakan.
‘’Oh..sabar ya mas, gak semua cewek itu matre kok, aku lihat penampilanmu biasa saja gak dekil amat.’’ Kata Desy.
‘’Masa sih mbak..’’ sahut Alek.
‘’Beneran..berarti aku cewek pertama dong yang bisa deket sama kamu seperti ini’’ kata Desy sambil semakin menekankan benjolan dadanya.
‘’I...iya...mbak, kamu wanita yang pertama..’’ balas Alek gugup tak karuan karena merasakan begitu kenyalnya benjolan dada milik Desy.
BERSAMBUNG