Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

BAB. 5 King frustasi

King masih uring-uringan, ia memeriksa sendiri email yang di kirimkan kepada Hera yang masih belum ada tanda-tanda telah dibaca. Ia semakin kesal akan hal itu. Belum lagi desakan kedua orang tuanya yang menyuruhnya untuk menikah. Dua hari lagi kedua orang tuanya akan datang ke Indonesia untuk memperkenalkan kepada King wanita pilihan mereka.

Dengan bantuan pengawal pribadinya Juyan, King diperkenalkan dengan beberapa wanita namun satu pun tidak ada yang menarik baginya. Bahkan Wina sang sekretaris yang terkesan genit menyodorkan diri untuk menjadi pendamping King. Terang saja ia langsung menolak. Dan merasa risih dengan Wina.

Ia mengedarkan pandangannya dan menatap ruangan kantor tempat ia bekerja yang sangat berantakan. Hanya satu sisi yang terlihat rapi yaitu hasil desain interior yang dikerjakan oleh Hera. Namun belum sepenuhnya selesai karena, perusahaan menuduhnya plagiat. Dan karena itulah ia juga memutuskan untuk tidak melanjutkan pekerjaannya.

Tiba-tiba ponselnya King berdering. Terlihat nama Sang Ibu dari layar ponselnya. Nyonya Yesi mengingatkan King jika dua hari lagi mereka akan sampai ke Indonesia, dan akan memperkenalkannya dengan seorang wanita yang akan menjadi calon istrinya. Namun King bersikeras jika ia sudah menemukan tambatan hati yang pas untuknya.

Nyonya Yesi tidak akan mudah percaya lagi dengan bualan King. Karena ibunya tau jika King masih menyimpan rasa cintanya kepada Gladis yang sudah almarhum itu. Kedua orang tuanya melakukan ini semata-mata untuk mendapatkan keturunan berikutnya dari anak mereka satu-satunya. King yang terlahir sebagai anak tunggal mau tidak mau harus mengemban perannya sebagai satu-satunya ahli waris dari semua kekayaan ayahnya tuan Roland.

Jam pulang kantor pun tiba, King bersama dengan pengawal pribadinya yang saat ini sedang berada di dalam mobil menuju sebuah hotel. Juyan kembali menyewa seorang wanita yang akan berpura pura menjadi pacar sewaan untuk bossnya itu. King yang memang pemilih, ingin benar-benar memastikan apakah wanita itu layak menjadi pacarnya atau tidak, walaupun wanita itu hanya sebagai pacar pura-pura King.

Hera yang masih memikirkan cara mendapatkan uang biaya pengobatan Sang Ayah, mencoba membuka sebuah layanan pencari kerja di situs online, tiba-tiba muncul iklan yang berisikan seorang pria yang sedang mencari pacar bayaran selama 1 bulan. Hera membuka iklan itu, ia melihat syarat-syaratnya, no kissing, no touch body, hanya sekedar menemani si pria ke acara resmi dan di juluki sebagai pacar. Hera langsung menerimanya karena tawaran gaji menjadi pacar sewaan mencapai satu milyar. Ia berpikir, jika ia menggadaikan sertifikat rumahnya ke bank, ditambah gajinya sebagai pacar bayaran, maka tinggal sedikit lagi ia mengumpulkan uang untuk menambah kekurangan biaya pengobatan ayahnya.

Di sebuah hotel bintang lima,

Hera sudah menunggu hampir satu jam lebih, namun tidak ada tanda-tanda akan ada seorang pria yang akan mendekatinya. Ia berpikir jika ini akan berakhir sia-sia.  Padahal Hera sudah berdandan secantik mungkin untuk memikat Sang Pria. Saat ini ia memakai gaun tertutup dan sopan tapi pas di badan sehingga lekuk tubuh Hera terpampang nyata dengan seksinya.

Tiba-tiba dari arah pintu masuk ada seorang pria yang tidak lepas dari pandangannya, dan pria itu juga terus memandangi Hera. Mereka saling menatap satu sama lain sampai King sudah berdiri di hadapan Hera. "Bolehkah saya duduk?" King menarik kursi dan duduk tepat di hadapan Hera. "Si..silakan tuan," Hera mempersilahkan King untuk duduk.

Sedangkan dua meja dari meja mereka duduk, yaitu meja nomor enam, terjadi pertengkaran kecil antara perempuan dan laki-laki. Si Perempuan tidak terima melihat wajah si lelaki tidak sesuai dengan foto yang ia kirimkan. Si pria juga menuding Sang Wanita mengelabuinya dengan berdandan sangat menor sehingga wajahnya tidak sesuai dengan foto yang ia kirimkan.

Karena menimbulkan keributan yang merusak suasana restauran dalam hotel itu. Keduanya di usir oleh sekuriti menjauh dari situ.

Pengawal Juyan yang menerima telpon dari tuan Roland terpaksa agak telat masuk hotel. Ia juga melihat kedua pria dan wanita yang sedang bertengkar itu, ia melihat wajah si wanita sesuai dengan profil yang diberikan wanita itu, "tetapi kemana tuan muda King?" Juyan pura-pura tidak mengenali perempuan itu. Ia melewatinya begitu saja. Juyan terus berjalan dan saat ini ia memasuki restoran dimana King berada.

Namun alangkah terkejutnya Juyan karena dari kejauhan ia melihat King sedang duduk bersama dengan seorang wanita. Juyan tidak dapat mengenali wanita itu, karena si wanita menghadap ke arah King dan membelakanginya. Ia semakin penasaran dengan wanita itu, karena wanita yang ia kenalkan kepada King telah pergi meninggalkan restoran. "Lantas siapakah wanita yang saat ini menemani King?" pikirnya dalam hati. "Dilihat dari belakang postur tubuh si wanita sangatlah proposional dan seksi, lalu siapakah wanita itu?" Karena penasaran ia mengambil langkah memutar sehingga ia bisa mengenali siapakah wanita itu sebenarnya.

Alangkah terkejutnya Juyan saat dari kejauhan ia melihat jika wanita itu adalah Hera, wanita yang membuat dunia King jungkir balik memarahi semua orang karena tidak mendapatkan desain interior untuk kantornya yang setara kemampuannya dengan Hera. Tetapi Juyan ingat perkataan sekretaris Wina yang berkata jika saat ini Hera sangat membutuhkan uang. Diam-diam tanpa sepengetahuan King, ia menyelidiki kehidupan Hera. Ia pun tau jika Hera saat ini membutuhkan uang sekitar tiga milyar untuk biaya pengobatan ayahnya.

Juyan menghampiri keduanya. "Woi, dari mana lo, lama banget, karatan gue nungguin lo!" ujar King emosi. Namun Juyan tidak menggubris gerutuan King, ia lebih memilih melihat wajah Hera yang tiba-tiba pias. "Selamat sore nona Hera, apa kabar?"Juyan menyapa Hera dengan senyum yang merekah di bibirnya.

King seketika heran, kenapa Juyan mengenali wanita ini. Terdengar ponselnya bergetar tanda pesan masuk. Ia buru-buru membuka pesan itu, dan ternyata pesan tersebut berasal dari Juyan yang berisikan, "tuan muda, sepertinya dewi keberuntungan sedang berpihak kepada anda, wanita yang di depan anda saat ini adalah nona Hera Sang Desain Interior yang anda tunggu-tunggu selama ini, semoga anda bijak menghadapi nona Hera."

Namun disaat King ingin memasukkan kembali ponselnya ke dalam sakunya, ponselnya bergetar lagi, ia segera membuka pesan, dan ternyata pesan tersebut dari ibunya, nyonya Yesi, yang mengatakan jika kepulangan mereka dipercepat, mereka akan sampai di Jakarta besok malam.

Wajah King tiba-tiba terlihat garang dan rahangnya mulai mengeras. Ia harus mengambil keputusan secepat mungkin saat ini. "Jadi, anda adalah Hera? Anda yang mendesain kantor saya?" Hera seketika bingung. Lalu Juyan kembali menjelaskan jika King adalah pemilik kantor yang ia desain. "Juyan sudah beberapa kali mengirimkan pesan melalui email kepada anda nona Hera, tetapi kenapa Anda tidak pernah membuka email itu?" Seru King menatap tajam ke arah Hera. "Ma..maafkan saya Tuan, akhir- akhir ini saya sibuk mengurus sesuatu," Hera menjawab sekenanya.

"Baiklah, penawaran saya di email itu tidak seberapa, lupakanlah," namun Hera penasaran, ia segera membuka email-nya, ia kaget jika Quality TBK menawarkannya gaji satu milyar untuk kembali melanjutkan mendesain ruangan CEO.

"Nona Hera, tolong anda fokus," Hera melirik ke arah King. "Dengarkan saya baik-baik, saya akan menawarkan anda lebih besar lagi, jika anda mau mengikuti apa yang saya mau, dan saya akan membayar anda lima kali lipat dari penawaran sebelumnya," ujar King hati-hati.

"Maksud anda apa tuan?" Tanyanya bingung. King melanjutkan perkataannya, "Anda akan menjadi istri bayaran saya selama satu tahun, kita sebagai pasangan suami istri sah, baik di mata hukum dan agama, tidak ada touch body atau semacamnya hanya sebagai istri, di atas kertas, apakah anda setuju?."

Juyan yang mendengarkan perkataan King itu sontak kaget dan tak mampu berkata-kata jika bosnya itu berani melakukan hal senekad itu. Hera tiba-tiba melongo, namun ponselnya yang berbunyi, kembali menyadarkannya.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel