Bab 16, The Assassin!
Di luar Kota Bintang Pagi, saat langit memancarkan warna jingga pertanda petang menjelang malam, dua anak remaja, Yuan Fen dan Yi Zan, berdiri menunggu kedatangan Winged Horse.
Sementara itu, semua siswa Sekte Pedang Awan telah meninggalkan area transportasi Magical Beast, dan keadaan di sekitar menjadi sangat sepi. Para Beast Tamer juga telah meninggalkan tempat itu dan kembali ke Kota Bintang Pagi.
Tidak peduli dengan waktu yang menunjukkan menjelang malam, kedua anak itu bercengkerama saling mengganggu. Yuan Fen tersipu malu ketika Yi Zan menggodanya dengan semua item tempur yang baru dibelinya di Balai Harta.
“Kakak pekerja… aku khawatir ketika dirimu telah menjadi master symbol nanti, pasti keseharianmu akan dipenuhi kerja keras untuk membuat talisman dan kemudian menjualnya untuk membeli barang-barang yang akan menambah penampilanmu menjadi gagah. Sungguh, dirimu adalah seorang remaja pesolek,” goda Yi Zan.
“Hahaha… biarlah aku menjadi pesolek, yang terpenting aku bisa menjadi kuat,” balas Yuan Fen.
Keduanya saling tertawa bersenda-gurau untuk membunuh rasa bosan. Sementara mereka bergurau, udara di sekitar perlahan menjadi lebih dingin lagi. Angin yang seharusnya berhembus tidak terasa, seakan-akan dunia berhenti sejenak.
“Ada yang aneh, kakak pekerja. Waspadalah,” bisik Yi Zan, dan tiba-tiba sebilah pedang telah berada dalam genggaman tangannya.
Yuan Fen juga tidak mau kalah dan segera mengeluarkan pedang barunya dari dalam cincin spasial. Ketika dunia terasa benar-benar telah berhenti, seakan tidak ada bunyi apapun terdengar dan hembusan angin menghilang, dan tidak ada gerakan apapun di sekitar mereka, muncul seorang yang mengenakan pakaian ringkas berwarna hitam dan wajahnya tertutup topeng hitam. Dua bilah pedang pendek dipegang di tangannya.
“Pembunuh bayaran!”
“Dan itu berada di ranah Alam Mortal 9,” bisik Yi Zan kepada Yuan Fen.
“Siapakah orang yang menginginkan kematian kita? Bukankah kita hanya dua remaja kecil?” bisik Yuan Fen.
Tidak ada jawaban dari Yi Zan, dan kedua anak itu memasang sikap waspada, kuda-kuda tegak sambil pedang teracung lurus ke depan.
“Siapa kamu, dan apa maksudmu?” bentak Yi Zan mencoba untuk tenang.
Tidak ada jawaban sedikitpun, bahkan sosok hitam itu segera melesat ke depan dengan cepat. Kedua tangannya yang menggenggam pedang pendek membentuk silang di depan, sementara dengan kecepatan tinggi tubuhnya meluncur ke arah Yuan Fen dan Yi Zan.
“Teknik Pedang Hati Semurni Teratai Salju!” teriak Yuan Fen, diikuti dengan gerakan pedangnya yang meluncur ke depan menuju sosok hitam yang sedang meluncur cepat ke arahnya dan Yi Zan dengan buas.
Di sebelahnya, Yi Zan memutar pedangnya mengikuti gerakan pedang kedua dari Pedang Hati Semurni Teratai Salju. Dirinya melayang ke udara, kemudian meluncur lurus dari atas ke bawah menuju sosok bayangan pembunuh bayaran tersebut.
“Trang! Trang!” bunyi benturan dua pedang melawan dua pedang pendek terdengar memekakkan telinga.
Efek Qi yang dimiliki oleh pembunuh di Alam Mortal 9, dibandingkan Qi milik dua anak yang masih berada pada Alam Mortal 4 dan Alam Mortal 6, pada benturan tersebut menyebabkan pedang di tangan Yuan Fen dan Yi Zan kesemutan dan hampir terlepas.
Tentu saja terdapat celah yang besar di antara ranah kultivasi mereka. Ditambah lagi, sebagai seorang pembunuh bayaran, sosok hitam itu telah memiliki pengalaman tempur bertahun-tahun. Sehingga, ketika pertempuran dilanjutkan, kedua anak itu terlihat mulai kesulitan karena senjata mereka berbenturan.
Kondisi Yuan Fen dan Yi Zan masih tertolong oleh Teknik Pedang Kelas Bumi. Pedang Hati Semurni Teratai Salju adalah Teknik pedang Bumi yang merupakan grade tertinggi Trenta. Sehingga, tentu saja efek yang diberikan sangatlah kuat dan berbahaya.
Menyadari bahwa Qi mereka kalah jauh, Yuan Fen dan Yi Zan sepakat untuk menghindari bentrokan langsung dengan senjata pembunuh itu. Namun, dengan cara bertahan menghindari bentrokan langsung seperti ini, posisi mereka berdua menjadi dibawah tekanan dari pembunuh bayaran tersebut.
“Ilmu pedang yang aneh. Kedua bocah ini bisa merusak reputasiku sebagai pembunuh bayaran. Akan hancur jika tidak menghabisi mereka secara cepat. Teknik pedangnya sangat membius dan terasa aura sepi, namun berbahaya untuk membunuh,” pikir pembunuh bayaran itu.
Pembunuh bayaran merubah gaya permainan pedang pendeknya, meningkatkan tenaga dan kecepatannya untuk membunuh Yuan Fen dan Yi Zan. Tenaga yang tadinya digunakan 60% berubah menjadi 80% energy Qi.
Meskipun menggunakan Teknik Pedang Peringkat Bumi Trenta, masih ada dua hal yang menjadi syarat untuk kelas tinggi itu. Yuan Fen dan Yi Zan belum memenuhi dua persyaratan tersebut, sehingga kemampuan Teknik Pedang Hati Semurni Teratai Salju merosot jauh. Damage yang dihasilkan serta aura pembunuhnya sangatlah berbeda jauh ketika teknik itu digunakan oleh Elf Suma Chen.
Kedua anak itu tidak memiliki energi Qi Es sebagai dasar teknik pedang kelas bumi dan tidak memiliki kemampuan super kecepatan yang dimiliki rata-rata Elf.
Oleh karena itu, tanpa menunggu lama, mereka tidak dapat menghindari benturan langsung senjata dengan senjata, dan pada akhirnya...
“Melepaskan!” seru pembunuh bayaran, dan energy Qi-nya dikerahkan sejauh 100% di ranah Alam Mortal 9. Terdengar suara keras ketika pedang pendeknya dengan brutal menghantam pedang kedua anak muda tersebut.
"Trang! Trang!" Pedang Yuan Fen terlempar jauh, dan tangan mereka terasa mati rasa akibat benturan dengan pedang pendek pembunuh itu.
Mata pembunuh itu bersinar sekilas, dan aura tertawa mengejek keluar dari bola matanya ketika melihat Yuan Fen dan Yi Zan yang terjepit setelah benturan yang melempar senjata mereka.
"Dan ini adalah akhir dari hidup kalian," dia berjalan pelan ke arah Yuan Fen dan Yi Zan, memamerkan dua bilah pedang pendek yang berkilauan.
Diam-diam, Yi Zan segera melakukan tindakan permintaan bantuan. Sesuatu terlepas dari tangan Yi Zan dan melesat ke udara, meledak kemudian membentuk tulisan dan simbol rumit.
Dengan kaget, pembunuh bayaran itu bertanya dengan marah, "Apa yang kau lakukan, bocah?"
"Kenapa? Kamu takut? Hihi... tak kusangka pembunuh bayaran seperti kamu seorang penakut juga. Itu adalah talisman komunikasi dengan jarak hingga 250 km. Isinya adalah pesan kepada seseorang di Puncak Hijau Sekte Pedang Awan, untuk menolongku karena aku dalam bahaya dan diserang pembunuh bayaran. Paham kan?!" kata Yi Zan acuh tak acuh.
"Kalau begitu, kalian harus mati saat ini juga," bentak pembunuh itu sambil melayang ke arah Yuan Fen dan Yi Zan.
Sementara Yi Zan hampir merelakan nyawanya, tiba-tiba Yuan Fen mengeluarkan suara dengan energi mental yang sangat kuat. Efeknya tampak mempengaruhi gerakan pembunuh itu.
"Diam dan jangan bergerak," aura energi mental yang sangat kuat menerpa pembunuh bayaran itu. Seakan-akan ada kekuatan tak terlihat membungkus dirinya sehingga gerakan melayangnya terhenti di udara. Ia diam dan membeku.
Kontan, pria pembunuh itu menjadi panik. Dari sinar matanya terlihat bahwa dia berusaha untuk memberontak dan mengerahkan tenaga agar terlepas dari luapan energi mental yang menyelimutinya.
Perlahan-lahan, Yuan Fen berjalan mendekati pembunuh bayaran yang semakin panik dan membisu.
"Bukankah sekarang kamu berada di tengah samudra luas? Lihat baik-baik, ombak besar sedang menghantam mu, dan kamu tidak berdaya karena terombang-ambing di lautan ini. Dan satu hal lagi yang terpenting, kamu tidak dapat berenang," bisik Yuan Fen ke telinga pembunuh itu. Semakin panik pria malang itu memandang ke arah Yuan Fen dengan mata melotot seakan-akan berkata permohonan maaf dan penyesalan.
"Tenggelam...!!!"
Terlihat dengan mata telanjang bahwa pria pembunuh bayaran itu gelagapan seperti orang yang tenggelam, meregang nyawa. Tangannya mencoba bergerak dan menggapai-gapai ke atas seakan-akan dia memang sedang dilautan luas dan akan tenggelam.
Semenit kemudian, dirinya terjatuh ke tanah dengan mata melotot penuh penyesalan.
Yuan Fen telah membangkitkan energi mental yang kuat dari dalam dirinya, dan orang tidak akan menyangka bahwa anak seusia Yuan Fen mampu mengeluarkan energi mental membentuk ilusi dan membunuh dengan mudah seorang pembunuh bayaran Alam Mortal 9. Seorang jenius Symbol Master telah muncul.
Yi Zan mengambil pedangnya dan mendekati mayat pembunuh itu. Segera dia menghujamkan pedangnya ke leher mayat tersebut sambil memaki,
"Rasakan, terlalu berani untuk mencoba membunuh Symbol Master. Dan itu bahkan ada dua Symbol Master." Tidak puas dengan tindakannya, Yi Zan bahkan menghancurkan wajah pembunuh itu dengan tendangan kaki.
"Ehem... Siapa yang melakukan serangan energy mental dan memanipulasinya sehingga pembunuh itu mati tenggelam?" sebuah suara terdengar diikuti kemunculan seorang pria gagah mengenakan pakaian berwarna hijau pucat. Wajahnya terlihat datar tanpa ekspresi saat mengucapkan kata-kata itu.
"Kakek..." Yi Zan berlari dan memeluk pria itu.
"Pembunuh itu melukaiku. Untung ada kakak pekerja itu."
"Tentang energy mental yang dipakai mengalahkan pembunuh itu, kakak pekerja yang melakukannya." Yi Zan menunjuk ke arah Yuan Fen yang terduduk kelelahan karena menggunakan energy mental secara berlebihan untuk membentuk ilusi. Butiran-butiran keringat meleleh dari keningnya. Seketika itu dia merasa sangat lapar karena semua energinya terkuras habis.
"Jadi kalian berteman? Sejak kapan dirimu memiliki teman?" Kembali pria berjubah hijau bertanya.
"Ih, kakek terlalu banyak bertanya... Kakak Yuan Fen ini adalah temanku. Dia murid pekerja di Sekte Pedang Awan. Dia akan mengikuti tes masuk menjadi murid pelataran luar Sekte Pedang Awan," sambung Yi Zan.
Pria berjubah hijau itu mengangguk kepala dan menilai Yuan Fen tanpa berkedip. Hal itu membuat Wang bergidik, karena mata itu seakan-akan memiliki ujung yang tajam dan menembus kedalam semua benaknya. Kemudian pria berbaju hijau berkata kepada Yuan Fen,
"Kelak setelah kamu diterima menjadi murid pelataran luar, kamu harus pergi dan memilih Puncak Hijau sebagai tempatmu berkultivasi. Bakat Energy Mental harus dilatih oleh orang yang ahli. Hanya ahli yang dapat membantu kamu untuk mengendalikan energy mental lebih teratur dan tidak dibuang secara sembrono."
"Baik, Master Yi." Yuan Fen menunduk memberi hormat kepada pria itu.
"Kemudian saat ini kalian boleh pulang ke Sekte Pedang Awan. Winged Horse telah menunggu. Aku akan menyusul. Ada yang harus aku lakukan sebentar." Kata Master Yi.
Setelah Yuan Fen dan Yi Zan menghilang dibalik awan bersama Winged Horse, Master Yi berkelebat dan menghilang ke arah Kota Bintang Pagi.
Sementara itu di Balai Harta Kota Bintang Pagi, Master Ye bertanya kepada Ruan Ceng setelah pemuda itu muncul.
“Ceng Er… bagaimana mengenai tugasmu membuntuti Yuan Fen dan Yi Zan? Bukankah mereka baik-baik saja?” Kata Master Ye.
“Lapor, Master Ye. Ketika aku tiba di lokasi yang merupakan tempat transportasi penjemputan magical beast, tidak terlihat apapun. Yang tersisa dan dapat aku lihat hanyalah bekas pertempuran menggunakan pedang. Juga terdapat sesosok tubuh mengenakan pakaian seperti pembunuh bayaran. Pembunuh bayaran telah menjadi mayat, itu kelihatannya mati karena terendam air. Paru-parunya penuh dengan air seakan dia mati tenggelam didalam lautan." Kata Ruan Ceng.
"Teknik manipulasi mental..." pelan terdengar Master Ye berkata.
"Kelak.... Siapapun dari Balai Harta diwajibkan membina hubungan yang baik dengan dua anak bernama Yuan Fen dan Yi Zan." Kata Master Ye.
"Baik, Master Ye." Ruan Ceng membungkuk memberi hormat.
Sambil membalik badan dan merenung, Master Ye menggumam dan itu terdengar oleh setiap orang yang ada di ruangan.
"2 jenius Symbol Master yang mengerikan telah muncul di Kekaisaran Great Ying." Lalu dia berlalu dan menghilang.
Keesokan harinya di Kota Bintang Pagi, daerah yang disebut Black Market menjadi heboh. Sesosok mayat tercabik-cabik, cakar harimau tergeletak di sebuah toko pakaian. Pemilik toko, yang jarang berbicara, menjadi korban kejam ini. Orang-orang heran, bertanya-tanya mengapa seekor harimau muncul di tengah kota, terutama di Black Market yang seharusnya tersembunyi.
Di sisi lain Kota Bintang Pagi, di sebuah penginapan mewah, seorang pria juga ditemukan mati. Matanya melotot seolah akan mengungkapkan sesuatu yang mengerikan. Meskipun tidak terdapat luka fisik di tubuhnya, terlihat jelas bahwa mayat itu menderita ketakutan yang luar biasa sebelum nyawanya meninggalkan tubuhnya.
Misteri kematian kedua orang ini tetap tidak terpecahkan hingga malam tiba. Kabar angin beredar, menyebutkan bahwa kematian mereka adalah akibat mencoba mencelakai seorang Symbol Master. Namun, belum ada yang dapat mengkonfirmasi kebenaran berita tersebut.
Bersambung.